Sabtu, Juli 27, 2024

Millenial Harus Berkarya Untuk Memenangkan Persaingan Ekonomi

Baca Juga

Harus sama-sama mulai menyadari bahwa bangsa kita ini budaya berkaryanya diubah menjadi budaya bekerja. Mungkin kita merenung ke masa lalu, zaman penjajahan yang membenarkan dan menjadi biasa bahwa kita sebagai pesuruh penjajah. Ketika menyoroti pada usia kemerdekaan negeri ini jika disamakan dengan usia manusia sudah terbilang lansia, maka bila berfikir hanya karena masa lalu penjajahan yang sangat tua, nyatanya tetaplah pola pekerja juga terbentuk di era millennial ini.

Era millenial atau yang kita juga kenal dengan era industri 4.O yang melekat dengan media elektronik dalam berhubungan sosial juga berdampak pada arah budaya bekerja. Kita melihat banyak sekali anak muda di zaman milenial sibuk dengan game-nya. Game tersebut sebagian umum dimainkan untuk menyelesaikan misi atau target-target tertentu yang sudah terprogram, apalagi ini sedang mencandui anak muda. Tentunya kita bisa bayangkan benarlah anak muda terindikasi kurang berkarya.

Masa depan negeri ini khususnya dalam mencapai ekonomi yang meroket butuh orang-orang yang punya semangat entrepreneurial dan ini sangat kurang sekali jumlahnya. Kita juga kehilangan orang-orang yang berani mulai dari nol daripada melakukan pengulangan. Millenial harus mampu mengembangkan ide-ide baru yang bisa memberi solusi sosial, percaya diri merupakan kunci penting untuk membuka jalan karya-karya. Lebih banyak memang daripada para milenial memulai karya baru lebih baik yang dilakukan adalah menyebarkan puluhan, ratusan, bahkan ribuan surat melamar pekerjaan. Surat lamaran pekerjaan yang banyak itu bak menyebar jaring untuk menangkap ikan belum tentu menjadi jawaban milenial mendapatkan yang diharapkan.

Kita sangat mengharapkan milenial bisa mencari jawaban daripada menghafal jawaban, yang berani ambil risiko bukan yang sekedar cari aman. Ingat jangan takut risiko untuk menjadi millenial yang sukses. Ada prisnip santuy yang sangat familiar di telinga anak muda saat ini. Jadikanlah prinsip santuy sebagai cara untuk tenang, berpasrah dan berdo’a kepada Tuhan atas usaha yang jelas-jelas sudah dilakukan, apalagi Negara kita sangat menjunjung tinggi nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dalam sila pertama Pancasila. Inilah amalan sejati yang harus millenial lakukan.

Keyakinan, amal baik lagi usaha rutin, senantiasa bersabar, saling support satu sama lain, selalu bertindak benar lagi jujur dan berfikir dinamis adalah syarat memulai berkarya. Milenial akhirnya harus memiliki visi sendiri bukan mengikuti visi orang lain. Arahkan diri mau dibawa kemana langkah kaki ini, tentunya langkah kaki tujukan pada visi yang penuh dengan karya. Pentingnya, haruslah melakukan eksperimen-eksperimen untuk menemukan formula yang efektif. Formula tersebut akan digunakan untuk merebut hati para penikmat karya dan secara otomatis maka kita memenangkan persaingan ekonomi.

Penulis : Ahmad Riyansyah, M.E (Dosen, Pendiri Rumah Bisnis Islam)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Rico Waas Sambangi Forkala Medan: Saya Seperti Pulang ke Rumah Sendiri

mimbarumum.co.id - Rico Tri Putra Bayu Waas atau yang akrab disapa Rico Waas bersilaturahmi ke Kantor Forum Komunikasi Antar...

Baca Artikel lainya