Beranda blog Halaman 2

Wali Kota Medan Sampaikan di Tengah Keberagaman Warga Medan Hidup Harmonis

0

mimbarumum.co.id – Medan miniatur Indonesia, bahkan dapat di katakan sebagau Truly Asia. Pasalnya, selain dihuni warga dari berbagai suku dan agama di Indonesia, di Ibukota Provinsi Sumatra Utara ini juga berdiam masyarakat dari suku Tionghoa dan India.

Demikian disampaikan Wali Kota Medan Rico Waas saat menerima audiensi pihak Trisakti Multimedia Jakarta, Rabu (2/7/2025) di Ruang Rapat I Kantor Wali Kota Medan.

“Dan di tengah keberagaman itu, kami di Medan hidup harmonis,” kata Rico Waas.

Dalam pertemuan yang dihadiri antara lain oleh Ketua Trisakti Media Budi Suyanto, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Arrahmaan Pane, dan Plt. Kabag Prokopim M. Agha Novrian itu, Wali Kota mengatakan, keadaan ini mungkin dapat menjadi inspirasi dalam membangun branding.

Tentunya, ucapnya, dalam membangun branding dan statemen sebuah kota dibutuhkan riset yang mendalam. Tidak hanya terfokus pada elemen teknis grafis, namun lebih dari itu menjadi refleksi dari apa yang membuat sebuah kota menjadi unik dan menarik.

Sebelumnya, dalam pertemuan itu, Ketua Trisakti Multimedia menawarkan kerjasama kepada Pemko Medan. Salah satu tawaran ada membangun branding kota, berbagai program lainnya antara lain beasiswa, pembinaan UMKM, pelatihan dan pembinaan komunitas kreatif.

Reporter : Jepri Zebua

Buka Khas IV 2025, Rico Waas: Ikhtiar Promosikan Kuliner Halal

0

mimbarumum.co.id – Pekan Kuliner Halal, Aman dan Sehat (Khas) Ke IV tahun 2025 yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan di Jalan Masjid Raya Medan secara resmi telah dibuka oleh Wali Kota Medan Rico Waas.

Event ini menjadi ajang bagi para pelaku UMKM dalam mempromosikan kuliner yang halal, aman dan sehat untuk dikonsumsi.

“Saya mengapresiasi atas terselenggaranya event ini, semoga ini menjadi ikhtiar kita dalam mempromosikan kuliner yang halal, aman dan sehat untuk dikonsumsi,” kata Rico Waas,Rabu (2/7/2025).

Ia menyebut, bila berbicara makanan halal, saat ini negara luar seperti Korea Selatan juga melakukan promosi makanan halal. Seperti event yang baru-baru ini diadakan di Kota Medan bertajuk K-Halal and Healthy Consumer Experience.

“Kenapa harus halal? Karena apabila sudah halal pasti aman dan sehat untuk dikonsumsi serta bisa dimakan oleh semua orang,” ujarnya.

Maka dari itu, Rico Waas mengimbau kepada seluruh pelaku UMKM kuliner di Kota Medan agar segera mendaftarkan produk makanannya ke MUI Kota Medan untuk mendapatkan sertifikasi halal.

Apalagi bilang Rico, saat ini MUI Kota Medan memberikan bantuan pengurusan sertifikasi halal secara gratis bagi para pelaku UMKM.

“Bagi para pelaku UMKM, mari segera lengkapi syarat-syarat usaha anda seperti NIB, BPOM, dan Sertifikasi Halal agar produk anda gampang diterima masyarakat dan pemerintah juga mudah untuk mempromosikanya,” pungkasnya.

Reporter : Jepri Zebua

OTT Topan Ginting: Momentum KPK Bangun dari Tidur?

0

Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)  Provinsi Sumatera Utara, Topan Obaja Ginting, bersama empat orang lainnya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tiba-tiba membetot perhatian publik secara luar biasa. Padahal, OTT bukanlah peristiwa langka dalam sejarah pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun ada yang berbeda kali ini. Bukan karena skala kerugian negara yang luar biasa, bukan pula karena pelaku adalah pejabat setingkat menteri atau kepala daerah. Justru karena siapa yang “berdekatan” dengan pelaku.

