Beranda blog Halaman 2599

Tersangka Bank Sumut Layak DPO

0

Medan, (Mimbar) – Praktisi Hukum, Julheri Sinaga menilai, sudah selayaknya tiga tersangka dugaan korupsi kendaraan operasional sewa di Bank Sumut ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO) karena kerap mangkir dalam beberapa kali pemanggilan.

“Kalau tersangka atau saksi dua kali dipanggil tetapi tidak datang, pemanggilan ketiga seharusnya upaya paksa. Dan kalau tidak bisa melakukan upaya paksa ya bisa ditetapkan sebagai DPO,” kata Julheri, Kamis (11/8) di Medan.

Menurutnya, ketiadaan upaya paksa termasuk penetapan tersangka menjadi DPO tersebut merupakan bentuk lemahnya kinerja penyidik Kejati Sumut.

Praktisi hukum itu meminta penyidik Kejati Sumut tidak bermain-main dalam penanganan kasus tersebut. Jika memang kasus tersebut tidak bisa ditangani pihak Kejati, katanya maka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diyakini bisa lebih baik dalam menangani perkara tersebut.

“Karena tugas KPK itu menangani kasus dugaan korupsi yang mandek di tangan polisi dan kejaksaan,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumut, Bobbi Sandri, menyebutkan pihaknya masih akan melakukan pemanggilan terhadap ketiga tersangka tersebut.

Namun Bobbi belum bisa memastikan kapan jadwal pemanggilan berikutnya. Begitupun saat ditanyakan kemungkinan ketiganya ditetapkan dalam daftar pencarian orang, Bobbi juga menyebut langkah tersebut belum bisa dilakukan.

“Untuk DPO, belum bisa, karena belum dilakukan pemanggilan lagi,” ungkapnya.

Untuk diketahui, ketiga tersangka itu sudah mangkir tiga kali dalam pemeriksaan pada tanggal 2 Agustus 2016, tanggal 27 Juli 2016 dan tanggal 20 Juli 2016, lalu. Sempat mangkir pada pemanggilan pertama, namun akhirnya ketiganya datang pada pemaggilan kedua yang menjadi dasar bagi Kejati Sumut untuk menggugurkan status mangkir tersangka tersebut.(Jep)

Dana Fantastis, Prestasi Minim

0

Singkil, (Mimbar) – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Singkil mengkritisi kinerja Dinas Pendidikan yang minim prestasi, padahal alokasi anggaran yang diberikan ke intansi itu terbilang fantastis.

“Kita masih melihat carut-marutnya masalah pendidikan, tentunya kita sangat prihatin dengan kondisi mutu pendidikan di Kabupaten Aceh Singkil jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain,” ucap Mairaya, SH., dalam rapat paripurna penyampaian Panitia Kerja (Panja) Rekomendasi DPRK Aceh Singkil terhadap Laporan Pertanggungjwaban (LPJK) Bupati, belum lama ini.

Sumber daya manusia (SDM) khususnya tenaga pengajar, katanya, dinilai masih sangat kurang serta belum adanya pemerataan penempatan guru dengan kecenderungan penumpukan diperkotaan dan terjadi alih fungsi guru menjadi pegawai administrasi.

Kami juga melihat, sambungnya, masih ada fasilitas pendidikan yang belum dimanfaatkan seperti gedung sekolah bertaraf internasional (SBI) di Kecamatan Singkil Utara, padahal pembangunannya menghabiskan dana miliaran rupiah.

“Gedung megah itu hanya dimanfaatkan oleh sapi-sapi untuk berteduh saat hari hujan,” ucapnya. Panja itu juga menyorot tentang adanya hak-hak guru terutama dana sertifikasi guru dan dana kesejahteraan guru yang belum dibayarkan.

Rapat paripurna itu juga menyorot tentang tidak adanya prestasi membanggakan dari sisi pendidikan Kabupaten Aceh Singkil, padahal alokasi anggaran yang telah diberikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini mencapai senilai Rp179,3 miliar.

