Beranda blog Halaman 1592

PMI Marelan dapat Mobil Jenazah, Ijeck : Harus Semakin Aktif

0

mimbarumum.co.id – Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di Medan Marelan, Wagub Sumut Musa Rajekshah yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan menyerahkan bantuan satu unit mobil jenazah. Yakni kepada PMI Medan Marelan di Rumah Dinas Jabatan Wagub, Jalan Teuku Daud, Medan, Kamis (30/12/2021).

Bantuan satu unit mobil jenazah ini, kata Ijeck sapaan akrab Musa Rajekshah, harus bisa menambah semangat PMI Medan Marelan untuk hadir di tengah-tengah masyarakat. Baik itu berkegiatan sosial, donor darah hingga bisa menolong masyarakat saat ada bencana atau saat warga butuh mobil jenazah.

“Saya harap PMI Medan Marelan bisa membantu dengan berkegiatan sosial, donor darah. Juga membantu saat ada bencana tapi kita berdoa semoga tidak ada bencana terjadi. Kalaupun ada, kita sudah siap. Dan saya berharap semuanya bisa kerja dari hati yang tulus dan ikhlas untuk membantu,” ujar Ijeck.

Selain itu, PMI Medan Marelan agar bisa terus aktif berbuat dan diimbau untuk bisa menjaga komunikasi dan koordinasi. Terutama dengan pemerintah kecamatan dengan baik.

“Saya harap PMI Medan Marelan bisa terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan atau forum pemerintah setempat. Lakukan komunikasi yang baik agar kehadiran PMI bisa dirasakan kehadirannya di tengah-tengah masyarakat,” harapnya.

Aktif 24 Jam

Sementara itu, Ketua PMI Medan Marelan Sariono mengucapkan terima kasih. Terutama atas bantuan satu unit mobil jenazah yang diberikan oleh PMI Kota Medan. “Terima kasih untuk Ketua PMI Kota Medan Bapak Musa Rajekshah, mobil ini sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat Medan Utara. Khususnya di Medan Marelan,” ujarnya.

Sariono berjanji akan menyiapkan mobil jenazah ini selama 24 jam di Kantor Camat. “Musibah itu datang kapan saja, mobil ini siap 24 jam, kapan saja dibutuhkan. Mobil ini kami parkir di kantor Camat. Dan Alhamdulilah, Bapak Camat Medan Marelan juga siap membantu memfasilitasi akomodasinya mobil jenazah ini,” tandasnya.

Reporter : Siti Amelia/Rilis

Kualanamu Jadi Hub Internasional, Ini Kata Ijeck!

0

mimbarumum.co.id – Pemprov Sumut menyambut baik dan siap mendukung rencana GMR Airports Consortium dan Angkasa Pura II (AP II). Terutama menjadikan Bandara Kualanamu sebagai hub internasional di wilayah Barat Indonesia.

Hal ini Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah sampaikan usai menerima kunjungan AP II dan GMR Airports. Bertempat di Rumah Dinas Jabatan Wagub, Jalan Teuku Daud, Medan, Kamis (30/12/2021).

“Saya menerima kedatangan dari Angkasa Pura dan GMR Airports. Dan telah mendengar penjelasan terkait Kualanamu yang akan menjadi hub internasional di Indonesia Bagian Barat. Kita sangat mendukung karena pengembangan ini membawa hal baik, tidak hanya untuk Kabupaten Deliserdang tapi juga untuk Sumatera Utara secara keseluruhan,” ujar Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah.

Dengan menjadi hub internasional, Ijeck menilai Bandara Kualanamu akan mendatangkan trafik internasional baru sebanyak-banyaknya. Sehingga akan mendatangkan dampak ekonomi untuk Sumut.

Selama proses pengembangan, Kualanamu juga akan membuka lapangan pekerjaan dan tentunya akan memberikan keuntungan. Baik di biaya ongkos hingga waktu kepada warga yang ingin melakukan perjalanan ke luar negeri.

“Ekonomi akan bergerak secara signifikan, belum lagi proses dalam pembangunan akan menyerap tenaga kerja yang banyak. Selain itu, keuntungan lain untuk warga Sumut yang ingin ke luar negeri semakin tepangkas ongkos dan waktunya. Karena tidak perlu transit dari Singapore Changi Airport atau Kuala Lumpur International Airport. Kami berharap pembangunan sesuai rencana dan mencapai target,” katanya.

Sumut Akan Jadi Tujuan Wisata Mancanegara

Ijeck menilai Kualanamu sebagai hub internasional akan menjadikan Sumut sebagai tujuan wisata mancanegara serta menjadi daerah incaran para investor. Untuk itu, Pemprov Sumut juga akan terus melakukan berbagai perbaikan sarana dan prasarana.

“Kita berharap tidak hanya transit, tapi para penumpang pesawat juga bisa stay di sini sembari berwisata karena sumber daya alam di Sumatera Utara sangat luar biasa. Untuk mempersiapkan ini, kita juga akan mendorong munculnya hotel baru; transportasi hingga infrastruktur dan lainnya agar semakin baik,” katanya.

