Beranda blog Halaman 3

Bobby Nasution Buka Kejuaraan Mini Soccer Jurnalis Championship: Lebih dari Sekadar Kompetisi

0

mimbarumum.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution secara resmi membuka Kejuaraan Mini Soccer Jurnalis Championship (MSJC) Sumut Berkah 2025, Jumat (20/6) di Lapangan Mini Soccer Dispora Sumut, Jalan Willem Iskandar, Deliserdang.

Dalam sambutannya, Bobby berharap ajang ini tidak semata menjadi ajang kompetisi, namun juga menjadi ruang silaturahmi dan penguat solidaritas antarwartawan dari berbagai daerah di Sumut.

“Keren acaranya. Saya berharap kegiatan ini tidak hanya mengejar kompetisinya, hadiahnya, tetapi juga silaturahmi antarwartawan se-Sumut. Saya sangat mengapresiasi,” ujar Bobby.

Menariknya, orang nomor satu di Sumut ini juga turut merumput dalam laga ekshibisi bersama Tim Gubernur, yang berhadapan dengan tim wartawan. Dalam pertandingan yang berlangsung selama 2×15 menit itu, Bobby mencetak satu gol dan satu assist, mengantar timnya menang telak 7-2.

Menurut Bobby, kegiatan ini bukan hanya menyehatkan secara fisik, namun juga diharapkan berdampak positif terhadap kualitas jurnalisme.

“Tubuh sehat itu penting, tapi kita juga ingin produk jurnalis kita sehat — artinya menyajikan informasi yang baik dan benar bagi masyarakat,” tegasnya.

Silaturahmi Lewat Sepak Bola

Ketua Panitia MSJC, Nizar Aldi, mengungkapkan bahwa kejuaraan ini diikuti oleh 13 tim jurnalis dari berbagai wilayah seperti Asahan, Batubara, dan Medan.

“Ajang ini kami rancang sebagai silaturahmi antarjurnalis se-Sumut lewat olahraga. Sekarang sepak bola mini, ke depan mungkin cabang olahraga lain,” ucap Nizar.

Kejuaraan berlangsung selama tiga hari, dengan sistem setengah kompetisi. Tim-tim dibagi ke dalam 4 grup dan laga final dijadwalkan berlangsung pada Minggu (22/6).

Turut hadir dalam pembukaan MSJC ini antara lain Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik, Kadispora Sumut Mahfullah Pratama Daulay, Kadis Pendidikan Sumut Alexander Sinulingga, Plt Kadis Kominfo Sumut Porman Mahulae, serta sejumlah tokoh masyarakat, pemuda, dan organisasi wartawan.

Sumber : rilis

Satshabara Polrestabes Medan Gerebek dan Segel Hotel Sibayak, Ada Apa?

0

mimbarumum.co.id – Satshabara Polrestabes Medan menggerebek dan menyegel (police line) satu unit Rumah Toko (Ruko) atau disebut Hotel Sibayak di Jalan Nibung Raya Kecamatan Medan Petisah yang merupakan wilayah hukum Polsek Medan Baru, Jumat (20/6/2025) malam.

Kepada wartawan, seorang warga sebut saja Ucok yang ditemui awak media di Jalan Nibung Raya Medan tepatnya di seberang Hotel Sibayak, mengatakan, penggerebekan yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap Hotel Sibayak baru diketahuinya dan sudah selesai.

“Baru datang juga aku, ada penggerebekan. Tengoklah sendiri masih ada sejumlah polisi dan 1 unit Mobil Patroli masih terparkir di depan Hotel Sibayak itu. Dan sudah terpasang Police Line (garis polisi) juga,” kata Ucok singkat.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Poltak Tambunan dikonfirmasi awak media via Whatsaap terkait penggerebekan dan police line di Hotel Sibayak, mengatakan akan mengecek.

“Nanti kita cek ya,” kata Iptu Poltak.

Hingga berita ini ditayangkan, penyegelan Hotel Sibayak tersebut masih tanda tanya.

