Beranda blog Halaman 1930

AHY Optimis Akhyar – Salman Menang Pilkada

0

mimbarumum.co.id – Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) optimis bahwa paslon Akhyar-Salman memenangkan Pilkada Desember 2020 mendatang.

“Artinya, secara intelektual itu saling melengkapi. Saya senang dengan program-program yang pro rakyat. Kita ingin Kota Medan ini maju ekonominya, semakin modern, tapi berkarakter. Juga ingin terus membuka lapangan pekerjaan seluas luasnya,” katanya kemarin.

Mantan prajurit TNI ini mengakui, kehadirannya untuk turun ke Medan tak lain hanya untuk memberikan dukungan moril kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution – Salman Alfarisi.

“Sejak didaftarkan ke KPUD berarti paslon sudah menjadi domain parpol provinsi maupun kabupaten/kota. Tapi DPP harus turun tangan, karena kita adalah keluarga besar. Karena salah satu anggota keluarga kita ada yang sedang berjuang, mana mungkin kita tidak turun tangan,” jelasnya.

Baca Juga : Penderita Covid-19 di Sumut Meninggal Dunia Diatas 45 Tahun

Oleh karena itu, suami dari Anisa Pohan ini berharap, Pilkada Kota Medan dapat digelar secara fair dan adil. Dia juga meminta agar aparat atau penyelenggara pemilu dapat bersikap netral dan tidak terlibat politik praktis.

“Kita harap kepada siapapun pemilu atau pilkada digelar secara adil dan fair. Artinya jangan sampai ada elemen tertentu atau aparat tertentu yang seharusnya bersikap netral dan imbasnya sesuai amanah konstitusi kemudian ikut terlibat politik praktis,” ucap AHY.

Jika penyelenggara pemilu bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya atau tidak berpihak ke pasangan calon manapun, maka tambah AHY, kontestan Pilkada Medan tidak perlu lagi mengkhawatirkan siapa kompetitornya.

“Jika negara bisa menjamin itu semua, kita tak perlu mengkhawatirkan siapa kompetitor kita. Kembali kepada sentralitas pilkada langsung. Apapun koneksi yang dimiliki kandidat baik koneksi kekuatan politik maupun koneksi kekuatan logistik, tidak terlalu berarti kalau negara ini fair dan transparan dan aparat berfungsi dengan baik,” tegasnya.

AHY menegaskan tidak boleh ada yang diberi perlakuan spesial. Sebab semua paslon punya hak dan kewajiban yang sama.

“Tidak boleh ada yang dispesialkan siapapun dia, setiap warga negara punya hak dan kewajiban yang sama. Pak Akhyar dan Pak Salman sedang menggunakan haknya sebagai warga negara yakni hak untuk dipilih,” tuturnya. (Rel)

Editor : Dody Ferdy

Penderita Covid-19 di Sumut Meninggal Dunia Diatas 45 Tahun

0

mimbarumum.co.id – Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Sumut DR Wikho Irwan D mengatakan angka kematian didominasi oleh jenis kelamin laki-laki sebanyak 63,87 persen dibandingkan jenis kelamin perempuan sebesar 36,13 persen.

“Dari data Satgas Covid-19 Sumut didapati penderita meninggal dunia diketahui berusia diatas 45 tahun (81,34) persen. Sisa yang meninggal dunia dibawah usia 45 tahun,” ungkap Wikho, Selasa (24/11/2020).

Dikatakannya, saat ini perkembangan Covid di Sumut sudah memasuki pekan keempat November 2020. Perkembangan Covid menunjukkan tren baik berdasarkan pantauan sebaran dalam dua pekan terakhir.

“Angka kesembuhan di Sumut pada 22 November 2020 sebesar 82,45 persen meningkat 0,61 point dibandingkan pekan sebelumnya 81,84 persen. Hal ini makin mendekati angka kesembuhan tingkat nasional sebesar 84 persen. Jauh melampaui angka kesembuhan dunia 69,22 persen,” sebutnya.

Baca Juga : Bukan Aib, Covid-19 Bukan Penyakit Memalukan Kok

Sedangkan angka kematian, sebut dia lagi, angka kematian diperoleh sebesar 3,99 persen atau semakin menurun 0,05 poin dibandingkan pekan sebelumnya 4,04 persen.

