Beranda blog Halaman 1584

DPRD : Pemilihan Kepling Harus Sesuai Perda

0

mimbarumum.co.id – Ketua Komisi I DPRD Medan Rudiyanto Simangunsong, menilai Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 9/2017 tentang Pedoman Pembentukan Lingkungan Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Lingkungan, tak berjalan maksimal.

Untuk itu ia meminta kepada Pemko Medan melalui perangkatnya, agar menjalankan payung hukum terhadap pemilihan Kepling sesuai regulasi. Sehingga, tidak menimbulkan kegaduhan dan masalah di masyarakat.

“Kami (Komisi I) meminta kepada pihak terkait di Pemko Medan, seperti lurah dan Sekcam sebagai pelaksana proses pemilihan Kepling, dapat menjalankan Perda dan Perwal tentang Kepling seutuhnya,” tegasnya, Rabu (5/1/2022).

Politisi PKS ini mengatakan, pemilihan Kepling di beberapa tempat sempat menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Ia pun meminta pelaksanaan pengangkatan Kepling dilakukan secara transparan.

“Tidak boleh ada kepentingan pribadi atau mungkin institusi untuk pemilihan Kepling di Kota Medan,” tukasnya.

Rudiyanto mengaku, pihaknya banyak menerima keluhan dari masyarakat, salah satunya terkait transparansi dan keterbukaan informasi kepada masyarakat.

Untuk itu, pihaknya meminta Wali Kota Medan untuk turun tangan menyelesaikan persoalan ini.

“Kami pikir, saudara wali kota perlu untuk turun tangan mengawasi perjalanan pemilihan Kepling di Kota Medan. Lurah dan Sekcam yang dalam pelaksanaan pemilihan Kepling terjadi kehebohan di tengah-tengah warga, bolehlah saudara wali kota membina aparatur,” desaknya.

Sekedar informasi, dua calon Kepling di Kelurahan Sitirejo II Kecamatan Medan Amplas, Fitriani Harahap dan Desnila Ariani meminta agar Wali Kota Medan, Bobby Nasution mendatangi Kantor Camat Medan Amplas.

Mereka menilai ada dugaan kecurangan yang terjadi oleh pihak panitia pemilihan Kepling di kantor kelurahan masing-masing. Mereka pun menuding hal tersebut ada campur tangan oknum kecamatan.

Fitriani Harahap mantan Kepling V dan Desnila Ariani mantan Kepling VI, Kelurahan Sitirejo II, ikut kembali bertarung untuk menjadi orang nomor satu di lingkungannya, menilai panitia tidak transparan dan diduga ada ‘kongkalikong’ dengan calon-calon kepling lainnya.

Reporter : Ngatirin

Polda Sumut Tetapkan 9 Orang Tersangka Terkait Insiden Tenggelamnya Kapal TKI Ilegal di Malaysia

mimbarumum.co.id – Polda Sumut menetapkan 9 orang sebagai tersangka imbas tenggelamnya kapal pengangkut TKI Ilegal yang berangkat dari pelabuhan tikus di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

Dari 9 tersangka tersebut 6 sudah ditangkap Polda Sumut dan ditahan di Polres Batubara. Enam orang yang ditangkap terkait dugaan perdagangan orang, yakni R, AI, S, DS dan MP dan RA.

Untuk R, dia berperan sebagai agen. Sementara IA sebagai pengawas pada saat mau berangkat. S sebagai pemilik tempat tangkahan dan gudang logistik. Sementara DS berperan menjemput calon TKI Ilegal ke bandara Kualanamu.

Sementara MP sebagai penyedia penampungan. Penangkapan terakhir dilakukan terhadap RA, diduga sebagai agen dan kordinator.

“Totalnya 9 orang yang sudah dijadikan tersangka. Enam ditangkap,” kata Direktur Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Rabu (5/1/2022).

Tatan menyebut tiga orang tersangka lainnya masih belum ditangkap. Polisi pun masih memburu para tersangka yang sudah diketahui identitasnya.

Sementara itu polisi juga telah memeriksa 24 saksi terkait insiden kapal TKI ilegal yang tenggelam pada 25 Desember 2021 lalu. Selain itu, polisi juga telah menyita sebuah kapal yang digunakan dan beberapa alat bukti lainnya.