Atas kondisi itu, Panja itu merokemdasikan agar Bupati mengevaluasi kinerja kepala Dinas Pendidikan. (ARN)

BNI Syariah Pertahankan Predikat Terbaik

0

Jakarta, (Mimbar) – Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah mempertahankan predikat The Best Syariah 2016 versi Majalah Investor. Penghargaan itu diserahkan belum lama ini pada sebuah acara yang digelar di Soehanna Hall-Energy, Jakarta.

“Alhamdulillah, tahun ini untuk kali ketiga secara berturut-turut, BNI Syariah berhasil mempertahankan predikat The Best Syariah Bank 2016 kategori aset 10 T- 25 T,” ucap Direktur Utama BNI Syariah, Imam Teguh Saptono susai menerima langsung penghargaan.

Di tengah kondisi perekonomian yang belum stabil, BNI Syariah berhasil melewatinya dengan baik. Pertumbuhan bisnis di tahun ini tak lepas dari sinergi BNI Syariah dengan yang ditawarkan induk melalui BNI Financial Services melalui peningkatan layanan,produk dan teknologi yang sama dengan induk.

“Untuk meningkatkan percepatan dan pertumbuhan bisnis ekonomi syariah, jika saat ini pemerintah meluncurkan program tax amnesty, maka untuk perbankan syariah kami meluncurkan riba amnesty sebagai salah satu upaya sosialisasi pengampunan riba bagi para pelaku riba untuk hijrah ke bank syariah”, ucapnya.

Kinerja Triwulan Kedua

BNI Syariah melewati semester pertama di tahun 2016 dengan cukup baik, tercatat profitabilitas semester pertama 2016 tercapai sebesar Rp 145,65 Miliar atau naik sebesar 45,73% dibanding tahun sebelumnya Juni 2015 sebesar Rp 99,94 Miliar.

Pertumbuhan laba tersebut disokong oleh ekspansi pembiayaan yang terjaga kualitasnya dan di sisi lain, hal ini dikontribusikan oleh rasio dana murah yang lebih baik serta efisiensi operasional yang juga terus membaik.

Dari sisi neraca BNI Syariah juga mengalami peningkatan asset dari posisi Juni 2015 sebesar Rp 20,85 Triliun menjadi Rp 25,68 Triliun yang didukung oleh Pertumbuhan aset ini didorong oleh pertumbuhan YoY pada pembiayaan sebesar 13,36% dan DPK sebesar 26,05% terhada Juni tahun 2015.

Pembiayaan pada Juni 2015 sebesar Rp 16,74 Triliun berhasil tumbuh menjadi Rp 18,98 Triliun pada Juni tahun 2016 dengan strategi kontrol kualitas pembiayaan sehingga NPF terjaga pada posisi 2.8% dibawah rata-rata industri.

Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga yang pada Juni tahun lalu sebesar Rp 17,32 Triliun meningkat menjadi Rp 21,83 Triliun pada Juni 2016, dengan rasio dana murah (CASA) sebesar 47,12 %.

Dari total pembiayaan sebesar Rp 18,98 Triliun tersebut, sebagian besar merupakan pembiayaan konsumer yaitu 52,96%, disusul pembiayaan ritel produktif/SME sebesar 22,78%, pembiayaan komersial sebesar 16,38%, pembiayaan mikro sebesar 5,77%, dan kartu pembiayaan Hasanah Card 2,11%. Untuk pembiayaan konsumer, maka sebagian besar portofolio merupakan BNI Griya iB Hasanah, yakni sebesar 86.02%. (rel)

Tender Aneh dan Mencurigakan

0

Humbahas, (Mimbar) – Proses lelang/tender pengadaan barang dan pelaksanaan pekerjaan di Kabupaten Humbang Hasundutan dituding aneh oleh sejumlah elemen. Mereka juga mencurigai adanya persekongkolan dalam pelaksanaannya.

Peristiwa-peristiwa aneh dan mencurigakan selama dimulainya proses lelang atau tender kegiatan proyek pembangunan di daerah tersebut, kata sumber itu, juga diduga sudah tercium oleh pihak kejaksaan setempat. Indikasinya, ada beberapa pihak dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Doloksanggul yang diduga tengah melakukan penyelidikan atas peristiwa hilangnya pengumuman terkait tender 19 proyek pekerjaan Hotmix di layar Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), Kabupaten Humbahas beberapa waktu lalu.

