Beranda blog Halaman 2297

Kunjungan Ke Madina, Istri Moeldoko Akan Diberi Marga Nasution

Madina – Istri Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko akan diberi marga Nasution. Prosesi acara adat pemberian marga Nasution kepada Ny. Koesni Harningsih (Istri Jenderal (Purn) Moeldoko, S.IP) di gedung serbaguna Desa Parbangunan Kecamatan Panyabungan akan dilakukan malam ini minggu (8/9).

Moeldoko bersama rombongan dijadwalkan pada hari ini melakukan kunjungan ke Kabupaten Mandailing Natal.

Kabag Humas Pemkab Madina, Muktar Afandi kepada ANTARA, Minggu (8/12) menyebutkan dalam kunjungannya ke Madina itu, KSP selain melakukan penandatanganan prasasti dan peletakan batu pertama tugu Jenderal Abdul Haris Nasution, Moeldoko juga dijadwalkan melakukan penandatanganan prasasti peresmian penyambungan arus listrik dari PT SMGP ke gardu induk PT PLN (Persero). Serta malam hari ini akan mengikuti acara pemberian marga lubis kepada Istrinya.

Berikut jadwal kunjungan KSP ke Mandailing Natal.

Minggu (8/12), melakukan penandatanganan prasasti dan peletakan batu pertama tugu Jenderal Abdul Haris Nasution, penandatanganan prasasti peresmian penyambungan arus listrik dari PT SMGP ke gardu induk PT PLN (Persero), meninjau Moeldoko Islamic Centre dan sekolah anak yatim-piatu di bukit puncak Muhasabah Desa Sipapaga Kecamatan Panyabungan.

Kemudian, Senin (9/12) Moeldoko bersama rombongan akan meninjau lokasi kebun kopi Arabika Mandailing Sumatra di Desa Sopotinjak kecamatan Batang Natal, dilanjutkan ke Desa Bangkelang meninjau potensi tambang Serpertine.

Rombongan dilanjutkan ke Desa Sikumbu Kecamatan Lingga Bayu meninjau lokasi kebun pisang dan kebun nenas.

Kemudian meninjau lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kecamatan Batahan dan seterusnya meninjau lokasi PT SMGP di Kecamatan Puncak Sorik Marapi. (antara/mimbar)

Siang Ini, Indonesia Pas Dapat 60 Keping Emas di SEA Games 2019

0

Manila – Indonesia berhasil memenuhi target medali 60 keping emas di SEA Games 2019 Filipina. Empat emas ditambah siang ini dari rowing, perahu naga lagi, surfing putri, dan ski air.

Rowing mempersembahkan emas kedua untuk rowing atau yang ke-57 untuk Indonesia. Dalam perlombaan final di nomor dua pedayung kelas ringan di Triboa Bay, Minggu (8/12/2019), pasangan Yanto Mahendra dan Ihram menjadi yang terdepan dengan catatan waktu 6 menit dan 39,81 detik.

Yanto dan Ihram mengalahkan enam negara lain dalam persaingan di nomor tersebut. Perak menjadi milik pasangan Vietnam, Nguyen Van Ha dan Nam Nhu Dinh, sedangkan perunggu menjadi milik wakil Filipina, Edgar Elas dan Roque Jr Abala.

Perahu naga juga kembali menambah emas hari ini. Adalah dari TBR nomor 22 pedayung 1000 meter campuran yang meraih emas ke-58 untuk Merah Putih.

Anwar Tara dkk membukukan waktu empat menit dan 7,541 detik untuk finis terdepan.

Kemudian, emas ke-59 didapatkan melalui selancar atau surfing putri Dhea Novitasari. Dia naik podium tertinggi di nomor longboard open di Monalisa Little Surfmaid, Kahuna. Dia mengalahkan wakil tuan rumah, Jevy Mae Agudo, di final.