Nama Bobby Nasution, Gubernur Sumatera Utara sekaligus menantu Presiden Joko Widodo, langsung mengemuka dalam berbagai ruang diskusi, media sosial, dan pemberitaan. Meskipun tidak disebut secara langsung dalam OTT, publik seolah secara intuitif merasa bahwa tidak mungkin seorang kepala SKPD dapat bermain proyek sendiri tanpa restu atau minimal pengetahuan dari pimpinannya.

OTT ini seakan lonceng yang membangunkan KPK dari tidur panjangnya. Lembaga yang dulu sangat ditakuti para pejabat ini, dalam beberapa tahun terakhir justru tampil tumpul dan kehilangan marwah. Pelemahan demi pelemahan dilakukan secara sistematis sejak revisi UU KPK pada 2019 hingga pemilihan pimpinan yang dinilai “aman dan terkendali”.

Tak heran bila publik menyambut OTT ini dengan euforia, bukan hanya sebagai penindakan, tapi sebagai kode awal bahwa KPK bisa saja kembali bangkit. Tapi harapan ini dibarengi kecurigaan, benarkah ini langkah awal pembersihan, atau justru pengalihan?

Spekulasi

OTT Topan Ginting  ini menjadi menarik karena dilakukan di Sumatera Utara,  provinsi yang kini dipimpin langsung oleh menantu Jokowi. Muncul asumsi bahwa OTT ini tak mungkin terjadi di masa Jokowi masih aktif sebagai presiden.Lalu muncullah  spekulasi bahwa KPK melakukan OTT ini lebih dulu untuk “mengamankan” kasus tersebut agar tidak jatuh ke tangan Kejagung. Ada asumsi bahwa ketika KPK yang memegang kendali, maka penanganannya bisa berhenti hanya pada Topan Ginting dan kawan-kawan. Apalagi jajaran pimpinan KPK saat ini adalah produk seleksi era Jokowi yang dinilai memiliki kedekatan kuat dengan kekuasaan sebelumnya.

Sesungguhnya harapan publik sederhana. Tegakkan hukum secara adil, tak peduli siapa yang terlibat. Namun realitasnya, terlalu banyak kasus yang membuat publik kecewa. Penangkapan hanya berhenti di kelas bawah, sementara para aktor utama tetap melenggang bebas.

Kini, sorotan itu tajam tertuju ke Sumatera Utara. OTT ini bisa menjadi batu loncatan untuk membongkar skandal yang lebih besar, atau sebaliknya menjadi pemutih dosa dan penghenti penyelidikan lebih dalam. Semua tergantung pada keberanian dan integritas KPK saat ini.

Jika KPK benar-benar ingin kembali dipercaya publik, maka tidak ada jalan lain selain menindaklanjuti OTT ini secara transparan, menyeluruh, dan tak pandang bulu. Periksa keterlibatan seluruh pihak, termasuk jika harus memeriksa Bobby Nasution sebagai pemimpin wilayah yang bertanggung jawab terhadap kerja anak buahnya.

Ujian Moral Penegakan Hukum

OTT Topan Ginting bukanlah semata soal korupsi di Sumut. Ini adalah ujian moral bagi KPK, Kejagung, dan seluruh institusi hukum negeri ini. Apakah hukum akan kembali menjadi panglima, atau tetap tunduk pada kuasa dan dinasti politik.

Jika OTT ini hanya berakhir pada level kepala dinas, maka kepercayaan publik akan KPK akan makin terjun bebas. Namun jika ini benar-benar menjadi gerbang untuk membongkar praktik kotor kekuasaan di Sumatera Utara dan bahkan lebih luas maka sejarah akan mencatatnya sebagai momentum kebangkitan kembali KPK dan supremasi hukum di Indonesia.

Terduga Pelaku Penabrak Seorang Warga Hingga Meninggal Dunia Belum Ditahan

mimbarumum.co.id- Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Medan mendapat sorotan tentang dugaan tidak melakukan penahanan terhadap pensiunan Polri, AKBP BM (62) warga Jalan Kolam Renang Kelurahan Gundaling I Kecamatan Berastagi Kabupaten Tanah Karo, Provinsi Sumatera Utara, yang mengemudikan mobil Fortuner BK 1158 AG menabrak pejalan kaki hingga meninggal dunia di Pancur Batu.

Hal itu diungkapkan oleh keluarga korban yang enggan menyebutkan namanya kepada awak media, Rabu (2/7/2025).