Keanehan lainnya yakni tentang adanya pembatalan tender pengadaan mobil dinas Bupati Humbang Hasundutan jenis Toyota Land Cruiser senilai senilai Rp.1,6 Milyar, lalu diubah menjadi jenis kendaraan Toyota Fortuner senilai Rp600 juta lebih.

Hal sama juga dirasakan pada proses pengerjaan patung kuda di depan pintu masuk Kantor Bupati yang diduga pelaksanaan pembangunannya tanpa Surat Pemerintah Melaksanakan Kegiatan (SPMK) dari dinas teknis terkait.

Begitu juga dalam proses pembatalan atau pengulangan tender atas sejumlah proyek, antara lain proyek penimbunan dan pembuatan drainse terminal Doloksanggul dengan pagu Rp5 M, pengadaan pakaian dinas dewan dengan pagu senilai Rp290 juta, dan pembangunan irigasi senilai Rp300 juta di Dinas Kimpraswil, juga ditengarai menyisakan sejumlah keanehan.

Ketua Umum DPP LSM Peduli Pembangunan Indonesia (Pendoa), Ungkap Marpaung kepada Mimbar mengatakan pihaknya telah melayangkan surat klarifikasi perihal dugaan persekongkolan dibalik pembatalan tender 19 paket Hotmix pada tanggal 29 Maret 2016 lalu kepada Ketua Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Humbahas. Namun hingga kini pihaknya belum mendapatkan jawaban.

“Kita sudah menyampaikan surat klarifikasi kedua kepada Ketua ULP. Hal dilakukan mengingat balasan surat klarifikasi yang pertama hingga kini belum kami dapatkan,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu peserta lelang, Duan Munthe selaku pemilik PT. Manel Star juga diketahui melalui surat sanggahan kepada Pokja II ULP Kabupaten Humbahas. Dalam surat sanggahan tersebut, Duan menyebutkan bahwa dirinya tidak dapat menerima alasan yang tidak logis dari pihak panitia yang telah melakukan pembatalan tender proyek kegiatan penimbunan dan pembuatan dranaise Terminal Doloksanggul yang berpagu Rp. 5 M ini.

Sekretaris ULP Humbahas, Ebenezer Simanungkalit mengaku belum bisa memberikan keterangan pers secara resmi terkait persoalan tersebut. Ia beralasan belum menerima surat sanggahan itu.

“Kalau soal surat itu, belum ada sampai ke kita. Nantilah, dilihat dulu “ tukas Kepala Bagian Pembangunan Setdakab itu kepada Mimbar.

Sekaitan penilaian sejumlah Penyedia jasa dan Pemerhati pembangunan tentang proses tender pengadaan barang dan jasa dilingkungan pemerintah yang sarat persekongkolan, Eben juga enggan memberikan keterangan.

“Kebetulan saya sedang bawa mobil untuk menghadap Bapak Bupati. Usai pertemuan kita bicarakan ya dinda”, ujarnya. (Fir)

Sekolah Polisi Pindah ke Langkat

0

Langkat, (Mimbar) – Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sumut kini pindah ke Desa Sukajadi Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat. Peresmiannya dilakukan Kapolri Jendral Tito Karnavian yang diwakili Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri, Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Drs, Syafruddin, Msi, Senin (10/8).

Hadir dalam peresmian tersubut, Kapolda Sumut Irjen Pol Raden Budi Winarso, Gubernur Sumut T. Erry Nuradi, sejumlah Kepala Daerah di Sumut, FKPD di Sumut, unsur pimpinan TNI/Polri, sejumlah pimpinan SKPD di jajaran Pemkab Langkat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan undangan lainnya.

Komjen Syafruddin mengatakan, Pendidikan Polri merupakan suatu proses yang bertujuan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta sikap yang dibutuhkan dalam pemenuhan tugas-tugas kepolisian, sehingga keberadaan SPN akan mampu menciptakan personel Polri yang unggul, memiliki kepribadian yang baik, dan semangat juang yang tinggi.

“Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya teroboson-terobosan baru dalam dunia Pendidikan Polri, salah satunya menjadikan lembaga Pendidikan Polri sebagai Centre Of Excellence di bawah naungan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri sebagai motor penggerak. SPN hadir untuk mewujudkan visi-misi Polri tersebut,” kata Syafruddin

Gubsu T Erry Nuradi pada kesempatan itu mengatakan, keberadaan SPN di Hinai akan sangat memberikan manfaat tersendiri bagi masyarakat Langkat sekitar, khususnya dari segi ekonomi.

“Jadilah sosok panutan di masyarakat,” pesan Gubernur kepada seluruh generasi muda yang mengambil pendidikan di SPN Hinai.

Sementara itu Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH kepada wartawan di sela-sela kegiatan peresmian tersebut mengatakan dukungannya terkait kemajuan SPN di Langkat. (B-43).

Midea Masuk Daftar Fortune Global 500

0

Jakarta, (Mimbar) – Midea, salah satu produsen elektronik rumah tangga ternama di dunia, menjadi perusahaan asal China pertama dari industri peralatan rumah tangga yang memasuki daftar 500 Fortune Global, ketika peringkat terbaru dari perusahan terbesar dunia diumumkan pada akhir Juli 2016 lalu.

Debut grup usaha yang dipimpin Fang Hongbo ini dimulai di peringkat 481. Hal ini bisa dicapai setelah di tahun 2015 performa perusahaan berhasil mencapai pendapatan USD 22.17 miliar, dan laba total sebesar USD 2.02 miliar yang menunjukkan peningkatan 21% dibanding tahun sebelumnya.

“Di tahun 2015, industri dunia peralatan rumah tangga menghadapi lebih banyak tantangan, namun Midea bisa terbang melawan arah angin dengan mengunakan strategi pengembangan produk mutakhir, meningkatkan efisiensi dan berfokus pada operasional global,” ungkap Andy Gu, Vice President dari Midea Group.

Midea telah berinvestasi USD 3 miliar untuk penelitian dan pengembangan selama lima tahun terakhir dan sekarang institusi R&D Midea yang beroperasi di China, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Italia dan Singapura telah mengintegrasikan sumber daya global untuk menghasilkan terobosan teknologi. Ini adalah tambahan di luar investasi sebelumnya yakni sebesar USD 1.04 miliar yang ditujukan untuk meningkatkan otomatisasi dan telah menghasilkan 17% dari rasio rata-rata otomatisasi terkini.

Sejauh ini, di tahun 2016, Midea telah mengakuisisi bisnis peralatan rumah tangga Toshiba, dan sedang dalam proses akuisisi Kuka AG, group industri robotik dari Jerman serta Clivet, manufaktur pendingin udara dari Italia. Strategi global Midea berubah dari mengekspor produk, ke arah operasionalisasi secara lokal di pasar-pasar utama.

Basis Midea global saat ini telah beroperasi di lebih dari 200 negara dan 9 unit strategis bisnis, juga menjalankan tujuh operasi skala penuh yang melingkupi R&D, manufaktur dan penjualan di 6 negara termasuk Vietnam, India, Belarus, Mesir, Brasil dan Argentina. Produk Midea dijual lebih dari 200 negara dan wilayah di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Di tahun 2015, Midea juga memiliki beberapa proyek bergengsi, termasuk memenangkan tawaran untuk menginstal pendingin udara (AC) sentral di stadion untuk pertandingan olahraga di Brasil yang digunakan untuk Olimpiade 2016.

“Midea berdedikasi untuk membantu konsumen menemukan kembali apa arti dari sebuah rumah, dengan cara yang ramah dan mengejutkan. Di masa depan, Midea akan menjadi kelompok bisnis yang berfokus pada peralatan rumah tangga yang pintar dan manufaktur yang cerdas,” jelas Brando Brandstaeter, Head of Brand & Communication of Midea International Business. (rel)

Berkas Pembunuhan Pegawai Pajak Lengkap

0

Medan, (Mimbar) – Berkas perkara pembunuhan terhadap dua orang petugas Kantor Pajak Pratama Sibolga oleh lima orang tersangka dinyatakan telah rampung.