Akibat perbuatannya para tersangka bakal dijerat dengan undang-undang tentang perdagangan orang dan perlindungan pekerja migran serta terancam penjara diatas lima tahun.

“Pasal 2, pasal 10, pasal 11 undang-undang nomor 21 tahun 2007 tentang TPPO Juncto pasal 81, pasal 83 undang-undang nomor 18 tahun 2017 tentang perlindungan pekerja migran Indonesia. Terancam Penjara diatas lima tahun,” tutupnya.

Sebelumnya, sebuah kapal TKI Ilegal tenggelam di perairan Sekinchan, Selangor, Malaysia pada Sabtu, 25 Desember 2021 lalu. Kapal itu mengangkut sekitar 50 penumpang TKI Ilegal dari pelabuhan tikus di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Sebanyak 10 orang ditemukan meninggal.

Sebelum tenggelam, mereka telah berangkat menuju Malaysia menggunakan satu kapal berukuran 16 meter membawa 130 an penumpang. Namun di tengah perjalanan gelombang tinggi sedang terjadi di lautan sehingga mereka pindah ke kapal cadangan yang lebih kecil dibagi menjadi dua kapal dengan rincian 63 ke kapal selamat dan 53 ke kapal yang tenggelam.

Sementara 14 TKI Ilegal memilih kembali ke Batubara lantaran ketakutan. Setibanya di lautan rupanya kapal yang ditumpangi 53 penumpang tenggelam dan menewaskan belasan orang lainnya.

Polda Sumatera Utara dan Polres Batubara telah membuat posko pengaduan bagi masyarakat yang keluarganya menjadi korban. Adapun posko berada di Polres Batu Bara dan Polda Sumut. Sementara untuk hotline layanan bagi masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya bisa menghubungi nomor berikut +62 813-7545-6111.

Sumber : tribunnews.com

Ulama Sumut Dukung Sandiaga Uno Capres 2024

0

mimbarumum.co.id – Forum Ijtima Ulama Sumatera Utara (Sumut) yang tergabung dari sejumlah ulama, habib dan tokoh Islam, mendeklarasikan dukungan kepada Sandiaga Uno untuk maju sebagai calon presiden (Capres) di 2024.

Jamaah Majelis Talim An-Nur Taman Permata Deliserdang, Said Alwi mengatakan, Sandiaga merupakan sosok yang bisa diterima berbagai kalangan masyarakat. Sebab, Sandiaga memiliki sifat yang religius dan nasionalis.

“Kami melihat Sandiaga Uno juga dekat dengan para ulama, tokoh-tokoh agama dan tokoh suku adat. Harapannya, nanti bisa menjadi perekat bangsa yang sangat kita butuhkan,” kata Said Alwi, di Hotel Santika Dyandra, Medan, Rabu (5/1).

Disebutkannya, deklarasi yang dilaksanakan ini sebagai luapan aspirasi masyarakat. Hal itu juga menyikapi adanya tuduhan sebelumnya, soal deklarasi yang direkayasa.

“Jika ada yang bilang settingan, sah-sah saja karena hak mereka. Tapi, nyatanya kami akan terus berlanjut ke seluruh nusantara. Karena melihat antusias yang ada dari berbagai kalangan, mulai dari habib, ulama, hingga organisasi Islam semuanya mendukung Sandiaga,” ujarnya.

Selain para ulama, deklarasi dukungan juga datang dari Pemuda Islam Indonesia (PII) Sumut. Perwakilan PII Sumut, Wizdan Fauran Lubis menganggap Sandiaga mampu menyelesaikan permasalahan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Kita memilih tokoh terbaik di antara banyaknya tokoh anak bangsa yang baik. Pilihannya Bang Sandi (Sandiaga Uno) karena mampu menyelesaikan permasalahan bangsa seperti ekonomi dan kesejahteraan,” ujar Wizdan.

Sebelumnya, forum Ijtima Ulama juga menggelar deklarasi dukungan serupa terhadap Sandiaga Uno. Deklarasi dilakukan di Jakarta dan Jawa Barat.

Sumber : waspada.co.id

Tim Siluman Buru Kawanan Begal

mimbarumum.co.id – Direktorat (Dit) Reskrimum Polda Sumut membentuk Tim Siluman untuk memburu kawanan begal yang membikin resah masyarakat.

