Beranda blog Halaman 3

Sekjen PB TI Lantik Pengurus TI Sumut Periode 2025-2029

0

mimbarumum.co.id – Usai resmi dilantik jadi Ketua Umum Taekwondo Indonesia (TI) Sumatera Utara 2025-2029, H. Hamdani Syaputra S.Sos menyatakan siap untuk memajukan dan membesarkan olahraga Taekwondo Indonesia di Sumatera Utara sekaligus meningkatkan prestasi atlet.

“Taekwondo Indonesia (TI)
Sumatera Utara bisa meraih minimal 5 medali emas di ajang PON 2028 mendatang. Pada PON 2024 kemarin, atlet Taekwondo Sumut berhasil meraih medali emas dan perunggu. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Terima kasih atas semua dukungan, khususnya dari keluarga dan para pengurus. Kita akan bekerja keras dan bersatu untuk membawa taekwondo Sumut lebih maju,” ujar H. Hamdani Syaputra yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Deli Serdang dalam sambutannya, Sabtu malam 17 Mei 2025, bertempat di Hotel Santika Medan.

Pelantikan Pengprov Taekwondo Indonesia Sumut ini dihadiri oleh 24 Pengurus Kabupaten (Pengkab) dan Pengurus Kota (Pengkot) se-Sumatera Utara.

Sekjen PB TI Lantik Pengurus Baru TI Sumut:

Pengurus Taekwondo Indonesia (TI) Provinsi Sumatera Utara periode 2025–2029 resmi dilantik pada Minggu (17/5) di Hotel Santika, Medan. Pelantikan yang berlangsung khidmat ini menjadi bagian dari dua agenda besar dalam satu hari, yakni Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) dan prosesi pengukuhan kepengurusan baru.

Prosesi pelantikan dilakukan langsung oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI), Mayjen TNI Amrin Ibrahim, yang mewakili Ketua Umum PB TI, Letjen TNI Richard Tampubolon, S.H. Dalam sambutannya, Mayjen Amrin menekankan pentingnya menjaga marwah organisasi dan meningkatkan kualitas pembinaan atlet.

“Taekwondo Indonesia harus dikelola dengan profesional, berlandaskan etika, dan menjunjung tinggi sportivitas. Kepengurusan ini bukan sekadar formalitas, tapi adalah tanggung jawab besar dalam mencetak atlet berprestasi dan membina generasi muda,” ujar Amrin.

Sekjen PB TI juga menekankan pentingnya sinergi antar-pengurus dan pembinaan yang merata di seluruh daerah. “Jangan hanya fokus pada kota besar. Kabupaten dan kota lain harus mendapatkan perhatian yang sama. Pembinaan usia dini harus jadi prioritas,” tegasnya

Hadir dalam acara tersebut Dr. H. Musa Rajekshah yang memberikan motivasi kepada pengurus baru. Ia menekankan pentingnya pengorbanan dan visi yang kuat demi kemajuan taekwondo Sumut.

“Ketua harus berani berkorban dan punya strategi menjaring bibit unggul yang bisa bersaing di kancah nasional dan internasional,” katanya.

Sambutan Gubernur Sumatera Utara, yang dibacakan Kadispora M Mahfullah Pratama Daulay, juga memberikan dukungan penuh.

“Selamat kepada Hamdani Saputra, S.Sos dan seluruh jajaran pengurus baru. Amanah ini harus dijalankan dengan integritas dan komitmen untuk memajukan olahraga taekwondo,” ucapnya.

Gubernur juga berharap agar taekwondo menjadi bagian dari budaya positif generasi muda. “Libatkan sekolah, masyarakat, dan semua unsur daerah dalam membangun ekosistem taekwondo yang sehat dan berprestasi,” tambahnya.

Bahkan Kadispora M Mahfullah Pratama Daulay mengundang dan mempersilahkan Ketua Umum Taekwondo Indonesia (TI) Sumatera Utara 2025-2029, H. Hamdani Syaputra S.Sos untuk berdiskusi bdan berkolaborasi memajukan prestasi atlet taekwondo Sumut.

Adapun susunan Pengurus Taekwondo Indonesia Sumut Periode 2025-2929 yakni:

Ketua Umum : H.Hamdani Syahputra S.Sos, Wakil ketua I, Rinaldi SE, wakil ketua II, Ir.H.M Rejeki Karo Sekali, wakil ketua III, H.Palacheta Subies Subianto B.A, M.Sc.

Sekretaris : Tulus Abdiansyah
Wakil sekretaris I : Zul Amri S.T, Wakil sekretaris II, Hj.Rini Utami Mallynur S.Si.,M.M.

Bendahara : Nove Adek Chairi S.H, wakil bendahara, Zasika Khairunnisak S.H., M.kn.

Ketua Bidang Organisasi Hukum, Etika dan Disiplin :, Musa Arjianshah,

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Raja Hutahaean S.Sos

Ketua Bidang Perwasitan, Diklat dan Pengembangan : Sertu Bambang Irwanto S.T.

Ketua Bidang Dana, Usaha Sponsorship : Muhamnad Gazali Iskandar

Ketua Bidang Humas dan Media, Ketua : Rianto Agly S.H., M.H.

