mimbarumum.co.id – Rasa syukur dan bahagia terpancar di wajah Dr Yabani MM setelah sukses mempertahankan disertasinya pada Sidang Ujian Terbuka Program Studi Doktor Ilmu Pertanian Universitas Medan Area (UMA) di Aula Prodi Doktor Lt 3 kampus II Jl Sei Serayu Medan, Kamis (28/11/2024).Â
Promosi doktor yang dibuka Rektor UMA Prof Dr Ir Dadan Ramdan M.Eng, MSc dan bertindak selaku Ketua Sidang Ujian Terbuka Prof Ir Zulkarnain Lubis MS, Ph.D yang juga Ketua Prodi Doktor Ilmu Pertanian didampingi Sekretaris Dr Ir Zulheri Noer MP, Dr Adelina Lubis, SE, M.Si (perwakilan pascasarjana) dan Prof Dr Ir Siti Mardiana M.Si (perwakilan program studi) juga dihadiri Kepala LLDikti Wilayah I Prof Drs Saiful Anwar Matondang MA, Ph.D sekaligus menyampaikan sambutan.Â
Yabani menyampaikan disertasi berjudul, Optimalisasi Produksi Bahan Tanaman Unggul Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Melalui Kajian Polinasi Buatan dihadapan promotor Prof Dr Ir Retna Astuti Kuswardani MS (Direktur Pascasarjana UMA), Dr Agus Susanto SP, MP yang juga Kepala Unit PPKS Bogor (Co-promotor), Prof Dr Ir Nurhayati MP (penguji I) dan Prof Dr Ir Suswati MP (penguji II).Â
Data Ditjenbun menyebutkan, kebutuhan jumlah kecambah yang tinggi tersebut memperlihatkan tingginya kebutuhan benih yang merupakan bahan baku produksi kecambah.Â
Peningkatan daya berkecambah akan berpengaruh signifikan bagi jumlah kecambah yang dihasilkan. Jika melihat data penyaluran benih nasional hingga tahun 2023 sebanyak 122.662.920 butir. Oleh karena itu masih terdapat kekurangan sekitar 41 juta butir benih.Â
Dalam paparannya, Yabani mengungkapkan bahwa penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil produksi benih kelapa sawit melalui teknik penyerbukan buatan dioptimalkan menggunakan metode K-means clustering dan formula optimasi baru.Â
“Analisis terhadap variabel kunci seperti viabilitas polen bobot tandan dan kualitas biji menunjukkan kondisi optimal untuk penyerbukan,” ujar Kepala Sub Bagian SDM dan Sekretariat di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).Â
Dari penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Desember 2023 di areal PTPN IV Kebun Marihat Blok 2005, 2007 Simalungun, Yabani merumuskan beberapa masalah dalam penelitian ini seperti, perlunya metode lebih efektif untuk menghasilkan bahan tanaman unggul kelapa sawit dalam memproduksi tandan benih dan benih baik yang optimal per tandannya.Â
Dia menjelaskan, metode pemuliaan tradisional memiliki keterbatasan dalam memproduksi bahan tanaman dengan sifat-sifat yang dapat berdampak pada profitabilitas dan keberlanjutan budidaya kelapa sawit. Terbatasnya sumber polen sehingga perlu dilakukan penelitian optimalisasi produksi bahan tanaman unggul kelapa sawit melalui kajian polinasi buatan perlu dilakukan.
“Langkah ini perlu dilakukan untuk mempercepat tambahan jumlah benih dan peningkatan daya berkecambah benih yang dapat dilakukan dalam waktu jangka pendek dibawah 1 tahun, sehingga dapat memenuhi permintaan benih unggul yang tinggi dari konsumen,” jelasnya. Â
Pada kesempatan itu Yabani menyampaikan terima kasih kepada Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara Dr Iman Yani Harahap MS, Senior SEVP RIS Dr Muhammad Edwin Syahputra Lubis SH, MH, M.AgrSc, Kepala PPKS Dr Winarna, alm Ayahanda Saimun, ibunda Supiah, istri tersayang Cicilia Rahmi Kesuma Hasibuan SPd dan kedua anak tercintanya yang telah membantu dan mendukung selama ini.Â
Usai sidang terbuka, Rektor
UMA Prof Dadan Ramdan mengatakan hasil sidang ujian terbuka dinyatakan lulus sangat terpuji dengan nilai 90,5 dan menyelesaikan kuliah selama dua tahun. “Semoga kedepannya bisa memberikan sumbangsih keilmuannya kepada masyarakat,” pintanya.
Sedangkan promotor Prof Dr Ir Retna Astuti Kuswardani MS dan Direktur Pascasarjana UMA berharap disertasi hasil ini dapat menjadi optimalisasi meningkatkan konsistensi produksi, jumlah biji baik sebesar 13,6 persen, bobot tandan sebesar 13 persen dan mengurangi benih afkir hingga 28,6 persen.Â
“Temuan ini menunjukkan bahwa penyerbukan buatan dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan, memperkuat kualitas hasil, efisiensi penggunaan sumber daya dan profitabilitas,” ujarnya.
Reporter : M Nasir