Pembentukan tim itu pun dibenarkan Direktur Reskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Rabu (5/1/2022).

“Tim Siluman ini akan bekerja memburu kawanan begal yang ada di Kota Medan dan sekitarnya, termasuk pelaku begal petugas melati tersebut,” katanya.

Diketahui, petugas Kebersihan Kota Medan nyaris tewas setelah menjadi korban begal saat melintas di Jalan Pinus Raya, Kompleks DPRD, Kecamatan Medan Timur, Minggu (2/1/2022) pagi.

Korban bernama Rahmadhani Hasibuan (53). Akibat aksi pembegalan itu sepeda motor milik korban berhasil dibawa kabur pelaku. Tak hanya itu, pelaku begal yang menjadi buronan polisi turut menganiaya korban hingga babak belur.

Beruntung nyawa korban berhasil diselamatkan setelah warga yang melihat peristiwa itu membantu korban lalu membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

“Aku dipukul pakai balok. Sepeda motorku berhasil dibawa kabur para pelaku begal tersebut,” kata Rahmadhani, Senin (3/1/2022).

Peristiwa begal itu pun sudah dilaporkan korban ke Mapolsek Medan Timur. Sementara personel Reskrim Polsek Medan Timur yang menerima laporan korban tengah melakukan penyelidikan.

Kapolsek Medan Timur, Kompol Rona Tambunan, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa begal yang dialami petugas kebersihan tersebut.

“Mohon doanya ya rekan-rekan agar pelaku dapat ditangkap. Anggota sedang di lapangan mengumpulkan sejumlah baket keterangan saksi-saksi,” pungkasnya.(js/mc)

PT Medan Kuatkan Vonis Mati Aipda Roni yang Bunuh 2 Wanita di Sumut

mimbarumum.co.id – Pengadilan Tinggi Medan menguatkan putusan PN Medan terhadap terdakwa Roni Syahputra yang membunuh dua wanita di dua tempat terpisah di Sumatera Utara (Sumut). Roni pun tetap dipidana mati.

Terlihat pada Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Medan, Rabu (5/1/2022). Putusan Nomor 1977/Pid/2021/PT MDN dibacakan pada Kamis, 30 Desember 2021, oleh hakim ketua Wayan Karya serta dua hakim anggota, yaitu Henry Tarigan dan Krosbin Lumban Gaol.

“Mengadili, menerima permintaan banding dari penasihat hukum terdakwa dan penuntut umum tersebut. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 11 Oktober 2021 Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn yang dimintakan banding tersebut,” sebut hakim yang dikutip dari SIPP PN Medan.

Sebelumnya, Pengadilan Negeri (PN) Medan menggelar sidang putusan terhadap terdakwa Aipda Roni Syahputra dalam perkara pembunuhan terhadap dua orang wanita. Aipda RS divonis mati.

“Mengadili, menjatuhkan terdakwa Aipda Roni Syahputra dengan pidana mati,” kata hakim dalam sidang di PN Medan, Senin (11/10/2021).

Roni dinyatakan terbukti melakukan pembunuhan berencana terhadap dua wanita. Dia dinilai melanggar Pasal 340 KUHP. Majelis hakim menyebut tidak ada hal yang dapat meringankan hukuman Roni.

“Hal yang meringankan, tidak ada,” ucap Hakim.

Hukuman ini sama dengan tuntutan yang diajukan jaksa penuntut umum (JPU). Roni sebelumnya dituntut dengan hukuman mati.

Roni, yang berdinas di Polres Belawan, Sumatera Utara (Sumut), ditangkap pada Februari 2021. Dia diduga membunuh dua wanita yang ditemukan di 2 lokasi di Sumut.

Polisi mengatakan Roni diduga merupakan orang yang membunuh dua wanita di dua lokasi. Satu jenazah ditemukan di wilayah Medan dan satu jenazah lagi di Serdang Bedagai.

“Jadi, kemarin tanggal 24 Februari, kita sudah mengidentifikasi pelaku dan langsung kita kejar dan syukur sudah kita amankan. Beliau memang seorang oknum anggota polisi,” kata Kasubbid Penmas Polda Sumut saat itu, AKBP MP Nainggolan, kepada wartawan, Kamis (25/2).

