mimbarumum.co.id – Kinerja pasar keuangan mulai membaik pada perdagangan hari ini, Selasa (4/2/2020). Setelah sempat sebelumnya tertekan akibat kekhawatiran pelaku pasar dengan serangan virus corona.
“Walau demikian saya menilai membaiknya pada keuangan pada hari ini lebih dikarenakan oleh technical rebound, atau penguatan secara teknikal,” ucap Analis Keuangan Gunawan Benjamin, Selasa (4/2/2020).
Menurut dia, sentimen teknikal ini lebih banyak memberikan dampak pada penguatan indeks saham maupun mata uang, setelah selama 3 hari belakangan mengalami tekanan yang signifikan.
Baca Juga : Inflasi Sumut 0,57 Persen di Januari 2020
“Tekanan jual yang menggiring sejumlah surat berharga mengalami penurunan harga, dan dinilai sudah kemurahan, memicu aksi beli pelaku pasar sehingga harganya berbalik naik pada perdagangan hari ini,” ucap dia.
Akan tetapi, sambungnya, pelaku pasar harus mencermati dengan seksama. Bahwa sentimen yang memicu penurunan harga surat berharga belakangan, yakni serangan virus corona.
Sejauh ini penyebarannya sendiri terus meluas, dan cenderung membahayakan banyak negara dengan temuan kasus baru.
“Artinya pasar keuangan sejauh ini masih dibayangi oleh sentimen negative yang bisa saja digunakan oleh pelaku pasar untuk menjadi alasan mengeksekusi sejumlah surat berharga yang dimiliki termasuk saham didalamnya. Sehingga waspadai aksi profit taking yang bisa saja menekan kinerja indeks bursa saham maupun pasar keuangan pada umumnya,” ungkapnya.
Data fundamental yang cenderung memburuk sedikit saja, lanjut Gunawan, bisa dijadikan alasan untuk melakukan aksi jual massif di tengah kondisi pasar keuang global yang belum kondusif hingga pada hari ini.
Kinerja pasar keuangan masih terus mengalami tekanan selama ketidakpastian terus menghantui pasar keuangan saat ini. Sore ini, IHSG ditutup menguat 0.64% di level 5.922,33.
Sementara itu, mata uang Rupiah menguat dikisaran 13.715 per US Dolar. Rupiah masih berpeluang melanjutkan tren penguatan dipekan ini. Sementara IHSG cenderung akan lebih banyak berkonsolidasi dengan potensi kecenderungan turun yang lebih besar. (siti)