Ketua Bidang Kesehatan dan Olahraga : dr.Maulana Baihaki M.Bio Med, AIFO-K
Kesekretariatan : Siti Nur Sa-adah S.Sos.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol dimulainya langkah baru TI Sumut dalam membina prestasi dan karakter melalui olahraga taekwondo.

Reporter: Ngatirin/ r

Generasi Guru Patimpus Napak Tilas di Medan dan Deliserdang

0

mimbarumum.co.id – Persadaan Sembiring Pelawi Ras Anak Beruna Nusantara menggelar kegiatan napak tilas ke sejumlah titik bersejarah yang berkaitan dengan pendiri Kota Medan, Guru Patimpus, Sabtu (17/5/2025). Kegiatan diikuti sekitar 80 warga dari Desa Perbaji, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo.

Rangkaian napak tilas dimulai dari kunjungan ke Istana Maimun, Kota Medan, sebagai bentuk persahabatan antara Melayu dan Karo yang masih memiliki kaitan sejarah cukup erat dengan Kesultanan Deli, terutama sejak masa pendirian dan perkembangan kesultanan.

Di sana, rombongan disambut oleh Ketua Persadaan Sembiring Pelawi Ras Anak Beruna Nusantara Drs. Freddy Sembiring selaku pemrakarsa napak tilas dan didampingi Datok Adil, perwakilan dari Kesultanan Deli. Dalam kesempatan itu, Datok Adil menyambut positif kegiatan itu karena masyarakat bisa berwisata religi dan silaturahmi sejarah di Istana Maimun.

“Alhamdulillah, kami sangat senang dengan adanya wisata religi ini ke Istana Maimun. Istana ini bagian dari Kedatukan Empat Suku yaitu Kedatukan Sepuluh Dua Kuta, dan juga adalah bagian dari Guru Patimpus pendiri Kota Medan,” kata Datok Adil.

Kehadiran Persadaan Sembiring Pelawi Ras Anak Beruna Nusantara dan masyarakat Perbaji di Istana Maimun, juga mempererat jalinan silaturahmi dengan lintas generasi Guru Patimpus.

“Bagi saya pribadi, ini menyambung silaturahmi, karena yang ikut hadir ini pun adalah saudara-saudara saya juga. Alhamdulillah ini semua bisa terjalin dengan baik. Dengan kunjungan ini tentu untuk memperkuat, mempererat silaturahmi yang ada diantara kita semua,” tuturnya.

Usai dari Istana Maimun, perjalanan dilanjutkan ke monumen Guru Patimpus di Jalan Gatot Subroto, Medan. Di sini, rombongan tampak antusias melihat monumen tokoh pendiri Kota Medan tersebut.

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, untuk mengunjungi makam Guru Patimpus. Di lokasi ini, rombongan melakukan pembersihan makam dan doa bersama, sebelum kembali ke Medan.

Ketua Persadaan Sembiring Pelawi Drs. Freddy Sembiring menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk penghargaan terhadap leluhur dan sejarah Kota Medan dan upaya mempererat hubungan antara masyarakat Karo dan Kesultanan Deli.

“Guru Patimpus adalah bagian dari Datuk Sepuluh Dua Kuta dalam Kesultanan Deli. Kegiatan ini sekaligus menegaskan hubungan historis antara masyarakat Karo dan Kesultanan Deli,” ujarnya.

Ia menegaskan, napak tilas ini, selain wisata religi juga silaturahmi mempererat hubungan antara Kesultanan Deli maupun keturunan Guru Patimpus.

“Untuk yang hari ini adalah masyarakat dari Desa Perbaji yang bergama Kristen, sebelumnya kita sudah terlebih dahulu melaksanakannya dengan dengan masyarakat Perbaji beragama Islam. Kenapa masyarakat Perbaji ini kita bawa, karena memang mereka banyak yang belum tahu di mana makamnya Guru Patimpus,” imbuhnya.

Selain itu, ia menyarankan, nantinya dalam acara Merdang Merdem Kuta Medan atau Kerja Tahun Kota Medan, agar masyarakat Perbaji dilibatkan langsung. Sebab, mereka memiliki ikatan sejarah dengan pendiri Kota Medan tersebut.

“Saran saya sebagai ketua Marga Pelawi, kepada panitia Merdang Merdem atau kerja tahun Kota Medan, tetaplah dipanggil dan diundang dari masyarakat Perbaji, jangan hanya orang-orang Karo yang di Medan. Kita harapkan, di 2025 ini supaya panitia melibatkan atau mengundang mereka untuk ikut dalam acara itu,” terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Persadaan Sembiring Pelawi Dalin Pelawi mengatakan, kegiatan ini akan terus dilakukan secara rutin sebagai bentuk pelestarian sejarah.

“Kami berharap semua, khususnya Sembiring Pelawi, bersatu dan tetap semangat membangun Kota Medan. Ke depan, kami juga ingin akses jalan ke makam lebih baik dan layak agar masyarakat bisa berkunjung dengan nyaman,” bilangnya.

Sedangkan Kepala Desa Perbaji Ramadan Pelawi merasa terharu dan bersyukur karena warganya dapat menyaksikan langsung makam leluhur mereka.

