Beranda blog Halaman 2120

Jari Tangan Pedagang Cabai Ditebas Parampok, Kapolda : Lidik dan Tangkap Pelakunya

mimbarumum.co.id – Aksi perampokan yang terjadi di Jalan AR Hakim Medan, Jumat (1/5/2020) dinihari tadi terbilang cukup sadis. Korban, Erdina (54) terpaksa kehilangan jari tangannya karena berusaha mempertahankan tas berisi uang jutaan rupiah.

Namun, apa daya korban yang berusia setengah abad ini tak kuasa menahan tasnya. Ia pun kehilangan jari tangannya. Mirisnya, aksi perampokan ini terjadi di tengah merebaknya wabah Covid-19. Demi memenuhi kebutuhan ekonomi warga terpaksa tidak ikuti anjuran pemerintah dengan stay at home.

Polri juga terlibat dalam protokoler penanganan Covid-19 disamping juga harus bertanggung jawab atas situasi kamtibmas di wilayah hukumnya.

Baca Juga : Pedagang Cabai Dirampok, Jari Putus Ditebas

Begitu pun Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Siregar kepada kru mimbar umum, Jumat (1/5/2020) menegaskan segera melakukan penyelidikan dan menangkap pelakunya.

“Terima kasih..kita akan lidik dan tangkap pelakunya,” ungkap Kapolda singkat.

Diketahui sebelumnya, aksi perampokan sadis terjadi di Jalan AR Hakim tepatnya di persimpangan Jalan Wahidin, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Jumat (1/5/2020) dinihari tadi.

Korban seorang ibu rumah tangga bernama Erdina Sihombing (54). Akibat perampokan sadis itu, jari tangan sebelah kiri pedagang cabai ini putus.

Selain kehilangan jari tangan akibat bacokan, Erdina juga kehilangan uang Rp4 juta dan ponsel genggam. Pelaku diketahui dua orang naik sepeda motor.

Reporter : Dody Ferdy
Editor : Dody Ferdy

Covid-19 Berakhir di Cina, Pasar Serangga Dibuka Lagi

0

mimbarumum.co.id – Wabah Covid-19 di Cina sudah berakhir. Pasar malam yang menjual aneka ragam serangga disana kembali dibuka setelah dua bulan ditutup pemerintah Cina.

Meski menimbulkan pro dan kontra tapi banyak pasar tradisional di Cina yang lanjut menjual daging hewan liar hingga makanan eksotik lainnya.

Salah satunya pasar malam di Nanning, yang terkenal dengan aneka camilan dan sate-satean dari seafood, dimsum, sampai kue beras. Namun banyak orang yang ke Nanning untuk jajan aneka serangga di sana.

Pengunjung akan disambut dengan banyaknya pilihan serangga yang ditumis atau dipanggang. Jajanan seperti laba-laba, ulat, kalajengking, kuda laut, bahkan kelabang pun tersedia di sana.

Baca Juga : Jangan Main-main dengan Dana Penanganan Covid-19

Dilansir dari Daily Mail UK (01/05/2020), pasar malam yang terletak di Guangxi ini sempat tutup sementara dari bulan Januari karena virus Corona yang menyerang China. Apalagi jarang Guangxi dan Wuhan tak terlalu jauh sekitar 1,350 km saja.

Meski konsumsi makanan eksotik ini menjadi perdebatan tapi rupanya pasar malam Nanning ini tetap buka kembali. Banyak warga yang datang untuk makan disana setiap malamnya.

Pasar ini kini hanya boleh dikunjungi 3,000 orang dalam satu waktu untuk mencegah penyebaran virus. Para penjual juga harus menjaga jarak dengan pengunjung dan penjual lainnya dan wajib menerapkan social distancing. Jaraknya wajib 1,8 meter.

Karena banyaknya penjual makanan di sana, pengurus pasar malam membaginya ke dalam dua kelompok yang berjualan bergantian setiap satu minggu sekali.

Pengunjung juga diwajibkan menggunakan aplikasi kesehatan resmi untuk mengukur seberapa sehat mereka. Pengecekan suhu juga tetap dilakukan dan semua orang wajib mengenakan masker kecuali makan.

Walau pengunjungnya cukup banyak tapi beberapa penjual makanan mengaku bahwa pendapatannya menurun. Ditambah dengan pengurus pasar yang membatasi waktu jualan mereka.

Meski begitu hampir semua penjual makanan yang menjual serangga dan makanan aneh lainnya tetap buka. Aneka jajanan serangga dihargai sekitar 15-30 (Rp 31.000 – Rp 62.000) yuan dengan porsi yang banyak.