“Tren yang baik dari perkembangan Covid di Sumut tetap harus disadari bahwa kita masih berada di masa pandemi Covid terbukti masih ada ditemukan adanya penderita Covid yang baru tiap hari. Sehingga membutuhkan kewaspadaan dan konsistensi laksanakan prokes sehari-hari,” tutur Wikho.

Update terakhir yang direkap Satgas Penanggulangan Covid-19 Sumut Senin (23/11/2020) adalah sebagai berikut Suspek 578 orang, Konfirmasi 14.988 orang, Sembuh 12.369 orang, Meninggal 595 orang dan Spesimen 180.430.

“Penderita Covid-19 aktif sebesar 2.024 orang. Dari angkat tersebut 1.525 penderita laksanakan isolasi mandiri dan 499 penderita isolasi di rumah sakit,” tutupnya.

Reporter : Dody Ferdy
Editor : Dody Ferdy

Bukan Aib, Covid-19 Bukan Penyakit Memalukan Kok

0

MASIH ada masyarakat beranggapan Covid-19 adalah aib. Penyakit memalukan bahkan dijauhi oleh orang-orang. Padahal sampai detik ini masyarakat di Tanah Air masih hidup berdampingan dengan Covid-19.

Namun tidak dipungkiri masyarakat pun meninggal dunia disebabkan oleh virus ini.

Salah seorang Jurnalis Televisi Swasta di Medan, Leli Irawan berbagi pengalamannya mulai ia terpapar Covid-19 hingga medis menyatakan ia pulih dan kembali beraktifitas.

“Awalnya suami aku dinyatakan positif. Dia (suami) pun mengisolasi di rumah tentunya dengan prokes ketat. Aku pun harus rapid tes dan hasilnya reaktif. Sebenarnya sejak kuliah dulu aku ngidap bronkitis. Nah Covid-19 menyerang penyakit terdahulu hingga makin jadi,” ujar Leli, Selasa (24/11/2020).

Baca Juga : Covid-19 Bukan Ditakuti, Patuhi Prokes, Berantas Narkotika

Dia merupakan terpapar Covid tanpa gejala. Penciuman, hilang selera makan seperti kebanyakan orang yang positif Covid pun tak ia rasakan. Begitu pun dokter menyarakannya komsumsi obat.

“Isolasi di rumah aku sempat ngerasain panik, stres bahkan sampai drop. Herbal sampai vitamin pun aku komsumsi karena saran dokter. Awalnya aku sih enggak mikir bakalan terpapar juga,” sebutnya.

Sejak terpapar, ia dan suami pun merubah pola hidup. Pola hidup sehat itu pun dilakukannya hingga saat ini. Apalagi pemerintah belum memastikan kapan pandemi ini akan berakhir.

“Pola hidup dirubah. Kebiasaan pola hidup lama dirubah jadi pola hidup sehat. Ya sewaktu isolasi di rumah memang pakai prokes, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan. Kebetulan aku dan suami belum punyak anak. Jadi di rumah hanya aku dan suami. Interaksi dengan saudara pun terpaksa dari jarak jauh,” ungkapnya lagi.

Selama masa isolasi di rumah, ia menamakan pola hidup itu jadwal sehat. Meski sudah menjalankan jadwal sehat, Leli pun mencoba melakukan swab lagi. Aneh memang, hasilnya masih tetap positif.

“Aku tes swab kedua kalinya tapi hasilnya positi. Terus sesuai aturan pemerintah ada penambahan waktu isolasi 13 hari. Ya aku ikuti. Selama tambahan waktu itu barulah tim medis menyatakan aku sehat secara tertulis. Barulah aku kembali kerja lagi,” terang Leli.

Pengalamannya terpapar Covid mungkin menjadi cerita bahwa itu bukanlah hal mengerikan. Positifnya, pandemi ini mengajarkan masyarakat berperilaku hidup sehat kapan dan dimana saja.

“Covid bukan penyakit memalukan. Masyarakat yang sudah sembuh jangan mengurung diri. Itu malah bikin kita drop lagi. Jangan dijauhi berilah respon positif. Jadi bukan dihindari. Bukan hal yang memalukan kok,” kisahnya.

Penulis : Dody Ferdy 

Asintel Kejatisu Pimpin Langsung Penangkapan DPO Korupsi Dana Desa

mimbarumum.co.id – Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) yang dipimpin langsung Asisten Intelijen (Asintel) Dwi Setyo Budi Utomo Nugroho kembali menangkap DPO atas nama Sarpin (48) terjerat kasus korupsi hingga Rp 1 miliar.