Reporter : Jepri Zebua

Kadisdiksu Terharu Saksikan Pentas Seni SLBN Pembina

0

mimbarumum.co.id – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Kadisdiksu) Alexander Sinulingga S.STP MSi terharu dan salut atas penampilan siswa-siswi SLB Negeri Pembina di Pentas Seni 2025. 

“Keren, sungguh luar biasa anak-anak yang sangat istimewa ini. Mereka bisa lakukan apapun di Pentas Seni dengan talenta yang dimilikinya. Inilah wujud pendidikan inklusif bahwa kesempatan untuk mendapat pendidikan itu sama bagi seluruh anak-anak apapun kondisinya,” ujar Alexander Sinulingga pada sambutan di Pentas Seni SLBN Pembinan Jl Karya Dalam Medan, Sabtu (17/5/2025). 

Hadir di acara tersebut, Kacabdisdik Wilayah I Yafizham Parinduri S.Sos, MAP, Kabid Pembinaan Khusus Elisabeth Simanjuntak SE MSi, Kepala SLBN Pembina Mardi Panjaitan, Ketua MKKS SLB Sumut Cawir Purba, Kepala SLBN Binjai Suhartoyo, pimpinan perguruan tinggi swasta mitra SLBN Pembina, orang tua dan undangan lainnya.

“Kita tidak boleh diskriminatif kepada siapapun apalagi kepada anak-anak yang sangat istimewa ini. Kepada guru, kepala sekolah dan orang tua harus bangga karena mereka diberikan kehebatan. Belum tentu semua orang bisa di posisi Bapak Ibu saya mengucapkan banyak terima kasih. Tetap berikan pendampingan yang luar biasa penuh cinta dan kasih,” katanya. 

Karenanya, Gubernur Sumatera Utara M Bobby Afif Nasution akan membuka SLB unggulan. “Tidak hanya punya SMA unggulan dan SMK unggulan tapi juga ada SLB unggulan.  Untuk lokasi ini sedang  diupayakan di eks SLB GBKP Alfa Omega Kabupaten Karo. Jadi mungkin nanti saya akan melihat lokasinya agar bisa jadi pilot project kita untuk SLB unggulan,” ucapnya.

Sementara Kacabdis Wil I Yafizham menyebut proses kegiatan ini berlangsung tiga bulan memang sudah menjadi kegiatan yang rutin setiap tahun dilaksanakan. 

SLBN Pembina selaku tuan rumah mengundang seluruh siswa SLB yang ada di Cabdis Wil I yang berjumlah 21 SLB di wilayah ini untuk berpartisipasi menyemarakkan kegiatan ini.

Pentas seni ini sangat baik untuk perkembangan karakter anak-anak ataupun siswa-siswi. Kedepan, kegiatan ini terus berjalan dan menjadi agenda rutin setiap tahun dan sudah tahun ke-4 dilaksanakan. 

Yafizham berharap kegiatan ini tidak putus dan tetap dipertahankan bahkan lebih ditingkatkan dengan dukungan ataupun partisipasi dari SLB lain yang mungkin pada saat ini belum bisa menghadiri dan menyemarakkan kegiatan ini. 

Sedangkan Kepala SLBN Pembina Mardi Panjaitan mengatakan telah menggandeng 8 perguruan tinggi selaku mitra kampus untuk mendukung kegiatan ini bekerja sama memfasilitasi anak didik dan alumni-alumni SLB untuk bisa kuliah.

“Tahun ini adalah angkatan ke-4 anak-anak SLB bisa berkuliah berharap pemerintah pusat melalui perguruan tinggi untuk bisa anak-anak kita mendapatkan beasiswa afirmasi khusus untuk yang disabilitas,” ujarnya.

Kegiatan pentas seni ini sebenarnya merupakan agenda atau program tahunan di SLBN Pembina hanya beberapa waktu yang lalu melalui Rapat MKKS SLB Sumut dan Kacabdis Wil I menginisiasi kegiatan ini. Sebenarnya itu awalnya dalam rangka memeriahkan 77 tahun Pemprovsu. 

Di kesempatan itu Mardi menyampaikan apresiasi atas kehadiran Kadisdiksu dan terima kasih atas motivasi yang diberikan kepada anak didik disabilitas serta berinteraksi melihat penampilan di pentas seni yang 
berlangsung meriah.

“Kita bersyukur mudah-mudahan ke depan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara bisa semakin memperhatikan hal-hal yang terbaik untuk SLBN Pembina secara khusus yang merupakan sekolah terbesar di Indonesia,” terangnya. 

Reporter : M Nasir

Polda Sumut Gagalkan Peredaran 100 Kg Sabu Dalam Bungkus Kopi

mimbarumum.co.id – Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut berhasil menggagalkan peredaran narkoba jenis sabu seberat 100 kilogram yang dikemas dalam bungkus kopi.

Pengungkapan ini disampaikan dalam konferensi pers di Komplek Tasbih, Medan, Sabtu (17/5/2025), dipimpin Direktur Resnarkoba Polda Sumut Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak bersama Kabid Humas Kombes Pol Ferry Walintukan dan Wadirresnarkoba.

