Beranda blog Halaman 2590

Ormas Islam Geruduk Gedung Dewan dan PN

Tebingtinggi,(Mimbar) – Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam di Kota Tebingtinggi menggelar aksi unjukrasa mendesak kalangan dewan lebih peduli terhadap upaya pemberantasan narkoba di daerah itu.

Aksi pada Selasa (11/10) lalu yang melibatkan puluhan orang itu sempat membuat arus lalu lintas di kawasan Jalan Sutomo persisnya di depan Gedung DPRD Kota Tebingtinggi mengalami kemacetan.

“Narkoba adalah kejahatan kemanusian yang harus diberantas sampai ke akar-akarnya. Tangkap dan adili semua penjahat narkoba mulai dari pemakai, pengedar dan bandar,” ucap Firdaus Nasution, selaku kordinator aksi didampingi Ketua FPI, Muslim Istiqomah.

Mereka juga meminta penegak hukum diminta jangan tutup mata dengan kejahatan narkoba yang sempat merajalela. Pengunjukrasa juga berharap penegak hukum menjatuhkan hukuman seberat-beratnya kepada para pelaku narkoba, diantaranya Avin Leo, Gunawan Presetyo, Thomas dan penjahat narkoba lainnya.

Alasannya, perbuatan para pelaku itu telah menghancurkan mental para generasi muda bangsa. Narkoba adalah musuh bersama yang merupakan induk dari sumber dari semua kejahatan.

Wakidi anggota DPRD Tebingtinggi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Ibrahim Nasution dari Partai Golkar yang menerima para pengunjukrasa memastikan pihaknya akan menyampaikan aspirasi pengunjukrasa kepada pimpinan dewan.

Legislator itu juga akan meneruskan permintaan para pengunjukrasa yang meminta seluruh anggota dewan di Kota Tebingtinggi untuk dilakukan test urine guna memastikan para wakil rakyat benar-benar bersih dari narkoba.

“Kami tidak bisa memberikan jawaban. Nanti akan kami sampaikan kepada pimpinan dewan,”jelas Wakidi.

Usai menggelar aksi di depan gedung DPRD, para pengunjukrasa melanjutkan aksinya di depan Kantor Pengadilan Negeri Jalan Merdeka Kota Tebingtinggi. Mereka meminta para penegak hukum, khususnya hakim memberikan hukuman seberat-beratnya kepada bandar narkoba. (B.45).

PAD Labusel Tertatih

0

Labusel, (Mimbar) – Meski usia sebagai daerah otonom sudah berjalan 8 (delapan) tahun, namun perolehan pendapatanasli daerah (PAD) Kabupaten Labuhan Batu Selatan masih saja minim. Realiasasi capaian target pendapatanpun selalu meleset.

Pada tahun 2010 lalu, ketika jabatan Bupati masih diemban Abdul Rajab Pasaribu selaku Pelaksana Tugas, perolehan pendapatan daerah (PAD) kabupaten itu sudah mencapai angka Rp32 miliar.

Namun ternyata perolehan PAD itu hingga kini tidak pernah mengalami kenaikan signifikan. Dalam laporan keuangannya, Bupati Labusel, H. Wildan Tanjung menyebutkan target PAD Labusel meningkat menjadi Rp41 miliar, namun ternyata yang terealisir hanya senilai Rp36 miliar.

Safaruddin Dalimunte, seorang pengamat di Labusel meminta pemerintah bersama dewan segera melakukan terobosan untuk meningkatkan PAD sehingga pembangunan daerah dapat
terlaksana dengan baik.

“Harus buat terobosan dan buat peraturan daerah tentang pajak,” ucap Safarudin, Selasa (11/10) kepada wartawan di Labusel.

Dia menduga masih banyak pemilik perkebuanan sawit dan karet yang masing-masing memiliki luas lahan di atas 20 hektar dan 30 hektar belum melakukan pemabayaran pajak dengan benar.

“Belum semuanya bayar pajak. Juga pengusaha rumah makan. Ini harus dilakukan evaluasi agar PAD setiap tahun bisa meningkat,” ucapnya.

Kepala Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Labusel, H. Marhalim Harahap SE mengakui target pendapatan pada tahun 2015 senilai Rp43 miliar hanya bisa tercapai senilai Rp36 miliar.

