Beranda blog Halaman 1587

Bupati Vandiko Pastikan Pejabat Terbaik Terpilih

0

mimbarumum.co.id – Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom menegaskan akan menjamin transparansi pengisian jabatan eselon II yang masih kosong. Pernyataan dia ungkap dalam arahannya ketika memimpin apel gabungan perdana di tahun 2022, Senin (3/1/2021).

“Akan di lakukan pansel terbuka. Saya mengharapkan banyak yang mendaftar baik dari internal maupun dari luar Kabupaten Samosir,” sebut dia.

Transparansi seleksi secara terbuka, menurutnya, akan menghasilkan pejabat terpilih yang terbaik. Dan lebih berkualitas.

“Silahkan mendaftar. Baik yang tidak lulus Job Fit sebelumnya, para sekretaris SKPD dan dari luar Kabupaten Samosir juga,” imbuhnya.

Dia membeberkan, akan menjamin transparansi dan akuntabilitas seleksi. “Saya menginginkan “Kabinet Terbaik” untuk bisa bersinergi. Terutama dalam melayani masyarakat dalam perwujudan visi misi daerah,” ungkap Vandiko.

Sementara Kepala Badan Pelatihan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kabupaten Samosir, Rohani Bakkara mengatakan, proses pelantikan pejabat yang baru, sudah sesuai  amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014; tentang Aparatur Sipil Negara pasal 117.

Ia menjelaskan, tahapan pertama Job Fit (penyesuaian jabatan). “Dari hasil Job Fit tersebut menghasilkan 5 Pejabat Tinggi Pratama. dan sudah di lantik pada tanggal (29/12/2021) lalu,” kata Rohani.

Proses Seleksi Terbuka

Di menerangkan, untuk pemenuhan JPT (Jabatan Pimpinan Tinggi) Pratama yang lowong sekarang, maka proses seleksi terbukalah yang di tempuh.

“Untuk melaksanakan pemenuhan administrasi di beberapa OPD. Sementara di angkat Pelaksana Tugas sebelum ada pejabat definitif,” imbuh mantan Kadis Kominfo itu.

Pelaksanaan seleksi terbuka, dikatakan Rohani, dilakukan setelah Pansel Job Fit selesai. “Kemudian kita jadwalkan lagi untuk seleksi terbuka yang terbuka untuk umum dimulai Januari 2022 ini,” ujarnya lagi.

Reporter : Robin Nainggolan

Gelar Sidang Perdana, Dewan Prioritaskan Sejumlah Agenda

0

mimbarumum.co.id – Memasuki awal tahun di Minggu pertama Januari, DPRD Medan menggelar Sidang Paripurna pembukaan Sidang ke-1 tahun 2022.

Rapat Paripurna dipimpin langsung Ketua DPRD Medan Hasyim SE, didampingi Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga dan Rajudin Sagala, serta pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD), baik secara langsung maupun virtual, Senin (3/2/2021).

Ketua DPRD Medan Hasyim SE mengaku, tahun ini akan memprioritaskan sidang penyampaian dan penetapan program pembentukan peraturan daerah (Perda) tahun 2022.

Selanjutnya, membahas pelaksanaan rapat kerja DPRD Medan, sosialisasi Perda serta reses ke I Tahun 2022. Berikutnya yang bakal menjadi agenda penting lainnya, yakni Ranperda Kota Medan dan sejumlah agenda AKD.

Hasyim SE menyampaikan, agar di tahun 2022 semua mendapat keberkahan serta limpahan kebahagiaan dari Tuhan Yang Maha Esa, serta berharap pandemi Covid-19, segera berlalu.

Dalam sidang paripurna turut dihadiri Sekretatis DPRD (Sekwan) Kota Medan yang baru dilantik Ali Sipahutar, Kabag Persidangan dan Perundang-undangan Alida SH serta beberapa staf DPRD Medan.

Reporter : Ngatirin

Warga Bagan Deli Tewas Ditusuk Tetangga

mimbarumum.co.id – Sofyan Nur (26), warga Lingkungan 3 Lorong Proyek TPI, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, tewas ditusuk pisau oleh MR (16) yang masih bertetangga dengan korban. Keterangan yang diperoleh wartawan, Senin (3/1/2022), penikaman yang dialami korban terjadi, Minggu (2/1/2022) malam di Gang Berjaya, depan warnet Alfin, Bagan Deli, Belawan.

Saat kejadian, korban dengan pelaku berdiri di depan Lorong Proyek Gang Berjaya, depan warnet Alfin. Sekitar pukul 20.00 WIB, terjadilah perkelahian antara pelaku dengan korban. Selanjutnya, pelaku mengeluarkan pisau yang selalu diselipkan di pinggang dan menusukkannya ke tubuh korban.