Kombes Pol Ferry mengatakan, keberhasilan ini merupakan wujud sinergi antara Polda Sumut, Polda Sumatera Selatan, serta peran aktif masyarakat dan media.

“Dari total barang bukti yang diamankan, estimasi jiwa yang diselamatkan mencapai 500.000 orang dengan nilai ekonomi sekitar Rp100 miliar,” jelas Ferry.

Barang haram itu disita dari empat lokasi berbeda, yakni hotel di Jalan Sei Belutu Medan, parkiran supermarket di Jalan Gatot Subroto, rumah di Komplek Tasbih I Medan, serta Pelabuhan Merak, Banten.

Empat tersangka ditangkap dalam pengungkapan ini, yakni CT (perempuan), ZUL (pria), serta pasangan suami istri SUD dan KAM. Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, mengatakan pengungkapan bermula dari penangkapan CT pada 28 April 2025.

“Dari tangan CT, kami mengungkap 33 kg sabu yang disimpan dalam kompartemen rahasia sebuah mobil di parkiran supermarket. Sabu itu telah dikamuflase dengan sangat rapi,” ungkap Kombes Calvijn.

Berdasarkan pengakuan, CT direkrut oleh seorang DPO berinisial BOB. Ia mendapat bayaran Rp80 juta untuk setiap pengiriman dan mengaku telah empat kali mengantar sabu ke Jakarta sejak Februari.

“Tugas CT adalah merekrut kurir dan memastikan mobil berisi sabu sampai ke tujuan. Dia sudah beraksi empat kali, ini bukan yang pertama,” tegas Calvijn.

Pengembangan penangkapan CT membawa polisi ke tersangka ZUL, yang ditangkap saat hendak mengambil mobil berisi sabu tersebut. Polisi lalu menggerebek rumah kontrakan yang ditempati ZUL di Komplek Tasbih I, Medan.

“Di rumah itu kami menemukan 39 kg sabu, mesin press plastik, dan bungkus kopi kosong. ZUL berperan sebagai pengemas sabu sebelum dikirim ke Jakarta. Ia menyamarkannya seolah produk kopi kemasan,” ujar Calvijn.

ZUL disebut dikendalikan oleh DPO lain berinisial Tong. Ia disuruh menyewa rumah untuk tempat penyimpanan dan pengemasan sabu. “Setelah rumah disiapkan, ZUL bahkan sempat diminta untuk pergi liburan. Saat kembali, sebuah mobil berisi sabu 100 kilogram sudah terparkir di depan rumah. Itu skenario mereka untuk mengelabui petugas,” lanjutnya.

Sementara itu, dua tersangka lain, SUD dan KAM, yang merupakan pasangan suami istri, ditangkap di Pelabuhan Merak, Banten, pada 30 April 2025. Keduanya berperan sebagai kurir yang membawa sabu dari Medan ke Jakarta.

“Mereka mengambil barang dari rumah kontrakan ZUL dan membawa 28 kg sabu. Pasutri ini dijanjikan bayaran Rp300 juta untuk satu kali pengiriman,” ungkap Calvijn.

Kombes Calvijn memastikan, seluruh kegiatan ini dikendalikan oleh dua pengendali berbeda.

“Kami identifikasi dua pengendali utama: BOB yang mengendalikan CT, dan Tong yang mengatur ZUL. Keduanya telah masuk DPO dan sedang dalam pengejaran,” tegasnya.

Dari keempat lokasi, total sabu yang berhasil diamankan sebanyak 100 kilogram. Polda Sumut bersama Polda Sumsel masih mengembangkan kasus untuk menelusuri jalur distribusi dan aktor utama di balik sindikat ini.

“Kami akan kejar sampai ke akar. Ini jaringan besar lintas provinsi, dan kami tidak akan berhenti sampai semua pengendali ditangkap,” pungkas Kombes Jean Calvijn Simanjuntak.

Reporter: Jafar Sidik

Kabid Propam Polda Sumut Tegaskan Tidak Ada Pelecehan oleh Dua Perwira Polres Asahan

mimbarumum.co.id – Polda Sumatera Utara membantah tegas isu yang menyebutkan adanya dugaan tindakan pelecehan atau percabulan yang dilakukan oleh dua perwira Polres Asahan.

Penegasan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Propam Polda Sumut, Kombes Pol Julihan Muntaha, S.I.K., saat memberikan keterangan kepada wartawan dalam sesi doorstop di Komplek Tasbih, Medan, pada Sabtu (17/5/2025).

“Berdasarkan hasil pemeriksaan internal yang dilakukan oleh Bidpropam, termasuk pemeriksaan terhadap handphone dan rekaman CCTV, tidak ditemukan adanya perbuatan pelecehan maupun percabulan yang dilakukan oleh dua perwira kami di Polres Asahan,” ungkap Kombes Pol Julihan Muntaha.

Ia menambahkan, meski tidak ditemukan unsur pidana asusila, Bidpropam masih terus melakukan pendalaman untuk menelusuri kemungkinan adanya pelanggaran lainnya.