Ia menyebutkan pada Minggu (22/6/2025) skira pukul 19.00 WIB, korban (mamak) hendak menyebrang jalan, lalu tertabrak mobil Fortuner plat BK 1158 AG yang dikemudikan Bulmar Pasaribu (BP).

Akibat peristiwa tabrakan tersebut, korban terpental dan terbaring di aspal dengan kondisi berlumuran darah dan kaki patah.

Selanjutnya, warga sekitar dan keluarga korban sempat membawa korban ke Rumah Sakit Umum (RSU) Pancur Batu, Deli Serdang, dan dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik Medan untuk mendapatkan perawatan medis. Namun karena kondisinya cukup parah, akhirnya meninggal dunia.

“Kasus ini sempat ditangani Satlantas Polsek Pancur Batu Polrestabes Medan, namun diketahuinya pihak Satlantas Polsek Pancur Batu melimpahkannya ke Satlantas Polrestabes Medan. Namun disayangkan, meskipun korban meninggal dunia akibat tertabrak, pengemudi mobil atau penabrak, BP masih berkeliaran atau tidak ditahan,” bebernya.

“Untuk itu, kami ( keluarga korban) meminta agar Kapolri, Kapoldasu dan Kapolrestabes Medan memberikan tindakan tegas dan menahan terduga pelaku penabrak korban,” pungkasnya.

Sementara itu, Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Medan, Iptu S Rajagukguk dikonfirmasi awak media via seluler pada Rabu (2/7/2025), mengatakan bahwa terduga pelaku penabrak, BP tidak ditahan.

“Benar tidak kita tahan, Namun Bulmar Pasaribu (BP) kita wajibkan lapor dan berkasnya akan segera kita limpah ke Kejaksaan dalam waktu dekat,” ujar Kanit Gakkum.

Reporter: Rasyid Hasibuan/R

Rico Waas Takziah ke Rumah Duka Kepling Kelurahan Sei Agul

0

mimbarumum.co.id – Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menyampaikan belasungkawa dan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya Bibma Migloyusyah, S.Sos, Kepala Lingkungan (Kepling) I, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat.

Hal itu disampaikan orang nomor satu di Kota Medan saat bersilaturrahmi dalam rangka Takziah ke Rumah Duka, di Jalan Danau Singkarak, Gang Saudara, Sei Agul, Medan Barat, Rabu (2/7/2025)

Suasana haru pun menyelimuti kunjungan dan takziah Rico Waas yang hadir didampingi Plt Kepala Bapenda Kota Medan Robi Chairi dan Plt Camat Medan Barat Maswan Harahap serta jajaran.

Almarhum Bibma Miglo Yusyah bin Almarhum Syahril Yong meninggal dunia di usia 49 tahun, meninggalkan seorang istri bernama Nova dan tiga orang anak diantaranya satu orang laki-laki dan dua orang perempuan.

“Innalillahi wainnailaihi rojiun. Atas nama Pemko Medan, saya menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas berpulangnya saudara kita Almarhum Bapak Miglo Yusyah,” kata Rico Waas.

Kepada keluarga yang ditinggalkan, Rico Waas berharap agar tetap tabah dan ikhlas serta diberi kekuatan dan kesabaran dalam menerima cobaan tersebut.

“Tetap sabar dan ikhlas ya buk atas ujian ini, saya secara pribadi dan pemerintahan juga turut merasa kehilangan sosok Beliau,
Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa-dosanya dan segala amalnya diterima di sisi Nya,” tukasnya.

Reporter : Jepri Zebua

Buka Pesta Seni Medan 2025, Wali Kota Jamin Junjung Tinggi Kesenian dan Kebudayaan

0

mimbarumum.co.id – Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menjamin akan menjunjung tinggi kesenian dan kebudayaan yang ada di Kota Medan.

Hal tersebut diungkapkan Rico Waas saat membuka acara Pesta Seni Medan 2025 dan ekaligus dalam rangka Hut Kota Medan ke – 435 di Taman Budaya, Selasa (1/7/2025).

“Cara kita mempromosikan Kota Medan lewat kesenian dan budaya, karena keduanya adalah kekayaan yang tidak terbatas. Maka dari itu saya menjamin kesenian dan kebudayaan akan selalu kami junjung tinggi, ini adalah roh dari kota Medan,” kata Wali Kota.

