Beranda blog Halaman 2585

Laka Lantas di Tapsel Meningkat

0

Padangsidimpuan, (Mimbar) – Angka kecelakaan lalulintas (laka lantas) di Kabupaten Tapanuli Selatan meningkat dibanding tahun sebelumnya. Buruknya infrastruktur dan rendahnya kesadaran pengendara menjadi faktor pemicu.

Kasat Lantas Polres Tapanuli Selatan, AKP. Budiono Saputro melalui Kanit Laka Iptu Endang Efendi, Selasa (3/1), mengatakan sedikitnya sepanjang tahun 2016 tercatat sebanyak 117 orang meninggal dunia akibat laka lantas.

Selain itu sebanyak 114 orang mengalami luka berat dan 114 orang mengalami luka ringan dengan total kerugian materil sebesar Rp731,4 juta.

Angka itu mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya yang mencatatkan angka kecelakaan sebanyak 134 kasus, dimana sebanyak 89 kasus terselesaikan. Dari angka itu, sebanyak 110 orang meninggal dunia, sebanyak 74 orang mengalami luka berat dan sebanyak 98
orang luka ringan dengan kerugian material sebesar Rp484,4 juta.

“Sat Lantas sudah memasang imbauan agar pengendara tetap mematuhi peraturan dan memakai helm serta menghidupkan lampu di siang hari. Kita juga semakin memperketat pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM),” katanya.

Faktor manusia yang kurangnya kesadaran dalam berkendara menjadi faktor paling dominan memicu kecelakaan. Selain itu, faktor insfrastruktur jalan yang kurang bagus serta kondisi kendaraan kurang layak jalan juga memberi andil yang tidak sedikit sebagai
penyebab kecelakaan.

“Mayoritas Laka Lantas yang terjadi adalah pengguna sepeda motor dan korban Laka Lantas yang meninggal dunia kebanyakan mengalami luka di kepala akibat lalai mengunakan helm standar sehingga terjadi benturan di kepala,” ucap perwira itu.(011)

Rentut Belum Siap, Bandar Narkoba Bakal Bebas

0

Medan, (Mimbar) – Terdakwa pencucian uang hasil perdagangan narkoba yang melibatkan mantan Kasat Narkoba Polres Belawan, AKP IL dan tiga orang bandar T, J dan Tj berpeluang terbebas dari jeratan hukum karena rencana tuntutan (rentut)-nya hingga kini belum selesai, sementara masa penahanan segera berakhir.

“Ini segera kita surati agar tuntutan segera selesai mengingat masa tahanan dari keempat pelaku sudah mau berakhir pada awal Februari 2017, mendatang,” kata Erintuah Damanik, selaku Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan dalam kasus tersebut,
Rabu (4/1) di Medan.

Seharusnya, katanya, pihak penuntut umum tidak hanya bersikap menunggu terkait hal itu tetapi juga harus melakukan pengecekan melalui kordinasi antar pimpinan kejaksaan.

Erintuah yang juga menjabat sebagai Humas PN Medan itu sangat khawatir jika jadwalnya terlalu lama maka para terdakwa bisa bebas demi hukum hanya gara-gara pihak kejaksaan lalai dalam menyiapkan berkas tuntutannya.

Majelis Hakim ini juga mengatakan pihaknya sudah menegur dan menanyakan langsung kepada Jaksa Penuntut Umum, Yunitri Sagala perihal waktu tuntutan selesai. “Apalagi ini sudah sebulan lebih bahkan tahun pun sudah berganti akan tetapi rentut belum siap juga,” ucapnya.

Dia mewanti-wanti jangan sampai terjadi kejadian serupa pada kasus kepemilikan dan pengedar sabu seberat 21,425 Kg dan 44.849 butir pil ekstasi dengan terdakwa Togiman, Hendy, dan Mirawaty dan MR Lim alias Agus Salim, dimana pada saat itu, jaksa penuntut umum
membacakan tuntutan berdekatan dengan masa tahanan yang akan berakhir.

Pada waktu itu tuntutan dibacakan saat masa tahanan lima hari lagi berakhir sehingga kesempatan pembelaan dan pledoi serta putusan dalam waktu dan tempo yang singkat.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Medan, Olopan ketika dikonfirmasi perihal belum selesainya rentut pada kasus TPPU Narkoba tersebut, justru balik bertanya kepada wartawan dari mana mengetahui perihal rentut tersebut.

“Kalau begitu kalian tanya saja sama hakim yang bilang itu. Kan dia yang lebih tahu jadi coba aja tanya,”ucapnya.(Jep)

Tak Dapat Pasokan Air

0

Tapsel, (Mimbar) – Belasan hektara lahan pertanian di Kabupaten Tapanuli Selatan terancam gagal panen. Sebuah tanggul penahan air Sungai Batang di Kelurahan Napa Kecamatan Angkola Selatan, Rabu (4/1) jebol diterjang hujan deras selama tiga hari.