Ijeck mengaku telah menyampaikan keinginannya kepada AP II dan GMR Airports untuk menyediakan tempat promosi di bandara dengan space yang terbaik. “Soal sewa menyewa nanti kita bicarakan lagi seperti apa. Tapi kita berharap ada space khusus yang diprioritaskan premiere untuk promosi baik itu pariwisata. Produk UMKM dan berbagai produk unggulan lainnya yang dimiliki Sumut,” harapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT AP II Muhammad Awaluddin di dampingi Presiden Direktur GMR Indonesia Satyanarayana K.V mengatakan pihaknya meminta dukungan Pemprov Sumut akan konsep strategi partnership antara Angkasa Pura dan GMR Airports yang akan berjalan hingga 25 tahun ke depan.

“Dua minggu lalu kami juga sudah melaporkan ini ke Gubernur. Pada prinsipnya kami mohon dukungan agar rencana ini bisa berjalan baik. Di mana 25 tahun ke depan Bandara Kualanamu beroperasi secara bersama konsepnya 51% saham Angkasa Pura. Dan 49% GMR Airports. Mudah-mudahan apa yang kita rencanakan ini bisa meningkatkan trafic, ekspansi internasional trafic dari sebelumnya 10% bisa menjadi 35 sampai 40%,” ujarnya.

Memacu Pertumbuhan Trafic Penumpang

Selain itu, kerja sama ini juga akan memacu pertumbuhan trafic penumpang yang sejauh ini jumlah tertinggi pernah mencapai hampir 11 juta. Ditargetkan pada akhir kerja ama selama 25 tahun ini, kapasitas trafik penumpang di Bandara Kualanamu bisa mencapai 54 sampai 56 juta.

“Tahun depan kita sudah akan mulai pembangunan untuk memperluas kapasitas bandara dan tagetnya di tiga tahun ke depan Kualanamu bisa menampung 16 juta penumpang. Saat ini kan masih kapasitas delapan juta dan di akhir kerja sama kita harap kapasitasnya menjadi 65 juta untuk menampung trafic penumpang yang kita targetkan mencapai 54 sampai 56 juta,” ujarnya.

Lanjut Awaluddin, pihaknya juga akan menambah landasan pacu dan bersinergi dengan pemerintah daerah setempat, Kabupaten Deliserdang dalam hal tata ruang wilayah. “Kami Butuh dukungan banyak pihak khususnya pemerintah daerah, Deliserdang dan kami juga sudah bertemu dengan Bupatinya untuk melaporkan ini. Pemerintah Deliserdang dan Pemerintah Provinsi menjadi mitra strategis kami apalagi dalam hal implementasi Aerocity atau kota mandiri dalam bandara,” tutupnya.

Reporter : Siti Amelia/Rilis

Tiga Daerah di Tabagsel Kurang Inovatif, Ini Penjelasan Tito

0

mimbarumum.co.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menjalaskan ada tiga daerah di Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) kurang inovatif. Yaitu  Tapanuli Selatan,  Padang Lawas, dan Padang Lawas Utara.

Ketiga kabupaten ini terpilih sebagai pemerintah daerah kurang inovatif. Ini tertuang dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 002.6-5848 tahun 2021; tentang Indeks Inovasi Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota. Keputusan ditandatangani Mendagri pada tanggal 23 Desember 2021.

Keputusan Mendagri ini beredar luas di kalangan wartawan pada Kamis (30/12/2021). Di dalamnya tercatat hasil penilaian Mendagri terhadap 415 kabupaten dan 93 kota se Indonesia.

Nilai Kabupaten Tapsel 14,32. Posisinya berada di urutan 314; kemudian Kabupaten Padang Lawas dengan skor 5.20 nomor urutan 365; Selanjutnya Kabupaten Padang Lawas Utara nilainya 8.40 dengan uratan 349. Sedangkan ada 415 kabupaten/kota di Indonesia.

Lalu ada dua daerah yang inovatif Kota Sidimpuan skornya 33.64 dengan urutan 66. Kemudian Kabupaten Mandailing Natal skornya 44.76; Kabupaten Madina tersebut urutannya di nomor 145.

Atas hasil ini, Tito akan menerjunkan tim untuk memantau pemerintah daerah (pemda) yang kurang inovatif. Termasuk daerah-daerah yang inovasinya tak dapat nilai.

Dalam keputusannya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan hal itu, setelah melihat laporan informasi data inovasi daerah. Yakni berdasarkan hasil pengukuran Indeks Inovasi Daerah yang telah di validasi Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kemendagri.

Kemudian melalui proses penjaminan mutu oleh Unit Kerja Khusus Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (UKKPPM) Scientific Modeling, Application, Research, and Training for City-Centered Innovation and Technology (Smart City) Universitas Indonesia.

Akan Turunkan Tim

Dan ia akan turunkan tim dari Kemendagri, gabungan dari Ditjen Otda (Otonomi Daerah), BPP (Badan Penelitian dan Pengembangan), dan dari Itjen (Inspektorat Jenderal)

Tim yang akan dibentuk tersebut nantinya bertugas untuk menginventarisasi persoalan yang ada di daerah dan menemukan solusi atas permasalahan tersebut.