Reporter: Rasyid Hasibuan

Kisah Keteguhan Penjual Jeruk Peras di Medan: Cinta, Usaha, dan Harapan di Pinggir Jalan

0

Oleh Citra Puja Kharisma

Di pinggir jalan raya Abdullah Lubis yang senantiasa ramai,  persisnya di depan Masjid Al-Jihad dan dibawah bayang pohon rindang, sepasang suami istri menjalankan gerobak kecil berisi jeruk-jeruk segar. Mereka bukan sekadar pedagang kaki lima. Mereka adalah simbol ketabahan, cinta, dan ketekunan hidup yang berbuah manis di tengah keterbatasan.

Pasangan Pak Suharman dan Bu Fitri adalah dua sosok yang telah bertahun-tahun mengandalkan es jeruk peras sebagai sumber penghidupan di Kota Medan. Mereka terbilang tidak terlalu tua dimana. Pak Suharman yang berusia 45 tahun dan istrinya berusia 40 tahun, telah memiliki satu anak laki-laki yang sedang menempuh pendidikan di sekolah dasar negeri kelas 3 Tanjung Selamat.

Gerobak kecil yang mereka dorong setiap pagi, terhampar jeruk kuning segar yang siap menyambut siapa saja yang ingin melepaskan dahaga. Setiap subuh, saat udara masih sejuk dan kota perlahan menggeliat, pasutri itu sudah sibuk mempersiapkan dagangan mereka. Mulai dari memilih jeruk terbaik, memastikan es tersedia dalam jumlah yang cukup, hingga menata setiap gelas agar siap digunakan. Persiapan ini adalah fondasi dari sebuah komitmen yang tak pernah luntur meski tantangan datang silih berganti.

“Dari subuh kami sudah bersiap. Belanja jeruk, es, dan beres-beres gerobak. Biasanya kami mulai jualan jam sembilan pagi sampai sore,” ujar Bu Fitri sambil mengupas jeruk dengan lincah. Tangannya cekatan, seolah telah menyatu dengan pekerjaan yang sudah dilakoninya selama kurang lebih 3 tahun.

Bagi mereka, berdagang bukan hanya soal menjual barang. Ini adalah seni menjaga kualitas, kepercayaan pelanggan, dan kebersamaan dalam mengelola hidup. Meski panas menyengat atau hujan tiba-tiba mengguyur, pasangan ini tetap setia berjualan demi sesuap nasi yang halal.

Setiap hari, gerobak es jeruk mereka menjadi daya tarik bagi para pengendara yang melintas. Jeruk peras mengundang pembeli untuk sejenak berhenti dan menikmati. Tidak jarang, para pelanggan juga menyempatkan diri untuk bertukar cerita singkat atau sekadar menanyakan kabar, menciptakan suasana hangat yang bukan hanya sekadar transaksi jual beli.

Pak Suharman, yang lebih banyak bertugas menyiapkan es dan melayani pelanggan, bercerita tentang tantangan yang mereka hadapi.

“Kadang sepi pembeli. Kadang harga jeruk naik. Tapi kami tetap jalan. Namanya juga usaha, ada pasang surutnya,” ujarnya dengan suara tenang namun penuh tekad.

Menariknya, bukan hanya tentang jeruk peras yang segar, tetapi kisah cinta yang tumbuh dan bertahan di tengah kerasnya kehidupan, saling melengkapi, dan saling mendukung, menjadikan gerobak itu sebagai simbol perjuangan. Kisah di balik pemilihan es jeruk pun juga punya cerita tersendiri.

“Dulu kami pernah coba jual makanan lain, tapi tidak laku. Akhirnya balik ke es jeruk karena orang suka yang segar,” kata Bu Fitri. Keputusan untuk fokus pada es jeruk adalah hasil dari pengalaman dan pemahaman mendalam mereka terhadap selera pasar setempat. Mereka menyadari bahwa minuman segar seperti es jeruk selalu menjadi pilihan favorit banyak orang.

Dalam sehari, mereka bisa menjual hingga 50 sampai 100 cangkir, tergantung cuaca panas. Namun, disaat cuaca dingin, es jeruk yang mereka jual hanya laku 10 sampai 20 cangkir saja. Mereka menjual es jeruk tersebut dengan harga Rp5.000 untuk setiap cangkirnya.

