mimbarumum.co.id – Jagat media sosial sempat dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan seseorang mirip Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Panjaitan disebut diusir mahasiswa saat berada sebuah kampus di Medan, Sumatera Utara, Jumat (12/4/2019).
Video tersebut mulai ramai beredar di media sosial baik Twitter maupun Facebook sejak Jumat malam tadi. Salah satunya diunggah oleh akun Twitter @wastu_adika.
Dalam video berdurasi 29 detik itu, tampak seseorang berbaju putih lengan pendek mirip Luhut Binsar Panjaitan tampak berjalan dengan dikerumuni banyak orang. Dia berjalan sembari melampaikan tangan serta mengacungkan jempolnya kepada orang-orang di sekelilingnya.
Tampak latar suara di video tersebut terdengar teriakan massa terdengar meneriakan nama Prabowo saat Luhut melintas. “Prabowo, Prabowo,” teriak massa di video tersebut.
Tidak itu saja, dalam video itu juga terlihat beberapa orang mengacungkan dua jari ke atas mirip lambang dari pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Sandiga.
“Luhut diusir dari kampus pancabudi medan,” tulis akun Twitter @wastu_adika sembari menandai akun Twitter @KwikKianGie_, @Fahrihamzah dan @fadlizon.
Sementara dari informasi yang diterima Suara.com, Luhut berada di Universitas Panca Budi Medan dikabarkan untuk memberikan kuliah umum pada Jumat (12/4/2019).
Luhut ‘diusir’ mahasiswa disebut-sebut karena banyak memuji Presiden Joko Widodo selama 4,5 tahun yang diklaim berhasil.
Perihal video viral itu, Menteri Koordinator Maritim, Luhut Binsar Panjaitan pun angkat bicara mengenai aksi mahasiswa yang menyebut nama Prabowo di hadapannya usai memberikan kuliah umum di Universitas Pancabudi (Unpab), di Jalan Gatot Subroto, Medan.
Luhut bercerita tentang bagaimana kondisi bangsa Indonesia yang terpecah belah karena perbedaan pilihan.
Memang massa nya ini saya lihat terbelah dua. Lalu waktu saya naik ada yang provokasi. Saya bicara sekitar 20 menit sampai selesai, dimana pun saya bicara saya tidak pernah bilang pilih paslon ini pilih paslon itu,” katanya, Sabtu (13/4/19) di Medan.
Ia kembali menegaskan bahwa ketika berbicara di depan mahasiswa selalu mengingatkan agar memilih pemimpin sesuai hati nurani dan tidak golput.
“Pergilah ke TPS besok tanggal 17 (April). Tanya hati nurani mu siapa yang mau kau pilih. Lalu saya jelaskan keadaan ekonomi saat ini. Selesai kuliah umum saya turun, masih ada kumpulan mahasiswa. Saya lewati mereka kumpulan mahasiswa yang teriak “Prabowo, Prabowo” saya bilang enggak apa-apa, kami toss, toss, begitu. Begitu terus, saya jalan sampai ke mobil. Saya toss dan banyak yang selfie,” ungkapnya.
Dia mengatakan sat itu sudah jam 10 malam (22.00 WIB) kurang sedikit. Dia menyebutm sikap para mahasiswa yang masih muda-muda itu sah-sah saja.
“Jadi kalau ada yang bilang saya diusir, saya enggak merasa diusir. Sudah selesai semua,” imbuhnya.
Maka dari itu, ia tidak merasa diusir dari Unpab. Jika diusir untuk apa ia berjalan di tengah-tengah mahasiswa.
“Kalau saya diusir, buat apa saya jalan di tengah-tengah mereka? Saya hampiri mereka sambil jalan ke jalan besar. Ada yang teriak-teriak “Jokowi lagi, Jokowi lagi” ada pula yang teriak “Prabowo, Prabowo”. (Ml)