“Nanti kita membuat beberapa tim sesuai regional wilayahnya, kita ingin tahu problemnya apa,” tulis keputusan ini.

Reporter : Rizal Nasution

Bobby Larang Kegiatan Hiburan di Lapangan Saat Malam Tahun Baru

0

mimbarumum.co.id – Wali Kota Medan Bobby Nasution bakal memperketat tempat-tempat yang berpotensi terjadinya kerumunan pada malam tahun baru. Bobby pun melarang adanya kegiatan hiburan di alun-alun hingga lapangan.

“Hiburan tidak boleh ada kegiatan, pertama tadi ya lokasi alun-alun, lapangan-lapangan, ada enam titik yang kita jadikan titik yang kemungkinan akan terjadinya kerumunan, itu akan kita jaga khusus. Seperti Lapangan Merdeka, Polonia, Ring Road, dan di tempat-tempat yang lain ini kita dijadikan prioritas untuk tidak ada kerumunan,” kata Bobby kepada wartawan, Kamis (30/12/2021).

Kemudian, Bobby pun meminta agar tempat hiburan untuk tetap mematuhi batasan waktu yang telah ditentukan.

“Itu menggunakan PPKM yang level 1, sudah diperbolehkan dengan jamnya yang tidak lebih dari jam 10.00 malam,” sebut Bobby.

Bobby pun telah melakukan koordinasi dengan Forkopimda, TNI, Polri, serta Kejari. Mereka sepakat tidak ada kerumunan agar tidak ada penambahan kasus lonjakan yang tinggi. Untuk itu, pihaknya menutup 110 titik ruas jalan nantinya.

“Ada beberapa ruas jalan yang harus kita lakukan penutupan. Ada 110 titik yang akan ditutup,” ujar Bobby Nasution.

Bobby mengatakan ada ribuan personel yang bakal dikerahkan pada malam tahun baru. Personel itu juga termasuk dari TNI dan Polri.

“Polri ada seribu personel lebih dan dari TNI ada 600-an personel,” ucap Bobby.

Bobby pun tengah mendiskusikan soal pesta kembang api. Dia mewanti-wanti agar tidak adanya kerumunan.

“Ini lagi didiskusikan, pesta kembang api ini membuat kerumunan, yang kita jaga ini tidak boleh ada kerumunan. Jadi sebisa mungkin tidak ada kerumunan,” ucap Bobby Nasution.

Sumber : detik.com

KSEI Catatkan Pencapaian Ini Sepanjang 2021

0

mimbarumum.co.id – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan beberapa pencapaian berdasarkan kinerja operasional maupun data statistik sepanjang tahun 2021.

Pada 30 November 2021, KSEI meraih gelar sebagai salah satu sub registry terbaik versi Bank Indonesia, dari keseluruhan 16 anggota sub registry yang mengatur ketatausahaan surat berharga negara. Yakni obligasi pemerintah, sukuk ritel, obligasi negara ritel, dll.

“Penetapan tersebut sesuai dengan kriteria sub registry yang memberikan data laporan dengan kredibel, ketepatan dan kecepatan waktu penyampaian laporan. Serta kesesuaian dengan ketentuan,” ucap Sekretaris Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Rasmi M Ramyakim, Kamis (30/12/2021).

Dia menjelaskanKSEI juga meraih gelar sebagai Kustodian sentral terbaik di Asia Tenggara untuk yang keempat kalinya. Sebelumnya KSEI telah meraih penghargaan yang sama pada 2016, 2018, dan 2019.

Gelar Kustodian sentral terbaik di Asia Tenggara berhasil KSEI peroleh atas inovasi sepanjang 2020-2021 serta rencana pengembangan di masa mendatang. Pencapaian KSEI lainnya berhubungan dengan upaya untuk menjaga reputasi KSEI selaku institusi yang kredibel.

Pada 10 Juni 2021, KSEI bersama dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) secara resmi melakukan penandatanganan Perjanjian Penggunaan Layanan Jasa Sistem Multi Investasi Terpadu (S-MULTIVEST).

“Dengan penandatanganan ini, KSEI berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur serta sistem dan mekanisme pencatatan pengelolaan Dana Tapera. Termasuk dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) selaku Bank Kustodian. Sejak 16 Desember 2021, KSEI telah memperoleh ijin prinsip dari Bank Indonesia sebagai peserta BI-FAST. Dengan menggunakan BI-FAST. Maka biaya transfer antar bank maksimal hanya Rp 2.500,” terangnya.

Terapkan Sistem Manajemen Anti Penyusupan

“Pada 17 Desember 2021, KSEI telah menerapkan ISO 37001 mengenai Sistem Manajemen Anti Penyuapan,” jelas dia.

Meski Pandemi Covid-19 masih melanda, jumlah investor pasar modal Indonesia tetap mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Peningkatan jumlah investor yang luar biasa merupakan bukti kesuksesan program simplifikasi pembukaan rekening KSEI.