“Saat ini kami sedang mendalami lebih lanjut, termasuk dugaan pelanggaran prosedur seperti peminjaman handphone kepada tahanan. Jika ditemukan pelanggaran, tentu akan kami proses sesuai aturan yang berlaku, termasuk sanksi etik,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kombes Julihan juga menjelaskan bahwa pelapor dalam kasus ini berinisial SS, yang diketahui merupakan istri dari seorang DPO berinisial C, mantan personel TNI Angkatan Laut yang telah diberhentikan tidak dengan hormat.

“Yang bersangkutan merupakan istri dari DPO kami, inisial C, yang merupakan pecatan dari TNI. Jadi konteks laporan ini perlu didalami secara menyeluruh,” tegasnya.

Polda Sumut memastikan bahwa proses klarifikasi dan investigasi dilakukan secara objektif dan transparan, serta meminta publik untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi.

Reporter: Jafar Sidik

Perpisahan dan Tur Studi Tak Perlu Dihapus, Cukup Dibenahi

mimbarumum.co.id – Belakangan ini muncul perdebatan hangat terkait kegiatan perpisahan atau wisuda sekolah serta tur studi yang dianggap membebani keuangan orang tua dan rawan risiko keselamatan peserta didik. Beberapa pihak bahkan mengusulkan agar kegiatan tersebut dihapuskan sama sekali. Namun benarkah penghapusan adalah satu-satunya solusi?

Bagi Jumihardianto, warga Kelurahan Pasar Merah Barat, Kecamatan Medan Kota, kegiatan perpisahan atau wisuda tetap layak untuk diselenggarakan, dengan catatan bahwa tempat pelaksanaannya harus dibatasi di lingkungan sekolah. Ketika dilakukan di luar sekolah, risikonya jauh lebih tinggi.

“Kita tidak bisa menebak apa yang terjadi di luar sana, seperti kecelakaan lalu lintas, keterlambatan, bahkan potensi kericuhan,” katanya.

Bukan hanya itu, mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Islam Sumatera Utara ini menyebutkan, beban finansial yang harus ditanggung orang tua juga lebih besar karena melibatkan sewa gedung, konsumsi, transportasi hingga seragam khusus.

“Padahal dengan anggaran yang sama, acara di sekolah bisa dibuat lebih mewah dan penuh kesan, apalagi jika panitia kreatif,” ujarnya.

Menurut pria tambun ini, kegiatan perpisahan bukanlah sekadar ajang foto-foto atau formalitas belaka. Ia adalah penanda transisi penting dalam hidup peserta didik. “Sama halnya seperti pernikahan yang hanya terjadi sekali seumur hidup, perpisahan sekolah pun menjadi titik akhir dari perjalanan panjang bersama teman, guru, dan suasana belajar tertentu,” katanya menganalogikan seraya menambahkan kenangan seperti inilah yang kelak dikenang di masa dewasa, mengenang tawa, tangis, dan perjuangan selama masa sekolah.

Tentang tur studi, cucu sastrawan Shafwan Hadi Umry ini memandang kegiatan tersebut sebagai bagian dari proses belajar yang menyenangkan. Dalam dunia pendidikan modern, belajar tidak harus selalu dalam kelas. Ketika peserta didik diajak mengunjungi museum, tempat bersejarah, atau sentra industri, mereka mengalami pembelajaran kontekstual secara langsung.

“Selain menambah wawasan, kegiatan ini juga melatih keterampilan sosial, kepercayaan diri, dan manajemen waktu peserta didik. Ini pelajaran hidup yang kadang tak bisa didapat dari buku pelajaran,” sebutnya.

Dari sudut pandang pendidikan, Aini Indah Oktaviana, warga Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, tegas menolak pelarangan total kegiatan tersebut. Menurutnya, wisuda atau acara perpisahan dan tur studi memiliki nilai emosional, sosial, dan psikologis yang penting bagi siswa.

“Kegiatan ini bukan hanya seremoni, melainkan bagian dari proses transisi dan penghargaan atas capaian belajar. Namun, bentuk pelaksanaannya memang perlu dievaluasi, agar tidak melenceng dari nilai-nilai akademik dan etika pendidikan,” sebut mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara ini.

Jangan Serta-Merta Melarang

Dia mengatakan, pemerintah dan sekolah sebaiknya tidak serta-merta melarang, melainkan mengatur dengan jelas standar kegiatan perpisahan agar tetap sederhana, edukatif, dan tidak membebani orang tua. Sekolah harus menjadi pengarah, bukan justru membiarkan komersialisasi acara berlangsung. Keterlibatan orang tua melalui Komite Sekolah juga penting untuk menjamin transparansi biaya dan substansi acara.

“Namun tentu saja, baik perpisahan maupun study tour perlu pengawasan ketat dan pengelolaan profesional. Sekolah harus memastikan bahwa kegiatan ini bersifat sukarela, bukan paksaan. Harus ada transparansi biaya, pertimbangan terhadap kondisi ekonomi semua peserta didik, serta evaluasi terhadap risiko keselamatan. Jika tidak, kegiatan yang awalnya baik bisa berubah menjadi sumber masalah baru,” katanya.