Serangga memang populer sejak dulu di China karena dianggap memiliki banyak nutrisi. Walau pemerintah China masih menerapkan larangan menjual dan memakan daging hewan liar, tapi konsumsi aneka serangga masih diizinkan di China. (dtc)

Pedagang Cabai Dirampok, Jari Putus Ditebas

mimbarumum.co.id – Aksi perampokan sadis terjadi di Jalan AR Hakim tepatnya di persimpangan Jalan Wahidin, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Jumat (1/5/2020) dinihari tadi.

Korban seorang ibu rumah tangga bernama Erdina Sihombing (54). Akibat perampokan sadis itu, jari tangan sebelah kiri pedagang cabai ini putus. Selain kehilangan jari tangan akibat bacokan, Erdina juga kehilangan uang Rp4 juta dan ponsel genggam. Pelaku diketahui dua orang naik sepeda motor.

Informasi dihimpun wartawan, perampokan ini bermula ketika korban keluar dari rumahnya di Jalan Ar Hakim, Gang Rahayu Medan Area, hendak menuju ke Pasar MMTC Jalan Pancing untuk berjualan cabai.

Baca Juga : Perampokan Sadis Mahasiswi Perguruan Tinggi Jadi Korban 

Pagi itu, wanita paruh baya ini menumpangi Betor dari Jalan AR Hakim menuju MMTC. Nahas, sesampainya di melewati simpang traffict light Jalan AR Hakim/Jalan Wahidin, tiba-tiba tas korban ada yang menarik.

Korban yang mengetahui tasnya dirampas pelaku, sontak berusaha mempertahankan tasnya. Tak disangka, pelaku mengeluarkan senjata tajam dan langsung menebas tangan korban hingga jari-jarinya putus, pelaku pun berhasil meraih tas korban.

Dalam kondisi terluka parah, pengemudi betor langsung melarikan korban ke Rumah Sakit Murni Teguh Jalan Jawa Medan untuk mendapatkan penanganan medis.

Personel Polsek Medan Area yang mendapatkan laporan ini turun ke lokasi melakukan penyelidikan. TKP perampokan berbatasan antara Polsek Medan Area dan Polsek Percut Seituan.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Ronny Nicholas Sidabutar ketika dikonfirmasi kru mimbar umum belum bersedia memberikan jawaban atas perampokan sadis tersebut.

Reporter : Dody Ferdy
Editor : Dody Ferdy

Riko Sunarko Kapolrestabes Medan, Johnny E Isir Kapolrestabes Surabaya

0

mimbarumum.co.id – Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mengeluarkan surat telegram rahasia bernomor ST/1377/V/2020. Sejumlah perwira tinggi, perwira menengah, dan perwira pertama dimutasi.

Salah satu perwira menengah adalah Kapolrestabes Medan Kombes Pol Johnny E Isir dimutasi menjadi Kapolrestabes Surabaya. Posisinya digantikan Kombes Pol Riko Subarko yang sebelumnya menjabat di Analisis Kebijakan Madya Bidang Paminal Divisi Propam Mabes Polri.

Kombes Pol Johnny E Isir menggantikan Kombes Pol Sandy Nugroho yang pernah menjabat Kapolrestabes Medan. Kombes Pol Sandy Nugroho dimutasi menjadi Penyidik Tindak Pidana Utama Bareskrim Mabes Polri.

Baca Juga : Kapolrestabes Medan : Penggal Saja Kepalanya, Habis Kan ??

AKBP Eko Hartanto dimutasi menjadi Kapolres Lhokseumawe. Sebelumnya mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan ini menjabat Kasubdit I Dit Reskrimsus Polda Sumut.

Irjen Pol Boy Rafli Amar Waka Lemdiklat Polri dimutasi menjadi Kepala BNPT. Komjen Pol Suhardi Alius yang sebelumnya menjabat Kepala BNPT dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Bareskrim Mabes Polri.

Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel Kapolda Jawa Tengah juga dimutasi. Mantan Kapolda Sumut ini kini dimutasi menjadi Kabaintelkam Mabes Polri.

Reporter : Dody Ferdy
Editor : Dody Ferdy

Jangan Main-main dengan Dana Penanganan Covid-19

mimbarumum.co.id – Sekretaris Komisi A DPRD Sumut Dr Jonius TP Hutabarat mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sanksi hukuman mati terhadap oknum pejabat melakukan korupsi terhadap dana bencana seperti penanganan Covid-19.