Terkait pungutan pajak ke sektor rumah makan, pejabat itu mengatakan hal itu dapat dilakukan jika sudah ada persetujuan dewan dalam bentuk peraturan daerah (Perda). Sementara tentang adanya dugaan banyak pemilik kebun sawit dan karet yang belum melakuakan pembayaran pajak, pihaknya sudha menurunkan tim untuk melakukan pendataan di lapangan.

Ketua DPRD Labusel, H. Zabaludin mengaku sangat memberikan dukungan penuh kepada pemerintah dalam upayanya menggali potensi pendapatan daerah.

“Yang jelas bila PAD meningkat tentu anggaran kita pun meningkat maka proses percepatan pembangunan juga bisa cepat terealisir,” ucapnya. (MH)

TWI Minim Pengunjung, Over Pendapatan

0

Sidikalang, (Mimbar) – Jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Iman (TWI) di Kabupaten Dairi mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Namun dari sisi perolehan
pendapatan tercatat mengalami peningkatan.

“Walau mengalami penurunan jumlah pengunjung, tetapi pendapatan meningkat bahkan over target. Perolehannya mencapai Rp1,7 miliar, sementara target yang ditetapkan Rp1,5 miliar,” papar Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Dairi, Marulak Situmorang, Senin (10/10) di ruang kerjannya.

Data diperoleh dari Dinas Parawisata pada tahun 2014 lalu jumlah pengunjung sebanyak 145.320 orang dan pada tahun 2015 menurun menjadi 121.113 orang sedangkan pada tahun 2016 ini hingga posisi pada periode bulan Januari-September baru berjumlah 104,877
orang.

Disaat pendapatan meningkat namun jumlah wisatawan menurun, terangnya, disinilah persoalan itu perlu diperhatikan. “Aset utama sebuah tempat wisata adalah pengunjung atau wisatawan,” ucapnya.

Marulak menyebut beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab kenaikan perolehan pendapatan itu. Antara lain meningkatnya jumlah wisatawan yang memilih menginap, adanya kegiatan keagamaan yang menyewa aula dan naikannya harga retribusi memasuki lokasi TWI Sitinjo.

Pada bagian lain Marulak Situmorang, menjelaskan untuk meningkatkan jumlah wisatawan berkunjung ke Dairi khususnya di TWI, pemerintah telah menambah koleksi di TWI yakni pengadaan objek wisata Taman Firdaus dan membuat patung miniatur duplikat Adam dan Hawa.

“Hal ini diharapkan dapat menarik perhatian pengunjung wisatawan domestik maupun manca negara,” ucapnya.

Situmorang tidak menampik jika jarak tempuh TWI yang mencapai 5 (lima) jam perjalanan dari Kota Medan atau sekira berjarak 150 kilometer menjadi penyumbang menurunnya jumlah wisatawan. (ns)

Wandi Temukan Ladang Emas di Palas

0

Padanglawas, (Mimbar) – Desa Pir Trans Unit 6 Kecamatan Hutaraja Tinggi, Padanglawas mendadak ramai oleh kedatangan warga. Tak hanya penduduk lokal, bahkan warga dari provinsi lain pun nimbrung untuk mendulang emas di sana.

Wandi (46) yang mempunyai pengalaman khusus mendulang emas ketika pernah bekerja di perusahaan pertambangan emas di Pulau Kalimantan meyakini kawasan Sungai Tambusai yang tak jauh dari perladangan warga itu memiliki bayak kandungan emasnya.

“Saya yakin aja di sini ada emasnya. Di Batang Lubu Sutam kan sudah kita tahu, ada emasnya. Ya, saya yakin di sini juga ada,” kata Wandi saat diajak Mimbar Selasa (11/10) berbincang tentang bagaimana ia tahu keberadaan emas di lokasi sungai itu.

Membuktikan keyakinannya itu, Wandi melakukan pendulangan emas di beberapa titik di lokasi yang sama. Pencarian logam mulia itu membuahkan hasil yang tidak diduga-duga. Ia sudah berhasil menjual emas hasil dulangannya itu sebanyak 12 gram dalam hanya kurun waktu dua minggu.

“Itu pun, saya cuma kerja sambilan. Pulang kerja dari ladang lalu ke situ,” kata warga itu.

Dia menceritakan, sewaktu menjual hasil dulangannya tersebut ke pedagang di Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu, kadar bijih emas yang dibawanya saat itu cukup tinggi. Bahkan, kadarnya mencapai 90 persen lebih dengan harga per gramnya Rp500 ribu.