Pendapatan penjualan mereka memang tak besar, tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan harian. Mereka bisa mendapatkan omset sebesar Rp100 ribu hingga Rp500 ribu perhari. Lalu mereka menyiasati pendapatan tersebut dengan bijak agar masih tetap menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong harga pokok penjualan dan biaya operasional. Pasangan ini juga selalu menyisihkan uang untuk kebutuhan mendesak atau biaya sekolah anak.

Meskipun persaingan di dunia kuliner semakin ketat dengan munculnya kafe dan beragam minuman kemasan, gerobak es jeruk Pak Suharman dadaBuk Fitri tetap memiliki tempat istimewa di hati pelanggan. Kesederhanaan, rasa, dan keramahan mereka adalah kunci utama. Pelanggan tidak hanya membeli minuman, tetapi juga merasakan resep tradisional dibanding sekedar mengikuti tren sesaat.

Rasanya yang segar terasa istimewa karena dicampur dengan kisah mereka yang menjadi pengingat bahwa keberhasilan tak selalu datang dalam bentuk yang besar. Kadang, ia tersembunyi di balik gerobak kecil, dalam senyum pelanggan yang puas, atau dalam semangat dua insan yang tak pernah lelah berjuang bersama. Di setiap gelas minuman yang mereka sajikan, terselip harapan dan doa, bahwa hidup yang keras pun bisa terasa manis, asal dijalani bersama dan dengan hati yang tutulus.

* Penulis adalah mahasiswa FIS UIN Sumut

 

Perkuat Pasar di Medan, Indomobil Luncurkan Merk Jeep dan Citroën

0

mimbarumum.co.id – PT Indomobil National Distributor selaku Agen Pemegang Merek (APM) untuk Citroën dan Jeep di Indonesia, kini memperkenalkan konsep dealer terbaru yang diberi nama ‘Stellantis Brand House’.

Konsep ini memungkinkan merk Citroën dan Jeep untuk hadir dalam satu dealer yang sama melalui Stellantis Brand House Adam Malik, yang kini hadir untuk melayani kebutuhan masyarakat di kota Medan dan sekitarnya.

Selain peresmian dealer baru, PT Indomobil National Distributor juga memperkenalkan tiga produk terbarunya yakni Jeep Wrangler 4-Door Rubicon, New Citroën C3 Aircross dan New Citroën C3 dengan transmisi manual.

Stellantis Brand House Adam Malik Hadir dengan fasilitas yang lengkap, dengan mengusung konsep 3S (sales, service, and spare parts) untuk memberikan pengalaman terbaik kepada para konsumen dalam melakukan perawatan atau perbaikan kendaraan, test drive, maupun pembelian unit.

Untuk memperkuat komitmennya di Indonesia, saat ini terdapat 7 buah dealer dengan konsep Stellantis Brand House di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan. Sedangkan khusus untuk Citroën, merk ini telah didukung lebih dari 50 outlet layanan penjualan dan bengkel untuk memastikan layanan semakin mudah diakses oleh masyarakat di Tanah Air.

“Pembukaan Stellantis Brand House Adam Malik menjadi wujud komitmen kami dalam memberikan pelayanan mudah dijangkau dan efisien dengan menempatkan dua merk kedalam satu dealer. Dengan terus beradaptasi dan menerapkan standarisasi global, kami ingin masyarakat di kota Medan dan sekitarnya dapat merasakan langsung pelayanan berstandar tinggi yang ditawarkan oleh Citroën dan Jeep.” ujar Tan Kim Piauw selaku CEO PT Indomobil National Distributor.

Stellantis Brand House Adam Malik memiliki luas lahan lebih dari 2.280 m² dengan bangunan seluas 1.174  m² yang berlokasi di Jl. H. Adam Malik No.193, Kota Medan, Sumatera Utara. Diler ini dirancang untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan, melalui desain showroom yang modern, luas dan nyaman dengan dilengkapi berbagai fasilitas.

Pengunjung dapat menikmati suasana sambil melihat langsung berbagai fitur dari Citroën ë-C3 All Electric, Citroën C3 Aircross SUV, Citroën C3 dan Jeep Wrangler 4-Door Rubicon serta merasakan pengalaman berkendara yang menyenangkan melalui unit test drive yang lengkap.