Penangkapan yang bekerja sama dengan Tim Intelijen dari Kejaksaan Agung RI berlangsung tanpa ada perlawanan dari tersangka yang merupakan Kepala Desa Bulungihit, Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhan Batu Utara.

Asintel Kejati Sumut menyampaikan, DPO Sarpin berhasil diamankan, Senin (23/11/2020) oleh Tim Tabur (tangkap buronan) Intel Kejati Sumut bersama tim Kejaksaan Agung RI di tengah perkebunan sawit, tepatnya di Dusun Blimbingan, Desa Batang Gangsal, Kabupaten Indragiri Hilir, Tembilahan yang jaraknya sekitar 5 kilometer dari Jalan Lintas Timur Jambi-Pekanbaru.

Baca Juga : Jukir Jermal 11 Bawa Lari Sepeda Motor Orang Yang Sedang Melayat

Dikatakannya, bahwa Kepala Desa yang menjadi buron ini mengaku sudah 1 bulan berada di rumah kenalannya tersebut untuk menghindari panggilan dari Kejari Labuhan Batu.

“Sarpin ini adalah tersangka kasus korupsi dengan nilai mencapai hampir Rp 1 miliar. Sarpin merupakan tersangka kasus korupsi pengelolaan APBDesa pada Desa Bulungihit, Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara tahun anggaran 2016-2019 dengan kerugian negara senilai Rp 960 juta,” kata Dwi kepada wartawan, Selasa (24/11/2020).

Ia pun mengutarakan, Kejaksaan Negeri Labuhan Batu telah mengeluarkan Surat Perintah Penyidikan Kejaksaan Negeri Labuhan Batu Nomor: Print-01/L.2.18/F.2/07/2020 tanggal 14 Juli 2020. Akan tetapi, setelah dijadikan tersangka, Sarpin beberapa kali mangkir dari panggilan pemeriksaan hingga Kejaksaan Negeri Labuhan Batu mengeluarkan surat DPO terhadap yang bersangkutan.

“Tersangka langsung kita serahkan, hari ini Selasa (24/11/2020) ke Kejari Labuhan Batu untuk pemeriksaan lebih lanjut,” pungkas Dwi Setyo Budi Nugroho mantan Kajari Medan.

Reporter : Jepri Zebua

Editor      : Dody Ferdy 

 

Tiga Bulan Jual Sabu, Satu Keluarga di Labuhan Batu Masuk Sel

mimbarumum.co.id – Baru tiga bulan berjualan sabu, satu keluarga di Labuhan Batu keciduk aparat Sat Res Narkoba Polres Labuhan Batu.

Para tersangka bernama Suhardi alias Unying (37) dan isterinya Eka Misdar Wati alias Wati (31) warga Dusun Sungai Dondong, Desa Bagan Bilah, Kecamatan Panai Tengah, Labuhan Batu.

Tak hanya pasutri itu, polisi juga meringkus Pandu Prayogo alias Yogo (19) warga Dusun IV Desa Meranti Faham, Kecamatan Panai Hulu, Labuhan Batu. Tersangka Pandu Prayogo alias Yogo merupakan adik dari tersangka Suhardi alias Unying.

Baca Juga : DPO Curas Nyerah Kena Timah Panas Jatanras Polrestabes Medan

Kapolres Labuhan Batu AKBP Deni Kurniawan didampingi Kasat Narkoba AKP Martualesi Sitepu, Senin (23/11/2020) mengatakan penangkapan tersangka yang merupakan satu keluarga ini bermula dari laporan masyarakat di Kecamatan Panai Hulu.

“Masyarakat di Kecamatan Panai Hulu sudah sangat resah dengan peredaran narkotika disana. Kita selidiki dan ternyata benar. Tiga tersangka yang merupakan satu keluarga ini kita tangkap berikut barang bukti sabu,” ungkap Kapolres Deni.

Kata dia lagi, dari tersangka Unying diamankan 6,03 gram sabu, 1 bungkus plastik klip, uang Rp230 ribu dan ponsel genggam. Sementara dari tersangka Eka Misdar Wati diamankan 2 gram sabu dan dari tersangka Yogo diamankan 2,71 gram sabu dan ponsel genggam.

“Total barang bukti sabu 10,74 gram,” ungkap Deni.

Pengakuan tersangka Suhardi alias Unying, sambung Kapolres, ia baru tiga bulan berjualan sabu dan mendapat omset Rp3 juta per pekan.

