Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan Indo-Pasifik 2023

Berita Terkait

- Advertisement -

mimbarumum.co.id – Pemerintah Amerika Serikat dan Jepang menjadi tuan rumah bersama Forum Bisnis Indo-Pasifik (IPBF) kelima, yang diadakan secara hibrida, pada 12 Januari 2023 di Tokyo, Jepang. IPBF memajukan visi Amerika Serikat untuk kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, terhubung, sejahtera, aman, dan tangguh.

Sebagai acara diplomasi komersial utama yang disponsori pemerintah AS untuk kawasan ini, IPBF memfasilitasi para pelaku bisnis, pemerintah, dan masyarakat sipil dalam membangun koneksi dan kemitraan, bertukar praktik terbaik, serta mendorong pemikiran inovatif terkait tantangan dan peluang yang dihadapi kawasan. IPBF memperlihatkan kegiatan pemerintah dan sektor swasta yang berdampak besar guna mendukung pertumbuhan lapangan kerja dan pembangunan ekonomi berstandar tinggi untuk kemakmuran dan ketercakupan yang lebih luas di kawasan Indo-Pasifik.

Pentingnya kerja sama dan kemitraan ekonomi dan komersial di Indo-Pasifik merupakan hal utama. Kemampuan kepemimpinan Amerika Serikat dalam IPBF 2023 merupakan cerminan arti penting acara ini bagi Amerika Serikat. Empat pejabat menteri dan setingkat menteri AS, yaitu Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Perdagangan Gina Raimondo, Menteri Perhubungan Pete Buttigieg, dan Perwakilan Dagang AS Duta Besar Katherine Tai, memberikan kata sambutan pada forum tersebut melalui rekaman pidato.

Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Daniel J. Kritenbrink, dalam sambutannya pada acara tersebut, melalui siaran persnya kepada media mengatakan, “Komitmen kami terhadap Indo-Pasifik sangat penting, strategis, dan merupakan kepentingan bersama Amerika Serikat dan kawasan. Kami mengambil pendekatan seluruh masyarakat di wilayah dan tentu saja ini mencakup sektor bisnis. Berkat pekerjaan yang telah Anda semua lakukan, Indo-Pasifik menjadi kawasan dengan pertumbuhan tercepat di planet ini, menyumbang 60 persen ekonomi dunia serta dua pertiga dari seluruh pertumbuhan ekonomi selama lima tahun terakhir.”

- Advertisement -

Chief Executive Officer (CEO) International Development Finance Corporation (DFC) AS Scott Nathan, dalam sambutannya, mengatakan, “Indo-Pasifik adalah prioritas utama DFC dan merupakan inti dari misi kami. Kami memiliki komitmen aktif senilai lebih dari 6,6 miliar dolar AS di seluruh kawasan. Dan dalam setahun terakhir ini saja, komitmen kami senilai lebih dari dua miliar dolar dalam hampir 50 transaksi beragam yang memperkuat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di berbagai sektor.”

Dengan tema “pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan”, IPBF 2023 menyediakan kesempatan untuk membahas ambisi bersama untuk Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity atau IPEF), serta prioritas Amerika Serikat saat menjadi tuan rumah APEC, dan Jepang saat memangku presidensi G7. Forum ini juga memberikan kesempatan untuk menyoroti keperansertaan AS yang berkelanjutan dengan para mitra dalam bidang ekonomi, mulai dari investasi infrastruktur hingga perubahan iklim hingga teknologi penting melalui mekanisme seperti Indo-Pacific Quad dengan mitra regional kami, yaitu Australia, India, dan Jepang. IPBF ini diikuti oleh lebih dari 140 pemimpin bisnis dan pemerintah yang hadir langsung serta 100 orang yang hadir secara virtual dari Amerika Serikat, Jepang, negara perekonomian di kawasan Indo-Pasifik, dan negara-negara di seluruh dunia.

Kami dengan senang hati menyambut para negosiator IPEF dari AS dan Jepang di IPBF untuk membahas kondisi terkini dan harapan di masa mendatang untuk IPEF.

IPEF diluncurkan pada Mei 2022 oleh Amerika Serikat, bermitra dengan Australia, Brunei Darussalam, Fiji, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Kerangka ini akan menawarkan manfaat nyata yang mendorong kegiatan ekonomi dan investasi, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, serta menguntungkan para pekerja dan konsumen di seluruh kawasan.

Pada penghujung IPBF 2023, Direktur Badan Perdagangan dan Pengembangan AS (USTDA) Enoh Ebong dan Pejabat Senior AS untuk Biro Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) Urusan Asia Timur dan Pasifik Matt Murray mengadakan konferensi pers dengan sejumlah wartawan di wilayah Indo-Pasifik.

Upaya Baru

Badan Perdagangan dan Pembangunan AS (USTDA) mengumumkan dua kesempatan proposal pendanaan (Call for Proposal). Proposal pertama untuk kegiatan infrastruktur yang mendukung pilar Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) guna memajukan infrastruktur digital, mempromosikan energi bersih, dan memperkuat rantai pasokan.

Proposal kedua untuk memperluas “portfolio” USTDA di negara-negara Kepulauan Pasifik. Selain itu, Tim Akselerator Infrastruktur IPEF akan bekerja lintas lembaga pemerintah AS dan mitra serupa IPEF guna mengidentifikasi dan menentukan proyek-proyek yang memenuhi syarat untuk mengakses produk perbankan yang akan membuka pembiayaan publik dan swasta baru. Tim Akselerator Infrastruktur IPEF akan mengunjungi India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Fiji, dan Vietnam.

USTDA dan GE Healthcare akan bersama-sama mendanai proyek percontohan untuk membantu Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam mengembangkan pusat penyimpanan data dan citra nasional, menciptakan sarana penyimpanan terpusat berbasis komputasi awan (cloud-based) yang baru guna menyimpan rekam medis elektronik, serta jaringan model hub-and-spoke untuk menghubungkan dokter umum di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dengan ahli jantung di rumah sakit pusat.

Reporter : Rizanul Arifin

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Berita Pilihan

Hari Pelanggan Nasional, BTN Tingkatkan Pelayanan Sebagai Transactional Bank

mimbarumum.co.id - Menyambut Hari Pelanggan Nasional PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggelar serangkaian acara sebagai bentuk apresiasi kepada...