Pusat layanan pelanggan ini dilengkapi dengan 7 area service bay, yang bertujuan untuk memastikan ketenangan pikiran para pemilik Citroën dan Jeep melalui layanan perawatan dan perbaikan kendaraan yang berkualitas serta tepat waktu. Diler ini juga menyediakan fasilitas EV charging pile, memudahkan pemilik Citroën ë-C3 untuk melakukan pengisian daya. Selain melayani service mobil di dealer, Stellantis Brand House Adam Malik juga menyediakan layanan bantuan darurat 24 jam (Emergency Road Assistant/ERA) yang dapat diakses melalui nomor 14023.

Stellantis Brand House Adam Malik buka setiap hari Senin-Jumat pukul 08.30 – 16.30 WIB. Khusus akhir pekan, jadwal operasional dealer dibuka mulai pukul 10.00 – 17.00 WIB. Bagi konsumen yang ingin melakukan pendaftaran servis untuk Citroën dan Jeep dapat menghubungi Service Booking di 0821-6656-6366.

Perkenalkan Tiga Model Baru

PT Indomobil National Distributor selaku Agen Pemegang Merek (APM) untuk Citroën dan Jeep di Indonesia, kini memperkenalkan konsep dealer terbaru yang diberi nama ‘Stellantis Brand House’. Konsep ini memungkinkan merk Citroën dan Jeep untuk hadir dalam satu dealer yang sama melalui Stellantis Brand House Adam Malik, yang kini hadir untuk melayani kebutuhan masyarakat di kota Medan dan sekitarnya.

Selain peresmian dealer baru, PT Indomobil National Distributor juga memperkenalkan tiga produk terbarunya yakni Jeep Wrangler 4-Door Rubicon, New Citroën C3 Aircross dan New Citroën C3 dengan transmisi manual.

Jeep® Wrangler 4-Door Rubicon resmi diluncurkan di kota Medan, mempertegas posisi Jeep sebagai SUV ikonik dengan warisan desain legendaris.

Reporter : Siti Amelia

Polda Metro Hentikan Penyelidikan, Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Pertimbangkan Lapor Balik

0

mimbarumum.co.id – Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, merasa lega setelah Polda Metro Jaya resmi menghentikan penyelidikan atas laporan dugaan penggelapan yang ditujukan kepadanya. Kepolisian menilai tidak ditemukan unsur pidana dalam kasus tersebut.

Surat Pemberitahuan Penghentian Penyelidikan (SP2 Lid) diterbitkan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya dengan nomor B/1609/VI/RES.1.11/2025/Direskrimum, tertanggal 10 Juni 2025. Dokumen itu ditandatangani oleh Kasubdit Kamneg, AKBP Akta Wijaya Pramasakti.

“Penyelidik telah melakukan gelar perkara terhadap laporan tersebut. Hasilnya, belum ditemukan adanya peristiwa pidana, sehingga penyelidikan dihentikan terhitung sejak 10 Juni 2025,” demikian bunyi keterangan resmi dalam SP2 Lid.

Menanggapi hal ini, Hendry Ch Bangun menyampaikan rasa syukurnya. Ia menyebut keputusan ini sebagai bentuk kerja profesional aparat penegak hukum.

“Saya berterima kasih kepada penyidik Polda Metro Jaya. Mereka bekerja sesuai SOP, memeriksa saksi-saksi, menggelar perkara, dan menyimpulkan tidak ada peristiwa pidana,” kata Hendry dalam Rapat Pleno PWI yang digelar secara luring dan daring, Jumat, 20 Juni 2025.

Ia menegaskan, tuduhan penggelapan dan korupsi yang sebelumnya dialamatkan kepadanya telah mencemarkan nama baik pribadi dan organisasi. Dengan dihentikannya penyelidikan, Hendry berharap reputasi PWI bisa pulih.

Sebelumnya, Hendry Ch Bangun bersama Sayid Iskandarsyah dilaporkan atas dugaan penipuan dan/atau penggelapan dalam jabatan, sebagaimana diatur dalam Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 372 KUHP. Namun tuduhan itu kini telah gugur setelah penyidik menyatakan tak ditemukan unsur pidana.