Dan, emas ke-60, sesuai target untuk mengamankan posisi kedua di SEA Games 2019 Filipina itu, diraih melalui cabang olahraga ski air di nomor ski cable team. Indonesia mengumpulkan nilai 430 di nomor tersebut. (detik/mimbar)

Makan Nasi Bancaan, Puluhan Warga Asahan Keracunan

0

mimbarumum.co.id – Puluhan warga di Desa Lubuk Palas, Kecamatan Silau Laut, Asahan keracunan makanan Sabtu (7/12/2019) tadi malam. Alhasil puluhan warga terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

Berdasarkan keterangan Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Asahan, Khaidir Sinaga mengatakan warga usai menyantab nasi bancaan yang mereka terima dari warga bernama Pairun. Pairun merayakan kelahiran putranya.

Baca Juga : Restoran Jepang Konsep Halal Hadir di Medan

“Gejala keracunan itu diduga dari makanan bancaan. Karena larut malam, banyak warga yang menahan efek keracunan dan menyangka sakit perut dan pusing biasa,” ungkap Khaidir.

Di siang hari warga yang masih merasa mules dan pusing berobat ke tenaga medis yang ada di sekitar desa. Namun hingga Sabtu, (7/12/2019) pukul 18.00 WIB warga yang keracunan melaporkan ke Kades Lubuk Palas, dan Kades meneruskan laporan ke Camat Silau Laut sembari mendata dan mensegerakan evakuasi warga menuju Puskesmas terdekat dan RSUD HAMS Kisaran.

Dikatakan juga bahwa data sementara warga yang mengalami keracunan sebanyak 48 orang dengan rincian ibu hamil 4 orang, balita 6 orang, remaja 13 orang, dewasa 25 orang.

“Saat ini pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan dan olah TKP dan kondisi terkini
warga yang terdampak keracunan sebagian masih dalam observasi dan perawatan intensif. Dan sebagian sudah ada yang pulang ke rumah masing-masing,” tandas Khaidir. (ml)

Bupati dan Kapolres Batubara Tanding Bola Pakai Daster

0

mimbarumum.co.id – Kompetisi sepak bola dalam rangka memeriahkan HUT ke-13 Kabupaten Batubara dimeriahkan oleh pertandingan antara pemerintah daerah lawan Polres Batubara berakhir 4 – 0 untuk kemenangan Polres Batubara Sabtu 8/12 di lapangan Bola Inalum di Tanjung Gading.

Kompetisi sepak bola yang dipimpin Bupati Batubara Zahir memakai daster bertindak sebagai kiper sedang anggotanya mengenakan sarung.

Baca Juga : Sumut Taklukan Babel Sepakbola Porwil Sumatera

Demikian juga Tim Polres Batu Bara bahwa Kapolres AKBP Robin Simatupang memakai daster dan anggotanya memakai sarung.

Pertandingan sepak bola dengan menggunakan daster dan sarung diikuti 14 Tim di antaranya Tim TBUPP, Tim OPD, Tim Camat, Tim Polres, Tim Inalum, Tim Lonsum, Tim Donba Mas, Tim Pelindo, Tim UMKM, Tim PTPN IV dan lainya.

Bupati Batubara Ir H Zahir M.AP mengatakan untuk memeriahkan HUT ke-13 Batubara tahun 2019 ada 41 jenis pertandingan.

Tujuannya untuk membangun kebersamaan antara Pemerintah Daerah dengan Polres dan Perusahaan serta masyarakat untuk membangun kekompakan.

Sementara itu Kapolres Batubara AKBP Robin Simatupang menegaskan bahwa kompetisi bola dengan menggunakan pakaian daster dan sarung untuk membangun kekompakan sesama peserta.

“Kita berharap dengan kompetisi ini sebagai salah satu hiburan masyarakat,” kata Robin.

Pada kesempatan yang sama Ketua Karang Taruna Batubara Nanda Oktavia didampingi sekretarisnya Riky menjelaskan bahwa pihaknya menurunkan 4 wasit dari PSSI dan sebagai hakim garis di tugaskan dari dinas pemuda dan olah raga dan anak bola dari SSB Inalum usia 14 tahun. (zat)

Terjangkit Kolera Belasan Ekor Bangkai Babi Dikubur

mimbarumum.co.id Terjangkit virus kolera belasan ekor bangkai babi dikubur. Penguburan belasan ekor bangkai babi dilakukan oleh pihak Polres Tebing Tinggi, Pemkot Tebing Tinggi dan masyarakat.