Di tahun 2021, terdapat total 31 Perusahaan Efek yang mempunyai aplikasi pembukaan rekening online. Di pertengahan tahun 2021, KSEI mencatat tonggak sejarah dengan menyelesaikan pengembangan e-voting dan live streaming untuk menyempurnakan EASY sebagai platform elektronik RUPS.

Usia investor pasar modal Indonesia yang didominasi generasi Milenial dan Gen-Z menjadi salah satu alasan maraknya pengembangan serta proses digitalisasi di pasar modal selama beberapa waktu terakhir. Peran platform financial technology (fintech) semakin penting untuk investasi di pasar modal.

Hal ini dibuktikan dengan data KSEI bahwa lebih dari 73,99 persen investor memiliki rekening investasi di selling agent fintech. Jumlah volume transaksi subscription oleh selling agent fintech mendominasi transaksi Reksa Dana dengan peningkatan sebesar 125 persen dari 8,08 juta pada tahun 2020 menjadi 18,23 juta per 28 Desember 2021.

Reporter : Siti Amelia

Ini Inisiatif KPEI Dukung Pasar Modal Indonesia

0

mimbarumum.co.id – Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mendukung pengembangan pasar modal di Indonesia. Berbagai inisiatif telah Lembaga Kliring dan Penjaminan di pasar modal Indonesia ini lakukan.

Sekretaris Perusahaan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Reynant Hadi menjelaskan pada tahun 2021, KPEI telah menyelesaikan pengembangan sistem kliring dan penyelesaian untuk mendukung e-IPO. Ini telah mereka implementasikan pertama kali pada bulan Maret 2021 lalu.

“Kemudian berlanjut dengan peningkatan kapasitas sistem e-IPO pada bulan Oktober 2021,” jelasnya, Kamis (30/12/2021).

Peningkatan kapasitas juga mereka lakukan pada sistem utama KPEI (e-CLEARS) dengan menyelesaikan beberapa inisiatif. Yaitu penerapan arsitektur scale out sistem tahap-1 pada bulan April 2021; reengineering proses bisnis pada bulan Agustus 2021; dan upgrade komponen sistem pada bulan Desember 2021.

“Dalam perannya sebagai penyelenggara kliring untuk transaksi Efek Bersifat Utang dan Sukuk. KPEI telah di tunjuk oleh Bank Indonesia sebagai penyelenggara kliring atas transaksi semua instrumen Surat Berharga Negara (SBN); serta mengimplementasikan sistem kliring (e-BOCS) yang terhubung (interkoneksi) dengan sistem BI-SSSS pada bulan Oktober 2021,” terangnya.

Sehingga dapat melakukan kliring transaksi SBN melalui KPEI. Kemudian di selesaikan di KSEI atau Bank Indonesia secara straight through processing (STP). Untuk keperluan tersebut, KPEI juga telah di setujui menjadi peserta BI-SSSS.

Selain itu, KPEI yang secara resmi telah menerima persetujuan prinsip dari Bank Indonesia sebagai Central Counterparty (CCP) untuk Transaksi Derivatif Suku Bunga dan Nilai Tukar Over-the Counter (SBNT OTC). Mereka telah mempersiapkan sistem kliring untuk transaksi derivatif SBNT; melakukan penyesuaian Anggaran Dasar; dan telah mengajukan izin usaha sebagai CCP untuk Transaksi Derivatif SBNT OTC pada tangal 20 Desember 2021.

KPEI juga turut mendukung perkembangan pasar modal syariah yang kemudian pada 17 Februari 2021; KPEI secara resmi telah memperoleh fatwa dari DSN-MUI nomor 138/DSN-MUI/IXI2020; tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa atas Efek Bersifat Ekuitas di Bursa Efek. Untuk memperkuat identitas.

“Serta meningkatkan citra positif sebagai lembaga yang berperan penting di pasar modal dan pasar keuangan di Indonesia. Pada tahun ini KPEI juga melakukan rebranding dengan memperkenalkan logo barunya pada 8 April 2021,” jelas dia.

Prestasi KPEI

Dalam meningkatkan kepercayaan stakeholders, KPEI telah berhasil memperoleh sertifikasi ISO 37001:2016 SMAP, berdasarkan audit pada bulan November dan Desember 2021 oleh Lembaga Sertifikasi BSI.

Dalam aspek operasional kliring transaksi bursa, selain terdapat pencapaian RNTH, Rata-rata Nilai Penyelesaian dan Volume Penyelesaian Transaksi Bursa Harian sampai dengan 27 Desember 2021 adalah Rp4,55 triliun; serta 6,25 miliar lembar saham.

Terdapat peningkatan daripada tahun sebelumnya yaitu masing-masing Rp 3,27 triliun dan Rp 3,31 miliar lembar saham. Untuk Rata-rata Efisiensi Nilai Penyelesaian dan Volume Penyelesaian Transaksi Bursa Harian tercatat 60 persen dan 68 persen. Meningkat dari tahun sebelumnya dengan nilai masing-masing 55 persen dan 61 persen.

