mimbarumum.co.id – Beredar video di media sosial (sosmed) @ Facebook Kecamatan Medan Kota yang diduga mencederai nilai-nilai Islam.
Pasalnya, pada video tersebut tampak terlihat seorang wanita tidak mengenakan jilbab saat berjalan beramai-ramai bersama kontingen atau peserta acara MTQ). Lalu sejumlah (7 orang) remaja putri sedang melakukan tari-tarian disco, ke 7 putri tersebut tidak mengenakan jilbab atau kerudung. Serta berpakaian ala Koboi.
Padahal acara yang dilaksanakan acara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 58 Tingkat Kecamatan Medan Kota tahun 2025 yang berlangsung di Gedung AL-Washliyah Provinsi Sumatera Utara, Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Pasar Merah Barat, Sabtu (8/2/2025).
Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) diawali dengan Pawai Taaruf yang diikuti oleh Kafilah Kelurahan se- Kecamatan Medan Kota membawa massa yang penuh semangat dan antusias. Barisan diawali Kafilah Kecamatan Medan Kota yang terdiri ASN dan PHL.
Camat Medan Kota, Dr H Raja Ian Andos Lubis, S.STP, M.AP bersama Ketua TP PKK Kecamatan Medan Kota Ny. Yunita Restu Raja Ian, Lurah se-Kecamatan Medan Kota, Polsek Medan Kota, Danramil 0201/MK, Pengurus Alwashliyah Provinsi Sumatera Utara, Ketua TPP PKK Kelurahan se-Kecamatan Medan Kota, Kepala KUA Kecamatan Medan Kota, menyambut kafilah dari Kelurahan se-Kecamatan Medan Kota di panggung utama sambil melambaikan tangan.
Akun @ Facebook Kecamatan tersebut diposting dan terlihat pada tanggal 11 Februari 2025 sekira pukul 14.59 WIB.
Sementara itu, Camat Medan Kota melalui Kasi Trantibnya, Rizal dikonfirmasi awak media in pada Selasa (11/2/2025) terkait postingan tersebut akun @ facebook Kecamatan Medan Kota mengatakan memang akun resmi Kecamatan Medan Kota.
“Benar, tari berbusana koboi dan dancer sumbangsih atau partisipasi dari peserta atau kontingen,” katanya singkat kepada wartawan via Whatsaap.
Sekedar informasi, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) memiliki peran yang signifikan dalam menanamkan dan mengukuhkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap lingkungan hidup. MTQ tidak hanya menjadi ajang kompetisi membaca Al-Qur’an, tetapi juga sebagai media edukasi dan pengembangan karakter yang berbasis pada ajaran-ajaran mulia dalam Islam.
Dengan memahami korelasi ini, diharapkan peserta dan masyarakat dapat lebih mengapresiasi nilai-nilai kemanusiaan dan lingkungan hidup yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Reporter : Rasyid Hasibuan