“Tersangka Unying ngaku barang bukti sabu diperolehnya dari seorang berinsial B warga Ajamu Panai Tengah. Per pekannya tersangka menjual 10 gram sabu dengan keuntungan Rp3 juta per pekan. Bisnisnya ini dibantu oleh isterinya Eka Wati dan adiknya Yogo,” terangnya.

Kini ketiga tersangka dijerat Pasal 114 ayat 2 Subs 112 ayat 2 Jo 132 ayat 1 UU No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 20 Tahun penjara.

Reporter : Dody Ferdy
Editor : Dody Ferdy

99,99% Program Bobby-Aulia Hasil Tanya Warga

0

mimbarumum.co.id – Calon Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengungkapkan ia dan Aulia Rachman ingin berkolaborasi, membuat hujan benar-benar menjadi keberkahan warga Medan.

“Sehingga air hujan, bisa terbuang ke parit-parit dan disalurkan dengan baik dan tidak merugikan warga,” ucapnya saat silaturahmi dengan ibu-ibu pengajian bersama Relawan Ksatria Bobby-Aulia di Jalan Pendidikan, Medan Timur, Senin (23/11/2020).

Pernyataan ini diungkap Bobby lantaran prihatin melihat kondisi Medan yang selalu tergenang saat hujan, seperti hari ini. Memang, pertemuan dengan ibu-ibu pengajian diberkahi dengan turunnya hujan. Namun, tak menyurutkan niat para ibu untuk menyapa langsung calon Wali Kota Medan ini.

Ia mengungkapkan, visi misi yang dibuatnya bersama Aulia Rachman, 99,99% merupakan hasil tanya langsung ke masyarakat Kota Medan.

“Saya sudah keliling sejak Oktober 2019, bertanya kepada masyarakat. Bang Aulia juga sudah bergerak sebagai anggota DPRD Kota Medan. Makanya, sisa 16 hari, kami punya kesempatan untuk melihat lagi visi misi sudah tepat atau tidak,” katanya.

Baca Juga : Bobby Dianugerahi Warga Kehormatan Tako Indonesia

Permintaan Bobby Nasution pun disambut baik para ibu. Mereka pun langsung menyampaikan keluhannya. Seperti diungkapkan Rusida, seorang lansia yang kini bekerja sebagai tukang jahit.

“Saya sudah lansia, bekerja sendiri, tidak pernah dapat bantuan. Di lurah pun tak pernah ditanggapi,” ucapnya pada Bobby.

Sementara Suryati warga Medan Deli menuturkan mewakili warga Tanjung Mulia Hilir, masalah banjir menjadi masalah paling besar. “Makanya, bagaimana Bobby mengatasi banjir ini,” terang dia.

Begitu juga masalah BPJS Kesehatan yang menunggak, tidak bisa mendapatkan layanan kesehatan, juga masalah bantuan dana UMKM.

Menjawab pertanyaan warga, Bobby menyampaikan visi misinya dalam mengatasi semua permasalahan. Untuk mengatasi banjir, telah dibuat program kolaborasi dengan pemerintah pusat untuk mengatasi masalah sungai, juga kolaborasi dengan warga untuk membersihkan drainase.

Selain itu, dipaparkan program PKH Lansia pemerintah pusat kepada warga usia 70 tahun ke atas, serta program kolaborasi untuk membantu lansia yang belum masuk usia 70 tahun.

Begitu juga program BPJS Kesehatan gratis dari APBD Kota Medan kepada warga serta program pemberdayaan UMKM, dengan melibatkan kelompok usaha. (Rel)

Editor : Dody Ferdy

Bobby Dianugerahi Warga Kehormatan Tako Indonesia

0

mimbarumum.co.id – Bobby Nasution dianugerahi sebagai warga kehormatan Tako Indonesia dikediaman pendiri Tako Indonesia, Syahrunisa (1942-2002) di Jalan Sidorukun, Medan Timur, Senin (23/11/2020).

Penganugerahan warga kehormatan ini, ditandai dengan memakaikan baju karate oleh Ketua Umum PB Tako Indonesia, Nurdin Tampubolon. Dilanjutkan pemakaian sabuk hitam oleh MH Teguhsi (anak pendiri Tako Indonesia), kepada Bobby Nasution.

Dikesempatan ini, dilakukan atraksi memecahkan batu bata, membelah batu dan mematahkan besi menggunakan tangan.