Kemudian total penyelesaian transaksi bursa yang diselesaikan melalui mekanisme Alternate Cash Settlement (ACS)
sampai dengan 27 Desember 2021 tercatat sebesar Rp 97,09 miliar. Sedangkan nilai transaksi Pinjam
Meminjam Efek (PME) sampai dengan 27 Desember 2021 sebesar Rp 1,20 triliun, dengan volume 4,04
miliar lembar saham.

Untuk mengantisipasi kegagalan penyelesaian transaksi bursa dan mengelola risiko kredit, KPEI melakukan pengelolaan agunan Anggota Kliring (AK) serta nasabahnya dengan Total Nilai Agunan per Desember 2021 mencapai Rp30,44 triliun. Terdiri dari agunan online sebesar Rp 23,87 triliun dan agunan offline sebesar Rp 6,56 triliun.

Sampai dengan 27 Desember 2021, total nilai Dana Jaminan tercatat senilai Rp 6,21 triliun, mengalami kenaikan daripada posisi akhir tahun lalu yang senilai Rp 5,47 triliun. KPEI melakukan penyisihan dan pengelolaan Cadangan Jaminan, di persetujuan RUPST pada Juni 2021 lalu. Terdapat penambahan Cadangan Jaminan senilai Rp6,14 miliar, yaitu penyisihan sebesar 5 persen dari Laba Bersih KPEI tahun 2020.

Cadangan Jaminan KPEI Rp 164,51 Miliar

“Sehingga total nilai Cadangan Jaminan yang KPEI kelola pada akhir Desember 2021 mengalami kenaikan menjadi Rp 164,51 miliar. KPEI secara efektif telah menjalankan fungsinya sebagai lembaga pengelola risiko yang mungkin timbul atas setiap transaksi dan proses penyelesaian transaksi.  Hal ini tercermin dari tidak adanya kasus gagal bayar sampai dengan akhir Desember 2021.

“Untuk rencana strategis tahun 2022, KPEI telah menyusun beberapa program utama. Di antaranya implementasi CCP untuk Transaksi Derivatif SBNT OTC, pengembangan kliring untuk perdagangan karbon; pengembangan sistem collateral management terintegrasi, penyesuaian sistem operasional terhadap perubahan client code; pengembangan shortcut settlement (perubahan rekening penerima hasil settlement), dan peningkatan kapasitas sistem e-CLEARS tahap-2,” pungkasnya.

Reporter : Siti Amelia

Penutupan Perdagangan Saham 2021, Pencapaian Positif Ditorehkan

0

mimbarumum.co.id – Perdagangan Saham tahun 2021 di tutup, Kamis (30/12/2021) oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) Airlangga Hartarto.

Dalam rilis akhir tahun Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono menyatakan sepanjang tahun 2021, pasar modal Indonesia menorehkan sejumlah pencapaian yang positif. Meski masih di hadapkan pada situasi Pandemi Covid-19. Aktivitas pasar modal sepanjang tahun 2021 bertumbuh secara positif. Tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah mencapai level 6.600,68 pada tanggal 29 Desember 2021. Atau meningkat 10,4 persen dari posisi Desember 2021.

Pertumbuhan IHSG tersebut bahkan sempat menembus rekor baru, yakni di level 6.723,39 pada 22 November 2021, melampaui IHSG sebelum terjadinya pandemi. Sementara itu, kapitalisasi pasar pada 29 Desember 2021 mencapai Rp8.277 triliun atau naik hampir 18 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2020 yakni Rp 6.970 triliun.

Aktivitas Perdagangan Naik 45 Persen dari Akhir Tahun Lalu

Sementara itu, aktivitas Perdagangan turut membukukan kenaikan yang signifikan daripada akhir tahun lalu. Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) tercatat di angka Rp 13,39 triliun atau naik lebih dari 45 persen daripada posisi akhir tahun lalu yakni Rp 9,2 triliun.

Selanjutnya, frekuensi transaksi harian juga telah mencapai angka 1,29 juta kali transaksi atau naik 91 persen dibandingkan akhir tahun 2020 dan merupakan nilai tertinggi daripada dengan Bursa di Kawasan ASEAN sepanjang tiga tahun terakhir.

Pertumbuhan signifikan juga tercermin pada rata-rata volume transaksi harian yang telah mencapai 20,6 miliar saham atau naik lebih dari 80 persen daripada akhir tahun lalu. Tahun 2021 turut ramai oleh minat perusahaan untuk memobilisasi dana jangka panjang melalui pasar modal.

766 Perusahaan Sudah Catatkan Saham di BEI

Hingga 30 Desember 2021, telah terdapat 54 perusahaan tercatat yang melakukan Initial Public Offering (IPO). Dan mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia (BEI); sehingga sebanyak 766 perusahaan telah mencatatkan sahamnya di BEI.

Total fund raised IPO saham mencapai Rp 62,61 triliun, naik sebesar 1.022,35 persen daripada dengan tahun 2020. Dan merupakan nilai penggalangan dana tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia. Indonesia pun masih menjadi Bursa dengan jumlah IPO terbanyak di Kawasan ASEAN selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2019.