“Konflik internal di tubuh PWI bermula dari tuduhan ini. Nama saya dan nama organisasi menjadi rusak. Dengan terbitnya surat penghentian penyelidikan, saya berharap semuanya kembali jernih,” ujarnya.

“Saya lagi memikirkan langkah untuk melapor balik. Lagi saya pertimbangkan,” lanjut Hendry.

Reporter: R/ Juli Tarigan

Polrestabes Medan Ringkus Dua Pengedar Sabu Gondrong dan Angga di Marelan

mimbarumum.co.id – Satnarkoba Polrestabes Medan meringkus dua orang laki-laki terduga tersangka pengedar narkotika jenis sabu di Jalan Marelan V Pasar II Kelurahan Rengas Pulau Marelan.

Tersangka atau pengedar bernama Fahmi Hariandi alias Gondrong (32) dan Gigih Angga Pratama alias Angga (34).

Hal itu diungkapkan oleh Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr. Gidion Arif Setyawan melalui Kasatnarkoba, AKBP Thommy Aruan SIK, kepada wartawan pada Jumat (20/6/2025).

Dijelaskannya, berawal ketika petugas mendapat informasi dari masyarakat bahwa di Jalan Marelan V Pasar II Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan sering dijadikan transaksi jual beli narkotika jenis sabu sehingga atas informasi tersebut, petugas melakukan penyelidikan akan kebenaran informasi tersebut dan mencari keberadaan kedua tersangka terduga pengedar sabu.yang merupakan Target Operasi Orang (TO orang).

Selanjutnya petugas melakukan penyamaran sebagai pembeli (undercover buy), petugas memesan sabu kepada tersangka, kemudian tersangka Fahmi alias Gondrong alias Iril menyerahkan satu plastik klip yan berisi kristal bening narkotika jenis sabu seberat 2,88 gram dari tangan kanan tersangka kepada petugas.

“Setelah melihat sabu tersebut petugas langsung melakukan penangkapan terhadap tersabgka Gondrong alias Iril. Kemudian petugas melakukan interogasi, tersangka mengaku bahwa narkotika jenis sabu itu dibeli dari Gigih Angga Pratama alias Angga, lalu petugas melakukan pengejaran dan melakukan penangkapan terhadap tersangka Angga,” ujar AKBP Thomy.

Lanjut dikatakannya, saat dilakukan pwnggeledahan badan Gigih alias Angga ditemukan satu buah dompet merah yang berisikan satu plastik klip yang berisi sabu, satu sekop sabu, satu timbangan elektrik.

Selanjutnya kedua tersangka dan barang bukti diboying ke Mapolrestabes Medan guna pemeriksaan lebih lanjut.

“Terhadap tersangka dipersangkakan melangga Pasal 114 ayat (1) Subs Pasal 112 ayat (1) Jo 132 UU RI No.35 Tahun 2009 Tentang Nakotika dengan ancaman hukuman 5 tahun dan paling lama 20 tahun penjara,” tandasnya.

Reporter : Rasyid Hasibuan

Polsek Medan Area Ringkus dan Tembak Pelaku Curanmor di Mushola

mimbarumum.co.id – Unit Reskrim Polsek Medan Area kembali meringkus dan menembak seorang pria terduga pelaku pencurian sepeda motor (curanmor) di halaman parkir Mushola Jalan Ismailiyah Gang Toboh Kelurahan Komat II.

Pelaku bernama Hendrik Ardi (41) warga Jalan Tuar Kecamatan Medan Amplas. Sedangkan korban atau pelapor bernama MHD Erwin (54) warga Jalan Ismailiyah Medan.

Hal itu disampaikan oleh Kapolsek Medan Area melalui Kanit Reskrimnya, Iptu Dian Simangunsong SH, kepada wartawan pada Jumat (20/6/2025).

Ia menjelaskan kronologis kejadiannya,
pada hari Senin (24/6/2025) sekira pukul 11.00 WIB, pelapor memarkirkan sepeda motor miliknya tersebut di halaman parkir Mushola (Musala) Toboh Gadang dengan stang terkunci. Sekitar pukul 12.30 WIB, saat hendak pulang, pelapor tidak lagi melihat sepeda motornya, saat melihat rekaman CCTV terlihat seorang laki-laki telah mengambil sepeda motor pelapor tanpa izin.