“Sudah sepekan ini, air tak mengaliri persawahan warga karena tanggul ini jebol. Karena itulah kami sangat khawatir bila kondisi ini terus berlangsung lama, kami akan gagal panen,” kata Mimin, petani di desa itu.

Dia mengatakan, setidaknya ada belasan hektar persawahan di Kelurahan Napa dan Desa Pintu Padang yang selama ini dalam mendapatkan asupan air hanya bergantung pada tanggul tersebut.

Warga sekitar, katanya, sudah berupaya bergotong royong memperbaiki tanggul dengan cara memasang kembali dinding tanggul yang jebol dengan cara seadanya, namun hal itu tidak
bertahan lama karena arus air di lokasi itu sangat deras.

Kadis Pertanian Tapsel, Bismark M Siregar berjanji pihaknya akan meninjau langsung lokasi tanggul jebol yang telah mengakibatkan areal persawahan warga tidak tersaluri air.

“Pemerintah saat ini sedang giat-giatnya memperkuat ketahanan pangan di Tapsel, karena itu kita berupaya agar segera diperbaiki dan masyarakat diminta untuk bersabar karena ini bencana alam, ada mekanismenya,” ucap pejabat itu. (B 65)

Pasutri Ini Bawa Ganja Kering

0

Langkat, (Mimbar) – Pasangan suami isteri (Pasutri) asal Propinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD), Kamis (5/1) pagi sekitar pukul 06.30 WIB lalu terjaring operasi yang digelar aparat Polres Langkat. Mereka kedapatan membawa narkoba jenin daun ganja kering seberat tiga kilogram.

Sang pria berinisiual Al, 32, warga Ujung Gele Kecamtan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah, Takengon, sedangkan yang wanitanya berinisial Jum, 27, warga Desa Blang Kolak ll Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah, Takengon.

Keduanya yang mengaku pasangan suami isteri itu merupakan penumpang bus Putra Pelangi BL-7525 AA yang melaju dari Aceh menuju Kota Medan.

Kapolres Langkat, AKBP Mulya Hakim Solichin melalui Paur Humas, Iptu Rudi Saputra kepada wartawan mengatakan, penangkapan tersebut dilakukan pada saat petugas menggelar razia di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Langkat – Aceh di depan pos Lantas Sei Karang Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat.

Kedua tersangka bersama barang bukti berupa daun ganja yang dikemas dalam tiga bungkusan yang rencananya akan dipasok ke Medan itu kini diamankan di Mapolres Langkat Jalan Proklamasi Stabat. (B-43).

Kontra Bus, Seorang Nenek Meninggal

0

Tobasa,(Mimbar) – Lumenne boru Sitohang (72) akhirnya meninggal dunia setelah mobil Avanza
yang ditumpanginya bertabrakan dengan sebuah bus di salah satu ruas jalan lintas sumatera
(Jalinsum) di Kabupaten Tobasa.

Warga Dusun Rusuk II Desa Simaningir Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbahas itu sempat mendapat perawatan intensif di rumah sakit swasta HKBP Balige, namun karena luka pada bagian kepala sebelah kiri yang sangat serius akibat benturan keras, nyawanya tidak dapat tertolong.

Sementara itu pengemudi minibus Avanza BK 1429 UR warna silver yang nahas itu, Jontar Sitohang (56) warga Jalan Marendal Pasar III Kota Medan mengalami patah kaki sebelah kanan akibat terjepit bodi pada bagian bawah stir kendaraan yang ringsek. Sementara kaki kirinya mengalami luka robek serius sehingga membuat dirinya kerap
mengerang kesakitan.

Isteri Jontar yang turut berada di dalam minibus itu, Tiurun Br Silalahi (54) juga mengali luka serius. Kaki kanannya mengalami patah tulang serta terdapat luka pada jari tangan kanannya.

Informasi diperoleh, kecelakaan lalulintas itu terjadi pada Rabu (4/1) sekira pukul 13.00 WIB, tepatnya saat kendaraan itu melintas di Jalinsum, tepatnya di kawasan Desa Lumban Gaol Tambunan,Kecamatan Balige, Kabupaten Tobasa Provinsi Sumatera Utara.

Mobil minibus Avanza yang dikemudikan Jontar Sitohang itu datang dari Balige menuju Medan, sementara sebuah bus dengan Nopol BK 7205 DN berwarna biru datang dari arah berlawanan menggunakan lajur kanan seraya berupaya mendahului mobil yang ada di depannya. Tindakan sopir bus tersebut diduga menjadi penyebab kecelakaan tersebut.

