mimbarumum.co.id – Wahana rekreasi merupakan sarana hiburan yang memiliki banyak permainan dan di dalamnya banyak menggunakan tenaga mesin untuk menggerakkannya seperti di Mickey Holiday dan Hill Park yang berada di Sumatra Utara.
Namun, bagaimana jika kita ingin bermain wahana tetapi ketika antre menaikinya malah diserobot orang lain?
Tentu hal itu tidak enak, tidak enak dihati, mata, dan pikiran. Hal tersebut mungkin sudah biasa terjadi di negeri kita ini yang sering disebut dengan negeri wakanda.
Ya, budaya tidak sabar mengantre sangat mendarah daging di sini. Walaupun sudah ada menempatkan petugas wahana, para pengunjung tetap menyerobot antrean bagaimana pun caranya.
Ada yang lari melalui sela-sela pengunjung yang lain, ada yang melompati pagar, ada yang mendorong, dan masih banyak cara lainnya yang bisa dipraktekkan.
Para penyerobot pun terdiri dari seluruh usia yang ada, entah itu anak kecil, remaja, orang dewasa, hingga para orang tua.
Lalu, apa seharusnya yang dilakukan para pengunjung yang melihat aksi tidak mengenakkan tersebut? Ya, para pengunjung lainnya harus bersikap tegas.
Tidak hanya pengunjung, untuk menyikapi orang seperti itu merupakan tugas seorang penjaga stand wahana. Jangan sampai seorang penjaga acuh tak acuh dengan hal itu.
Di tempat rekreasi di negeri ini, banyak para penjaga stand wahana yang tidak memperhatikan itu, sehingga menyebabkan banyak terjadinya penyerebot antrean alias orang yang tidak sabar. Bukan hanya di wahana rekreasi, namun di berbagai tempat yang mengharuskan mengantre seperti itu.
Walaupun begitu, ada juga penjaga wahana yang memiliki sikap tegas melawan para penyerobot antrian. Lantas? Mengapa sebagian tidak bisa?
Mungkin, mereka (penjaga stand wahana) bekerja melalui jalur orang dalam, atau mereka sedang kelelahan, atau mereka tidak menyukai pekerjaannya sama sekali. Mungkin.
Lantas? Apa penyebabnya orang-orang yang penyerobot antrian itu? Apa alasannya orang-orang yang tidak sabaran itu? Apa mereka dikejar waktu? Apa mereka tak tahu malu?
Yang pasti dalam agama Islam, orang sabar (mengikuti antrian) merupakan orang yang beriman, sebaliknya, yang tidak sabar adalah orang yang tidak beriman.
*Orang Sabar Dalam Islam*
Dalam Islam, terdapat ayat Alquran tentang sabar yang dapat menjadi petunjuk bagi orang beriman.
Sebab, memiliki kesabaran adalah salah satu akhlak terpuji yang seharusnya dimiliki oleh setiap muslim.
Menurut The Journal of Positive Psychology, kesabaran adalah kecenderungan untuk menunggu dengan tenang dalam menghadapi rasa frustrasi atau kesulitan.
Kesabaran juga memiliki hubungan dengan kesejahteraan seseorang. Sabar dalam Islam juga diartikan sebagai perasaan rida atau pasrah menerima dan menahan diri dari semua hal yang terjadi dalam kehidupan.
Baik berupa ujian kehidupan, hingga dalam menjalani ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan.
Dalam Al-Quran, kesabaran sering dikaitkan dengan sifat-sifat mulia lainnya, misalnya dengan keimanan, syukur, salat, ikhlas, tawakal, dan takwa.
Ini menunjukkan betapa sabar memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam, dan tentunya orang-orang yang bersabar memiliki kedudukan yang istimewa di mata Allah SWT.
Sekitar 103 kali kata sabar beserta turunannya disebutkan dalam Alquran. Ini menunjukkan bahwa sabar merupakan sesuatu yang sangat penting. Salah satunya tertuang di QS. Al-Baqarah: 153.
Ayat-ayat alquran tentang kesabaran tersebar dalam berbagai surat dan disebutkan dalam beragam konteks.
Jadi, orang yang menyerobot antrean merupakam orang yang tidak beriman dan cara menghapus sifat orang-orang seperti itu, para pekerja dan pengunjung harus lebih tegas dalam menyikapinya dan para penyerobot harus mendalami ilmu agama lebih banyak lagi, sebab tidak ada agama yang tidak baik.
Penulis: Zaim Dzaky Sanjaya S.S