mimbarumum.co.id – Berkomitmen menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, Pemerintah Kabupaten Serdangbedagai segera “mempermak” 6 (enam) desa di wilayah itu.Â
Desa desa tersebut akan menjadi pilot projek pemembentukan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
Rencana ini mengemuka setelah Bupati Sergai H. Darma Wijaya melakukan kunjungan kerja kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati di kantornya Jalan Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta, Kamis (16/6/2022).
“Enam desa ini akan menjadi pilot,” kata Bupati yang akrab dengan sapaan Bang Wiwiek. Wabup Adlin Tambunan, Sekdakab Faisal Hasrimy dan Kadis P2KBP3A dr. Helminur Iskandar turut mendampingi.
Keenam desa itu, yakni Desa Kuta Baru Kecamatan Tebing Tinggi, Desa Cinta Air dan Sei Naga Lawan di Kecamatan Perbaungan, Desa Dolok Sagala Kecamatan Dolok Masihul.
Lalu Desa Pegajahan Kecamatan Pegajahan dan Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin.
Turunkan Stunting
Ia menambahkan bahwa kehadiran DRPPA itu harapannya mampu menurunkan angka stunting.
Dalam hal ini masyarakat akan mendapatkan pemahaman dan inovasi seperti manfaat dan pengolahan ikan lele dan ikan gabus.
Pada program DRPPA ini juga akan mendorong pembentukan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).
Bupati berharap banyak dukungan dari berbagai pihak, terkhusus dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar program itu dapat segera terealisasi.
Pada kesempatan lain, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyambut baik program DRPPA ini. Pihaknya juga akan mendukung penuh terlaksananya kegiatan tersebut.
“Ini sangat bagus, sebagai langkah inovasi pemerintah daerah dalam mendukung penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak secara nasional,” katanya.
Program itu juga akan sangat baik untuk menekan angka stunting.
Kadis P2KBP3A Kabupaten Sergai dr. Helminur Iskandar melaporkan angka pengaduan kekerasan terhadap perempuan dan anak pada tahun lalu ada sekitar 35 laporan.
“Di Tahun ini, hingga April laporan kekerasan sebanyak 13 laporan dengan rincian 10 kasus kekerasan terhadap anak dan 3 kekerasan terhadap perempuan, ” benernya.
Sedangkan angka stunting di Sergai, katanya lagi hingga kini sudah mencapai angka 826 kasus dan targetnys pada tahun 2024 akan turun menjadi 14 persen.
Reporter : Ngatirin/rel