“Pisau tersebut mengenai dada korban sebelah kiri. Meski ditikam oleh pelaku, korban masih sempat pulang ke rumahnya dan bertemu orang tuanya,” ujar Gali Ramadhan, Kepala Lingkungan 3 Lorong Proyek TPI Bagan Deli.

Selanjutnya, orang tua korban membawa ke rumah sakit. Setelah mendapatkan pengobatan lalu dibawa pulang. Tapi naas, sekitar pukul 07.00 WIB, Senin (3/1/2022), korban kejang– kejang dan menghembuskan napas terakhir di rumahnya.

Di rumah duka terlihat petugas Satuan Reskrim Polres Pelabuhan dan Lurah Bagan Deli, serta Kepala Linggungan 3 Bagandeli, Gali Ramadhan. Sementara pelaku yang sudah diketahui keberaraannya sedang diburon.

Sumber : medanbisnisdaily.com

Petugas Kebersihan Nyaris Tewas Dibegal di Jalan Pinus

mimbarumum.co.id – Petugas Kebersihan Kota Medan nyaris tewas setelah menjadi korban begal saat melintas di Jalan Pinus Raya, Kompleks DPRD, Kecamatan Medan Timur, Minggu (2/1/2022) pagi. Korban diketahui bernama Rahmadhani Hasibuan (53).

Akibat aksi pembegalan itu sepeda motor milik korban berhasil dibawa kabur pelaku. Tak hanya itu, pelaku begal yang kini menjadi buronan polisi turut menganiaya korban hingga babak belur.

Beruntung nyawa korban berhasil diselamatkan setelah warga yang melihat peristiwa itu membantu korban lalu membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

“Aku dipukul pakai balok. Sepeda motor ku berhasil dibawa kabur para pelaku begal tersebut,” kata Rahmadhani, Senin (3/1/2022) siang.

Peristiwa begal itu pun sudah dilaporkan korban ke Mapolsek Medan Timur. Sementara personel Reskrim Polsek Medan Timur yang menerima laporan korban tengah melakukan penyelidikan.

Kapolsek Medan Timur, Kompol Rona Tambunan, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa begal yang dialami petugas keberhasihan tersebut.

“Mohon doanya ya rekan-rekan agar pelaku dapat ditangkap. Anggota sedang di lapangan mengumpulkan sejumlah baket keterangan saksi-saksi,” pungkasnya.

Sumber : Medancyber.com

Ini Pesan Dewan ke Gubsu yang Dipolisikan: Jangan Gitu Lagi

0

mimbarumum.co.id – Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting berharap Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi tak menjewer orang lagi usai dipolisikan pelatih biliar untuk tim Sumut di PON Papua. Baskami mengingatkan Edy kalau setiap orang punya harga diri.

“Pak Gubernur, untuk kedua kali jangan gitu lagi lah. Orang kan punya harga diri. Kalau harga diri ini kan nggak bisa diukur dari segi apapun,” ucap Baskami kepada wartawan, Senin (3/1/2022).

Baskami mengatakan, harusnya Edy Rahmayadi tidak menjewer pelatih di depan umum. Menurutnya, jika pelatih itu salah lebih baik dipanggil. Ia pun meminta agar keduanya berdamai. Dia menekankan agar persoalan antara Edy dan pelatih biliar tidak diperpanjang.

“Saya hanya mengharapkan kedua belah pihak harus menahan diri, saling memaafkan,” tuturnya.

Persoalan ini berawal dari Edy yang menjewer pelatih biliar untuk tim PON Sumut bernama Khoirudin Aritonang atua Choki saat pemberian tali asih. Video aksi Edy menjewer Choki itu viral.

Dalam video yang viral, Edy melakukan hal itu usai menanyakan kepada Choki alasannya tidak tepuk tangan. Saat ditanya soal aksinya itu, Edy mengatakan jeweran itu merupakan jeweran sayang.

“Jewer sayang itu,” ujar Edy saat ditanya soal aksinya itu, Selasa (28/12/2021).

Edy kemudian menjelaskan alasan dirinya menjewer pelatih biliar tersebut. Edy mengatakan dia melakukan itu karena Choki tertidur saat acara.

“Pelatih saya, saya ngumpul begini, dia tidur,” ucap Edy di rumah dinas Gubsu, Medan, Rabu (29/12/2021).

Choki pun menceritakan dampak dari Edy melakukan hal itu terhadapnya. Sambil menangis, Choki mengatakan malu karena peristiwa itu.