Kapolres Tebing Tinggi AKBP Sunadi mengatakan upaya yang dilakukan untuk penanggulangan tersebut yakni dengan menguburkan sebanyak 13 bangkai babi.

Baca Juga : Bangkai Babi di Sungai Tembung Diduga Dibuang Oknum Kebersihan

“Penguburan dilakukan di ladang masyarakat di wilayah Kecamatan Padang Hilir,” jelas AKBP Sunadi, Sabtu (7/12/2019).

Dalam proses penguburan itu, lanjutnya, dilakukan oleh Kapolsek Padang Hilir AKP Hilton Marpaung, Bhabinkamtibmas beserta Camat Padang Hilir, Satpol PP Kota Tebing Tinggi, Dinas Pertanian Kota Tebing Tinggi, dan juga Kepala Lingkungan Kelurahan Damar Sari.

Mereka melakukan penguburan 13 bangkai tersebut dibantu warga setempat.

“Kemarin kami bekerjasama dengan dinas terkait mendatangi peternak. Memberikan imbauan apabila ada yang mati jangan dibuang sembarangan. Ada juga yang kita tangkap kemaren dua orang,” bebernya.

Untuk antisipasi, pihaknya terus melakukan patroli untuk mencegah aksi pembuangan bangkai babi. (ml)

Dari lahir di Taput Hingga Bom Sarinah, Inilah Sosok Sormin Kapolda Sumut Baru

0

MEDAN – Irjen Martuani Sormin Siregar ditunjuk sebagai Kapolda Sumut menggantikan Irjen Polisi Agus Andrianto yang dipromosikan menduduki jabatan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri.

Pergantian struktur organisasi Polri tersebut, diketahui berdasarkan Telegram (ST) Kapolri Nomor ST/3229/XII/KEP/2019.

Nama Irjen Martuani Sormin Siregar yang sebelumnya menjabat Asops Kapolri ini sebenarnya tak asing lagi bagi masyarakat Sumatera Utara. Pasalnya Jenderal bintang dua itu lahir di lahir di Lobu Sonak, Lumban Sormin, Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, 30 Mei 1963. Dia Sempat populer saat tragedi bom Sarinah, Jakarta Pusat, 14 Januari 2016 silam. Saat itu, Martuani masih berpangkat Kombes.

Ia menjadi perbincangan karena aksi nekatnya saat baku tembak dengan teroris.

Baca Juga: Irjen Pol Martuani Sormin Jadi Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto…

Martuani Sormin Siregar tidak menggunakan rompi, satu perwira lain yang ada di lokasi adalah AKBP Untung Sangaji. Dalam tragedi ini, ada tujuh orang tewas. Empat orang adalah pelaku, sementara korban ada 3 orang yang merupakan warga sipil.

Tak hanya itu, nama Irjen Martuani Sormin Siregar juga sempat diusulkan menjadi Penjabat Gubernur Sumut (Gubsu) oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo pada 2018 lalu, untuk menggantikan Tengku Erry Nuradi yang berakhir masa jabatannya. Namun urung terlaksana.

Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan membenarkan surat telegram yang beredar tersebut. Kata dia, rotasi jabatan di tubuh Polri merupakan hal yang biasa. “(Rotasi) ini juga untuk penyegaran, dan peningkatan karir. Selain itu, untuk kepentingan organisasi Polri,” ujarnya singkat yang dihubungi via seluler, Jumat (6/12). seperti yang dilansir JPNN.

Riwayat Pendidikan.

SD (1975)
SMP (1978)
SMA (1981)

Pendidikan Polri:

AKABRI (1987)
PTIK (1996)
SESPIM (2002)
SESPIMTI (2012)

Pendidikan Kejuruan:
PADAS SERSE (1989)
PA BRIMOB (1994)

