mimbarumum.co.id – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Samosir mengimbau masyarakat untuk menunda perjalanan ke luar Samosir jika tidak penting terutama bepergian ke kabupaten/kota zona merah di wilayah Sumut.
Hal ini disebutkan, Juru Bicara GTPP, Rohani Bakkara, kepada mimbarumum.co.id, Rabu (8/7/2020) di Pangururan, pasca terkonfirmasinya 1 orang pasien positif Covi-19 berdasarkan hasil Metode Tes Cepat Molekuler (TCM) berinisial WNS (40).
“Hasil ini merupakan tes secara massal yang dilakukan oleh RSUD Hadrianus Sinaga Pangururan terhadap 402 petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) dalam rangka Pilkada Samosir Tahun 2020,” jelasnya.
Ia menerangkan, saat ini WNS telah menjalani perawatan di RSU Tarutung dan berdasarkan hasil penelusuran kontak dari pihak berotoritas, WNS diinformasikan telah melakukan perjalanan ke Kota Medan (zona nerah) pada 13 Juni 2020 dan masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
Baca Juga : Empat Anggota Polri di Ditlantas Polda Sumut Reaktif Covid-19
“Dugaan sementara WNS terpapar setelah mengadakan perjalanan ke Kota Medan, namun GTPP COVID-19 Kabupaten Samosir masih menunggu klarifikasi lanjutan secara resmi,” sebut Rohani.
Setelah adanya kasus terkonfirmasi ini, GTPP mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap waspada karena potensi penularan Covid-19 di di beberapa kabupaten/kota di wilayah provinsi Sumatera Utara masih tetap tinggi.
“Selain itu, harus tetap melakukan protokol kesehatan secara ketat ketika beraktivitas di luar rumah untuk menghindari Orang Tanpa Gejala (OTG) dan menyebabkan transmisi lokal,” pungkasnya.
Dikatakannya, masyarakat agar tidak menstigmatisasi pasien positif Covid-19 secara buruk karena yang bersangkutan juga tidak menginginkan hal tersebut menimpa dirinya.
“Kita doakan agar WNS dapat segera sembuh,” sebut Kadis Kominfo itu.
Dijelaskan Rohani, GTPP Covid-19 mengajak masyarakat untuk yakin bahwa penelusuran kontak (contact tracing) lanjutan atas WNS yang positif akan terus dilakukan oleh pihak berotoritas untuk menghentikan penyebarannya.
“Sehingga masyarakat tidak panik,” imbuhnya.
Reporter : Robin Nainggolan
Editor : Dody Ferdy