Sumber : detik.com

Anwar Abbas Kecam Ferdinand Hutahaean soal ‘Allahmu Lemah’: Sakiti Umat

0

mimbarumum.co.id – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyesalkan cuitan Ferdinand Hutahaean soal ‘Allahmu ternyata lemah’. Anwar Abbas menilai pernyataan sinis Ferdinand Hutahaean dalam cuitannya itu menyakiti hati umat Islam.

“Saya sangat menyesalkan sekali komentar sinis yang disampaikan oleh sdr Ferdinand Hutahaen yang menyatakan bahwa ‘Allahmu ternyata lemah harus dibela’. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya’. ‘Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela’,” kata Anwar Abbas kepada wartawan, Rabu (5/1/2022).

Anwar mempertanyakan mengapa Ferdinand menyatakan komentar sinis tersebut. Sebab, kata dia, Ferdinand Hutahaen selalu mengklaim dirinya sangat menghargai perbedaan dan tidak mau ada di negeri ini orang atau pihak-pihak yang menghina atau merendahkan Tuhan atau agama orang lain.

“Tetapi mengapa hal ini dia langgar dan lakukan sendiri ya? Sehingga hal ini tentu saja akan sangat menyakiti hati umat Islam,” ucapnya.

“Saya menghimbau sdr Ferdinand Hutahaean untuk secara rendah hati, meminta maaf kepada umat Islam agar pernyataannya tersebut tidak membuat gaduh negeri ini,” tambahnya.

Ferdinand Hutahaean Dipolisikan

Ormas Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulawesi Selatan (Sulsel) telah melaporkan Ferdinand Hutahaean ke polisi usai ramai cuitannya soal ‘Allahmu ternyata lemah’. Ketua BMI Sulsel Zulkifli meminta Ferdinan ditangkap.

Laporan polisi terhadap Ferdinand Hutahaean itu dibuat oleh Zulkifli di Polda Sulsel atas tuduhan ujaran kebencian. Dia menegaskan cuitan Ferdinand menciderai umat Islam.

Tanggapan Ferdinand Hutahaean

Ferdinand Hutahaean sendiri telah memberikan penjelasan soal cuitannya itu. Dia mengaku cuitannya hanya dialog imajiner.

“Jadi pertama cuitan saya itu tidak sedang menyasar kelompok tertentu, agama tertentu, orang tertentu, atau kaum tertentu. Tapi dalam kondisi down kemarin, saya juga hampir pingsan. Saya tidak perlu bercerita masalah saya apa. Tapi itu adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya, bahwa ketika saya down, pikiran saya berkata kepada saya, ‘Hei, Ferdinand, kau akan hancur, Allahmu lemah tidak akan bisa membela kau, tapi hati saya berkata, oh tidak hey pikiran, Allahku kuat, tidak perlu dibela, saya harus kuatlah’. Kira-kira seperti itu intinya,” kata Ferdinand.

Ferdinand merasa cuitannya itu dipelintir sejumlah sehingga muncul tagar #TangkapFerdinand. Ferdinand meminta maaf jika cuitannya mengganggu perasaan.

“Tetapi kemudian bahwa memang mungkin cuitan saya tidak lengkap kemudian dipelintir orang seolah-olah saya sedang menuduh orang, menyerang orang, kelompok tertentu atau agama tertentu, sama sekali tidak,” katanya.

“Cuitan saya itu adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya. Dan saya juga minta maaf kepada siapa pun yang merasa terganggu dengan cuitan saya, tapi tidak ada cuitan saya itu untuk menyerang kelompok tertentu, agama tertentu, orang tertentu, atau kaum tertentu. Itu adalah dialog antara pikiran saya dengan hati saya. Jadi itu dialog dengan diri saya sendiri untuk menguatkan saya, memotivasi saya supaya bangkit dari sebuah masalah,” lanjut Ferdinand.

Sumber : detik.com

Sebut “Allahmu Lemah”, Nicho Silalahi Laporkan Ferdinand ke Kapolri: Tolong Pak, Tertibkan Dulu Si Tolol ini!

0

mimbarumum.co.id – Pegiat media sosial Nicho Silalahi nampaknya geram dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Ferdinand Hutahaean di laman Twitter pribadinya. Sebelumnya, Ferdinand sempat menyinggung soal Tuhan yang lemah dan masih harus dibela, tidak seperti Tuhannya yang luar biasa.

“Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu di bela,” cuit Ferdinand Hutahaean, pada Selasa (4/1/2022).

Bagi Nicho, narasi yang diungkapkan Ferdinand ke publik adalah narasi yang dapat mempercepat konflik agama. Tak hanya itu, Nicho pun menandai akun resmi Twitter milik Kapolri, yaitu Jenderal Listyo Sigit dan melaporkan cuitan Ferdinand kepadanya.

Ia meminta Kapolri untuk segera menertibkan Ferdinand agar tidak masuk ke ranah sensitif, seperti agama. Hal ini, kata dia, Indonesia sudah memiliki banyak masalah yang disebabkan saling serang antar umat beragama.

“Brengsek kau JAHANAM.!! Narasi yang kau bangun mempercepat konflik yang berbasis agama, padahal kau sendiri tak beragama. Tolong pak @ListyoSigitP tertibkan dulu si tolol ini biar dia ga masuk keranah yang sensitif. Negri ini sudah merasakan rakyat saling bantai atas nama agama,” cuit Nicho Silalahi.

Lebih lanjut, Nicho juga menyoroti bio yang terpajang dalam akun Ferdinand Hutahaean. Dalam bio tersebut, Ferdinand mengaku ‘Tak Beragama Tapi Ber Tuhan’.
“JAHANAM ini sudah mengakui di bionya “Tak Beragama” dan dia Melawati koridor serta masuk pada hal yang sangat sensitif, Ambon dan Poso sudah menjadi saksi rakyat saling bantai atas nama agama. Sepengetahuan ku Penyebutan Allah itu hanya dimiliki oleh umat Kristen dan Islam,” sambung Nicho.

“Patut diduga Jahanam ini punya motif untuk menciptakan konflik berbasis agama dan bermuara rakyat kembali saling bantai. Jadi sebelum konflik berbasis agama terjadi sudah seharusnya institusi yang pak @ListyoSigitP pimpin segera menertibkannya,” tutupnya.

Sumber : terkini.id

Para Tokoh Kecam ‘Allahmu Lemah’ Ferdinand Hutahaean

0

mimbarumum.co.id – Hingga saat ini, tagar #TangkapFerdinand masih ramai di media sosial terutama Twitter. Beberapa tokoh dan influencer politik pun mulai menyuarakan kecamannya pada Ferdinand Hutahaean atas kicauannya yang kontroversial.

Seperti diberitakan, dalam akun Twitternya @FerdinandHaean3, dia sempat mencuit soal ‘Allahmu ternyata lemah’. Cuitan itu dibuat Selasa (4/1) kemarin. Namun cuitan itu kini sudah dihapus.

“Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah, harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela,” bunyi cuitan Ferdinand.

Kritikan dari netizen pun berdatangan. Demikian pula beberapa tokoh melontarkan kecaman tegas terhadap Ferdinand Hutahaean, seperti dipantau Rabu (5/1/2021).

“Memang dari kubu manapun selalu ada orang-orang yang memelihara kegaduhan. Waspada, menuju 2024, orang2 semacam ini akan terus bergerak membenturkan sesama anak bangsa. Harus kita jaga bersama kewarasan bangsa ini. Jangan mau terus diadu dan dibenturkan. Sehat badan & jiwa kita,” tulis akun @na_dirs yang dikelola Komunitas Santri Gus Nadirsyah Hosen.

“Saya pernah mengingatkan FH waktu masih gabung di PD. Kau itu Islamophobia bukan cuma benci Anies. Sekarang kena juga dia akhirnya,” tulis akun @panca66 milik Panca Laksana dari Partai Demokrat.

“Bro @FerdinandHaean3 panik ya. Keteranganmu di video dan postingan di Twitter tidaklah sama. Coba tenang dulu. Jangan panik. Setelah tenang, coba baca tweetmu, dan dengarkan videomu. Ada yang janggal. Kalau mau tahu kejanggalannya, insya Allah Prof @henrysubiakto bisa bantu,” kicau Humas Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya di @TofaTofa_id. Dia mengomentari video klarifikasi Ferdinand usai menghapus tweetnya.

