Selasa, Juli 9, 2024

Politisi : Anak Bangsa Jangan Hanya Berpikir Menguntungkan Pribadi

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Sejak Indonesia dinyatakan merdeka dari 17 Agustus 1945, sudah banyak yang berkembang hingga usianya ke 75 tahun. Namun itupun perbaikan di segala bidang harus segera dilakukan.

“Paling utama yang harus diperbaiki adalah landasan berpikir anak bangsa dalam mengisi pembangunan. Jangan hanya berpikir bagaimana dapat menguntungkan pribadi semata, tapi harus juga mengutamakan kepentingan bernegara dalam mencapai cita-cita kemerdekaan,” kata Politisi Sumut HM Nezar Djoeli kepada wartawan di Medan, kemarin.

Ia mengatakan NKRI harga mati, ideologi Pancasila harus dipertahankan, semarakkan kembali gotong royong serta kreatifkan potensi-potensi yang ada dalam diri masyarakat Indonesia, sehingga dapat menghidupkan perekonomian bangsa di tengah-tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga : USU Kluster 1 Pemeringkatan Kemendikbud 2020

“Dan yang terpenting harus punya budaya malu dan lebih menghormati yang tua atau pemimpin di negeri ini. Bagi orang-orang yang dituakan harus bisa mengayomi yang muda sehingga dalam mengisi kemerdekaan ini saling mengisi antara pemimpin dan yang dipimpin,” sebutnya.

Sisi lain, Nezar Djoeli menyorot bidang yang perlu diperbaiki pendidikan dan kesehatan. “Kita sudah kalah tinggal sama pendidikan dan kesehatan. Contohnya pada zaman dahulu saja banyak mahasiswa dari Malaysia belajar ke Indonesia, sekarang kebalikannya,” ujarnya.

Sedangkan sisi kesehatan, ia menyarankan kembalikan BPJS Kesehatan dalam fungsi Askes sebelumnya. “Ini terbukti sangat tidak efektif dalam melayani rakyat dengan peraturan-peraturan yang dibuat dalam melayani rakyat. Contohnya masa aktifasi serta fasilitas pendukung rumah sakit penerima BPJS yang masih sedikit dan pelayanan yang masih belum prima dalam mengobati pasien,” ungkapnya.

Kesempatan ini juga, Nezar menilai pelayanan PLN dan Pertamina belum terlihat ada kemajuan. “PLN yang menjadi ‘raja’ di republik ini dengan suka-sukanya menaikkan harga tarif, padahal pelayanannya masih belum maksimal. Mirisnya di Sumut masih ada desa yang belum teraliri listrik. Oleh karena itu harus intropeksi diri juga,” ketusnya.

Demikian juga Pertamina yang tidak mampu mengikuti harga minyak pasar dunia pada saat turun.

“Ketika harga pasar dunia turun, Pertamina tetap dengan harga pasar di Indonesia. Ketika harga pasar dunia naik, maka harga ikut naik dengan alasan mengikuti pasar,” ketusnya lagi.

Ia meminta kepada Presiden RI Joko Widodo agar PLN dan Pertamina agar diberikan kompetitor.

“Artinya ada perusahaan listrik swasta untuk melayani listrik rakyat. Pertamina juga harus ada perusahaan swasta yang bisa membuat keseimbangan harga minyak di Indonesia. Tapi saya menduga semua ini akan terkendala dengan masih adanya mafia-mafia dan para pemangku kepentingan yang menyalah gunakan kewenangan,” tuturnya.

Reporter : Djamaluddin
Editor : Dody Ferdy

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Dukungan Mengalir dari Tokoh Masyarakat kepada Zaki Hamdani untuk Maju di Pilkada Deli Serdang

mimbarumum.co.id - Dukungan terus mengalir kepada Zaki Hamdani untuk maju di Pilkada Deli Serdang pada November mendatang. Kali ini...

Baca Artikel lainya