Senin, Juli 8, 2024

Quick Count Meleset di Bengkulu, Prabowo Unggul

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi unggul tipis atas paslon nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf di Provinsi Bengkulu. Situng real count KPU itu menyelisihi hasil quick count oleh sejumlah lembaga survei.

Situs resmi Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU pemilu2019.kpu.go.id per Sabtu (27/4) pukul 09.00 WIB, menunjukkan bahwa input data suara yang masuk dari Provinsi Bengkulu telah mencapai 100 persen atau sebanyak 6.165 TPS.

Pasangan Prabowo-Sandiaga meraih 585.521 suara atau 50,12 persen. Raihan ini sedikit berada di atas pasangan Jokowi-Ma’ruf dengan perolehan 582.587 suara atau 49,88 persen.

Situng merupakan penghitungan resmi KPU. Penghitungan menggunakan hasil pindai form C1 yang mencatat hasil pemungutan suara di setiap TPS. Meski hasil ini resmi, tetapi hasil akhir yang ditetapkan KPU berdasarkan rekapitulasi fisik berjenjang hingga 22 Mei 2019.

Komisioner KPU, Wahyu Setiawan meminta masyarakat tetap mencermati hasil Situng KPU meski data yang masuk di Provinsi Bengkulu sudah mencapai 100 persen.

Wahyu menegaskan, kemungkinan perbaikan data yang keliru masih terbuka meski 100 persen suara dalam satu daerah telah masuk.

“Ya, tetap dimungkinkan ada koreksi. Dipersilakan masyarakat mencermati dan melaporkan jika ada kekeliruan entry data, ” ujar Wahyu saat dihubungi wartawan, Sabtu (27/4/19).

Selain itu, KPU juga disebut Wahyu belum bisa memulai proses rekapitulasi manual tingkat nasional meski ada wilayah yang mencapai 100 persen dalam input data di Situng. Pasalnya, rekapitulasi nasional akan dimulai melalui mekanisme penghitungan manual berjenjang.

Ini Kata Pimpinan Lembaga Survei

Sejumlah pendiri dan pemimpin lembaga survei mulai angkat bicara mengenai perbedaan hasil hitung cepat lembaganya masing-masing dengan real count yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Bukan tanpa alasan, beberapa lembaga survei menyebutkan jika di Bengkulu, pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin lebih unggul dari paslon 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Hal itu berbanding terbalik dengan hasil hitung KPU lewat Situng yang memenangkan Prabowo-Sandi.

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi memiliki pandangan sendiri. Bahkan ia sempat menyalahkan pemberitaan media yang dinilai kurang lengkap dalam menyajikan hasil hitungan Indikator Politik.

“Media seharusnya memberitakan secara lengkap. Indikator melaporkan margin of error per provinsi,” kata Burhanuddin dalam unggahan Twitternya, Jumat (26/4/19).

Dengan demikian, margin of error atau batas kesalahan tiap wilayah pun berbeda-beda. Di Bengkulu, margin of error Indikator cukup besar.

Di Bengkulu misalnya, karena sampel sedikit, MoE +- 7,32%. Dengan prediksi 01 sekitar 52% vs 47% buat 02, jelas kami sebut di situ bahwa selisih antara keduanya tidak signifikan,” jelasnya.

Di sisi lain, pendiri lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Saiful Mujani menjelaskan jika hitung cepat yang dilakukan lembaganya hanya sekadar prediksi secara nasional.

“Kalau dilihat nasional itu per provinsi, maka tergantung jumlah pemilih di provinsi itu,” kata Saiful Mujani, Sabtu (27/4/19).

Bengkulu. katanya adalah provinsi dengan jumlah pemilih relatif kecil sehingga kuota sampelnya juga kecil. Tidak bisa dibaca siapa menang bila selisihnya tipis. (cnni/rmol)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Dukungan Mengalir dari Tokoh Masyarakat kepada Zaki Hamdani untuk Maju di Pilkada Deli Serdang

mimbarumum.co.id - Dukungan terus mengalir kepada Zaki Hamdani untuk maju di Pilkada Deli Serdang pada November mendatang. Kali ini...

Baca Artikel lainya