Riwayat Jabatan

Pamapta Kepolisian Resort Aceh Tenggara (1987)
Kepala Satuan Sabhara Resort Aceh Tenggara Kepolisian Daerah Aceh (1988)
Kepala Kepolisian Sektor Lawe Sigala-Gala Resort Aceh Tenggara (1989)
Kepala Satuan Serse Narkotik Direktorat Serse Kepolisian Daerah Aceh (1992)
Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan (1996)
Kepala Kepolisian Sektor Metro Gambir Resor Metro Jakarta Pusat (1998)
Kepala Bagian Pengamanan Satuan Direktorat Intelijen dan Pengamanan Kepolisian Daerah Sumatra Selatan (2002)
Kepala Kepolisian Resort Musi Banyuasin (2003)
Wakil Kepala Kepolisian Kota Besar Palembang (2006)
Penyidik Utama Tk. III Direktorat III/Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri (2007)
Direktur Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung (2010)
Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung (2011)
Analis Kebijakan Madya bidang Pideksus Bareskrim Polri (2012)
Kepala Biro Operasi Kepolisian Daerah Maluku (2013)
Kepala Biro Operasi Kepolisian Daerah Jawa Barat (2014)
Kepala Biro Operasi Kepolisian Daerah Metro Jaya (2015)
Widyaiswara Madya Sespim Lemdikpol (2016)
Kepala Biro Pengamanan Internal Divisi Profesi & Pengamanan Polri (2016)
Kepala Kepolisian Daerah Papua Barat (2016)
Kepala Divisi Profesi & Pengamanan Polri (Kadiv Propam) (2017)
Kepala Kepolisian Daerah Papua (2018)
Asisten Operasi Kapolri (2019)

(JPPN/mimbar)

Pemkab Simalungun dan Nisel Dinilai Daerah dengan Pelayanan Publik Terburuk di Sumut

Medan – Pemkab Simalungun dengan nilai paling rendah nilainya terhadap kepatuhan standart pelayanan publik di tahun 2019. Hal itu dinilai oleh Ombudsman Perwakilan Sumatera Utara saat melakukan survei kepatuhan terhadap standar pelayanan publik 2019. Tidak hanya Pemkab Simalungun yang masuk pada zona merah atau belum patuh terhadap standart pelayanan publik. Ada 5 Pemda lagi yang menjadi catatan Ombusman mimiliki nilai buruk seperti yang diamanhkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

Ke enam daerah tersebut yang masuk zona merah adalah adalah Pemkab Simalungun dengan nilai paling rendah yakni 9,25, disusul Pemkab Nias Selatan dengan nilai 16,82. Kemudian Pemkot Padangsidempuan dengan nilai 31,81, Pemkab Labuhanbatu dengan nilai 35,39, Pemkab Asahan dengan nilai 42,83, terakhir Pemkab Karo dengan nilai 47,20.

Enam daerah lain yang sedikit lebih baik karena berpredikat zona kuning atau tingkat kepatuhan sedang adalah Pemkab Tapanuli Utara dengan nilai 61,00, Pemkab Tobasa dengan nilai 63,88, Pemkot Tanjungbalai dengan nilai 68,52, Pemkot Binjai dengan 70,53, Pemkot Tebingtinggi dengan nilai 79,77, dan Pemkot Pematangsiantar dengan nilai 76,42. Hanya satu daerah yang meraih predikat zona hijau atau tingkat kepatuhan tinggi yakni Pemkab Pakpak Bharat dengan nilai 86,21. “Enam daerah dengan predikat zona merah, artinya pelayanan publik di pemkab dan pemko itu sangat buruk,” kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar kepada Kompas.com lewat sambungan telepon, Jumat (6/12/2019).

Baca Juga : Satu Pasien Suspect Difteri Asal Simalungun Meninggal

Dijelaskan Abyadi, survei dilakukan sejak Mei 2019 di 13 pemkab dan pemkot di Provinsi Sumut. Tujuannya untuk melihat tingkat kepatuhan pemerintah daerah terhadap standar pelayanan publik. Cara melihat kepatuhannya dengan turun langsung ke unit-unit layanan publik yang ada di setiap kantor organisasi perangkat daerah (OPD).

“Kita lihat apakah mereka memampangkan (tangible) atributisasi standar pelayanan publik di ruang-ruang layanan. Setiap penyelenggara pelayanan publik wajib menyusun, menetapkan dan mempublikasi atributisasi standar pelayanan publiknya. Ini adalah hak masyarakat sebagai pengguna layanan,” ucap Abyadi.