“Bus memotong jalur dari kanan, akibatnya menyambar bagian depan mini bus Avanza (ringsek) hingga terdorong ke belakang” kata seorang warga bermarga Tambunan yang mengaku menyaksikan langsung kejadian itu.

Paska kejadian, sopir dan kernet bus yang tak berpenumpang itu langsung kabur meninggalkan korban dan kendaraan mereka.

Amatan di lokasi, minibus Avanza terlihat pada bagian depannya ringsek hingga ke bagian setir kemudi. Warga sekitar yang memadati lokasi berupaya membantu mengevakuasi Jontar yang terjepit di dalam kendaraanya. Selama lebih 1,5 jam, Jontar terus mengerang kesakitan selama bagian tubuhnya terjepit. Korban akhirnya berhasil dikeluarkan setelah bagian depan mobil yang ringsek itu ditarik paksa menggunakan mobil lain

Sejumlah personil Polres Tobasa yang berada di lokasi pada saat itu tak dapat berbuat banyak selain mengatur lalu lintas yang terlihat “mengular” hingga 1 km.

Guna mendapatkan pertolongan, para korban selanjutnya dilarikan ke RSU HKBP Balige untuk mendapat perawatan medis. Hingga saat ini, korban masih dirawat di ruang ICU karena kondisinya kritis.

Kapolres Tobasa melalui Kasat Lantas Polres Tobasa, AKP R Sembiring mengaku telah mengevakuasi kedua korban selamat. Sedangkan korban yang meninggal dunia telah diserahkan kepada pihak keluarga. Pihaknya juga telah berkordinasi dengan Sat Reskrim Polres Tobasa untuk memburu supir bus yang kabur. (jm)

Jambret Ditelanjangi

0

Medan, (Mimbar)- Menjelang tahun baru ini, aksi kejahatan semakin meningkat. Para pelaku tak hanya melancarkan aksinya di tempat sepi, tetapi juga di pusat keramaian. Seorang jambret, kemarin bonyok setelah melakukan aksinya di kawasan terminal Bus ALS di Jalan SM Raja Medan.

PK (23) pada hari Kamis (29/12) sekitar Jam 19.00 Wib yang nekat menjambret tas milik korbannya di tengah keramaian itu,langsung menjadi bulan-bulanan warga yang tersulut emosi. Saking kesalnya, warga pun menelanjangi pelaku.

Aparat kepolisian dari Polsek Patumbak yang sedang menggelar patroli rutin segera mengamankan pelaku jambret itu dari amukan massa yang semakin beringas. PK digiring ke Mapolsek Patumbak.

“Benar bang si pelaku ini tadi kita amankan dari lokasi dengan kondisi babak belur dihajar massa. Dan beberapa petugas juga tadi lagi olah TKP guna kepentingan proses lebih lanjutnya,” kata salah seorang petugas kepada wartawan. (AE)

“Nabrak Adik” Ambil Korban Lagi

0

Medan, (Mimbar) – Erni (38), pegawai sebuah showroom kendaraan menjadi korban perampokan dengan modus “menabrak adik”. Sebuah sepeda motor Honda Beat BK5652 MAT miliknya lenyap dibawa lari kawanan perampok itu.

Korban yang tinggal di salah satu tempat kost di kawasan Jalan Garu 2, Kecamatan Medan Amplas itu, kamis (29/12) kepada aparat kepolisian sektor Patumbak menuturkan, pada hari Rabu (28/12) sekira pukul 19.00 WIB dirinya dengan mengendari sepedamotor kesayangannya hendak membeli nasi bungkus di salah satu warung yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

Sebelum sempat membeli nasi untuk santap malamnya, Erni di tengah perjalanan dihentikan laju kendaraannya oleh tiga orang pelaku. Lalu, salah seorang diantara pelaku mendekatinya dan menuduh dirinya telah menabrak salah seorang adik dari pelaku.

Mendapat tuduhan itu, korban bingung dan terkejut. Saat kebingungan itulah para pelaku kemudian menodongkan sebilah pisau berbungkus kertas koran ke arah perut korban dan memaksa wanita itu untuk menyerahkan sepedamotornya. Lalu para pelaku membawa kabur kendaraannya itu. (AE)

Warga Batangkuis Cemas

0

Batangkuis, (Mimbar) – Penyakit demam berdarah (DBD) disinyalir mulai mewabah di Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang sehingga mencemaskan warga. Sedikitnya, sudah ada dua orang anak-anak di salah satu dusun di kecamatan sedang mendapat perawatan intensif.