Untuk menjembatani persoalan itu, dibutuhkan solusi yang adil dan bijak, yang mempertimbangkan aspek pendidikan, ekonomi, dan sosial. Salah satu solusi yang dapat diterapkan, menurut Hani Purwanti, warga Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, dengan mengatur ulang konsep perpisahan, wisuda, dan studi wisata agar lebih sederhana, murah, dan edukatif, serta mengutamakan keterlibatan orang tua dan sekolah dalam proses perencanaannya.

Ketiga mahasiswa calon guru itu, baik Jumi, Aini maupun Hani, percaya bahwa solusi dari masalah ini bukanlah dengan menghapus kegiatan perpisahan dan tur studi, melainkan dengan memperbaiki sistem pelaksanaannya. Sebab, kegiatan tersebut memiliki nilai emosional, edukatif, dan sosial yang sangat penting bagi peserta didik.

“Yang perlu ditekankan adalah asas keadilan, keamanan, dan kebersamaan dalam perencanaannya. Pendidikan bukan hanya soal nilai akademik, tapi juga tentang menciptakan kenangan dan pengalaman bermakna sepanjang hayat,” ucap mereka.

Tanggapan Mendikdasmen

Menanggapi polemik yang berkembang di tengah masyarakat itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memperbolehkan pelaksanaan wisuda sekolah selama kegiatan tersebut tidak memberatkan dan sudah mendapatkan persetujuan orang tua maupun murid.

“Kalau menurut saya begini, sepanjang itu tidak memberatkan dan atas persetujuan orang tua dan murid, ya masa sih tidak boleh gitu kan. Yang penting wisuda itu jangan berlebih-lebihan dan juga jangan dipaksakan,” kata Mendikdasmen usai pembukaan Konsolidasi Nasional (Konsolnas) Dikdasmen 2025 di Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia (PPSDM), Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (29/4/25), sebagaimana dilansir Antara.

Menurutnya, kegiatan wisuda dapat dilihat sebagai bagian dari ungkapan kegembiraan, sekaligus syukur atas keberhasilan para murid dalam menyelesaikan pendidikan mereka.

Di samping itu, kata dia, kegiatan wisuda juga dapat menjadi media yang efektif untuk menjalin keakraban dan silaturahmi di antara orang tua, murid, dan pihak sekolah, meskipun tidak menutup kemungkinan ada orang tua murid yang tetap tidak dapat hadir saat kegiatan wisuda.

Karena itu Mendikdasmen berpendapat pelaksanaan kegiatan wisuda sebaiknya diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing sekolah.

“Itu kan sebagai tanda gembira dan juga lebih mengakrabkan orang tua dengan sekolah, karena bisa jadi orang tua itu ada yang tidak pernah ke sekolah anaknya sama sekali, hanya ke sekolah ketika anaknya wisuda, itu pun tidak semua orang tua juga datang dengan berbagai alasan,” ucap Mendikdasmen Abdul Mu’ti. (syd)

 

Hasil Atensi Zulkarnaen SKM, BBJN Bongkar Median Jalan di Seputar Pintu Tol Bandar Selamat

0

mimbarumum.co.id – Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) mulai membongkar Median Jalan pada dua titik di ruas jalan Letda Sudjono, Rabu (14/5/2025) siang.

Hal itu dilakukan atas atensi Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Zulkarnaen SKM yang terus berfokus untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan yang terjadi di sekitar Pintu Tol Bandar Selamat yang berada di Jalan Letda Sudjono, Kecamatan Medan Tembung.

“Alhamdulillah, hari ini BBJN mulai melakukan pembongkaran median jalan pada dua titik di Jalan Letda Sudjono. Hal ini kita harapkan dapat menjadi solusi dari masalah kemacetan yang kerap terjadi di depan Pintu Tol Bandar Selamat,” ucap Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Zulkarnaen SKM, Rabu (14/5/2025).

Dikatakan Zulkarnaen, adapun dua titik Median Jalan yang dibongkar di ruas Jalan Letda Sudjono, yakni Median Jalan yang berada tidak jauh dari Sekolah Budi Satrya dan Median Jalan yang berada tidak jauh dari simpang Jalan Padang.

Menurut Pimpinan DPRD Kota Medan dari Fraksi Partai Gerindra itu, kedua Median Jalan itu dibongkar untuk difungsikan sebagai titik putar balik (putar arah) bagi kendaraan.

Untuk itu, setelah kedua Median Jalan ini dibongkar atau dibuka, maka Dinas Perhubungan Medan bersama Satlantas Polrestabes Medan akan memasang traffic cone (pembatas jalan) yang berada tepat di depan Pintu Tol Bandar Selamat. Setelahnya, perubahan arus lalulintas di kawasan depan Pintu Tol Bandar Selamat siap untuk dilakukan.

“Nantinya, kendaraan yang keluar masuk pintu tol akan berputar terlebih dahulu melalui kedua Median Jalan yang telah dibuka. Artinya tidak ada lagi kendaraan yang menyebrang saat akan keluar/masuk pintu tol, sehingga tidak ada lagi kemacetan di depan Pintu Tol Bandar Selamat,” ujarnya.

