Senin, Juli 8, 2024

Kemendag Lepas Ekspor Produk Unggulan Desa Senilai Rp 700 Juta

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Kementerian Perdagangan bersama PT. Astra International Tbk melepas ekspor produk unggulan Desa Sejahtera Astra dari Nusa Tengga Barat (NTB).

Dalam rilis, sebanyak sepuluh jenis produk olahan sorgum senilai Rp 700 juta di ekspor ke Timor Leste dan Malaysia, Sabtu (22/1/2022). Bertempat di Dusun Lokok Sutrang, Desa Santong Mulia, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pelepasan ekspor bersamaan dengan panen raya sorgum.

Produk-produk yang di ekspor kali ini merupakan produksi CV. Yant Sorghum yang membina petani sorgum di Desa Sejahtera Astra (DSA) Lombok, NTB. Kesepuluh produk olahan sorgum yang di lepas ekspornya adalah keripik tempe sorgum, roll sorgum; puff sorgum, keciput sorgum, stik bawang sorgum; kemudian, beras sorgum, tepung sorgum, biskuit sorgum, gula cair sorgum kemasan botol dan saset; serta sendok dan garpu berbahan sorgum yang bisa di makan (edible sorghum spoon and fork).

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi, menyambut positif kegiatan panen raya sorgum untuk ekspor. Sehingga dia berharap desa binaan Astra mampu mencetak eksportir yang dapat mengekspor produk-produk unggulan secara berkesinambungan.

“Kegiatan hari ini merupakan salah satu implementasi Kerja Sama Pengembangan Ekspor Produk Unggulan Desa dengan PT. Astra International Tbk. Yang bertujuan meningkatkan kapasitas ekspor desa ke pasar global, salah satunya adalah produk olahan sorgum. Sejak di formalkan pada 28 Juli 2021, Kemendag dan Astra berkomitmen bahwa dari sekitar 900 desa binaan Astra, minimal 100 desa harus mampu ekspor secara mandiri. Dan mendapatkan repeat order dalam kurun waktu dua tahun, yaitu pada 2023 mendatang,” kata Didi menegaskan.

Turut hadir dalam kegiatan pelepasan ekspor ini Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu, Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kemendag Ni Made Ayu Marthini; Head of CSR Communication PT. Astra International Tbk Bima Krida Pamungkas, pemilik CV. Yant Sorghum Nur Rahmi Yanti; dan perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT).

Komitmen Kemendag Dukung Produk Inovatif

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kemendag, Ni Made Ayu Marthini, menyampaikan komitmen Kemendag untuk mendukung produk-produk bernilai tambah yang inovatif. Seperti hasil olahan sorgum ini.

“Sorgum bisa menjadi sumber pangan alternatif menggantikan gandum, padi, atau jagung. Yang dapat di kreasikan menjadi berbagai bentuk makanan dan minuman olahan. Hal yang menarik adalah inovasi sendok dan garpu dari sorgum. Hal ini yang ingin kami dorong promosinya. Sekaligus mengedukasi buyers bahwa produk ini sustainable karena bersifat bebas sampah (zero waste). Kami akan berkoordinasi dengan perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri. Untuk membukakan akses pasar di 46 kota yang menjadi akreditasi dari Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center,” kata Made.

Sorgum merupakan tanaman bersifat zero waste product. Biji, batang, dan daun dapat di olah menjadi sejumlah produk. Biji sorgum dapat di olah menjadi tepung, pakan ternak, nasi, dan biskuit. Batangnya dapat di olah menjadi gula, pakan sapi, kompos, dan permen. Sedangkan daunnya dapat di olah menjadi kompos, pewarna alami, dan keripik.

Program DSA sorgum Lombok mampu mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mencoba bangkit dari dampak gempa bumi 2018 dan pandemi Covid-19. Program yang di mulai lima tahun lalu dengan dua desa binaan. Saat ini jumlahnya meningkat menjadi 22 desa dan melibatkan lebih dari 1.000 petani di Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah; dan Lombok Selatan dengan konsep korporasi petani. Berkembangnya DSA sorgum ini juga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Khususnya ibu rumah tangga yang terlibat dalam proses pengolahan menjadi berbagai aneka makanan dan minuman.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor olahan serealia Indonesia selama lima tahun terakhir (2016–2020) tumbuh dengan tren sebesar 12,16 persen per tahun. Pada periode Januari–November 2021, nilainya tercatat sebesar USD 4,6 juta atau turun 10,75 persen daripada periode yang sama tahun 2020. Pasar ekspor utama olahan serealia Indonesia adalah Korea, Turki, India, Hong Kong, Taiwan, Timor Leste, Malaysia, Australia, Kanada, dan Arab Saudi.

Reporter : Siti Amelia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Dukungan Mengalir dari Tokoh Masyarakat kepada Zaki Hamdani untuk Maju di Pilkada Deli Serdang

mimbarumum.co.id - Dukungan terus mengalir kepada Zaki Hamdani untuk maju di Pilkada Deli Serdang pada November mendatang. Kali ini...

Baca Artikel lainya