Temuan Wandi itu sontak menginspirasi warga lain melakukan aktifitas serupa. Setiap hari kawasan Sungai Tambusai yang berada di Desa Pir Trans Unit 6 Kecamatan Hutaraja Tinggi, Padanglawas itu ramai oleh para pendulang. Mereka bukan hanya warga setempat tetapi juga ada yang datang dari Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.

“Masyarakat setempat belum banyak yang ikut dan menjadikan pendulangan emas sebagai itu penghasilan satu-satunya. Mereka masih banyak yang belajar untuk bisa melakukan pendulangan emas,” ucap Wandi.

Pantauan Mimbar, para pendulang emas itu melakukan kegiatannya hanya dengan menggunakan alat sangat sederhana terbuat dari kayu. Sementara dari beberapa pengakuan pendulang, setiap hari setidaknya mereka bisa mendapatkan 1/2 gram biji emas.(SH)

Kades Tampar Mantan Brimob

Medan, (Mimbar) – Diduga menunjukkan sikap yang arogan serta menampar seorang warga, oknum Kepala Desa (Kades) Sampali, Percut Sei Tuan, Deliserdang, berinisial SA dilaporkan ke
Polsek Percut Sei Tuan, (11/10) sore.

Namun pihak kepolisian memediasikan korban, Kamiso (48) yang merupakan mantan anggota Brimob itu supaya berdamai dengan oknum Kades itu.

Keterangan yang dihimpun di kepolisian, sebelum terjadinya sikap yang diduga tak pantas dilakukan SA kepada korban, sore itu Kamiso dan sejumlah warga mendatangi lokasi, guna memprosates pengerjaaan proyek drainase yang tak sesuai bestek di lahan yang masih milik PTPN Dusun X Desa Sampali.

Di lokasi, korban terlibat perang mulut dengan Anto selaku Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan Desa Sampali. Kades yang merupakan atasan Anto saat itu mendapat informasi adanya keributan, sehingga datang ke lokasi. Kamiso yang melihat kedatangan SA langsung
menanyakan terkait pembangunan proyek tersebut

“Saya mewakili warga mempertanyakan terkait proyek itu. Kan tak salah. Tiba-tiba Kades yang datang ke lokasi seperti tak terima karena kami dianggap mengganggu jalannya pengerjaan proyek,” ungkap Kamiso di kantor polisi.

Saat itu, sambungnya, Kades tersebut terkesan tak mau menanggapi kami. Sehingga Kamiso memaki-maki SA. Kades yang tak terima langsung emosi dan kemudian menampar wajah korban dengan tangan kirinya. Kamiso yang didampingi warga langsung melapor ke polisi.

“Memang ada saya maki-maki SA. Namun apa wajar seorang Kades menampar saya. Saya tak terima dan meminta ia hanya minta maaf. Namun karena ia tinggi hati, makanya saya melapor ke polisi. Kades itu menyusul ke kantor polisi,” pungkasnya.

Lanjutnya, pihaknya melakukan protes terkait proyek drainase tersebut lantaran yang dirugikan warga sekitar. Sebab proyek itu seharusnya lebarnya mencapai 6 meter. Namun tak sampai segitu.

“Apa itu namanya tidak korupsi. Kita sebagai warga tak terima. Yang ada nantinya pemukiman warga yang mengalami banjir. Pembangunan proyek drainase itu ada indikan pesanan dari
investor, yang nantinya akan melakukan pengembangan di lahan itu,” bebernya.

Pantauan wartawan, saat korban berada di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK), tiba-tiba mantan anggota Brimob tersebut dipanggil guna masuk ke ruangan Kapolsek guda mediasi.
Akhirnya korban dan Kades tersebut akhirnya berdamai dan keluar dari ruangan kapolsek.

Oknum Kades tersebut ketika dikonfirmasi, langsung menunjukkan sikap yang tak pantas kepada sejumlah awak media. “Sudah, sudah, sudah selesai,” kata AS yang didampingi para perangkat kerjanya sembari masuk ke dalam mobil pribadi Toyota Avanza warna putih BK 1366 MS miliknya.

Sementara itu, Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Lesman ketika dikonfirmasi terkait penamparan itu. Lesman mengaku keduanya memilih saling maaf memaafkan. “Tidak ada lagi persoalan. Dari Keduanya minta berdamai,” ucapnya. (An)

Ahok Vs Al Maidah 51

0

Pelecehan Cagub Petahana Ahok terhadap kitab suci umat Islam mendatangkan kemarahan dan emosional kaum muslimin se Indonesia. Sehingga, banyak tokoh Muslim dan para aktifis
membuat petisi agar Ahok diseret ke pengadilan. Berkali-kali aksi demo dan protes dilakukan, tetapi tetap saja Ahok masih menjadi Gubernur dan aman.