Dihadapan para pelaku kesenian yang hadir, Rico Waas mengatakan, Kota Medan sejak lama telah dikenal sebagai miniaturnya Indonesia, beragam seni dan budaya ada di Kota Medan. Bila masyarakat dapat mengelolah keberagaman seni dan budaya ini dengan baik, maka Rico Waas meyakini akan menjadi soft power yang ditakuti bagi negara-negara luar.

“Kota kita tidak hanya dikenal karena perdagangan dan ekonominya saja, melainkan juga dikenal sebagai kota budaya. Artinya kita jangan sampai melupakan seni dan budaya, kita harus menghargai seni dan budaya kita, saya akan sangat bangga bila anak-anak kita bisa berbahasa daerah,” tuturnya.

Atas dasar itu, Rico memberikan apresiasi kepada Konsorsium Seniman Medan yang telah menyelenggarakan acara ini.

“Saya sangat mengapresiasi berlangsungnya acara ini, karena berhasil mengumpulkan komunitas seniman yang jumlahnya sekitar seratusan orang,” pungkasnya.

Reporter : Jepri Zebua

Pesta Seni Medan 2025 Dimulai, Sanggar GENERASI Persembahkan Musikalisasi Puisi

mimbarumum.co.id – Pesta Seni Medan II 2025 dimulai. Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas membuka secara resmi hajatan yang ditaja Konsorsium Seniman Medan (KSM) itu di Taman Budaya Medan, Selasa (1/7/2025) sore. Rico menyatakan komitmennya menjadikan seni dan budaya sebagai kekuatan utama promosi kota. Apalagi, Medan kian mengukuhkan posisinya sebagai pusat keberagaman budaya.

“Seni dan budaya adalah kekayaan tak terbatas, roh dari Kota Medan. Kami akan terus menjunjung dan mengembangkannya demi memperkuat jati diri kota ini di mata dunia,” ujarnya.

Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu meyakini, jika keberagaman budaya dikelola secara bijak, Medan bisa menjadi kekuatan lunak (soft power) yang berdampak global. “Medan tak hanya dikenal karena perdagangan dan ekonominya, tapi juga karena kekayaan budayanya. Saya ingin anak-anak muda Medan bangga berbicara dalam bahasa daerah mereka,” tambahnya.

Ia juga mengapresiasi KSM yang berhasil menghimpun lebih dari 100 seniman lintas komunitas untuk berkolaborasi dalam acara ini. “Kami akan terus memberi ruang dan dukungan bagi seniman untuk menunjukkan karya terbaik mereka,” tegasnya.

Pembukaan acara diisi pertunjukan kolaboratif dari berbagai disiplin seni, seperti sastra, musik, tari, seni rupa, hingga teater. Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumut Sukronedi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Medan Benny Sinomba Siregar, Kabid Kebudayaan O.K. Zulfani Anhar beserta jajarannya, serta tokoh budaya Kota Medan turut menghadiri acara pembukaan tersebut.

Mengusung tema “Merawat Keberagaman: Mengukir Peradaban Kebudayaan Masa Depan Kota,” Pesta Seni Medan 2025 menjadi wujud nyata semangat kolaborasi dan optimisme masa depan seni budaya Medan di kancah nasional maupun internasional.

Persembahkan Musikalisasi Puisi

Memeriahkan Pesta Seni Medan II 2025, Sanggar GENERASI diundang KSM untuk mempersembahkan musikalisasi puisi. Sanggar yang 17 Juni 2025 lalu genap berusia 30 tahun ini menampilkan tiga nomor pertunjukan, yaitu puisi “Igauan Pertiwi” karya Suyadi San, “Perlahan Bulan Berjalan di Langit Biru Tua” (Wang Se Yu, terjemahan Amir Hamzah), dan “Cerita Buat Dien Tamaela” (Chairil Anwar).

Puisi “Igauan Pertiwi” yang ditulis penyairnya tahun 2001 menyuarakan kepedihan terhadap kondisi negeri yang dilanda kerusakan alam, ketidakadilan, dan keserakahan manusia. Dengan repetisi “senyumlah, Anakku, tersenyum,” penyair menciptakan ironi antara harapan dan keputusasaan, sekaligus mengajak publik untuk tetap tegar di tengah krisis.