“Belum lagi kejadian, ada anak saya. Merasakan malunya. Mohon maaf, cemana pun saya malu sekali, betul,” kata Choki di saat konferensi pers di Medan, Kamis (30/12/2021).

Persoalan Edy menjewer Choki ini terus bergulir. Choki akhirnya membuat laporan ke polisi setelah somasi yang dilayangkan ke Edy untuk menuntut permohonan maaf tidak ditanggapi.

“Tindak lanjutnya, hari ini kami membuat pelaporan atas kejadian itu,” ujar pengacara Choki, Teguh Syuhada Lubis, usai membuat laporan di Mapolda Sumut.

Sumber : detik.com

Choki Masih Buka Pintu Maaf untuk Edy Rahmayadi

0

mimbarumum.co.id – Pelatih biliar Sumatera Utara Khairuddin Aritonang alias Choki, resmi melaporkan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi ke Polda Sumut. 

“Harapannya diproses dengan baik sehingga menimbulkan rasa keadilan bagi saya,” kata Choki didampingi kuasa hukumnya Teguh Syuhada Lubis bersama Gumilar
Nugroho usai membuat laporan ke Polda Sumut, Senin (3/1/2022).

Dalam surat bernomor STTLP/03/1/2022/SPKT/Polda Sumut itu, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dilaporkan melakukan tindak pidana sesuai Pasal 310 Jo
Pasal 315 KUHP.

Meski telah melaporkan Edy Rahmayadi ke polisi, Choki mengaku masih membuka pintu maaf. Dia berharap Edy menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.
Sebab ia juga telah dipermalukan di hadapan umum.

“Insyaallah sampai sekarang (membuka pintu maaf). Kalau beliau juga hadir saya pastikan berikan maaf. Sesama umat muslim harus saling memaafkan. Saya ingin ada
permintaan maaf secara terbuka. Saya kan enggak mau juga kalau dibuat tertutup atau berdua saja. Orang-orang nanti pikirannya gimana ke saya,” bebernya.

Diketahui, Khoiruddin Aritonang dijewer dan diusir Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi saat acara pemberian tali asih bagi atlet dan pelatih PON XX di
Papua di Aula Tengku Rizal Nurdin, Senin (27/12) siang.

Dalam video yang beredar, Edy sedang memberikan kata sambutan di acara tersebut. Lalu Edy memanggil salah seorang peserta karena tak tepuk tangan. Belakangan
peserta tersebut diketahui bernama Choki yang tak lain pelatih biliar untuk PON.

Edy memanggilnya naik ke atas panggung. Edy menanyakan identitas, asal hingga posisinya di dalam kontingen. Choki kemudian menjawab dirinya adalah pelatih.

“Pelatih tak tepuk tangan. Tak cocok jadi pelatih ini,” kata Edy sambil menjewer pelatih biliar itu.

Terdengar tawa di antara hadirin. Namun sesaat kemudian suasana terdengar tegang. Dalam acara itu, Edy Rahmayadi meminta agar pelatih itu tak berada di dalam
ruangan. Bahkan Edy juga menyebutnya sontoloyo.

“Tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar. Tak usah di sini,” ucap Edy dalam rekaman video tersebut. Karena merasa dipermalukan, Choki akhirnya meninggalkan
tempat itu.

Sumber : cnnindonesia.com

Malu dan Trauma, Choki Putuskan Berhenti jadi Pelatih

0

mimbarumum.co.id – Khairuddin Aritonang alias Choki memilih mengakhiri kariernya sebagai pelatih biliar di Sumatera Utara. Ia masih merasakan malu dan trauma setelah dipermalukan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi saat acara pemberian tali asih bagi atlet dan pelatih PON XX Papua.

“Selama masih beliau gubernur, saya tak akan bersedia lagi (enggak akan latih biliar lagi),” kata Choki menjawab terkait kariernya di bidang olahraga.

Choki didampingi tim kuasa hukumnya secara resmi telah melaporkan Edy Rahmayadi ke Polda Sumut. Dalam surat bernomor STTLP/03/1/2022/SPKT/Polda Sumut itu, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dilaporkan melakukan tindak pidana sesuai Pasal 310 Jo Pasal 315 KUHP.

Dalam kesempatan itu, kuasa hukum Choki, Teguh Syuhada Lubis menyebutkan, pihaknya telah melayangkan somasi ke Edy Rahmayadi. Namun hingga saat ini, Edy tak kunjung menyampaikan permohonan maaf setelah mempermalukan kliennya.

“Kami telah berikan somasi ke Gubernur Sumut dan berharap Pak Edy mengklarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf. Tapi sampai saat ini itu belum kami terima. Maka kita lanjut hari ini kami membuat laporan atas kejadian itu,” jelasnya.