“Saya setuju dengan ancaman sanksi hukuman mati terhadap oknum pejabat yang berani melakukan korupsi dana Covid-19. Meskipun diakui belum ada Undang-undang pidana yang mengatur hukuman mati bagi koruptor. Narkoba yang sudah ada. Akan tetapi, Dana penanganan Covid-19 ini sudah mengarah pada kepentingan kemanusiaan,” katanya kemarin.

“Jadi jika KPK ingin membuat ya silahkan, karena yang menuntut nantikan jaksa KPK. Jangan main-main dengan dana penanganan Covid-19 ini,” imbuhnya.

Pria yang akrab disapa JTP ini mengatakan adanya dana penanganan virus ini berdasarkan intruksi presiden yang dikuatkan dengan beberapa regulasi yang mengaturnya.

Baca Juga : Lebih Baik Mati karena Corona daripada Mati Kelaparan tanpa Kepastian

Sehingga, harus jelas rinciannya dan penyalurannya yang telah dibagi diperuntukkan untuk kesehatan baik itu para tenaga medis, isolasi, alat pelindung diri (APD) dan lainnya.

“Pemberian sembako maupun bantuan langsung tunai (BLT) dan meningkatkan perekonomian masyarakat seperti UKM. Karena setelah ini kondisi perekonomian kita lumpuh. Nah dibutuhkan dana stimulan untuk memulihkan kembali perekonomian masyarakat,” paparnya.

Jadi, lanjut dia, kalau ada BLT yang diberikan pemerintah kepada rakyat sebesar Rp200.000 setiap bulannya juga nantinya ada oknum-oknum yang menyelewengkan, ini sudah sangat terlalu. Masyarakat sudah susah dan kelaparan, masih juga bantuan dikorupsi.

Untuk itu, lanjut JTP Hutabarat, setelah Pandemi Covid 19 ini selesai maka Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) harus bekerja keras mengaudit seluruh dana penanganan Corona ini. Karena dana yang dikeluarkan adalah uang negara.

“Namun untuk saat ini Kepolisian, Kejaksaan dan DPR atau DPRD lah yang mengawasi aliran dana penanganan Corona tersebut,” tandasnya.

Reporter : Djamaluddin
Editor : Dody Ferdy

Lebih Baik Mati karena Corona daripada Mati Kelaparan tanpa Kepastian

0

mimbarumum.co.id – Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Edi Saputra, ST mengatakan warga meminta agar protokol social distancing (jaga jarak), yang saat ini diterapkan dalam memgantisipasi penyebaran virus Corona, sebaiknya dicabut dan biarkan warga beraktifitas seperti biasa.

“Saya meminta kepada pak Edi Saputra agar menyampaikan ke pemerintah segera mencabut social distancing. Karena dengan adanya aturan itu telah menghancurkan perekonomian kami” kata seorang warga mengaku bernama Robert Simbolon dihadapan Edi Saputra.

Robert menjelaskan himbauan social distancing membuatnya kehilangan pekerjaan sehingga kesulitan menghidupi keluarganya.

Sementara bantuan yang diberikan pemerintah selain tidak menjangkau seluruh masyarakat terdampak, bantuannya juga telat dan tidak mencukupi untuk kebutuhan makan selama 1 bulan.

Baca Juga : Perwal Karantina Kesehatan Dimulai Hari Ini

“Lebih baik kami mati karena corona, daripada mati kelaparan tanpa kepastian,” tegas Robert.

Menanggapi aspirasi tersebut, Edi Saputra mengatakan akan menyampaikan hal tersebut tersebut kepada pemerintah.

“Memang dampak dari social distance atau pembatasan sosial ini sangat berdampak kepada perekonomian masyarakat kecil mereka kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya” kata Edi Saputra.

Pertemuan reses Edi Saputra tersebut diisi dengan memberikan sembako kepada terdampak virus Corona. Edi mengajak masyarakat agar jangan panik dan meminta masyarakat mendoakan agar masalah ini segera berlalu.

Reporter : Djamaluddin
Editor : Dody Ferdy

Hasil Uji Swab, Satu Warga Tamiang Positif Covid-19

0

mimbarumum.co.id – Satu orang warga Aceh Tamiang berinisial AJ positif terjangkit Covid-19 lewat uji swab. Hal tersebut, disampaikan Juru Bicara Pemkab Aceh Tamiang, Agusliayana Devita, Kamis (30/4/2020).

