Sabtu, Juli 27, 2024

Keturunan “Raja Jolo” Mendukung Sepenuhnya Pembangunan Tugu Raja Sitanggang

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Salah seorang pomparan (keturunan: red) paling sulung atau “Raja Jolo” Raja Sitanggang, yakni Hatoguan Sitanggang, yang berdomisili di Kampung Hariara Sigurdung, Desa Lumban Pinggol, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara menegaskan sikapnya untuk mendukung penuh Pembangunan Tugu Raja Sitanggang.

Dukungan itu disampaikannya pasca peletakan batu pertama pembangunan tugu, Kamis (23/3/2023) lalu.

“Kita mendukung sepenuhnya, tapi masih ada beberapa hal yang kurang tepat dalam perencanaan pembangunan itu,” sebutnya kepada mimbarumum.co.id, Sabtu (25/3/2023) di Pangururan.

Ia menyampaikan, tujuan utama pembangun tugu untuk mempererat hubungan persaudaraan. “Bukan justru manciptakan kerenggangan, sesama pomparan Raja Sitanggang,” pungkas dia.

Sebagai keturunan tertua dari Raja Sitanggang, Hatoguan merasa kecewa, karena sampai sekarang tidak ada komunikasi yang baik dan tidak dilibatkan dalam merencanakan pembangunan tugu dimaksud.

“Dalam perkumpulan marga, seharusnya saling menghargai bukan karena jabatan, banyaknya harta dan pengaruh lainnya ” bebernya kesal.

Dia mengaku bukan gila hormat, tapi terkait marwah leluhur, maka sebagai putra sulung Raja Sitanggang seyogianya pihak penggagas pembangunan tugu perlu lebih bijaksana.

“Sebagai keturunan putra sulung, alangkah tak wajar jika kami tidak dilibatkan dalam membangun pembangunan tugu oppung (leluhur; red) kami,” tandasnya.

Ia juga mengingatkan, idealnya diundang dulu para utusan setiap marga yang masuk dalam keturunan Raja Sitanggang. “Untuk mbahas bagaimana dan apa yang diperlukan dalam pembangunan tugu, lalu disimpulkan bersama,” ujar dia merasa sedih.

Selanjutnya dia berharap, pembangunan harus melibatkan seluruh keturunan dari Raja Sitanggang. “Karena merupakan milik dari seluruh keturunan Raja Sitanggang, bukan milik pribadi,” harapnya.

“Jangan karena keluarga kami tidak orang berada seolah-olah didiskriminasikan, seluruh keturunan Raja Sitanggang harus dirangkul, kaya maupun miskin,” pungkas dia.

Ia juga mengingatkan para pemrakarsa pembangunan tugu. “Karena merupakan sesuatu yang sangat sakral, jadi harus hati-hati untuk melakukanya,” sebutnya lagi.

Menurut Hatoguan Sitanggang ada 3 yang disebut Raja Jolo bagi orang Batak yakni: Raja Jolo dipartubu (anak sulung: red), Raja Jolo diparartaon (kekayaan; red) dan Raja Jolo diparbinotoan (pengetahuan: red).

Namun pada akhirnya, sebagai keturunan Raja Jolo yang menginginkan persatuan dan kesatuan Pomparan Raja Sitanggang, ia berdoa agar pembangunan tugu berjalan lancar.

Kepada seluruh keturunan Raja Sitanggang pada khususnya Raja Sitempang (Sitanggang, Manihuruk dan Sidauruk) pada umumnya, dia berpesan, agat dalam melakukan kegiatan yang mengatasnamakan leluhur, lebih bijaksana dan hati-hati.

Reporter: Robin Nainggolan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Rico Waas Sambangi Forkala Medan: Saya Seperti Pulang ke Rumah Sendiri

mimbarumum.co.id - Rico Tri Putra Bayu Waas atau yang akrab disapa Rico Waas bersilaturahmi ke Kantor Forum Komunikasi Antar...

Baca Artikel lainya