Kepala Seksi Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Sumut, Bobbi Sandri, SH., MH menyampaiakan hal itu, Rabu (10/8) di Kantor Kejati Sumut, Jalan A Haris Nasution,
Medan.

“Adapun kelima tersangka pembunuhan yang dinyatakan lengkap diantaranya berinisial, AL, AZ, DL, MG, dan BL. Mereka diserahkan setelah menjalani proses penyidikan di Polres Nias selama 118 hari,” paparnya.

Tim jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Gunung Sitoli, tambah Bobbi juga telah menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti dari pihak kepolisian.

Disebutkannya, selain menyerahkan kelima tersangka juga dilampirkan 22 item barang bukti pada kasus pembunuhan terhadap dua petugas pajak (Parada Toga Siahaan dan Sozanolo Lase) dari Kantor Pajak Pratama Sibolga.

Sebelum berkas dinyatakan lengkap, Bobbi mengatakan bahwa pihak tim JPU Kejari Gunung Sitoli sudah melakukan proses penelitian berkas dan sebelumnya pihak Kejaksaan telah diundang penyidik untuk menyaksikan rekonstruksi ulang proses pembunuhan. (Jep)

Pedagang Eks Aksara Jualan Di tengah Jalan

0

Medan, (Mimbar) – Seratusan pedagang eks Pasar Aksara/Buana Plaza Medan memblokir jalan raya di kawasan itu sebagai bentuk protes atas ketidakjelasan sikap Pemerintah Kota Medan dalam memenuhi tuntutan mereka.

Para pedagang korban kebakaran itu, Selasa (26/7) sengaja menjajakan barang dagangannya di sepanjang jalan Aksara Medan. Akibatnya, arus lalulintas di kawasan itu mengalami kemacetan parah.

Selain menggelar dagangan, para pedagang juga melakukan orasi meminta Walikota Medan, T. Dzulmi Eldin segera turun ke lokasi untuk meninjau kondisi para pedagang sekaligus membahas tempat relokasi sementara.

“Kami mau Walikota Medan turun ke lokasi. Kami yang memilih bapak sebagai Walikota, kenapa sekarang kami tidak ada diperhatikan. Jangan sewaktu mau Pemilu dia kemari untuk melihat kami. Lihat, hanya satu butir jagung yang bisa kami makan untuk mengganjal perut kami. Tolong perhatikan kami yang merupakan rakyat kecil,” kata seorang pedagang yang disambut teriak histeris para pedagang lainnya.

Pedagang juga meminta Presiden Jokowi bersedia meringankan langkahnya turun ke lokasi guna melihat nasib para pedagang korban kebakaran. Mereka mengaku sudah melayangkan surat dan berkas-bekas terkait.

Sembari berorasi, para pedagang juga menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Maju Tak Gentar sembari memakan jagung. Sedangkan petugas Polsek Percut Sei Tuan, Sat Sabhara Polresta Medan serta Satpol PP Kota Medan sudah berjaga-jaga di lokasi.

Di tengah teriknya matahari, Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Lesman Z turut memberikan jagung kepada sejumlah pedagang.Hingga sekira pukul 18.00 WIB, para pedagang Pasar Aksara masih terus menggelar dagangannya di badan jalan. Sementara arus lalu lintas berangsur-angsur lancar. (An)

BNN Sumut Ringkus Oknum Polisi

0

Medan, (Mimbar) – Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara (BNNP) Sumut meringkus seorang oknum polri yang bertugas di bagian PAM Obvid Poldasu berinisial Aipda K, tak jauh dari rumahnya di Jalan STM Ujung, belum lama ini.

Kabid Pemberantasan Narkoba BNNP Sumut AKBP Agus Halimudin ketika dikonfirmasi lewat telepon selulernya, Selasa (19/7) sore, membenarkan pihaknya meringkus oknum Polri yang merupakan DPO mereka.