Sementara itu, Gumilar Nugroho menyampaikan, pihaknya masih percaya Polda Sumut dapat menangani laporan itu secara adil. Untuk bukti yang disertakan antara lain bukti rekaman video dan bukti somasi.

“Dan ada nama saksi, dua saksi yang diberikan. Kita harap polisi dapat selesaikan masalah ini secara berkeadilan. Kita yakin negara kita negara hukum. Di mana hukum jadi tonggak paling tinggi di negeri ini. Kami harap polisi dapat tangani kasus ini berkeadilan,” paparnya.

Khoiruddin Aritonang dijewer dan diusir Gubernur Edy Rahmayadi saat acara pemberian tali asih bagi atlet dan pelatih PON XX di Papua di Aula Tengku Rizal Nurdin, Senin (27/12) siang.

Dalam video yang beredar, Edy sedang memberikan kata sambutan di acara tersebut. Lalu Edy memanggil salah satu peserta karena tak tepuk tangan. Belakangan peserta tersebut diketahui bernama Choki yang tak lain pelatih biliar untuk PON.

Edy memanggilnya naik ke atas panggung. Edy menanyakan identitas, asal hingga posisinya di dalam kontingen. Choki kemudian menjawab dirinya adalah pelatih.

“Pelatih tak tepuk tangan. Tak cocok jadi pelatih ini,” kata Edy sambil menjewer pelatih biliar itu.

Terdengar tawa di antara hadirin. Namun sesaat kemudian suasana terdengar tegang. Kemudian Edy Rahmayadi meminta agar pelatih itu tak berada di dalam ruangan. Bahkan Edy juga menyebutnya sontoloyo.

“Tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar. Tak usah di sini,” ucap Edy dalam rekaman video tersebut.

Sumber : cnnindonesia.com

Pelatih Biliar Resmi Polisikan Edy Rahmayadi

0

mimbarumum.co.id – Pelatih biliar Khairuddin Aritonang alias Choki resmi melaporkan Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi ke Polda Sumut. Laporan itu dilayangkan lantaran eks Pangkostrad tersebut tak kunjung menyampaikan permohonan maaf.

“Harapannya diproses dengan baik, sehingga menimbulkan rasa keadilan bagi saya,” kata Choki yang didampingi kuasa hukumnya Teguh Syuhada Lubis bersama Gumilar Nugroho usai membuat laporan ke Polda Sumut, Senin (3/1/2022).

Dalam surat bernomor STTLP/03/1/2022/SPKT/Polda Sumut itu, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dilaporkan melakukan tindak pidana sesuai Pasal 310 Jo Pasal 315 KUHP.

Dalam kesempatan itu, Teguh Syuhada Lubis menyebutkan, pihaknya telah melayangkan somasi ke Gubernur Edy Rahmayadi. Namun hingga saat ini, Edy tak kunjung menyampaikan permohonan maaf setelah mempermalukan kliennya.

“Kami telah berikan somasi ke Gubernur Sumut dan berharap Pak Edy mengklarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf. Tapi sampai saat ini itu belum kami terima. Maka kita lanjut hari ini kami membuat laporan atas kejadian itu,” jelasnya.

Sementara itu, Gumilar Nugroho menyampaikan pihaknya masih percaya Polda Sumut dapat menangani laporan itu secara adil. Untuk bukti yang disertakan antara lain bukti rekaman video dan bukti somasi.

“Dan ada nama saksi dua saksi yang diberikan. Kita harap polisi dapat selesaikan masalah ini secara berkeadilan. Kita yakin negara kita negara hukum. Di mana hukum jadi tonggak paling tinggi di negeri ini. Kami harap polisi dapat tangani kasus ini berkeadilan,” paparnya.

Seperti diketahui, Khoiruddin Aritonang dijewer dan diusir Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi saat acara pemberian tali asih bagi atlet dan pelatih PON XX di Papua di Aula Tengku Rizal Nurdin, Senin (27/12) siang.

Dalam video yang beredar, Edy sedang memberikan kata sambutan di acara tersebut. Lalu Edy memanggil salah seorang peserta karena tak tepuk tangan. Belakangan peserta tersebut diketahui bernama Choki yang tak lain pelatih biliar untuk PON.

Edy memanggilnya naik ke atas panggung. Edy menanyakan identitas, asal hingga posisinya di dalam kontingen. Choki kemudian menjawab dirinya adalah pelatih.

“Pelatih tak tepuk tangan. Tak cocok jadi pelatih ini,” kata Edy sambil menjewer pelatih biliar itu.