“Akibat peristiwa tersebut, pelapor merasa dirugikan secara materiil dan membuat Laporan Polisi di Polsek Medan Area. Sesuai yang tertuang pada LP/B/249/III/2025/SPKT/Polsek Medan Area/Polrestabes Medan/Polda Sumut, tanggal 24 Maret 2025. Korban atau pelapor bernama MHD Erwin (54) warga Jalan Ismaliyah Medan,” ujar Iptu Dian.

Lebih lanjut, ia menuturkan kronologis penangkapan terhadap pelaku,
berdasarkan peristiwa tersebut, Unit Reskrim Polsek Medan Area melakukan penyelidikan dengan didasari keterangan korban/pelapor dan saksi-saksi serta rekaman cctv yang ada di TKP, pada Kamis (19/6/2025) sekitar pukul 13.00 WIB diketahui pelaku berada di Jalan Pertahanan Patumbak Kecamatan Medan Amplas tepatnya di sebuah warung, kemudian Tim menuju lokasi dimaksud dan langsung mengamankan pelaku.

“Saat dilakukan penggeledahan badan terhadap pelaku, ditemukan barang-barang berupa 1 buah kunci leter Y, 1 buah mata kunci baja dan obeng. Saat diinterogasi laki-laki tersebut mengaku bernama Hendrik Ardi dan menerangkan benar dirinya yang mencuri sepeda motor korban di parkiran Mushola Toboh Gadang dan menjual sepeda motor curian tersebut ke wilayah Pancur Batu dengan seorang laki-laki yang tidak dikenalnya seharga Rp. 4.000.000, dimana uang hasil penjualan barang curian telah habis digunakan untuk bayar kamar kost dan membeli serta mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu,” tuturnya.

Selain melakukan aksi pencurian di TKP tersebut di atas, keterangan dari pelaku dirinya juga pernah melakukan aksi pencurian sepeda motor Yamaha Jupiter di wilayah Sumber Padang Bulan Medan Baru.

Berdasarkan keterangan pelaku, Tim melakukan pengembangan untuk mencari penadah dan barang bukti sepeda motor Korban ke wilayah Pancur Batu. Dan beberapa kali pelaku mengarahkan petugas untuk berhenti di Jalan Jamin Ginting, Jalan Dr. Mansyur, Simpang Pos sampai dengan Pancur Batu.

Kemudian pelaku beralasan unit sepeda motor berada di wilayah Asrama Haji Medan. Personil membawa pelaku sesuai dengan lokasi yang diarahkan, namun saat berada di Jalan AH. Nasution Medan tepatnya di dekat sekolah Prime One School, pelaku meminta izin untuk buang air kecil, ketika petugas membuka borgol untuk memindahkan borgol ke bagian depan, pelaku mendorong personil an. Aiptu Kecik Leonard hingga terjatuh ke aspal sehingga Tim memberi tembakan peringatan namun pelaku tetap melarikan diri sehingga dilakukan tindakan tegas dan sangat terukur dengan menembak kaki kiri pelaku hingga roboh.

“Setelah dilakukan rawat medis di RS Bhayangkara Tk II Medan, pelaku dan barang bukti dibawa ke Polsek Medan Area guna proses lanjut.
Terhadal pelaku dipersangkakan melanggar Pasal 363 KUHPidana,” pungkasnya.

Reporter: Rasyid Hasibuan

Perkuat Kolaborasi, TNI-Polri dan Forkopimcam Tanjung Beringin Laksanakan Program Makan Bergizi Gratis

0

mimbarumum.co.id – Sinergi apik antara TNI-Polri dan unsur Forkopimcam terlihat jelas dalam kegiatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Koramil 11 Tanjung Beringin, Kodim 0204/DS, di SMP Swasta Berdikari, Desa Pekan Tanjung Beringin, Serdang Bedagai, Jumat (20/6/2025).

Polsek Tanjung Beringin yang diwakili Waka Polsek Ipda Brimen Sihotang, SH, MH, bersama personil turut menghadiri dan mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis ini.

