Pagi Medan!
Kemaren siang menjelang sore, di tengah panasnya cuaca kota, awak kembali tersegarkan sebotol air lemon dalam kemasan. Kesegarannya menyentak seketika seruputan pertama.
Terimakasih awak ucapkan sama Alween Ong yang membawa awak sampai pada kejutan2 beberapa jam kemaren tu laaaa.
Hehehe klen mungkin penasaran yaaaa, kemana dan cemana awak sampe tekejot2 dibuat cewek kecik yang dikatakan kawan awak Yose Piliang sebagai satu dari sikit perempuan Medan yang rada2 gila.
Jadi, gini ceritanya, beberapa waktu lalu awak baca cerita kalo ada anak Medan masuk ke dalam 10 besar start-up pariwisata nasional. Kata cerita itu dia dapatkan itu dari program yang memadukan perjalanan wisata kota dengan edukasi dan entrepreneurship.
Anak itu ternyata si Alween yang sudah awak kenal, dia ikut ajang itu dengan Mowiee (mobil wisata edukasi dan entrepreneurship). Awak pon makin penasaran, apa laa hebatnya program yang dibuat perempuan kecil ni, sampai bisa melesat ke tatar nasional, sementara tiap hari awak tengok Medan ni gitu-gitu aja nya.
Nah, kemaren, awak sama berapa kawan2 awak yang journalis berbagai jenis dan tipe media, diajak si Alween tour singkat Mowiee bareng couple entrepreneur dari Jakarta.
Selama 2 jam lebih program itu keknya awak sama tebodo-bodonya dengan kawan2 dari Jakarta tu, walau tak sampai planga plongo laaa. Medan awak liat seakan beda selama dua jam itu.
Bahkan dengan kreatifitasnya memilih jalur dan poin-poin persinggahan (kemaren itu hanya sebagian saja lhoo dari program sejatinya), awak seakan sedang ikot city tour di kota2 negeri jiran (mungkin karena ada persamaan kultur dan kekerabatan kaleee yoo).
Nah, saat persinggahan di UKMmart di Jalan Sei Serayu, di sini laaa awak dapat kesegaran yang awak ceritakan tadi. Awak baru sadar kalo di gerai yang lapang dan nyaman ini penuh dengan hasil produksi usaha kecil menengah (UKM), termasuk lemonade yang awak nikmati tu. Hehehe ini rupanya inspirasi nama gerai itu.
Awak makin terkesan saat ditawari membuat sendiri sebuah pin untuk sovenir. Itu ternyata item favorit dalam perjalanan Mowie, tak kalah dengan larisnya orong2, item terlaris di UKMmart itu (setidaknya begitu kata kasir di sana)
Di sini awak makin yakin kalo cewek berperawakan minimalis ini “Renceh” (kecil, ligat dan kreatif seperti gelar yang diberikan orang Bukittinggi pada Tuanku nan Renceh, seorang pejuangnya yang berperawakan mirip2 Alween laaa keknya).
Kapasitasnya jauh melebihi ukuran dan bobotnya. Jadi awak pon gak heran kalo anak Medan satu ini makin sering terbang ke berbagai kota dalam dan luar negeri untuk berbagi pengalaman.
Pada persinggahan lain, Markisa Noorlen, sebuah usaha rumahan yg namanya makeen melejit kendati Markisa tak sebanyak dulu buahnya. Di sana, Mimi Noerlen, sang penerus bisnis, awak tengok tak kalah dengan pemandu persinggahan2 wisata sejenis yg pernah awak kunjungi di beberapa negeri orang. All about Markisa jadi kisah, bahkan hingga limbahnya yg berdaya guna dan bernilai rupiah.
Sadar bisnisnya punya nilai tersendiri, Mimi berevolusi dari industry minuman skala rumahan menjadi industry pariwisata berbasis rumahan. Aneka produk baru yg bisa menarik minat wisatawan pon hadir seiring inovasinya, sebut laaaa kopi, orong2 dan camilan khas Sumut hingga minuman segar hasil olahan bunga Telang yang baru pertama awak coba.
Itu hanya sepenggal kecil dari program yang dikemas Alween mantan tukang reparasi handphone itu laaa dan awak menulisnya bukan karena endorcement laaa, hahahaha tapi kalo ada yang ngendors awak, siapa yang berani nolak, hehehe promo siket bole laaa. Cocok klen rasa?
Kalo klen gak caya cerita awak ni, cak laaa klen coba sendiri janjalan bawak keluarga naik Mowiee, itong2 bantu perkembangan pariwisata dan UKM kota, dapat pengalaman dan informasi bisnis.
Siapa tau klen terinspirasi membangun sebuah usaha dan bisa terlibat dalam pusaran penopang ekonomi negeri.