Metafora seperti “ladang-ladang dibanjiri kebusukan” dan “hutan-hutan terbakar” menggambarkan kehancuran lingkungan akibat ulah manusia. Puisi ini juga mengkritik pemimpin yang abai, sambil menyisipkan pesan spiritual tentang perlindungan Tuhan. Gaya bahasa yang puitis dan penuh simbol membuat puisi ini mengena, menggugah kesadaran akan tanggung jawab bersama terhadap bumi dan generasi mendatang.

Selain Sanggar GENERASI yang bersekretariat di Kecamatan Medan Amplas itu, Malam Apresiasi Sastra Pesta Seni Medan yang dikoordinasi Komunitas Katakata turut diisi pembacaan puisi deklamator dan penyair Sumatra Utara. Di antaranya, Porman Wilson, Susi Suhaimi, Ririn Prabuwati, M. Raudah Jambak, Patia Rasima, Afrion, M.H. Putra, dan Teja Purnama.

• Zaim Dzaky Sanjaya

HUT ke – 435 Kota Medan, Wali Kota Rico Waas Hadirkan Pembangun Inklusif

0

mimbarumum.co.id – Pemerintah Kota (Pemko) Medan menggelar Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Medan yang ke- 435 tahun. Upacara yang digelar di Lapangan Merdeka Medan, Selasa (1/7/2025) ini berlangsung lancar dan khidmat.

Peringatan HUT Kota Medan ini dipimpin langsung Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas.

Upacara yang ditandai dengan prosesi pengibaran bendera merah putih. Wali Kota Medan yang bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam sambutannya mengatakan, hari ini adalah momentum bagi kita semua untuk merenung merefleksikan perjalanan sejarah dan menumbuhkan kembali komitmen membangun kota Medan yang kita cintai.

“435 tahun yang lalu Medan lahir dari sebuah kawasan kecil di muara Sungai Deli, yang kemudian tumbuh menjadi pusat perdagangan, persinggahan budaya dan pintu gerbang strategis di pulau Sumatera,” kata orang nomor satu di Pemko Medan.

Menurutnya, Kota Medan menjadi rumah bagi beragam etnis, agama dan budaya seperti etnis Melayu, Batak, Nias, Thionghoa, Minang, Jawa, Karo, India dan masih banyak lagi etnis lainnya.

“Kebhinekaan ini bukan sekedar realitas, tetapi jati diri kita. Medan adalah miniatur Indonesia dan dari sinilah kekuatan kita bersumber,” tutur Rico Waas .

Dengan tema, ‘Medan Untuk Semua, Bersatu Menuju Hebat’, kader Partai NasDem ini menilai bukan slogan kosong, namun adalah manifesto kebersamaan.

Artinya sebuah ajakan untuk memastikan bahwa tidak ada warga yang tertinggal, tidak ada suara yang diabaikan dan tidak ada ruang yang tertutup bagi siapapun.

“Pemko Medan terus berupaya menghadirkan pembangunan yang inklusif dari pinggiran hingga pusat kota, dari lansia hingga generasi muda, dari kelompok usaha kecil hingga industri kreatif,” ungkapnya.

Di momentum HUT ke- 435 Kota Medan, Rico Waas mengajak kita semua untuk tingkatkan akses layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, sanitasi dan transportasi publik.

“Kita juga perkuat dukungan untuk UMKM, digitalisasi pelayanan dan pemberdayaan komunitas di setiap Kelurahan. Bersatu menuju hebat bukan hanya soal infrastruktur megah. Hebat adalah ketika rakyat merasa aman, sejahtera dan bangga menjadi bagian dari kota ini. hebat adalah ketika kita semua bersatu menghadapi tantangan zaman mulai dari urbanisasi, krisis iklim hingga disrupsi teknologi,” tegasnya.

Reporter : Jepri Zebua

Peringati HUT Bhayangkara ke-79, Kapolres Tanjungbalai Tegaskan Komitmen Polri untuk Masyarakat

0

mimbarumum.co.id – Polres Tanjungbalai menggelar upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-79 tahun 2025 dengan tema “Polri untuk Masyarakat”, Selasa (1/7/2025) pagi.

Kegiatan berlangsung di Halaman Apel Polres Tanjungbalai secara khidmat dan diikuti oleh jajaran Forkopimda serta elemen masyarakat.