“Dari hasil uji swab melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh, didapat 1 PDP dengan hasil positif dan 4 PDP dengan hasil negatif, sementara untuk 1 PDP belum memperoleh hasil swabnya,” ungkapnya.

Katanya, sebelumnya terdapat 6 orang PDP asal Aceh Tamiang yang telah dirujuk untuk dilakukan uji swab tenggorokan, yang terdiri 5 PDP berjenis kelamin pria di RSUDZA Banda Aceh dan 1 PDP berjenis kelamin perempuan di RS Cut Meutia Lhokseumawe.

“Satu orang positif Covid-19 dari hasil uji swab itu dan 4 PDP dengan hasil negatif sementara untuk 1 PDP belum memperoleh hasil swabnya,” kata Devi.

Baca Juga : Perwal Karantina Kesehatan Dimulai Hari Ini

Dia menjelaskan, rincian hasil uji swab kelima PDP tersebut, 1 PDP positif Covid-19 dengan inisial AJ dengan riwayat perjalanan dari Magetan Jawa Timur yang dirujuk di RSUDZA Banda Aceh dan 3 PDP negatif Covid-19 yang dirujuk di RSUDZA masing-masing MR domisili Kampung Pantai Cempa Kecamatan Bandar Pusaka, MF, domisili Kampung Alur Tani 2 Kecamatan Tamiang Hulu, AH domisili Muka Sei Kuruk Kecamatan Seruway.

Sedangkan 1 PDP inisial NH yang dirujuk di RS Cut Meutia Lhokseumawe dengan riwayat perjalanan dari Medan berdomisili di Kecamatan Bandar Pusaka.

“Pihak RSUD dan Dinas Kesehatan Aceh Tamiang akan melakukan koordinasi lebih lanjut untuk kepulangan 4 PDP dengan hasil negatif dan perawatan lanjutan untuk 1 orang PDP positif Covid-19, dimana kondisi kesemua PDP secara umum sehat,” terang Devi.

Sambungnya lagi, pemerintah daerah berharap kepada masyarakat Aceh Tamiang khususnya sekitar pemukiman tempat tinggal PDP untuk tidak mengucilkan mereka dan keluarganya karena wabah penyakit ini bukanlah suatu aib.

Reporter : Burhan Rangkuti
Editor : Dody Ferdy

Pertamina Klaim Penjualan BBM Turun Menurun

0

mimbarumum.co.id – Selama Covid-19 konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) terus mengalami penurunan. Namun demikian, Pertamina tetap beroperasi secara penuh, bahkan meningkatkan layanan bagi konsumen.

Salah satunya melalui program Gerakan Masjid Bersih (GMB) yang bekerja sama dengan PT Unilever Indonesia. “Program ini meningkatkan layanan kebersihan di 243 masjid dan musholla yang berada di area SPBU di Provinsi Sumatera Utara. Yaitu melalui kegiatan bersih-bersih masjid dan mushalla,” ujar Unit Manager Comm Rel & CSR, M. Roby Hervindo, Kamis (30/4/2020)

Selain peningkatan layanan kebersihan di SPBU, Pertamina juga melakukan peningkatan protokol pencegahan Covid-19. Diantaranya dengan membagikan 2.478 unit Alat Pelindung Wajah (face shield) kepada seluruh petugas SPBU di Sumut.

Baca Juga : Pertamina Bagikan APD ke Rumah Sakit Rujukan Covid-19

Peningkatan layanan ini, tetap dilakukan Pertamina meski penjualan BBM terus menurun selama pandemi. Selama bulan April 2020, tercatat 28 persen penurunan penyaluran BBM dibandingkan konsumsi normal untuk BBM jenis bensin atau gasoline (Premium, Pertalite, dan Pertamax Series).

Di Sumut, realisasi penyaluran hanya mencapai 3,5 juta liter per hari. Padahal dalam kondisi normal, konsumsi bisa mencapai lebih dari 5 juta liter per hari.

Kondisi serupa terjadi pada BBM jenis diesel atau gasoil (Bio Solar, Dex Series). Konsumsinya turun 21 persen atau menjadi sebesar 2,5 juta liter per hari. Dibandingkan konsumsi harian normal sebesar 3 juta liter per hari.

“Peningkatan konsumsi hanya terjadi pada sektor elpiji, khususnya elpiji subsidi 3 kg. Selama April, penyaluran meningkat 2 persen atau setara 422 ribu tabung perhari. Sementara rerata konsumsi normal sekitar 417 ribu tabung perhari,” ujar Roby.

Adapun elpiji non subsidi, mengalami nasib serupa dengan BBM yaitu turun 15 persen.