Abyadi menilai, komitmen kepala daerah untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakatnya masih buruk. Survei tersebut, kata dia adalah potret penyelenggaraan pelayanan publik di daerah itu sendiri. Terkait daerah lain, disebutkannya bahwa sudah pernah ada yang meraih predikat zona hijau sehingga tidak disurvei lagi.

Ada tujuh daerah terbaik pelayanan publiknya yaitu Pemerintah Provinsi Sumut, Pemkot Medan, Pemkab Deliserdang, Pemkab Sergai, Pemkab Langkat, dan Pemkab Dairi. Ditambah hasil survei 2019, masuk Pemkab Pakpak Bharat. “Tapi di 2020, direncanakan semua daerah di seluruh Indonesia disurvei kembali,” ucap Abyadi. (kompas/mimbar)

 

6,1 Triliun Investasi Swasta Untuk Danau Toba di Tahun 2020

0

MEDAN – Badan Pelaksana Otorita Danau Toba menargetkan investasi untuk pembangunan infrastruktur kawasan wisata Danau Toba dapat segera terealisasi pada 2020. Adapun nilai total investasi swasta yang telah direncanakan sebesar Rp6,1 tiliun.

Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo mengatakan investasi sebesar Rp6,1 triliun tersebut nantinya akan direalisasikan dalam bentuk pembangunan Toba Kaldera Resort.

“Kami masih komunikasi dengan investor, tahun depan akan dimulai realisasinya dalam pentuk pembangunan hotel, tahun depan di mulai, saat ini belum tahu realisasinya berapa harus dihitung kembali, tapi kalau hotel itu sudah jadi totalnya Rp6,1 triliun,” jelas Arie saat ditemui Bisnis, Jumat (6/12/2019).

Dia berharap akhir tahun depan infrastruktur utilitas dasar telah terbangun seluruhnya. Guna mewujudkan hal itu, dia berharap para investor lebih confidence merealisasikan investasinya paling lama satu hingga dua tahun.

Baca Juga : Akan Pecahkan Rekor MURI, Yuk Ikuti Festival Danau Toba 2019

Perihal lahan, kata Arie, seluas 386,72 hektare telah diperoleh untuk pembangunan infrastruktur dan utilitas dasar Danau Toba. Adapun pembebasan lahan tersebut sebelumnya telah dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup untuk menjadikan Toba Kaldera Resort atau lahan otorita.

Selain itu, lanjutnya, untuk pembangunan infrastruktur jalan, Balai Besar Jalan Nasional juga telah merealisasikan pembangunan jalan sepanjang 1,9 kilometer, dengan lebar 18 meter di area Selatan Zona Otorita. Sementara untuk total jalan yang akan dibangun kurang lebih 8,8 kilometer. Adapun tahun ini akan diselesaikan 1,9 kilometer, sisanya akan dianggarkan pada 2020.

Selain investasi dari pihak swasta, pemerintah pusat juga menggelontorkan anggaran sebesar Rp4,04 triliun untuk pembangunan insfratuktur dan utilitas dasar kawasan Danau Toba pada 2020. “Tahun depan anggaran kita dihitung sekitar Rp4,04 triliun, untuk untuk proyek pembangunan jalan tol, jalan lingkar, pelabuhan, dan lain-lain,” tambahnya.(bisnis/mimbar)

Akan Pecahkan Rekor MURI, Yuk Ikuti Festival Danau Toba 2019

0

Medan – Festival Danau Toba (FDT) ke-7 diharapkan akan digelar lebih meriah dan menarik. Festival ini akan digelar di di pinggir Danau Toba, tepatnya di Parapat, Kabupaten Simalungun pada 9-12 Desember 2019. Mengusung tema “Inspiring Danau Toba”, akan dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Rencananya dihadiri Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif (Menparekraf) Wishnutama, bupati sekawasan Danau Toba, dan peserta dari provinsi lain.

Pada FDT tahun ini, harapan kemeriahan itu di klaim dari upaya memecahkan rekor  Museum Republik Indonesia (MURI) – seribuan orang akan mengenakan bulang sulappei, kain tenun yang biasa dijadikan penutup kepala perempuan Suku Simalungun.