Terdengar tawa di antara hadirin. Namun sesaat kemudian suasana terdengar tegang. Dalam acara itu, Edy Rahmayadi meminta agar pelatih itu tak berada di dalam ruangan. Bahkan Edy juga menyebutnya sontoloyo.

“Tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar. Tak usah di sini,” ucap Edy dalam rekaman video tersebut.

 

PN Medan Terima 26.474 Perkara Sepanjang Tahun 2021

0

mimbarumum.co.id – Pengadilan Negeri (PN) Medan Kelas 1A Khusus, mencatat sepanjang tahun 2021, telah menerima sebanyak 8.935 perkara yang masuk ditambah 17.539 perkara Lalu Lintas. Sehingga total perkara yang masuk adalah sebanyak 26.474 perkara.

“Dari total perkara yang masuk, perkara Pidana Umum (Pidum) terdapat 4.275 perkara, Pidana Khusus (Pidsus) 111 perkara, Perdata Khusus 728 perkara dan Perdata Umum 3.821 perkara,” kata Humas PN Medan Immanuel Tarigan, SH, MH dalam keterangan tertulisnya, Minggu, (2/1/2022).

Immanuel mengatakan, di dalam daftar jumlah Pidana Umum ini juga terdapat Pidana Khusus Narkotika, Pidana Biasa, Pidana Singkat, Praperadilan, Pidana Cepat, Permohonan Banding, Permohonan Kasasi dan Peninjauan Kembali.

“Dari keseluruhan perkara yang diterima PN Medan, sebagian besar telah diputus,  beberapa sidang dilakukan secara teleconference karena terdakwa tidak dapat dihadirkan dalam persidangan, PN Medan tetap berkomitmen menjalankan persidangan secara profesional sesuai KUHAP,” sebut Immanuel Tarigan.

Sementara itu, Ketua PN Medan Andreas Purwantyo Setiadi, SH menyatakan bahwa sepanjang dirinya menjabat sebagai Ketua PN Medan bersama seluruh jajaran, memiliki komitmen untuk menyelenggarakan persidangan tepat waktu dengan mengutamakan protocol kesehatan.

“Untuk masyarakat pencari keadilan dapat memantau perkara-perkara yang disidangkan oleh PN Medan dengan mengakses kanal Case Tracking System (CTS) Pengadilan Negeri Medan secara online, atau melalui aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) untuk informasi penelusuran perkara. Jadi begitu perkara sudah diputus, maka masyarakat dapat mengakses langsung putusan dalam aplikasi tersebut,” pungkas Ketua PN Medan Andreas.

Reporter : Jepri Zebua

Bupati Samosir Cari Pejabat yang Berkualitas

0

mimbarumum.co.id – Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom memimpin apel gabungan perdana tahun 2022. Seluruh pejabat dan staf Pemerintah Kabupaten Samosir ikut dalam kegiatan di Halaman Kantor Bupati Samosir, Rianiate Pangururan, Senin (3/1/2022).

Bupati Vandiko menyampaikan Selamat Tahun Baru 2022 kepada seluruh pejabat dan staf di lingkungan Pemkab Samosir.

“Semoga di tahun 2022 ini, kita semua dapat bekerja lebih baik lagi. Dengan semangat yang baru,” sebutnya.

Selaku ASN, Vandiko bilang, seluruh aparatur kembali melaksanakan tugas kedinasan; dan pelayanan kepada masyarakat.

“ASN harus mengedepankan disiplin dalam bekerja; serta mengedepankan pelayanan publik yang prima dalam koridor aturan yang berlaku,” kata dia.

Ia berpesan kepada pera pejabat yang baru dilantik, agar melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab; dan segera berinovasi menciptakan terobosan baru.

“Untuk mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Samosir, mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan bermartabat. Secara ekonomi, kesehatan, dan pendidikan,” tutur Bupati Vandiko.

Untuk pejabat lama, disampaikan agar tetap semangat dalam bekerja. Dia juga mendorong untuk mengikuti pansel terbuka.

“Saya ingin mencari pejabat eselon II dan III yang berkualitas; serta mempunyai wawasan luas untuk mengisi jabatan yang kosong, para pejabat Sekretaris juga silahkan bersaing,” tandasnya.

Selanjutnya Bupati Vandiko menegaskan kepada para pimpinan OPD; agar memiliki wawasan nasional dan jaringan nasional.

“Karena keterbatasan anggaran Pemkab Samosir, perlu memiliki jaringan nasional, pimpinan OPD harus memperhatikan kinerja para Kabid; agar bekerja sesuai program yang telah direncanakan,” sebutnya mengakhiri.

Reporter : Robin Nainggolan