Sebaliknya, apa yang terjadi jika ada seorang gubernur muslim yang mencaci maki kitab lain, menghina kaum lain dan mengatakan bahwa kitabnya telah membodohi kaumnya? Ini merupakan balasan logika sehat, bagi siapa saja yang ingin menjadikan Ahok sebagai
tersangka perusak agama orang lain.

Jelas sekali, tanpa diragukan bahwa kalangan ‘tertentu’ akan sangat terusik jika Ahok tak jadi bakal calon Gubernur. Diadili dan dipenjara. Maka, tak sedikit kalangan tertentu berupaya agar Ahok aman dan melenggang, kembali menjadi gubernur Jakarta.

Sebaiknya, pemerintah harus memberikan pelajaran kepada Ahok agar tak lagi menghina umat Islam. Tak lagi menggusur penduduk asli Jakarta dengan iming-imin mendapatkan rumah apartement, yang pada gilirannya akanan membersihkan etnis Betawi dari kampung halamannya mereka (Jakarta).

Disadari atau pun tidak, kehadiran Ahok sebagai gubernur merupakan rekayasa panjang untuk menguasai Indonesia. Ternyata, Ahok telah menguasai ibukota. Hanya selangkah lagi, mereka
menguasai total bangsa yang merdeka atas berkat rahmat Allah ini.

Pemohon e-KTP di Dairi Disuruh Sabar

0

Sidikalang, (Mimbar)- Ribuan pemohon e-KTP di Kabupaten Dairi harus bersabar ketika ingin mendapatkan identitas kependudukan. Pasalnya, Kementerian Dalam Negeri hingga kini belum juga mengirim blanko untuk pencetakannya.

“Tertundanya penerbitan e-KTP ini sudah berlangsung sajak bulan Agustus lalu. Ada sekitar 5.375 data yang sudah terekam dan sampai sekarang belum bisa diterbitkan KTP-nya,” ucap Kepala Dinas kependudukan Catatan Sipil Kabupaten Dairi, Rewin Silaban,S.Sos,MM kepada wartawan, awal pekan ini di ruang kerjanya.

Dia meminta warga bersabar karena fenomena kehabisan blanko e-KTP itu tidak hanya terjadi di Dairi, tetapi juga merata di seluruh wilayah Indonesia dan sudah menjadi isu nasional.

“Menurut informasi dari Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, sekitar bulan November nanti baru bisa lancar,” ucap pejabat itu.

Mengingat pentingnya kepemilikan identitas kependudukan dan sebagai upaya mengantisipasi adiministrasi kependudukan, kata Rewin, Kementrian Dalam Negeri telah memberlakukan surat keterangan pengganti e-KTP sesuai surat edaran yg diberikan
No.471.13/10231/DUKCAPIL, tertanggal 29 September 2016.

Sekaitan itu, Dinas Dukcapil Kabupaten Dairi pun menerbitkan surat keterangan sebagai pengganti sementara identitas kependudukan tersebut.

“Surat keterangan pengganti yang dimaksud dapat dipergunakan untuk kepentingan Pemilu, Pemilukada, Pilkades, Perbankan, Imigrasi, Kepolisian, Asuransi, BPJS, Pernikahan, dan kebutuhan lainnya,” papar Rewin Silaban. (Ns)

Perampokan di Tol Belmera

0

Medan, (Mimbar) – Sebuah truk kontainer sarat muatan semen dihadang sejumlah pria berpistol di ruas jalan tol Belmera, Senin (10/10) lalu. Dashbord kendaraan itu berikut uang tunai senilai Rp500 ribu digasak para perampok tersebut.

Zainal (45) sopir kendaraan truk BK 9599 DB itu mengaku sempat disekap dan diancam dengan sebuah pistol oleh kawanan perampok itu yang ketika beraksi menggunakan dua mobil jenis minibus Avanza berwarna hitam dan silver.

Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, sebelum dihadang truk kontainer baru saja memuat semen dari kawasan KIM Mabar, Medan Labuhan. Dan selanjutnya truk berangkat menuju daerah tujuan di Kota Tarutung. Saat Truk melintas di jalan tol Berlmera KM 25 yang diduga masih berada di kawasan Percut Sei Tuan, tiba-tiba dipepet 2 mobil masing-masing jenis Toyota Avanza warna hitam dan silver.

