mimbarumun.co.id – Peminat sepatu bekas tahun ini menurun. Apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru 2020, masyarakat peminat sepatu bekas pun hanya terlihat beberapa orang saja membeli.
Pedagang sepatu bekas di Pusat Pasar dan Pasar Sambu mengeluh karena peminat sepatu bekas tahun ini menurun.
Salah seorang pedagang sepatu bekas, Yanti Manurung (27) warga Jalan Gaperta Ujung Medan Helvetia mengaku sepinya pembeli sejak awal tahun 2019 lalu.
Baca Juga : Perairan Langkat Jalur Penyelundupan Pakaian Bekas?
“Sepi kali tahun ini, mau Natal dan Tahun Baru saja tidak ada peningkatan pembeli,” ujarnya pada Senin (23/12/2019).
Ia juga mengatakan penurunan pembeli jika dibandingkan tahun lalu pada jelang Natal dan Tahun Baru menurun hingga 45 persen. Ia menilai ini disebabkan karena kondisi ekonomi yang terus merosot.
“Turun kali pembeli tahun ini, jadi saya tidak keluarkan stok barang, kalaupun harus dikeluarkan saya lihat situasi dulu, kalau ramai baru saya keluarkan,” paparnya.
Selain keluhkan rendahnya pembeli, ia juga saat ini kesulitan mendapatkan barang. “Sulit sekarang dapat barang, saya ambil barang dari Tanjung Balai,” ujar Yanti yang pernah bekerja di perusahaan elektronik di Batam.
Sulitnya memperoleh barang ini berimbas pada kenaikan harga sepatu bekas, dikatakannya per bal sepatu bekas naik 10 persen. Untuk harga sepatu bekas di gerainya berkisar Rp 80 ribu sampai Rp 120 ribu.
“Harga sepatu cewek berkisar dari Rp 80 ribu sampai Rp120 ribu, untuk sepatu pria mulai Rp95 ribu sampai Rp200 ribu. Disini banyak merek sepatu yang branded seperti merek Adidas, Fans, Nike, Arjordan, Puma dan Allstar,” tutup Yanti. (budi)