Dijelaskan Zulkarnaen, kondisi kemacetan di depan Pintu Tol Bandar Selamat sudah seringkali dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak hanya pengendara yang melintas di Jalan Letda Sudjono, tetapi juga para pengendara mobil yang keluar/masuk Pintu Tol Bandar Selamat.

Pasalnya, kondisi kemacetan di depan Pintu Tol Bandar Selamat seringkali dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk melancarkan aksi-aksi yang tidak terpuji terhadap kendaraan ataupun para pengendara yang keluar masuk pintu tol.

“Untuk itu, kemacetan di depan Pintu Tol Bandar Selamat harus segera diatasi, salah satunya melalui upaya perubahan arus lalulintas ini,” tegasnya.

Zulkarnaen pun berharap, BBJN dapat segera menyelesaikan pembukaan Median Jalan dan melakukan pengaspalan jalan pada dua titik Median Jalan yang dibongkar tersebut.

“Semakin cepat kedua Median Jalan itu dibuka dan diaspal, maka semakin cepat pula perubahan arus lalulintas di depan Pintu Tol Bandar Selamat bisa dilakukan,” pungkasnya.

Reporter: Jafar Sidik

Hj Sri Rezeki Minta Pemerintah Lindungi Masyarakat Dari Pinjol

0

mimbarumum.co.id – Anggota DPRD Medan Hj Sri Rezeki AMd meminta pemerintah memberi perlindungan kepada masyarakat yang menjadi korban pinjaman online (pinjol). Hal ini karena banyaknya korban pinjol dan mereka dipaksa untuk membayar pinjaman dengan bunga yang berkali- kali lipat.

“Kita prihatin dengan kondisi masyarakat yang banyak terjerat pinjol. Paling menyedihkan lagi, kadang masyarakat nggak tau kalau sudah kena pinjol saking mudahnya aplikasi ini bersliweran melalui gadget atau handphone. Begitu diklik, langsung dapat. Gak nyangkanya, pinjaman 500 ribu bisa berkali lipat tagihannya,” kata Sri Rezeki di Medan, Senin (11/5/2025).

Meski pemerintah sudah banyak menutup situs-situs pinjol ilegal, namun sampai sekarang penyedia layanan pinjaman dengan bunga tak masuk akal itu masih banyak menjamur.

Menurutnya lagi, perlu komitmen dari pemerintah dalam menyelesaikan masalah pinjol yang telah merugikan masyarakat dan negara. Kondisi ekonomi masyarakat yang lemah menjadi ajang manfaat bagi para fasilitator pinjol ilegal. Karena jika dibiarkan praktik pinjol akan semakin meluas dan dapat mengancam para kalangan anak muda untuk terjerat hutang dan judi online (judol).

“Pemerintah harus komitmen memberantas pinjol dan memudahkan masyarakat untuk mendapat akses pinjaman atau kredit lunak sehingga mereka tidak terjerat hutang yang menumpuk,” ungkap Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Anggota Komisi III ini menyarankan agar pemerintah membentuk satgas untuk menonaktifkan akun akun nggak jelas, termasuk judi online (judol) dan saham. Selain itu juga harus ada program sosialisasi tentang dampak dari hal tersebut sehingga masyarakat dapat terhindar dari pinjol dan judol.

“Kita juga meminta pemerintah memberikan perlindungan hukum untuk korban pinjol illegal dan memberikan bantuan yang akan memberdayakan masyarakat agar dapat meningkatkan ekonominya dengan menciptakan alternatif pembiayaan yang legal dan terjangkau bagi masyarakat,” ujarnya.

Dalam hal ini, lanjutnya, butuh komitmen semua pihak untuk ikut andil memberantas pinjol dan judol.

“Ini menjadi tugas kita bersama agar anak-anak muda sebagai generasi penerus bangsa terlepas dari aktivitas pinjol maupun judol,” pungkasnya.

Reporter: Jafar Sidik

Masuk TO, Polrestabes Medan Tangkap Dua Pengedar Sabu di Jalan Antariksa dan Tembung

mimbarumum.co.id – Dua orang pengedar narkotika jenis sabu yang juga sudah masuk target operasi (TO) berhasil ditangkap petugas Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan di berbagai tempat di Medan.

Kedua tersangka yang telah diamankan itu bernama Rahmat Zoni Zebua (27) warga Nias Induk dan Syafrizal (32) warga Jalan Musyawarah, Dusun XVI, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.

“Dari kedua tersangka nang ditangkap di Jalan. Antariksa, Gang Nazir, Kelurahan SAR Rejo, Kecamatan Medan Polonia dan di Jalan Musyawarah, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, petugas berhasil menyita barang bukti sabu dari tersangka Rahmad 3 bungkus plastik klip berisi narkotika jenis sabu dengan berat bersih 1, 18 gram, 1 bungkus plastik klip kosong dan uang tunai Rp 350 ribu. Dari Syafrizal barang bukti sabu yang diamankan yakni 8 plastik klip uang berisikan sabu seberat 1, 18 gram, 1 kotak warna putih, uang Rp 126 ribu.

Kasat Reserse Narkoba Polrestabes Medan AKBP Tommy Aruan kepada wartawan, Jumat (16/5/2025), mengatakan, kronologis penangkapan kepada Rahmad itu, berdasarkan laporan dari warga tentang adanya penjual narkotika dengan sebutan sabu.

