Baca Juga : Warga Keluhkan Ganti Rugi Tanah Pembangunan Jembatan Tano Ponggol
Rapidin juga menyampaikan, sebagai Kawasan Strategis Pembangunan Nasional, Kabupaten Samosir telah menjadi pusat perhatian nasional.
“Maka semua pihak harus saling mendukung, untuk program pembangunan,” imbuhnya.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Penggantian Jembatan Aek Tano Ponggol, Tambos Nainggolan menjelaskan, untuk kelancaran pembangunan, diperlukan dukungan semua pihak. “Terutama warga setempat,” ujarnya.
Ia membeberkan, proyek itu dengan Nomor Kontrak: 03/KTR-APBN/Bb2-Wil2.9/2020, tertanggal 25 November 2020 dengan masa pelaksanaan 2020-2022, masa pemeliharaan 365 kalender sumber dana Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Bina Marga.
Penyedia Jasa Konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan Konsultan Supervisi PT Arteri Cipta Rencana KSO – PT Index Internusa – PT Miko Yova.
Ditambahkannya, tipe jembatan utama Box Girder, tipe jembatan pendekat PCI Girder, panjang jembatan pendekat 115 meter, panjang jembatan utama 179 meter dan lebar jalur lalu lintas 8 meter.
“Dengan tipe pondasi jembatan pendekat dari tiang pancang baja D ukuran 800 mm, tinggi 14 mm. Sementara tipe pondasi jembatan utama bore pile D berukuran 1.200 mm sedangkan lebar kanal 80 meter,” tukasnya.
Selanjutnya, GM PT Wijaya Karya,Tbk Dwi Susanto menekankan, akan berkomitmen membangun dengan kwalitas bagus dan mengharapkan pekerjaan berjalan lancar.
Kepala Balai Besar Jalan dan Jembatan Sumut 2, Slamet Rasidi mengakui masih ada sekitar 30 persen pembebasan lahan yang belum tuntas.
Dikatakannya, proyek ini akan dibangun dengan konsep kearifan lokal dengan icon dalihan na tolu sebagai budaya lokal. “Akan sinkron dengan proyek pelebaran alur yang sudah ada,” sebut dia.
Reporter : Robin Nainggolan
Editor : Dody Ferdy