mimbarumum.co.id – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut Soekowardojo menuturkan penyaluran kredit perbankan di Sumut mengalami pertumbuhan -0,45 persen -> 3,11 persen. Pendorong pertumbuhan seluruh jenis kredit, baik modal kerja, investasi, maupun konsumsi.
“Dari sisi sektoral, penyaluran kredit turut tumbuh pada seluruh sektor utama,” ujarnya, Jumat (17/12/2021).
Soeko bilang, hingga Oktober 2021, perbankan di Sumut telah menyalurkan kredit sebesar Rp 237,2 triliun. Jumlah tersebut meningkat daripada posisi yang sama di tahun 2020 sebesar Rp 230 triliun. Atau naik di September 2021 sebesar Rp 230,3 triliun.
Dia menjelaskan, pertumbuhan kredit ini mengindikasikan beberapa pelaku usaha sudah mulai melakukan pembiayaan untuk bisnisnya . Di samping indikasi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang turut bertumbuh.
Pembayaran Kredit Lancar
Katanya, kredit perkebunan sawit dan karet juga menunjukkan pertumbuhan dengan pendorong naiknya harga komoditas CPO dan rubber internasional. “Di sisi lain, risiko gagal bayar (NPL) tercatat menurun hingga 2,97 persen dari sebelumnya 3,02 persen pada TW III-2021,” jelas dia.
“Pembayaran kredit tergolong lancar, pada Oktober 2021. Di mana non performing loan (NPL) 2,97 persen,” jelasnya.
Soeko mengungkapkan, pangsa kredit paling besar untuk Modal kerja 48,3 persen, investasi 24,6 persen dan konsumsi 27,1 persen.
Penyaluran kredit korporasi juga meningkat (-4,5 persen – 2,2 persen). Hal ini didorong oleh pertumbuhan seluruh kelompok yang cukup signifikan, menunjukkan sudah mulai membaiknya dunia usaha.
Kelompok kredit modal kerja, investasi dan konsumsi mengalami pertumbuhan yang mendukung pertumbuhan kredit korporasi secara agregat.
Dari sisi sektoral, pertumbuhan kredit korporasi terjadi di seluruh sektor utama. Dari sisi resiko, NPL korporasi tercatat stabil pada 3 persen sejak triwulan III 2021.
Namun, pada sektor utama dan Pedagang Besar Eceran (PBE) tercatat adanya peningkatan NPL sebesar 100 basis poin di duga terjadi akibat naiknya penyaluran kredit.
Pertumbuhan kredit UMKM meningkat sebesar 3,27 persen (yoy). Perbaikan kinerja kredit UMKM terdorong oleh segmen mikro dan kecil. Risiko kredit UMKM juga tercatat menurun jika membandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Secara spasial, realisasi kredit masih terpusat di kota Medan dan daerah pantai timur lainnya sejalan dengan kapasitas ekonomi Sumut. “Sementara secara sektoral, seluruh sektor utama di Sumut kecuali pertanian dan industri pengolahan,” pungkasnya.
Reporter : Siti Amelia