Kemudian pada hari Kamis (8/5/2025), sekira pukul 20.00 WIB, tim Aipda Freddy melakukan penangkapan terhadap 1 orang laki – laki yang diketahui bernama Rahmat saat sedang under cover buy di Jalan Antariksa, Gang Nazir, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia.

Adapun tersangka tertangkap tangan miliki dan menguasai narkotika sabu, Dari pengeledahan bungkus plastik klip berisi narkotika jenis sabu dengan berat bersih 1,18 gram, 1 bungkus plastik klip kosong dan uang tunai Rp 350 ribu. Tersangka langsung dibawa ke komando.

Begitu juga pelaku Syafrizal uang ditangkap di TKP tersebut di Jalan Musyawarah, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, pada hari Kamis tanggal 18 Mei 2025 sekitar pukul 15.00 WIB, petugas berhasil menyita barang bukti 8 plastik klip uang berisikan sabu seberat 1, 18 gram, 1 kotak warna putih, uang Rp 126 ribu,” jelas AKBP Tommy Aruan.

Modus operandinya, tersangka Rahmad dan Syafrizal sudah 3 bulan lamanya menjual narkotika jenis sabu. Tersangka Rahmat menerima sabu dari panggilan Baret di Jalan Antariksa dan Rahmat mendapatkan upah sebesar Rp 50 ribu.

Kedua tersangka, tambah Kasat Narkoba, melanggar Pasal 114 Ayat (1) Subs Pasal 112 Ayat (1) UU RI No
35 TAHUN 2009 tentang narkotika, dengan ancaman 5 tahun dan paling lama 20 tahun penjara.

Reporter: Rasyid Hasibuan/R

Eks Ketum KONI Sumut John Lubis Prihatin Eksekusi Rumah Asmara Dhana

0

mimbarumum.co.id – Eks Ketua Umum KONI Sumut John Ismadi Lubis prihatin dengan musibah eksekusi rumah maestro gulat Asmara Dhana. Ia berharap persoalan ini mendapat solusi terbaik.

“Sesama insan olahraga kita sangat prihatian atas musibah. Asmara Dhana yang akrab dipanggil Ayah, adalah orang tuanya masyarakat olahraga Sumut. Ia sudah banyak melahirkan pegulat berprestasi nasional bahkan internasional. Karenanya kita berharap persoalan yang dihadapinya ini mendapatkan jalan keluar terbaik,” kata John Lubis saat melakukan kunjungan silaturahim ke rumah kontrakan Asmara Dhana di Jalan Perhubungan Gang Pribadi Desa Laut Dendang Kabupaten Deliserdang, Jumat (16/5/2025).

John yang dalam kunjungannya didampingi Drs. TP Sihombing dan Dr. Mesnan, M.Kes serta para wartawan peliput Olahraga SIWO PWI Sumut juga berharap Pemprovsu terkhusus lagi Bupati Deliserdang dr. H. Asri Ludin Tambunan dapat mengambil kebijakan membantu persoalan yang dihadapi Asmara Dhana.

John dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan harapannya agar Asrama Dhana dan keluarga tetap tegar menghadapi cobaan ini. “Semua kita tetap sehat Ayah,“ ujar John kepada Asmara Dhana sembari menyerahkan ‘ingot-ingot’.

Kehadiran John Lubis dan rombongan membuat Keluarga Asmara Dhana haru dan sukacita.
Istri Asmara Dhana, Darwita yang juga mantan atlet balap sepeda dan tenis meja Sumut, bahkan tidak mampu menahan tangis. Apalagi, Drs TP Sihombing (Wakil Bendahara KONI Sumut di kepengurusan John Ismadi Lubis), ternyata adalah abang kelas kelasnya saat di SMOA era 1960-an lalu.

“Pak Hombing ini abang kelasku ini. Dari dulu baik kali ini orangnya,” ujar Darwita yang harus duduk di kursi roda karena sejak tiga bulan lalu kaki kanannya patah akibat terjatuh.

Asmara Dhana beserta keluarga, sejak Jumat (9/5) lalu harus beranjak dari kediamannya di Jalan RS Haji Medan, sejalan dengan eksekusi pihak pengembang.

Setelah eksekusi tersebut, mantan pelatih gulat nasional berusia 83 tahun, sempat mandah di kediaman koleganya di kawasan Kompleks TVRI. Dan sejak Kamis (15/5/2025) mengontrak rumah petak di kawasan Jalan Perhubungan Laut Dendang.

“Terima kasih kepada Pak John, Pak Hombing, Pak Mesnan serta para wartawan olahraga atas kunjungannya. Kehadidran kalian menjadi spirit tersendiri bagi kami. Doakan kami tetap tegar menghadapi persoalan ini,” tutur Asmara Dhana yang sudah banyak melahirkan pegulat hebat seperti Jujur Simatupang, Edy Lubis (Alm), Yusrianto, Josua Sinurat, Mangasi Simagungsong, Daslan Gultom, Basri Sihotang dan lainnya.

Reporter : R/Jepri Zebua