Pencapaian positif turut tercermin dari meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Total jumlah investor di pasar modal Indonesia per 29 Desember 2021 telah meningkat 92,7 persen menjadi 7,48 juta investor. Dari sebelumnya 3,88 juta investor per akhir Desember 2020.

Jumlah ini meningkat hampir 7 kali lipat dibandingkan tahun 2017. Secara khusus, pertumbuhan investor ritel pada tahun 2021 ditopang oleh kalangan Milenial (kelahiran 1981-1996) dan Gen-Z (kelahiran 1997 – 2012) atau rentang usia ≤ 40 tahun sebesar 88 persen dari total investor ritel baru (per November 2021).

Lonjakan pertumbuhan jumlah investor ritel turut berdampak terhadap dominasi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian di BEI yang mencapai 56,2 persen dari tahun sebelumnya sebesar 48,4 persen.

Peningkatan jumlah investor juga merupakan hasil dari upaya BEI dan stakeholders dalam melakukan sosialisasi, edukasi, serta literasi kepada masyarakat. Hingga 29 Desember 2021, di seluruh Indonesia telah berlangsung 10.117 kegiatan edukasi, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 1,2 juta orang.

97 Persen Kegiatan Secara Daring

Dari seluruh kegiatan tersebut, lebih dari 97 persen kegiatan secara daring, begitu juga aktivitas sosialisasi kepada para stakeholders lainnya. Selanjutnya, dalam rangka mendukung pengembangan industri pasar modal di tengah Pandemi Covid-19, tahun ini BEI memberikan sejumlah dukungan kepada stakeholders. Dukungan tersebut kepada Anggota Bursa (AB) sebagai bentuk dukungan pengembangan Migrasi Protokol Baru.

Dukungan juga kepada Perusahaan Tercatat dan Calon Perusahaan Tercatat berupa relaksasi Initial Listing Fee (ILF); serta dukungan Pengembangan Pasar untuk kegiatan Edukasi atau Inklusi.

Total anggaran yang di gunakan untuk pemberian dukungan tersebut mencapai Rp30 miliar. Selain itu, dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-44 Pasar Modal Indonesia dan membantu penanganan Covid-19; serta berkontribusi dalam Pemulihan Ekonomi Nasional, BEI bersama dengan Self-Regulatory Organization (SRO) mengalokasikan sejumlah anggaran untuk penanganan Pandemi Covid-19. Yakni melalui donasi sejumlah pendapatan levy SRO dan pendapatan jasa Kustodian sebanyak 5 Hari Bursa sejak bulan Agustus 2021. Kegiatan terlaksana setiap bulan sekali sampai dengan penutupan perdagangan Bursa pada 30 Desember 2021.

Pendapatan untuk Donasi Mencapai Rp59,98 Miliar

Hingga November 2021, total pendapatan levy SRO, fee jasa kustodian serta dana dari pelaku industri pasar modal Indonesia yang dialokasikan untuk donasi menRcapai Rp 59,98 miliar.

Untuk terus mendukung pengembangan pasar modal yang berkesinambungan, BEI bersama Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dan SRO juga turut secara aktif mengedepankan program terkait dengan Ekonomi
Hijau atau Environmental, Social & Governance (ESG).

Program ini meliputi fasilitas penerbitan green bond, reksa dana (termasuk reksa dana di Bursa) dengan tema ESG, penerbitan indeks bertema ESG; efisiensi sarana pelaporan secara elektronik (paperless); peluncuran IDX Microsite ESG; serta rangkaian kegiatan edukasi dan kolaborasi bersama seluruh stakeholders untuk mengakselerasi
program ekonomi hijau.

Pada tahun 2021 pula, BEI telah meluncurkan sejumlah inisiatif meliputi peluncuran Decision Support System (DSS) Tahap II pada 19 Januari 2021 untuk menyediakan aplikasi yang dapat membantu OJK dan SRO dalam menganalisis data serta mengambil keputusan; peluncuran Klasifikasi Industri Baru (IDX-IC) pada 25 Januari 2021 yang selanjutnya menjadi acuan klasifikasi perusahaan tercatat bagi investor.

Kemudian, peluncuran aplikasi Whistle Blowing System (WBS) sebagai sarana pelaporan informasi bagi publik terkait tindakan yang bertentangan dengan Tata Kelola perusahaan.

Penghargaan untuk BEI

Dalam rangka meningkatkan kepercayaan stakeholders, BEI telah berhasil memperoleh sertifikasi ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), berdasarkan audit pada bulan Desember 2021 oleh Lembaga Sertifikasi British Standards Institution (BSI).

Selain itu, BEI telah melakukan enhancement e-IPO, peluncuran indeks IDX-MES BUMN 17; peluncuran Enhancement SPPA terkait kuotasi Dealer Utama dan penyempurnaan UX sistem; serta peluncuran Daftar Efek Bersifat Ekuitas dalam Pemantauan Khusus (Notasi Khusus “X”).