“Ini sudah menghina agama lain, bahkan dia menjadi provokator yang menyebabkan kerusakan hubungan antar umat beragama dan saling menghujat. Orang ini harus ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” sebut pegiat medsos, Noval Assegaf di akun @NovalAssegaf.

“Izinkan #sayaketawa,” merupakan status singkat dari Muhammad Said Didu di @msaid_didu sembari mengutip pemberitaan tentang permintaan maaf dari Ferdinand Huhataean.

Sumber : detik.com

Cuitan ‘Allahmu Lemah’ Ferdinand Hutahaean Picu Amarah Netizen

mimbarumum.co.id – Ramai tagar #TangkapFerdinand di media sosial terutama Twitter. Saat ini, Rabu (5/1/2022) tagar itu menempati posisi pertama trending topic dengan lebih dari 29 ribu tweet terlontar. Netizen banyak yang melontarkan kemarahannya gegara cuitan dari Ferdinan Hutahaean tersebut.

Seperti diberitakan, dalam akun Twitternya @FerdinandHaean3, dia sempat mencuit soal ‘Allahmu ternyata lemah’. Cuitan itu dibuat Selasa (4/1) kemarin. Namun cuitan itu kini sudah dihapus.

“Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah, harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela,” bunyi cuitan Ferdinand.

“Ini sih benar benar nantangin nih… Yth. Pak Kapolri @ListyoSigitP, mohon orang ini Ferdinand Hutahaean diproses hukum dan masukkan ke penjara aja.
Ini jelas dan meyakinkan PENISTAAN AGAMA ISLAM,” tulis seorang netizen.

“#FerdinandHutahaean sudah offside, memasuki ranah yg salah. Kini dia ketakutan meminta maaf, boleh dimaafkan tapi proses hukum tetap harus berjalan.
@ListyoSigitP,” sebut yang lain.

“Tolong se tolong tolongnya bg.. Penjarakan dia bg.. Ini yg namanya membuat kegaduhan publik bg… Apakah bisa cepat dia di proses Ferdinand Hutahaean ini?” demikian bunyi komentar berikutnya.

“Ferdinand H tau nya apa ya, ngaku pling NKRI tp gk ngerti NKRI sok pling pancasilais tp gk ngerti pancasila…. sok pling ngotot bicara lmbang negara tp gk prnh tau tentang garuda.”

Ferdinand sendiri telah melakukan penjelasan terhadap cuitan yang menghebohkan itu. Dia mengaku cuitannya itu adalah dialog imajiner.

“Jadi pertama cuitan saya itu tidak sedang menyasar kelompok tertentu, agama tertentu, orang tertentu, atau kaum tertentu. Tapi dalam kondisi down kemarin, saya juga hampir pingsan. Saya tidak perlu bercerita masalah saya apa. Tapi itu adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya, bahwa ketika saya down, pikiran saya berkata kepada saya, ‘Hei, Ferdinand, kau akan hancur, Allahmu lemah tidak akan bisa membela kau, tapi hati saya berkata, oh tidak hey pikiran, Allahku kuat, tidak perlu dibela, saya harus kuatlah’. Kira-kira seperti itu intinya,” kata Ferdinand Hutahaean.

Sumber : detik.com

Sekretaris DPRD Medan Gandeng LAN Tingkatkan Pelayanan 

0

mimbarumum.co.id – Memasuki tahun 2022, DPRD Medan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam menampung aspirasi masyarakat.

“Dalam meningkatkan pelayanan ini DPRD Medan mengandeng Lembaga Administrasi Negara (LAN),” sebut Sekretaris DPRD Medan, Ali Sipahutar kepada wartawan, Selasa (4/2/2022).

Ali mengatakan, kerjasama ini telah berlangsung sudah lama, di mana lembaga ini mewancarai setiap anggota DPRD. Sehingga, dengan dasar itulah bisa menilai tingkat kepuasaan atas pelayanan kepada masyarakat. Kedepannya, Ali Sipahutar mengaku, pihaknya terus melakukan pembenahan SDM ke depannya.

Ia juga mengutarakan, hal tersebut dalam rangka pelayanan kepada masyarakat agar ke depan semakin baik. Artinya, kolaborasi antara Sekwan dengan Pimpinan serta anggota DPRD Medan dalam pelayanan yang diberikan.

Reporter : Ngatirin