Ketua Umum PB Tako Indonesia, Nurdin Tampubolon mengungkapkan, kegiatan itu sengaja digelar dikediaman suhu (keluarga pendiri Tako Indonesia).

Baca Juga : Bobby : Tanam Diatas Gedung Bukan untuk Menahan Banjir!

“Kita tahu adinda Bobby Nasution saat ini mengikuti kontestasi Pilkada Medan. Sebenarnya ada tempat lain, cuma kita sengaja mengadakannya disini, karena dengan doa dari pendiri Tako dan keluarga, akan menjadi satu dukungan bagi Bobby dalam memenangkan pilkada ini,” katanya.

Nurdin menuturkan, Karate Do Tako Indonesia ini, sudah berusia 60 tahun dan murid yang paling banyak terdapat di Sumut.

“Kami siap mendukung penuh dalam pemenangan Bobby Nasution menjadi Wali Kota Medan. Itu sudah kami lakukan. Dan di sisa waktu beberapa hari ke depan ini, kami akan terus bersafari ke masyarakat. Kepada teman-teman seluruh Tako terkhusus di Medan, ajak warga yang ada disekitar untuk ikut bersama-sama membangun kesejahteraan Kota Medan,” ujar Nurdin.

Bobby mengatakan, kedepannya anak-anak yang berprestasi, tidak hanya prestasi dalam kelas saja, tapi bisa juga prestasi dalam beberapa hal seperti dalam olahraga, seni budaya, musik dan dalam ajang MTQ harus di apresiasi.

“Apresiasinya, berupa beasiswa sebanyak 1000 beasiswa bagi anak-anak berprestasi. Prestasinya ini bukan hanya dalam kelas, tapi yang juara Tako misalnya, membawa harum nama kecamatannya, membuat bangga nama kotanya. Ini harus di apresiasi,” terang Bobby. (Rel)

Editor : Dody Ferdy

3.388 Surat Suara Pilkada Medan Rusak Segera Diganti

0

mimbarumum.co.id – Untuk memastikan tak ada lagi ditemukan kerusakan Surat Suara pada pelaksanaan Pilkada Kota Medan, 9 Desember 2020 mendatang, KPU Medan menambah jadwal pelaksanaan penyortiran dan pelipatan surat suara.

Berdasarkan hasil penyortiran surat suara yang dilakukan sejak tiba di gudang, KPU Medan sementara ini menemukan sebanyak 3.388 surat suara yang rusak.

“Kerusakan Surat Suara itu didominan karena koyak, bernoda, dan warnanya tidak sesuai dengan desain ataupun spesimen yang diberikan,” kata Komisioner KPU Medan, Rinaldi Khair, pada wartawan, Senin (23/11/2020).

Jumlah Surat Suara yang rusak itu ditemukan pada penyortiran yang dilakukan di Gedung Andromeda, eks Bandara Polonia Medan, sejak di mulai pada Selasa (17/11/2020) sampai Minggu (22/11/2020).

Baca Juga : Bobby : Tanam Diatas Gedung Bukan untuk Menahan Banjir!

KPU Medan juga memperkirakan jumlah tersebut akan bertambah, sehingga jadwal masa penyortiran ditambah hingga Seminar petang ini, guna memastikan tak ada lagi ditemukan surat suara yang bermasalah.

“Proses penyortiran ulang SuSu dilakukan terutama untuk surat suara yang disortir dan dilipat pada hari yang pertama. Karena dari hasil evaluasi, KPU Medan masih melihat ada jumlah ikatannya yang kurang, misalnya satu ikatan harus 25 ternyata ada 24 atau 23. Kita minta sortir ulang, dan sekaligus memastikan surat suara itu dalam kondisi bagus,” kata Rinaldi.

Dikemukakan Rinaldi, jumlah pasti surat suara yang rusak diperkirakan akan diketahui hingga Senin sore ini. Selanjutnya, pihak KPU Medan akan membuat berita acara kerusakan agar pihak percetakan segera mencetak ulang surat suara yang rusak itu, untuk diganti.

Menyinggung tentang batas waktu pergantian SuSu yang rusak atau ber masalah, dikemukakan Rinaldi, jika angkanya ditaksir kurang dari 4 ribu lembar, kemungkinan percetakannya satu hari bisa selesai.