BEI juga senantiasa melakukan pengembangan Pasar Modal Syariah yang menghantarkan BEI selama 3 tahun
berturut-turut berhasil meraih penghargaan The Best Islamic Capital Market pada GIFA Awards.

Selanjutnya, pada akhir September 2021, telah terdapat PT BJB Sekuritas Jawa Barat sebagai Perusahaan Efek Daerah (PED) Pertama dan PT Mandiri Sekuritas sebagai AB sponsor pertama PED di BEI.

Saat ini BEI juga telah melaksanakan penyesuaian metodologi pembobotan indeks di BEI yang sebelumnya menggunakan Capped Adjusted Free Float Market Capitalization menjadi berdasarkan free float dan telah dilakukan secara bertahap sejak Juni 2021 hingga Mei 2022.

Inisiatif terkini yang baru saja meluncur adalah Penyesuaian Mekanisme Perdagangan Efek bersifat Ekuitas melalui Penyesuaian Mekanisme Pre-Closing dan Penutupan Kode Broker yang telah resmi berlaku sejak 6 Desember 2021; serta penerbitan perubahan Peraturan I-A yang di harapkan dapat memperluas akses kepada calon Perusahaan Tercatat untuk menggalang dana melalui pasar modal dengan tetap memperhatikan kepentingan investor.

Reporter : Siti Amelia

Karyawan PKS Kebun Sisumut Beri Santunan ke Anak Yatim-piatu

0

mimbarumum.co.id – Anak yatim-piatu di Dusun Sijambu dan Dusun Parsaoran Nauli, Desa Sisumut mendapatkan santunan. Santunan dari karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN III Kebun Sisumut DLab-3. Tepatnya di Kecamatan Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan (Labusel).

Asisten Tata Usaha Kebun Sisumut Rowin Josua Samosir mengatakan santunan yang mereka berikan tidaklah banyak nilainya. “Mohon di terima dan di gu7nakan sebaik mungkin,” ucapnya mewakili manager PKS Azharul saat penyerahan santunan, akhir pekan lalu.

Adapun anak yatim-piatu yang disantuni  berjumlah 11 orang. Dan semua adalah warga seputaran PKS PTPN III Kebun Sisumut.

Wargapun mengucapkan terimakasih kepada management PKS PTPN III Kebun Sisumut. Apalagi atas kepedulian karyawan terhadap anak yatim-piatu. Mereka berharap semoga kegiatan seperti ini berkelanjutan ke depannya.

“Doa kami semoga seluruh karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana dalam menjalankan tugasnya di lindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa,” ucap para warga.

Reporter : Manullang

Pemprov Sumut Dukung Migrasi Penyiaran Digital

0

mimbarumum.co.id – Perkembangan teknologi menuntut perubahan dari sistem analog menuju era digital. Termasuk dalam bidang penyiaran. Karenanya, Pemprov Sumut berkomitmen untuk mendukung migrasi penyiaran di Provinsi Sumut. Dari analog menuju digital sesuai dengan amanah Undang-Undang Cipta Kerja.

Hal ini dikatakan Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sumut Abdul Azis; saat membuka Sosisalisasi Penyiaran Digital yang digelar Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Sumut. Bertempat di Aula Kantor KPID Sumut, Kamis (30/12/2021).

“Teknologi analog tidak lagi dapat mengimbangi pemenuhan industri penyiaran dalam hal penyaluran program siaran. Yang terus bertambah secara dinamis seiring era digitalisasi,” kata Azis.

Terbatasnya Jumlah Kanal

Kondisi tersebut, lanjut Azis, dikarenakan terbatasnya jumlah kanal, frekuensi yang tersedia, infrastruktur penyiaran analog yang tidak efisien karena belum konvergensi. Sehingga masih belum maksimal untuk mewujudkan keragaman mutu siaran. Sementara siaran digital akan memberikan ruang bagi pelaku industri untuk dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi.

“Masyarakat akan memperoleh akses informasi yang memadai, siaran yang bersih gambarnya, jernih suaranya dan canggih teknologinya. Satu poin penting yang perlu disebarluaskan kepada masyarakat adalah penyiaran digital itu tidak berbayar atau gratis,” terang Azis.

Sosialisasi yang digelar secara hybird tersebut turut dihadiri Ketua KPI Agung Suprio; Sekretaris Gugus Tugas ASO Kemenkominfo Haryu Kresna Widhiputranto; Ketua KPID Sumut Mutia Atiqah, Wakil Ketua KPID Sumut M Syahrir. Selain itu dihadiri juga Ketua KPI dan Kadis Kominfo di sejumlah daerah, lembaga penyiaran serta organisasi pers.

Sosialisasi Penyiaran Penting

Ketua KPI Agung Suprio mengatakan sosialisasi penyiaran digital ini penting karena sesuai dengan amanah UU Cipta Kerja. Dan kurang lebih dari setahun lagi tepatnya pada 2 November 2022, Indonesia akan beralih ke sistem televisi digital.

“Makanya sosialisasi ini penting dilakukan untuk seluruh komponen bangsa. Baik dari unsur pemerintah, masyarakat, industri penyiaran juga unsur negara dalam hal ini KPI sebagai lembaga independen yang memiliki kewajiban. Untuk melakukan sosialisasi tentang penyiaran digital yang sudah diamanahkan UU,” kata Agung.