Setelah Truk berhenti, 7 pria yang diduga sembari menenteng Pistol langsung menghampiri sopir tersebut sembari menanyakan isi muatan. Setelah dicek ternyata yang dimuat hanya semen, para pelaku langsung mengancam Zainal yang saat itu disekap di dalam mobil dengan pistol supaya tidak melakukan perlawanan.

Sopir tersebut tak berdaya sama sekali, sehingga pelaku perampokan itu dengan leluasa menggondol dasboard di dalam Truk dan uang Rp 500 ribu milik korban. Selanjutnya para pelaku langsung meninggalkan lokasi. Zainal kemudian menelepon bos di perusahaannya. Tak lama petugas Polisi Jalan Raya (PJR) Poldasu tiba di lokasi, lalu membawa korban melapor ke Polsek Percut Sei Tuan.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Lesman ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah mengarahkan anggotanya dan korban menuju lokasi kejadian.

“Anggota sedang mengecek lokasi guna memastikan TKP di wilayah hukum (wilkum) Polsek Percut Sei Tuan atau wilkum Polsek Patumbak,” ujarnya. (An)

Kena Begal, Evi Tersungkur Diaspal

0

Medan, (Mimbar) – Evi br Simanjuntak warga Jalan Turi Medan, Senin (10/10) pagi mengalami nasib apes. Saat hendak membeli bensin di sebuah SPBU, ibu rumah tangga itu dibegal 2 pria hingga tersungkur ke aspal.

Keterangan yang dihimpun, sebelum dibegal sekira pukul 06.00 WIB korban dari rumahnya mengendarai sepedamotor Honda Supra, sembari membawa jerigen minyak hendak membeli minyak bensin di SPBU di Jalan Mandala By Pass yang rencananya untuk dijual
eceran.

Saat melintas di Jalan AR Hakim, Kecamatan Medan Area, Kota Medan tepatnya di depan Yuki Sukaramai, IRT tersebut dipepet 2 pria yang berboncengan dengan sepedamotor
Yamaha Vixion dari sebelah kanan.

Seorang pelaku yang duduk di posisi boncengan langsung menarik tas sandang korban hingga talinya putus dan korban langsung tersungkur ke aspal bersama sepedamotornya.

Para pelaku langsung kabur membawa tas berisi uang Rp 800 ribu dan surat-surat berharga lainnya. Korban yang mengalami luka lecet di dengkulnya itu berteriak maling, namun kedua begal tersebut berhasil kabur. Dengan menahan sakit, korban pulang ke rumahnya. Selanjutnya melaporkan kejadian itu ke Polsek Percut Sei Tuan.

Petugas kepolisian saat ditanyai, membenarkan korban sudah membuat laporan. “Untuk lokasi kejadiannya berada di wilayah hukum (Wilkum) Polsek Medan Area. Korban datang ke Polsek Percut Sei Tuan untuk melaporkan kehilangan surat-surat pentingnya saja berupa SIM dan STNK,” kata petugas. (An)

Sweeping di Zona Merah

0

Tanah Karo,(Mimbar) – Memastikan tidak ada lagi warganya berada di zona merah Gunung Sinabung, Bupati Karo, Terkelin Brahmana bersama unsur Muspika lainnya melakukan sweeping di tiga desa, yakni Desa Berastepu, Desa Gamber dan Desa Gurkinayan.

Saat itu, rombongan Bupati bersama Komandan Kodim 0205/TK Letkol Inf. Agustatius Sitepu, Selasa (27/9) menemukan sejumlah warga yang masih melakukan aktifitas di kawasan yang berada dalam radius 7 kilometer dari titik panas Gunung Sinabung.

Selanjutnya warga mendapat pengarahan agar segera meninggalkan lokasi tersebut karena suatu waktu tanpa dapat diperkirakan bisa terjadi erupsi sehingga bisa mengancam keselamatan warga.

Selain mendapati sejumlah aktifitas warga, tim sweeping itu juga menemukan fakta rusaknya sejumlah tembok yang sengaja dibangun personil TNI untuk menjadi perisai bagi keselamatan warga.

Penemuan mengejutkan ketika tim mendapati sebuah benda yang diduga kuat alat hisap narkoba jenis sabu. Aparat juga menemukan sebuah kendaran roda dua di area zona merah tersebut.

Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Tanah Karo segera mengintruksikan jarannya mengamankan barang bukti temuan dan mendalami kasus tersebut. (B-44)