mimbarumum.co.id – Polisi memeriksa dua petugas Pertamina terkait pipa penyaluran BBM bocor hingga membuat delapan rumah warga terbakar di Kampung Kurnia, Kelurahan Belawan Bahari, Kota Medan. Pemeriksaan itu dilakukan lantaran polisi menduga adanya pembiaran atau kelalaian dari petugas tersebut.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Josua Tampubolon mengatakan, awalnya kebakaran terjadi Selasa (14/11/2023) sekira pukul 10.38 WIB. Dari situ, petugas melakukan penyelidikan dan menetapkan dua orang tersangka yakni BS dan BN.
Selain itu, petugas juga memeriksa dua orang petugas Pertamina. Keduanya diperiksa karena diduga melakukan pembiaran atau kelalaian.
“Kami telah gelar pra rekonstruksi. Didapati, para pelaku ini rupanya tahu kapan minyak BBM ini mengalir dari pipa. Ini sedang didalami dan 2 petugas Pertamina (yang berjaga) kami periksa,” kata Josua, Minggu (19/11/2023).
“Karena kita duga, di sini ada pembiaran atau pun kelalaian. Selain itu, petugas ini sebetulnya sudah mendapati pipa itu bocor sejak pagi hari dan menutup lubang dengan kayu. Baru, sekitar pukul 10.37 WIB pelaku ambil perkakas dan mengambil minyak BBM,” sambungnya.
Ia menyampaikan, selain dua tersangka ini, ada dua pelaku lagi yang masih diburu, berinisial RS dan HB.
Sebelumnya diberitakan, delapan rumah di pemukiman Kampung Kurnia ludes terbakar. Petugas Damkar menurunkan tiga unit mobil damkar ke lokasi. Api dapat dipadamkan sekitar pukul 14.00 WIB.
“Tiga rumah kosong dan lima rumah warga yang ada kandang babinya,” kata Lurah Belawan Bahari Daniel Saut Saroha Simanjuntak, Selasa (14/11/2023).
Terkait hal ini, Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Susanto August Satria membenarkan bahwa kebakaran terjadi berasal dari pipa penyaluran BBM milik Pertamina.
“Kebakaran yang terjadi di ruas jalur pipa di Kampung Kurnia diakibatkan oleh adanya aksi illegal taping terhadap pipa penyalur BBM milik FT Medan Grup PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut,” ujar Satria.
Sumber : detikcom