Untuk mendorong masyarakat mampu tidak beralih menggunakan elpiji subsidi, Pertamina memberikan potongan harga hingga 25 persen untuk isi ulang dan pembelian Bright Gas 5,5 Kg serta 12 Kg, dengan pemesanan melalui call center 135.

Reporter: Budi Lubis
Editor : Dody Ferdy

Perwal Karantina Kesehatan Dimulai Hari Ini

0

mimbarumum.co.id – Peraturan Wali Kota (Perwal) Karantina Kesehatan dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-2019 di Kota Medan resmi diberlakukan mulai hari ini, Jumat (1/5/2020).

Plt Wali Kota Medan sudah menandatanganinya, kenarin. Dengan demikian segala ketentuan dalam Perwal Kesehatan yang terdiri dari XII BAB dan 23 pasal wajib dilaksanakan.

Termasuk, pemberlakuan cluster isolation melalui karantina rumah dan karantina rumah sakit, serta wajib masker bagi seluruh sebagai upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Baca Juga : Vaksin Covid-19 Sudah Berhasil pada Kera, Setahap Lagi Manusia

“Hari ini Perwal Kesehatan diberlakukan. Kita harus bergerak cepat untuk mencegah dan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat,” sebut Plt Wali Kota.

“Besok juga akan kita lakukan screening awal dan pembatasan pergerakan orang, serta pembelakukan wajib masker bagi masyarakat di mana pun berada,” terangnya.

Di tegaskannya, pemberlakukan wajib masker yang akan akan pertama dilakukan. Sebab, masker dudah banyak beredar dan Pemko Medan akan mendistribusikan 3.000 masker tambahan di setiap kelurahan yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan.

Dengan demikian tidak ada lagi ada alasan bagi warga tidak mengenakan masker.

“Memakai masker wajib bagi siapa pun dan dimana pun berada,” tegasnya.

Reporter : Jepri Zebua
Editor : Dody Ferdy

Ilmuan USU Temukan Inovasi Pencegah Covid-19

mimbarumum.co.id – Pasangan suami isteri Dr Muhammad Sontang dan Dra Dara Aisyah menemukan inovasi baru teknologi adsorbent biometamaterials. Aplikasi itu dinilai efektif untuk pencegahan dini Covid-19 saat ini.

“Ini bagus sekali inovasi baru dari Dr. Sontang Sihotang dan istrinya tersebut. Dengan aplikasi metamaterials yang dapat diaplikasikan pada jamaah Mesjid Perjuangan 45 ini,” ujar Ketua Yayasan Pengurus Mesjid Perjuangan 45 Kota Medan, Dr. Muhammad Fauzi Nasution, Kamis (30/4/2020).

Dia mengatakan dengan fasilitas yang ada sehingga teknologi adsorbent biometamaterials dapat dimanfaatkan kepada seluruh jamaah saat solat.

Baca Juga : Vaksin Covid-19 Sudah Berhasil pada Kera, Setahap Lagi Manusia

Sehingga, kata dia, dapat lebih khusyuk lagi, terlebih lagi dalam menjelang Hari Raya Idul Fitri nanti dapat dipergunakan sebaik mungkin oleh para jamaah masjid.

Sementara itu, Dr. Muhammad Sontang Sihotang didampingi istrinya menjelaskan bahwa bahan adsorbent antiseptic organics Biometamaterials yang disemprotkan ke dalam ruang body para jamaah ini menggunakan bio-metamaterials organics alami tanpa bahan zat-zat kimia sehingga dipastikan sangat sehat untuk tubuh.

“Teknologi ini diharapkan mampu menyerap berbagai bakteri dan kotoran, termasuk antisipasi Covid 19 karena diformulasikan dengan Nano Technology dan Metaphysics Applied,” ujar ilmuan Universitas Sumatera Utara ini.

Ia juga mengatakan bahwa chamber filler organics tersebut sangat tepat ditempatkan di pintu-pintu masjid sehingga dapat menambah perlindungan dan kenyamanan jamaah.

Mesjid Perjuangan ’45 dianggap sebagai mesjid pelopor untuk menerapkan bahan-bahan alami yang diaplikasikan dalam pencegahan wabah Covid 19 di Sumatera Utara.

“Upaya ini setidaknya membantu merealisasikan Bapak Gubernur Edy Rahmayadi dalam rangka memerangi merebaknya wabah Covid-19 yang secara cepat di Sumut,” ujarnya.

Reporter : Zulfikar Tanjung
Editor : Dody Ferdy