Acara dipimpin oleh Mayor Inf Ponidi, Perwira Penghubung dari Kodim 0204 Deli Serdang, dihadiri para Danramil sejajaran Kodim 0204 Deli Serdang, Camat Tanjung Beringin yang diwakili Kasi Pemerintahan Dosrin Sihotang, Kepala Puskesmas drg. Sherly Mutia Hutabarat, perwakilan Pos Kamla, Praka Angga.

Turut hadir Kepala Desa Pekan Tanjung Beringin Ir. Indra Syahputra, Kepala Sekolah SMP Swasta Berdikari Muhammad Mardiansyah, SE, para personil Koramil 11 dan Polsek Tanjung Beringin, Bhabinkamtibmas Aiptu Suridanto Saragih, serta para guru SMP Swasta Berdikari.

Sebanyak 200 porsi makanan bergizi disiapkan dan dibagikan kepada siswa. Menu yang diberikan berupa nasi putih, ayam goreng, sop wortel, buah semangka, dan susu kotak.

Kegiatan berlangsung tertib dan penuh antusiasme dari para siswa. Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi para siswa sekaligus mempererat sinergi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Reporter: Jafar Sidik

Terkait Masalah Parkir di RS Pirngadi, Komisi III Segera Panggil Bapenda Medan

0

mimbarumum.co.id – Komisi III DPRD Kota Medan akan segera memanggil Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Medan terkait masalah sistem dan tarif parkir di RSUD dr Pirngadi Medan yang kini menjadi polemik dan viral di media sosial.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Medan, H.T Bahrumsyah mengatakan, hal ini perlu dibahas untuk memastikan dan mengakaji lebih dalam terkait sistem dan tarif parkir yang dinilai cukup memberatkan bagi pasien ataupun pengunjung yang datang ke RS milik Pemko Medan tersebut.

“Parkir di RS Pirngadi Medan itu masuk ke pajak parkir, bukan retribusi parkir. Untuk itu, saya rasa kita perlu memanggil pihak Bapenda untuk membahas masalah ini,” ucap Wakil Ketua Komisi III DPRD Medan, H.T Bahrumsyah, Rabu (18/6/2025).

Dikatakan Bahrumsyah, sejatinya saat ini pengelolaan RSUD dr Pirngadi Medan sudah berbentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Penuh. Dengan begitu, RSUD dr Pirngadi Medan berhak untuk melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam mengelola rumah sakit tipe B tersebut, termasuk pengelolaan parkir yang ada di sana.

“Tidak ada yang salah dengan sistem parkir yang dikelola pihak ketiga. Asal, pengelolaannya juga tidak melanggar aturan yang ada di Pemko Medan. Untuk itu perlu kita bahas bersama, apakah sistem parkir yang dijalankan pihak ketiga itu sudah benar atau tidak,” ujarnya.

Selanjutnya, Bahrumsyah juga turut menyoroti masalah tarif parkir reguler atau non berlangganan (bulanan) yang diterapkan di RSUD Pirngadi. Mengingat, tarif parkir secara progresif itu cukup banyak dikeluhkan oleh pengunjung ataupun pasien.

“Nanti akan kita bahas bagaimana penghitungan tarif parkir progresif itu. Kita dengar memang cukup banyak yang mengeluh, karena tarif parkirnya sudah seperti parkir di mall. Sementara, RS Pirngadi merupakan rumah sakit milik pemerintah (Pemko Medan),” katanya.

Menurut Bahrumsyah, sangat baik apabila RS Pirngadi ingin mengelola rumah sakit tersebut secara profesional sehingga bisa lebih maju, memiliki daya saing, dan. Akan tetapi, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan sebelum menerapkan sistem yang baru.

“Parkir dengan sistem portal atau non konvensional ini pastinya merupakan sebuah bentuk kemajuan, tentunya kita mendukung kemajuan di RS Pirngadi Medan. Tetapi dalam pelaksanaannya, kita perlu memperhatikan hal-hal lainnya, apalagi bila memberatkan banyak pihak, makanya saya bilang ini perlu dibicarakan lagi, baik dengan Bapenda maupun dengan pihak RS Pirngadi Medan,” tegasnya.

