mimbarumum.co.id – Pengurus Ranting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kedai Durian dan jajaran bergotong royong memperbaiki jalan rusak yang berada di Kelurahan Kedai Durian dan Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor, Sabtu (8/1/2022).
Perbaikan jalan yang dilakukan tersebut
dengan cara pengecoran, untuk meminimalisir terjatuhnya pengendara saat melintasi jalan yang berdampingan dengan rel PT KAI.
“Jadi kami segenap kader PDI Perjuangan Kedai Durian solid bergerak melakukan perbaikan jalan ini setelah mendapat informasi dari warga yang mengeluhkan kondisi jalan dan menyebabkan pengendara terjatuh dikarenakan permukaan jalan yang tidak rata,” kata Ketua PDI Perjuangan Kedai Durian Kim Sai didampingi Sekretaris Gunawan Pinem dan Wakil Ketua Daniel H Tumanggor.
Kita sangat prihatin, ujar Kim Sai, laporan yang kita terima pengguna jalan kerap terjatuh saat hendak berbelok dan saat hendak menanjak disepanjang jalan rel.
“Semoga kedepan ini menjadi atensi Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution terhadap warga yang sudah puluhan tahun tinggal di daerah pinggir rel, dalam memfasilitasi pembangunan ruas jalan dan terkhusus drainase,” tuturnya.
Asun sapaan akrab Ketua Ranting PDI Perjuangan menyampaikan dalam pengecoran jalan sudah menghabiskan 10 sak semen, pasir, dan bongkaran batu pecah-pecah.
Dia mengatakan biaya pengerjaan di peroleh dari hasil sumbangan pribadi kader-kader PDI Perjuangan Kedai Durian.
“Gotong royong ini terjadi juga hasil semangat kader-kader dalam rangkaian jelang memperingati HUT PDI Perjuangan ke 49 yang jatuh pada tanggal 10 Januari mendatang. Jadi ini memang saya tekankan ke jajaran ranting dan anak ranting untuk melakukan hal yang berguna bagi warga walau hal sekecil apapun, biar tidak menjadi sampah masyarakat,” tegas Asun.
Lebih jauh, dirinya menyebutkan, akan kembali melakukan perbaikan jalan dengan dana seadanya hasil dari sumbangan kader PDI Perjuangan Kedai Durian.
“Kita akan mengumpulkan dana pribadi untuk perbaikan jalan agar lebih baik lagi, karena masih ada yang tanggung dikerjakan. Kami tadi juga sempat tersanjung banyak warga yang mengucapkan terima kasih dan memberikan sekadar minuman dan gorengan bentuk apresiasi warga kepada kader PDI Perjuangan,” imbuhnya.
Sekretaris Gunawan Pinem menambahkan bahwa warga yang bermukim dipinggiran rel menyadari untuk APBD Kota Medan tidak dapat disalurkan dalam pembangunan jalan dan drainase, dikarenakan status jalan milik PT KAI.
Kendati demikian, Pinem mengungkapkan warga yang sudah bermukim sekitar 30 tahun lebih berdampingan dengan perusahaan-perusahaan besar dan tidak pernah mendapatkan Corporate Social Responsibility (CSR).
“Sehingga harapannya Wali Kota Medan dapat membantu warga dalam memfasilitasi penyaluran CSR dari perusahaan besar yang berusaha di sekitar lingkungan padat penduduk,” sebutnya.
Menurut Pinem, sepanjang jalan yang berada di areal PT KAI belum dipergunakan, warga berhak untuk sekadar menempati. Katanya, karena PT KAI juga merupakan milik warga Indonesia yang pendanaan dalam penggelolaan aset juga bersumber dari sumbangsi warga Indonesia.
“Jadi ini tugas bersama untuk menata warga yang saat ini masih bermukim di pinggiran rel agar wajah lingkungan Kota Medan tidak tampak kumuh dan layak huni bagi setiap warga yang berada di Kota Medan,” tukasnya.
Reporter : Jepri Zebua