Tentunya melalui sosialisasi, diharapkan semua unsur dapat memahami apa yang dimaksud dengan penyiaran digital, karena mau tidak mau semua pihak harus beralih ke era baru. “Saat ini televisi memang penetrasinya paling tinggi, tapi kalau tidak berubah juga akan ditinggalkan,” ujarnya.

Ketua KPID Sumut Mutia Atiqah menambahkan, saat ini Provinsi Sumut sedang melakukan persiapan untuk peralihan penyiaran dari analog ke digital. “Kita sedang melakukan persiapan analog switch off atau ASO, di mana Sumut akan melakukannya dalam dua tahap yakni tahap pertama April 2022 dan tahap kedua Agustus 2022. Hal ini perlu kita lakukan sosialisasi, karena kalau nanti sudah diberlakukan masyarakat juga harus mempersiapkan perangkatnya yakni dengan Set Top Box atau STB kalau tidak, ketika sudah dilakukan peralihan masyarakat bisa kehilangan akses informasi,” ujar Mutia.

Reporter : Siti Amelia/Rilis

Pesan Gubernur Edy di Penutupan Kejuaraan Bulutangkis

0

mimbarumum.co.id – Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengingatkan seluruh pengurus, pelatih dan atlet, serta orangtua agar mempersiapkan diri sejak dini. Sehingga melahirkan bibit generasi muda olahraga guna mendulang medali sebanyak mungkin pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mendatang. Untuk itu, ia mengapresiasi siapapun yang terkait, melakukan persiapan dari diri sendiri.

Demikian disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi pada acara Penutupan Kejuaraan Bulutangkis Tingkat Provinsi tahun 2021. Bertempat di GOR Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Jalan PBSI, Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Kamis (30/12/2021).

Hadir di antaranya Dewan Pengawas Pengurus Pusat PBSI HM Ferlie, Ketua Umum KONI Sumut John Ismadi Lubis; bersama Wakil Ketua Kisharyanto Pasaribu, Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Sumut Suripno Ngadimin; serta para pelatih.

“Saya hadir ini dalam rangka membesarkan Sumut, dalam bidang olahraga, terkhusus bulutangkis. Pasti semua sudah dengar bahwa PON 2024 ada di Sumut dan Aceh. Saya berharap prestasi bulutangkis itu ada di sini,” sebut Edy, yang juga menutup kejuaraan yang dimenangi oleh Kota Medan sebagai juara umum.

Menurut Edy, luasnya wilayah Provinsi Sumut ditambah lagi populasi dan segala potensi yang ada harus bisa diunggulkan. Sehingga merebut medali di setiap cabang olahraga, terutama emas. Mengingat sebagai tuan rumah, memiliki peluang sekaligus tantangan tersendiri bagi semua pihak yang akan terlibat di dalam penyelenggaraan PON 2024.

“Jangan sampai di rumah kita, medali dibawa keluar. Ini bisa kita lakukan bersama, bersinergi antara pelatih, Pengprov, dan lainnya. Kita bersama-sama semuanya. Terkhusus anak-anak kita (atlet) yang disiapkan ke depan. Begitu juga orangtua yang harus membesarkan (mengawal) ini,” jelas Edy.

Jalankan Tugas dengan Serius dan Maksimal

Karena itu, ia meminta agar seluruh pihak, memahami dan menjalankan tugas masing-masing dengan serius dan maksimal. Alasan optimisme itu karena populasi Sumut adalah yang terbesar keempat di Indonesia. Sehingga cukup banyak pilihan dan kesempatan memilih atlet terbaik yang akan maju.

“Bulutangkis adalah keterampilan, yang disiapkan dengan berlatih. Siapa yang siap, mereka akan mampu menunjukkan talentanya, dan meraih prestasi,” pungkas Edy, yang kemudian meninjau lokasi gedung PBSI.

Atas kehadiran tersebut, Ketua Umum Pengprov PBSI Sumut Suripno Ngadimin mengapresiasi dan terima kasih atas perhatian Gubernur yang mendukung upaya regenerasi. Serta pembekalan atlet usia muda yang akan dipersiapkan untuk ajang kompetisi tingkat nasional hingga internasional.

“Saya dengar langsung, dukungan pemerintah sangat positif. Kedatangan beliau (Gubernur) memang saya tunggu. Sebagaimana ditontonkan tadi (pertandingan), semua anak-anak binaan, bukan pemain yang kita beli,” sebutnya.

Menurut Ngadimin, pesan Gubernur untuk mencari bibit atlet olahraga memang sejatinya dijalankan oleh pengurus cabang olahraga. Karena itu pihaknya mengklasifikasikan anak binaan dalam kategori pra usia dini, usia dini, anak-anak, pemula, remaja, taruna. Dengan demikian, sikap ‘membeli pemain’ bisa dihindari dengan memaksimalkan pembinaan usia dini.

Reporter : Siti Amelia/Rilis