Informasi diperoleh Mimbar, Kamis (29/12) seorang bocah Fauzan yang baru berusia 3 tahun harus segera dilarikan ke Rumah Sakit Daerah Deliserdang di Kota Lubukpakam, setelah sebelumnya sempat mendapatkan perawatan selama satu malam di Puskesmas Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batangkuis.

Menggunakan mobil ambulan milik Puskesmas, Fauzan yang tinggal di Dusun II Tanjung Sari itu, sesampainya di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut langsung mendapatkan perawatan intensif dan dinyatakan positif DBD.

Selanjutnya Mimbar juga memperoleh informasi ada satu orang lagi anak yang baru duduk dibangku sekolah dasar (SD) juga terjangkit penyakit demam berdarah. Bocah itu mendapatkan perawatan intensif di salah satu klinik swasta di Jalan H. Jalal, Batangkuis.

Warga yang mendengar adanya beberapa orang yang terjangkit DBD, menjadi cemas. Mereka khawatir, penyakit tersebut juga mewabah lebih meluas dan dapat mengancam mereka dan keluarga.

Warga Dusun II Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis sangat mengharapkan peran dinas kesehatan untuk membasmi bibit bibit penyakit DBD dengan cara poging atau cara lainnya guna mengatasi wabah penyakit tersebut. (B.18)

Badan Jalan Rusak Parah

0

Gayo Lues, (Mimbar) – Kondisi badan jalan Blankejeren-Kutapanjang semakin memprihatinkan tat kala hujan deras melanda kawasan tersebut. Pengendara harus ekstra hati-hati ketika melintas agar terhindar dari kecelakaan.

Amatan Mimbar, Kamis (29/12) kondisi jalan yang rusak itu sudah berlangsung cukup lama. Meski jaraknya tidak jauh dari sebuah persimpangan jalan menuju kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat, namun hingga kini belum juga mendapat perbaikan.

Lobang-lobang yang berada di badan jalan tersebut telah memicu arus lalulintas di
kawasan tersebut tidak lancar. Akibatnya, aktifitas warga yang hendak keluar ataupun masuk ke Kabupaten Gayo Lues menjadi terhambat.

Warga mendesak pemerinatah daerah segera melakukan perbaikan agar kondisi jalan tersebut tidak semakin mengalami kerusakan yang lebih parah. (Ksm)

UMK Medan Jauh dari Keadilan

0

Medan, (Mimbar) – Organisasi buruh di Kota Medan menilai penetapan upah minimum kota (UMK) yang ditetapkan pemerintah belum layak mendapat apresiasi karena masih jauh dari rasa keadilan buruh.

“UMK yang baru dinaikkan (pemerintah) itu belum dapat diapresiasi dan diberi jempol. Buruh belum merasakan keadilan mendapatkan penghidupan yang layak,” kata Genueri Gea, SH., selaku Ketua Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) 1992 Propinsi Sumatera Utara, Kamis (22/12) lalu.

Meski begitu, aktifis itu meminta pemerintah kota tetap melakukan pengawasan atas implementasi kenaikan UMK Kota Medan tahun 2017 mendatang yang telah ditetapkan naik sebesar 11,34 persen atau menjadi Rp2.528.815. Dia berharap pihak terkait mengawal ketetapan itu sehingga para pengusaha atau pemilik perusahaan menjalankan ketentuan tersebut dengan benar.

Genueri menambahkan, seyogyanya sebelum menetapkan kebijakan upah buruh itu, Pemerintah melakukan kordinasi dan menjalin hubungan baik dengan sejumlah serikat buruh yang ada di Sumut.

“Serikat buruh yang paling mengetahui apa keinginan buruh. Jadi, Pemerintah dalam mengambil keputusan jangan sesuka hati dan hanya menguntungkan pihak tertentu. Selama ini serikat buruh hanya di pandang sebelah mata,” ucapnya kesal.

Dia menyebutkan, besaran upah yang telah ditetapkan pemerintah itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan buruh yang masih berstatus lajang. Sementara buruh yang sudah berumah tangga dan memiliki anak, maka upah tersebut masih sangat kurang.

“Anak-anak perlu sekolah. Pemerintah harusnya lebih manusiawi menetapkan gaji buruh. Harus ada kesimbangan. Jangan ada kesan kesenjangan, seakan-akan buruhnya hanya dibutuhkan tenaganya saja,” paparnya.

Pada bagian lain, Ketua SBSI 1992 Sumut itu mengkritisi peratuan pemerintah (PP) No. 78 Tahun 2015 tentang pengupahan yang dianggapnya bertentangan dengan undang-undang nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, agar segera dihapus.

“PP 78 juga melanggar UUD 1945 yang menjamin orang untuk hidup layak,” katanya. (Jep)