Bahrumsyah berharap, kedepan RS Pirngadi Medan dapat lebih maju dan profesional dalam pengelolaannya, sehingga mampu bersaing dengan RS-RS swasta di Kota Medan.

“Kita ingin yang terbaik untuk RS Pirngadi Medan. Untuk itu, kebijakan yang ada di RS tersebut harus membuat RS tersebut lebih maju dan lebih banyak dikunjungi oleh pasien. Selayaknya RS Pirngadi bisa menghasilkan pendapatan yang cukup besar bagi Kota Medan disertai dengan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Komisi II DPRD Medan menggelar RDP guna membahas masalah parkir yang terjadi di RSUD dr Pirngadi Medan, Senin (16/6/2025) sore. Dalam rapat itu, turut hadir dr Ramadhani Soeroso, direksi RSUD dr Pirngadi, dan CV Samaru sebagai pihak pengelola parkir.

Reporter: Jafar Sidik

Suara Kritis Mahasiswa Perempuan di Medan Tolak Kekerasan Seksual

0

mimbarumum.co.id – Puluhan mahasiswa perempuan yang tergabung dalam Aliansi Perempuan Cipayung Plus Sumatera Utara menggelar aksi damai bertajuk “Indonesia Darurat Pelecehan” di depan Pos Bloc Medan, Jumat (20/6/2025).

Aksi ini dipimpin oleh Koordinator Aksi, Khairunnazwa Simanjuntak, yang menyampaikan pernyataan sikap tegas terkait maraknya kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara.

Dalam pernyataan sikap yang dibacakan, Aliansi Perempuan Cipayung Plus menegaskan, “Tegakkan Martabat Perempuan, Hentikan Kekerasan Seksual!” Mereka menyampaikan keprihatinan mendalam atas meningkatnya kasus kekerasan seksual, yang baru-baru ini kembali mencuat setelah tindakan pelecehan yang dialami oleh Kahiyang Ayu, istri Gubernur Sumatera Utara, di media sosial.

Tindakan tersebut dianggap sebagai bentuk kekerasan verbal, seksual, dan simbolik yang tidak dapat ditoleransi.
“Peristiwa ini bukan hanya serangan terhadap individu, tetapi juga mencerminkan kultur misoginis yang masih tumbuh subur di ruang publik dan dunia digital,” ungkap Khairunnazwa.

Ia menekankan bahwa perempuan, termasuk mereka yang memiliki posisi sosial dan politik tinggi, tidak luput dari potensi menjadi korban pelecehan.

Dalam aksi tersebut, para mahasiswa perempuan menyampaikan lima tuntutan utama:
1. Penangkapan dan proses hukum terhadap pelaku pelecehan Ibu Kahiyang Ayu, serta pemberian sanksi tegas sebagai efek jera.
2. Penyelesaian seluruh kasus kekerasan seksual di Sumatera Utara, baik di kampus, ruang publik, maupun ranah digital.
3. Desakan kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk responsif dan berpihak pada korban, serta menegakkan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) secara adil.
4. Pembentukan forum advokasi dan bantuan hukum oleh Perempuan Cipayung Plus Sumatera Utara untuk mendampingi korban kekerasan dan pelecehan seksual.
5. Ajak masyarakat untuk membangun budaya yang aman dan adil bagi perempuan, serta memberantas konten seksis dan ujaran kebencian di media sosial.
Aksi ini diakhiri dengan seruan kepada seluruh elemen bangsa, khususnya generasi muda dan mahasiswa, untuk tidak tinggal diam terhadap pelecehan yang menimpa perempuan.

“Hari ini Ibu Kahiyang Ayu menjadi korban, besok bisa siapa saja. Jika perempuan dengan posisi tinggi pun bisa dilecehkan, maka perempuan tanpa privileg apa pun berada dalam risiko yang jauh lebih besar,” tegas Khairunnazwa.

Dengan semangat persatuan, mereka menyerukan agar Sumatera Utara menjadi tempat yang aman dan bermartabat bagi seluruh perempuan. “Hidup Perempuan! Hidup Keadilan! Tolak Kekerasan Seksual!” seru mereka, menegaskan komitmen untuk melawan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.

 

Reporter : Siti Amelia