“Aipda K yang diringkus pada Kamis(14/7) malam bertugas di Poldasu. Tersangka itu di bagian PAM Obvit. Tidak ada barang-bukti yang diamankan dari tersangka,” ujarnya.

Tersangka, sambungnya, merupakan pengembangan kasus 1000 pil ekstacy, yang sebelumnya pihaknya meringkus oknum Polri berinisial Aiptu M beberapa bulan lalu.

“Dari tangan Aiptu M kita mengamankan barang-bukti 1000 pil Ekstacy. Menurut pengakuan Aiptu M, 1000 pil Ekstacy tersebut didapatnya dari Aipda K. Sejak itu Aipda K menjadi DPO kita, namun ia masih aktif bertugas,” terangnya.

Ditanyai dimana tersangka diringkus oleh pihaknya. Agus mengaku tersangka diringkus tak jauh dari rumahnya.

“Selama ini tersangka tidak tinggal di rumahnya Jalan STM Ujung, melainkan menyewa kos-kosan dan sering berpindah-pindah. Kamis malam kita mendapat informasi bahwa tersangka berada di tak jauh dari rumahnya, sehingga kita menuju lokasi dan melakukan penangkapan,”

Disinggung apakah Aipda K nantinya diserahkan ke kesatuannya guna diproses. Kabid menegaskan kasus tersebut akan diproses oleh BNNP Sumut. “Kita yang proses tersangka hingga menjalani persidangan,” tegasnya. (An)

Aksara Plaza Membara

0

Medan, (Mimbar) – Gedung Aksara/Buana Plaza yang berlokasi persis di persimpangan antara Jalan Prof. HM. Yamin dengan Jalan Aksara Plaza ludes dilalap jago merah. Api yang diduga berasal dari sebuah toko pakaian di lantai II gedung tersebut terus membara hingga melumatkan isi gedung.

Menurut sejumlah saksi mata, kobaran api mulai terlihat sejak pukul 11.30 WIB dan terus membesar. Meski petugas pemadam kebakaran mengerahkan seluruh kekuatannya, namun amarah “Si jago merah” tak dapat diredam.

Sekira pukul 17.30 WIB api semakin membesar sehingga kerumunan warga yang menyaksikan musibah kebakaran itu sempat berhamburan menjauh dari lokasi semula mereka menyaksikan peristiwa itu. Warga khawatir api yang tiba-tiba membumbung tinggi itu meruntuhkan bangunan atau memicu ledakan yang dapat menyebabkan terhempasnya puing-puing mengandung bara api.

Sementara sejumlah aparat kepolisian terlihat melakukan upaya pengaturan lalulintas yang macat karena sebagian besar ruas jalan di sekitar kawasan itu dipadati warga yang ingin menyaksikan peristiwa itu dari dekat. Aparat juga menutup akses jalan Prof HM. Yamin persis di depan gedung yang terbakar itu dan mengalihkannya ke jalur alternatif.

Sejumlah warga yang berdomisili di sekitar gedung tersebut juga terlihat panik. Selain khawatir api merembet ke bangunan miliknya, warga juga merasakan dampak asap tebal yang keluar dari gedung tersebut. Beberapa diantara warga sekitar terlihat melakukan evakuasi atas harta benda mereka.

Sampai berita ini diturunkan belum diperoleh informasi resmi tentang korban jiwa, namun diperoleh informasi ada seorang petugas pemadam kebakaran (damkar) yang terluka karena terkena percikan benda jatuh dari atas gedung yang terbakar itu.

Terbakarnya gedung Aksara Plaza ini menuai banyak spekulasi. Sejumlah pihak mengaitkan kebakaran tersebut dengan isu tentang pengelolaan pusat perbelanjaan yang diduga bermasalah itu.

Sebelumnya sejumlah media pernah memberitakan tentang ketidakjelasan kerjasama pengelolaan gedung tersebut. Ada indikasi kuat terjadi tindakan yang merugikan negara, dimana Pemerintah Kota Medan tidak mendapatkan perolehan pendapatan daerah dari kerjasama pengelolaan gedung tersebut. (02)