OhMedan memang luar biasa. Kalo gak biasa klen di kota ini, klen bisa bingong dan pening.
Tapi kalo klen tau slahnya, baru klen tau kenapa sampai ada istilah “Ini Medan Bung!” (konon kata seorang alm kawan awak muncul setelah dia buat berita pertandingan PSMS tim sepak bola legendaris di Medan, bahkan Indonesia)
Tapi jangan lah klen piker itu jargon yang penuh kesombongan, tapi menurut alm kawan awak tu, lebeh banyak untuk penyemangat.
Jadi awak piker, jargon itu perlu laaa di gelorakan lagi bagi anak2 Medan yang terbukti paten, mantap, hebat, terbaik.
Cak laaa klen piker-piker, apa laa sekarang ada hal yang bisa awak pakaikan dwngan jargon mantaptu di Medan?
Janjangan sekarang anak2 Medan udah pada loak2 bacol dan bacrit saja, tak ada lagi ada prestasi dan kebanggan yang bisa awak ceritakan dan kisahkan sama cucu awak.
Jangan laaa sampe cucu awak malah bangga dengan sampah dan kupak-kapiknya tampang dan lambannya perubahan kota tercinta ini.
Padahal kalo belajar dari jargon hebat tadi, awak yakin banyak anak Medan yang mantap2 yang masih berondok atau terondokkan kesibukannya sendiri.
Awak kok jadi rindu sama anak2 Medan terbaik macam Gurnam Sing, Nobon, Ponirin Meka, Mardi Lestari …… Ah saking banyaknya mereka, awak sampai bingung penyebutkannya satu persatu.
Sayangnya sekarang ni belum nampak laaa imbang penerus orang2 keren itu zaman now ini. Yang muncul malah cerita negatif macam kasus narkoba, genk kereta dan begal. Kalo itu bukan Medan laaa bung! Bagi pelakunya, Medan bisa menjadi singkatan kata macam ni, “Masuklah Engkau Dalam Api Neraka.”
Jangan laaa sampe macam tu. Ayo, ayo… anak Medan bangkit dan merdekakan pikiranmu, maju untuk jadi contoh anak bangsa. “Ini Medan Bung!” klen bukan kaleng-kaleng. “Ini Medan Bung!” Kita bisa menjadikan “Medan Lebih Manusiawi”