Kapolres Tanjungbalai, AKBP Yon Edi Winara bertindak langsung sebagai Inspektur Upacara. Turut hadir Walikota Tanjungbalai Mahyaruddin Salim Batu-bara, Ketua DPRD, unsur TNI, Kejaksaan, Bea Cukai, BNNK, Kemenag, hingga tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Dalam amanatnya, Kapolres menyampaikan, Hari Bhayangkara bukan hanya sekadar seremonial, namun menjadi momentum bagi Polri untuk terus berbenah, bertransformasi, dan semakin dekat dengan masyarakat.

“Polri dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks di era digital saat ini. Oleh sebab itu, Polri harus mampu menjadi institusi yang prediktif, responsif, dan transparan dalam melayani masyarakat,” ucap AKBP Yon Edi Winara.

Kasi Humas Polres Tanjungbalai, Ipda Ruslan, S.I.P., mengatakan bahwa tema “Polri untuk Masyarakat” menjadi komitmen seluruh personel Polres Tanjungbalai dalam menjalankan tugas sebagai pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat.

“Tema ini bukan sekedar slogan. Ini adalah tekad kami untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, lebih humanis, dan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat,” ungkapnya.

Upacara diikuti oleh berbagai barisan, mulai dari personel Polres Tanjungbalai, TNI, Brimob, Satpol PP, Damkar, Dishub, BPBD, hingga Pramuka. Setelah upacara, acara dilanjutkan dengan syukuran Hari Bhayangkara bersama seluruh tamu undangan dengan suasana penuh keakraban.

“Alhamdulillah, rangkaian upacara hingga syukuran berjalan lancar, aman, dan kondusif. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang terus mendukung tugas-tugas Polri di Tanjungbalai,” tambah Ipda Ruslan.

Selain menjadi ajang refleksi, peringatan HUT Bhayangkara ke-79 ini juga menjadi wujud komitmen Polres Tanjungbalai untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, menjunjung tinggi keadilan, dan menjaga keamanan serta ketertiban di wilayah hukum Tanjungbalai.

Dengan semangat Hari Bhayangkara ke-79, Polres Tanjungbalai menegaskan bahwa Polri adalah mitra masyarakat yang selalu siap hadir, melindungi, melayani, dan mengayomi demi terciptanya keamanan dan kenyamanan bersama.

Reporter: Jafar Sidik

82 Personel Polrestabes Medan Terima Penghargaan di Puncak Hari Bhayangkara

0

mimbarumum.co.id – Sebanyak 82 personel Polrestabes Medan menerima penghargaan atas dedikasi dan prestasi luar biasa mereka dalam menjalankan tugas kepolisian.

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Kapolrestabes Medan, Kombes Pol. Dr. Gidion Arif Setyawan, dalam puncak peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar di halaman Markas Polrestabes Medan, Selasa (1/7/2025).

Dalam sambutannya, Gidion menyampaikan jika penghargaan itu diberikan kepada personel yang dianggap berjasa dalam penegakkan hukum dan tugas kepolisian guna memberikan rasa aman kepada masyarakat.

“Yang mendapat penghargaan dianggap berhasil menjalankan tugas kepolisian, contoh 34 personel Satresnarkoba Polrestabes Medan atas keberhasilan mengungkap kasus tindak pidana narkotika jenis sabu seberat 30Kg,” jelas Gidion.

Selain itu ada pula 13 personel Satreskrim Polrestabes Medan yang berhasil mengungkap kasus pengiriman mayat bayi lewat bayi online.

“Yang terbaru ada 9 personel Satlasnta dan Satreskrim atas pengungkapan kasus pemalsuan Surat Ijin Mengemudi (SIM), KTP, KK dan surat nikah,” ulasnya.

Selain itu, ada pula 5 orang anggota Sie Humas Polrestabes Medan yang memiliki dedikasi loyalitas & berperan aktif dalam menjalankan tugas kehumasan di lingkungan Polrestabes Medan.

“Kemudian ada personel dari Humas, Bagops, Paminal, Provost, TIK, Samapta, Binmas dan Sumda. Semuanya berpotensi untuk mendapatkan apresiasi,” pungkas.

Pemberian penghargaan ini berupa pengalungan medali, plakat dan sertifikat penghargaan.

Reporter: Rasyid Hasibuan/R