LPG 3 Kg Langka di Medan Denai, Wak Ida Tak Bisa Jualan Kerupuk Lagi

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Wak Ida (50) merana. Sudah dua hari dia mencari LPG 3 kg, bahan bakar untuk memasak kerupuk untuk jualannya. Sudah puluhan ribu duitnya habis untuk ongkos transportasi mencari LPG 3 kg.

“Sudah habis duit, tangan capek bawa tabung kesana kesini, gak dapat juga gasnya. Kalau gak dapat juga gak bisalah aku masak kerupuk ni. Macam manalah mau bayar kontrakan rumah ni,” ujarnya saat duduk di salah satu sudut Jalan Jermal 14 Medan, Senin (24/7/2023).

Wak Ida mengaku hanya punya satu tabung LPG 3 kg sebagai sarana untuk memasak. Sehingga dia tidak bisa mencari alternatif bahan bakar lain untuk memasak.

Tak hanya Wak Ida, sejumlah warga lain mengeluhkan kelangkaan LPG 3 kg di kawasan Medan, khususnya Medan Denai. Pasalnya, semua pangkalan maupun kedai pengecer yang biasa menjual gas subsidi pemerintah itu sudah beberapa hari mengalami kekosongan.

Yulivia (28), warga Jalan Jermal Medan Denai pun mengaku harus membongkar kompor minyak lampu miliknya lantaran tidak bisa mendapatkan LPG 3 kg.

“Aku tak punya kendaraan, cari gas (LPG 3 kg) sulit, mau beli di warung makan mahal. Terpaksa keluarkan kompor lagi, untung masih ada warung jual minyak lampu,” ungkapnya.

Basar (52), warga Medan Denai lainnya juga mengalami hal yang sama. dia sudah keliling mencari kedai maupun pangkalan yang masih memiliki stok gas melon tersebut. Akan tetapi tak ada satupun yang menjual LPG 3 kg.

Karenanya, ibu rumah tangga inipun terpaksa membeli nasi bungkus untuk keluarganya.

“Sudah lelah aku keliling tapi gak ada gas LPG 3 kg. Kalaupun memang ada dengan harga mahal, enggak apa lah, yang penting kami bisa masak, soalnya sudah dua hari kami enggak masak, gak masuk kemulutku makanan warung ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Wandi yang tinggal di Kecamatan Medan Perjuangan mengaku sudah tiga hari elpiji melon sulit didapatkan di tempatnya. Kalaupun ada harganya melambung jadi Rp30 ribu per tabung. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) gas LPG 3 kg hanya Rp18 ribu per tabung.

“Terpaksalah kami beli juga, itu pun stoknya enggak banyak,” ujarnya.

Dikonfirmasi,  salah satu pangkalan resmi LPG 3 kg di Medan Denai, Sitanggang mengaku jatah mereka dikurangi dari biasanya mendapat 250 tabung, kini menjadi jadi 100 tabung.

“Datang 100 tabung, orang yang datang cari gas sampai 200 orang, langsung habis lah hitungan jam,” ungkapnya.

Sementara itu, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara Susanto August Satria mengklaim penyaluran LPG 3 Kg meningkat jika dibandingkan periode sebelumnya.

“Tren penyaluran LPG 3 Kg menunjukkan kenaikan di mana hingga Juni 2023 penyaluran LPG 3 kg wilayah Sumut di angka 180.907 MT dibandingkan dengan penyaluran Januari – Juni 2022 sebesar 175.498 MT,” sebutnya.

Bahkan, penyaluran LPG 3 Kg sudah over kuota sekitar 3 persen dari yang ditentukan pemerintah. Untuk mengatasi kelangkaan, maka akan diterapkan subsidi tepat LPG 3 Kg.

“Kami mendapat keluhan bahwa masyarakat sulit mendapatkan LPG 3 Kg. Sebagai upaya mengatasi hal tersebut dan sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran, akan diterapkan subsidi tepat LPG 3 Kg,” terangnya.

Menurut Satria, tahapan yang sedang berjalan saat ini adalah registrasi dan verifikasi pangkalan untuk implementasi program subsidi tepat LPG 3 Kg. Tahapan registrasi sudah berlangsung sejak pertengahan Juli 2023 dan ditargetkan selesai di akhir Juli 2023.

“Hingga saat ini di wilayah Sumatera Utara sudah mencapai 70 persen dari 13 ribu pangkalan sudah registrasi dan 30 Juli target 100 persen. Proses registrasi mencakup update lokasi pangkalan (geo tagging) dan sarana yang dimiliki pangkalan,” urainya.

Satria mengakui selama ini penggunaan LPG tabung 3 kg banyak yang tidak tepat sasaran. Karena itu dengan subsidi tepat LPG 3 Kg, akan menerapkan sistem digitalisasi yang terintegrasi dengan data keluarga penerima manfaat yang berasal dari pemerintahan.

“Dengan adanya upaya ini, tujuannya agar penyaluran LPG 3 Kg dapat tepat sasaran bagi masyarakat miskin,” paparnya

Menurut Satria, di wilayah Sumut dan provinsi lainnya masih banyak ditemukan sektor usaha menengah ke atas, peternakan dan jasa yang menggunakan LPG 3 kg.

“Pada pekan ini akan dilaksanakan pertemuan dengan Pemerintah daerah terkait koordinasi sistem pembelian LPG 3 Kg dengan subsidi tepat. Kami bersinergi dengan pemerintah setempat agar melakukan pengawasan terkait penyaluran LPG 3 Kg, dengan melakukan sidak-sidak ke sektor-sektor usaha yang tidak berhak mendapatkan LPG 3 Kg,” tandasnya.

Reporter : Siti Amelia

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -

Berita Pilihan

Workshop “UMKM Go Modern dan Ekspor Pasti Bisa”, Kolaborasi INALUM dan Pemkab Batu Bara Dorong UMKM Naik Kelas

mimbarumum.co.id - Pemerintah Kabupaten Batu Bara bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) resmi membuka workshop bertajuk “UMKM Go Modern...