Dipilihnya bulang sulappei karena kain khas ini sudah jarang digunakan warga Simalungun, walhasil pemecahan rekor MURI ini, untuk melestarikan kearifan lokal. Sejalan dengan tujuan FDT yang ingin menunjukan budaya asli satu daerah kepada masyarakat dan wisatawan.

“Tidak hanya sekadar dipakai, nanti ada atraksi seni melipat bulang sulappei,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Ria Telaumbanua, dalam konferensi pers pelaksanaan FDT 2019 di kantor gubernur Sumut pada Kamis, (5/11)

Acara lain, yang menurut Ria tidak kalah menarik adalah, lomba Ucok-Butet, koor raksasa, tari kolosal saoan, tari kolosal multi etnik, pelepasan balon dan lampion, hiburan rakyat, lomba paduan suara, lomba solu bolon, pameran UKM, dan lainnya. Tidak hanya kegiatan seni dan budaya, ada agenda lomba lari 10K yang pesertanya tidak hanya berasal dari dalam negeri.

“Kami harapkan wisatawan mancanegara dan domestik banyak jumlahnya. September 2020 di Jeju Korea Selatan, kami akan menerima sertifikat UNESCO Global Geopark. Danau Toba menjadi destinasi pariwisata internasional berbasis geopark,” ucapnya.

Baca JugaTruk Bermuatan Batu Bata Terjun ke Danau Toba

Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah berpesan agar gencar melakukan publikasi untuk menarik wisatawan. Menurutnya, meski banyak yang beda dari tahun lalu, jika tidak dikabarkan kepada khalayak, tidak akan diketahui orang.

Sambil menyelam minum air, FDT bisa jadi ajang promosi pariwisata Danau Toba, yang telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi pariwisata superprioritas.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Ria Telaumbanua meminta Festival Danau Toba disosialisasikan dengan gencar. TEMPO/Mei Leandha

“Produk-produk unggulan Sumut bisa dipamerkan di sini, misalnya kopi, andaliman, dan teh. Selain itu, jangan sepele dengan hal-hal kecil seperti petunjuk arah, detail kegiatan, parkir, harus dipastikan.

Ini bisa mengganggu kenyamanan pengunjung kalau tidak diatur dengan benar. Penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya harus menjadi bahan evaluasi,” kata Musa. (tempo/mimbar)

Beras Bulog

0

Oleh Dr A Rasyid, MA

Miris rasa hati ini, ketika mendengar rencana Bulog akan memusnahkan 20 ribu ton berasnya, karena disinyalir sudah busuk, tidak layak dikonsumsi. Beras tersebut bernilai Rp 160 miliyar. Angka yang bukan kecil. Ada apa dengan Bulog, bisa-bisanya beras impor tersebut sampai 1 tahun tersimpan di gudang? Pertanyaan lebih jauhnya apakah Bulog tak bisa memperhitungkan seberapa besar kebutuhan beras untuk rakyat Indonesia setiap harinya?

Persoalan beras busuk tidak bisa dianggap persoalan sepele. Ini adalah persoalan besar, karena telah membuat kerugian bagi negara dan rakyat Indonesia. Bukankah ini ada kaitan dengan kebijakan pemerintah yang gegabah melakukan impor beras? Bukankah sebelumnya rakyat ikut protes terhadap pemerintah yang melakukan impor beras?

Menyedihkan memang beras segitu banyak harus dimusnahkan, karena tidak layak lagi dikonsumsi oleh manusia. Padahal masih banyak rakyat yang berada dalam kelaparan. Tapi ini adalah lagi-lagi sikap kecerobohan pemerintah karena tidak mampu memenej kebutuhan pokok rakyatnya dengan baik.

Andaikan beras tersebut sebelum sampai satu tahun lagi menjadi beras busuk, lalu dibagi-bagikan kepada rakyat miskin, tentu lain lagi ceritanya. Setidaknya rakyat miskin terbantukan, dan doa rakyat miskin tentu saja didengar Tuhan agar negeri ini bisa menjadi aman, damai dan sejahtera.