Pasar Kampung Lalang Sepi Pengunjung

Berita Terkait

mimbarumum.co.id– Sistem Zoning dan Munculnya lapak-lapak tidak resmi menyebabkan sepi pengunjung dan bahkan banyak pedagang yang gulung tikar.

“Pasar kampung lalang ini kalau belum dibenahi secara menyeluruh belum bisa beroperasi secara maksimal. Seperti awal saya bilang jika zoning-zoning itu masih diterapkan terutama di dalam gedung lantai 1, maka pasar ini akan mengalami nasib yang sama dengan pasar Sukaramai,” kata salah seorang pedagang, Erwina pada Sabtu (8/2/2020)

Ia juga mengatakan, agar pasar kampung lalang kembali pulih, lantai 1 ditegaskanya harus penuh pedagang dan tidak menggunakan zoning-zoning, pedagang harus dibebaskan mau berjualan apa saja.

“Sebaiknya pedagang dibebaskan saja mau berjualan apa saja, jangan di zoning-zoning jadi kesusahan pedagang kalau mau ikutin zoning itu,” ungkapnya.

Baca Juga : Curhat Pedagang Kampung Lalang, Mereka Belum Bisa Tempati Kiosnya

Kondisi saat ini, sebanyak 182 pedagang dipaksakan untuk berjualan emas dan sepatu padahal sebelumnya pedagang itu berjualan sembako. Namun karena harus mengikuti zoning, pedagang harus menyesuaikan.

“Sebelum pasar diruntuhkan, paling banyak 18 pedagang jual emas, sekarang dipaksakan 80 orang harus jual emas, itukan mustahil,” tegasnya lagi.

Bahkan disebutkannya, saat ini karena sepi pembeli dan tidak kesesuaian zoning itu, pedagang banyak yang gulung tikar, lebih dari 100 kios disebutkannya tidak beroperasi. “Kita ditagih cukai sementara kita tidak jualan, pembeli sepi, bagaimana mau bayar cukai,” sebutnya.

Erwina yang mengaku sudah 4 bulan tidak berjualan di Pasar Kampung Lalang itu juga mengaku cukainya cukup tinggi seperti uang sampah, listrik, keamanan yang totalnya harus dibayarkan setiap bulan senilai Rp 280 ribu/bulan perkios.

“Kalau kita tidak ada laku mau bagaimana membayarnya, makanya banyak yang gulung tikar,” ucapnya.

Ditambahkannya lagi, apa yang dilakukan PLT Dirut PD Pasar kota Medan, Nasib seperti membersihkan parit, membongkar parit menurutnya bukan itu solusi menghidupkan pasar kampung lalang.

“PLT Dirut PD pasar itu lagi tak tau persoalan, gak tau dia apa yang dilakukan Dirut yang lama sudah salah, jadi bongkar parit, bersihkan parit yang dilakukannya baru-baru ini bukan solusi buat pasar ini,” ucapnya.

Banyak Lapak-Lapak Tidak Resmi

Ironisnya lagi, ia menyebutkan saat ini banyak lapak-lapak baru dibangun di kawasan Pasar Kampung Lalang oleh pengurus PD pasar yang lama. Lapak tersebut diperjualbelikan dengan harga fantastis dimulai Rp 8 juta hingga Rp 10 juta permeja.

“Ada ratusan meja lapak-lapak di kawasan pasar diperjualbelikan oleh PD pasar, jadi mereka tidak fokus pada pemanfaatan gedung melainkan mereka sibuk mengurusi lapak-lapak itu,” ungkapnya. (Budi)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -

Berita Pilihan

Bahrumsyah Soroti Jabatan Kadis SDABMBK dan Kepala BKAD Pemko Medan yang Belum Dilelang

mimbarumum.co.id - Anggota DPRD Kota Medan, H.T. Bahrumsyah, menyoroti langkah Wali Kota Medan, Rico Waas yang menyisakan tiga jabatan...