Apabila udah selesai, maka distribusi jalur darat memerlukan waktu 5 hari, maka total ada 6 hari dari pencetakan hingga distribusi. Kemudian dilakukan sortir dan lipat membutuhkan 1 atau dua hari, artinya masih cukup waktu.

“Alternatif lainnya, KPU akan menjemput, dan membawa pakai pesawat dengan pengawalan, sebab 4 ribu lembar itu hanya dua kotak,” ungkapnya.

Reporter : Mhd Nasir
Editor : Dody Ferdy

Bobby : Tanam Diatas Gedung Bukan untuk Menahan Banjir!

0

mimbarumum.co.id – Menyapa warga dan anggota DPC Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Kota Medan di Posko Pemenangan Bobby-Aulia, Jalan Prajurit, Glugur Darat I, Medan Timur, Senin (23/11/2020), Bobby mengaku hanya menawarkan solusi standar untuk pembangunan Kota Medan.

“Solusi yang kita tawarkan standar-standar saja. Bukan berarti kita tidak visioner, tapi memang permasalahan Kota Medan sekarang ini masih permasalahan klasik. Banjir, jalan berlubang, sampah, yang hari ini masih menjadi masalah dan mengganggu kenyamanan masyarakat Kota Medan,” jelasnya.

Karena itu, imbuhnya, solusi yang ditawarkan Bobby-Aulia tidak banyak. Bagaimana parit bisa dikerok, sungai bisa dilebarkan dengan melakukan kolaborasi dengan pemerintah pusat.

Baca Juga : Kader PKS Siap Kawal Suara AMAN

“Inovasi-inovasi seperti itu yang dibutuhkan Kota Medan, sekali kerja, dapat dua manfaat. Bukan inovasi diluar nalar seperti meletakkan taman diatas gedung untuk menahan air,” jelasnya.

Suami Kahiyang Ayu ini menuturkan berdasarkan pendidikan yang didapatnya bersekolah S-1 dan S-2 di IPB Bogor, taman diatas gedung dibuat untuk ketahanan pangan juga menahan tingkat polusi.

*Tapi taman diatas gedung bukan untuk menahan banjir. Nantinya, bukan banjir yang ditahan, tapi gedungnya yang ambruk. Solusi ini, gedung tak selesai, gedung warga ambruk,” ungkapnya.

Jadi, terangnya, janji-janji inovasi kepada masyarakat haruslah yang relevan. Karena yang penting bagi masyarakat bukan yang dibicarakan sekarang, tapi yang akan dilakukan pemimpin ke depan.

Ketua Repdem Kota Medan, Roma P Simaremare menjelaskan Bobby Nasution kini menjadi contoh bagi masyarakat kota Medan.

“Kami yakin dan percaya kepada bung Bobby, karena anak Jokowi, Bobby tentu tidak akan mempermalukan Jokowi. Makanya kita dukung Bobby untuk membangun Kota Medan,” tukasnya dalam kegiatan yang dihadiri Ketua Repdem Sumut, Martua Siadari ini. (Rel)

Editor : Dody Ferdy

Kader PKS Siap Kawal Suara AMAN

0

mimbarumum.co.id – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota medan malakukan Training For Triner Saksi untuk mempersiapkan pengawalan suara aman pada 9 Desember 2020 yang akan datang. Acara dilaksanakan di Hotel Sulthan Jalan Darussalam Medan Petisah, kemarin.

Acara tersebut dihadiri perwakilan 21 DPC PKS sekota Medan dengan perwakilan 2 orang setiap DPC. Pelatihan ini berjalan dengan lancar dan penuh semangat dari para kader partai keadilan sejahtera Kota Medan.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua DPD PKS Kota Medan Amsal Nasution B.Eng, Calon Walikota Medan Akhyar Nasution.

Baca Juga : Bobby-Aulia Paparkan Program Wirausaha per Kelurahan

“Kader Partai Keadilan Sejahtera memastikan akan berjuang semaksimal mungkin mengawal suara pasangaan AMAN sampai pengumuman dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan nantinya,” tegas Amasal.

Amsal Nasution juga menyampaikan kepada seluruh kader yang berhadir bahwa ujung tombak dari perjuangan Aman selama ini adalah pengawasan para saksi.

“Setelah beberapa bulan ini kita melakukan kampanye dan berjuang bersama sama maka ujung tombak dari perjuangan kita selama ini adalah para saksi,” tegasnya. (Rel)

Editor : Dody Ferdy