mimbarumum.co.id – Korps Adhyaksa se-Sumatera Utara teguh mengejawantahkan profesionalitas dan doa, kendati terbelenggu dalam bayang-bayang pandemi Covid-19.
Begitu dilematis, namun hal tersebut tidak dapat dihindari oleh pegawai/staf di Kejati Sumut di masa mewabahnya Covid-19 yang mempengaruhi berbagai lapisan masyarakat, begitu juga terhadap instansi pengacara negara tersebut harus tetap melaksanakan tupoksi.
Diketahui sebelumnya, beberapa personil di Kejati Sumut terkonfirmasi terpapar Covid-19. Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumut Sumanggar Siagian, SH, MH.
“Jadi pegawai Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sebelumnya ada yang terkenak ataupun yang reaktif, hal itu menjadi pelajaran bagi kita, sehingga kita betul-betul mengantisipasi. Jika tamu datang tidak pakai masker, tidak akan bisa masuk di Kantor Kejati Sumut,” tutur Sumanggar Siagian.
Testimoni tegas yang disampaikan Sumanggar tersebut mengingat beliau salah satu korban yang sudah kembali pulih dan selamat dari wabah Covid-19 yang dapat merenggutnyawa siapa saja apabila tidak menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga : Libur Panjang, Penumpang di Bandara Kualanamu Melonjak
Bukan tanpa alasan, sejak awal desas-desus mulai merebaknya virus, Sumanggar yang juga menjabat Humas Kejati Sumut road show menyitari masing-masing Kelurahan di Kota Medan untuk mensosialisasikan pencegahan penyebaran Covid dan penegakan hukum.
“Kejatisu gencar melakukan sosialisasi, kita ke tempat-tempat ramai ke Kelurahan, karena itu resiko tugas, demi kemaslahatan orang banyak. Kejatisu juga sebagai anggota Gugus Tugas Covid Sumatera Utara ambil bagian dari tanggungjawab,” kata Sumanggar kepada mimbarumum.co.id, Kamis (29/10/2020).
“Kita sebagai aparat penegak hukum harus penyuluhan ke warga supaya jangan terkenak atau terpapar Covid, menyakinkan ataupun mensosialisasikan 3 M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak-red) tetap kita anjurkan kepada warga,” sambungnya.
Dari aktivitas yang berbulan-bulan dilakukan di mana, Sumanggar salah satu pioner utama dalam keberhasilan program Kejatisu mensosialisasikan pencegahan Covid.
Akhirnya sekira di bulan September sampai pertengahan bulan Oktober, Ia harus rehat sejenak dari pelayanannya kepada masyarakat dan negara karena dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.
Dia sempat melakukan isolasi mandiri ketika menyadari bahwa imunitasnya mengalami penurunan dan harus menjalani cek rutin kesehatan sampai pada akhirnya mantan Kasi Pidum Kejari Binjai Siagian harus menjalani perawatan intensif disebuah Rumah Sakit di Kota Medan.
Dikatakan Sumanggar, gejalah terpapar Covid imun tidak kuat, awalnya demam dulu karena imun kita tidak kuat, setelah demam langsung datang penyakit itu, virus itu ketubuh kita.
Diceritakannya, bahwa di masa sulit yang sedang mengganggu kesehatannya, Ia selalu mengandalkan Tuhan dalam pergelutan kesembuhan diri, teguh mengejawantahkan profesionalitas, berdoa serta berserah diri ditempuhnya melalui jalan spiritualitas.
“Tetap kita berdoa kepada Tuhan, agar bisa kita diberikan kekuatan, kesabaran, ketabahan dalam menjalankan kehidupan kita,” imbuhnya.
Pesan Sumanggar, hal itu dilakukan untuk tidak terjadi stres, anggapnya stres juga pemicu utama mengganggu kesehatan mental hingga menurunkan imunitas.
“Tipsnya satu harus makan-makanan yang sehat, istirahat cukup, jangan stres karena jika stres itu mengakibatkan kita gampang terkena penyakit dan satu lagi imun kita harus kuat dan tetap patuhi protokol kesehatan,” bilangnya mengingatkan.
Kini Sumanggar telah sembuh pelbagai kegiatan yang membutuhkan sikap profesionalitas kembali diselesaikannya dengan baik.
Amatan wartawan, mulai dari kegiatan rutinitas, rapat, penangkapan Daftar Pencarian Orang (DPO) hingga menerima konfirmasi puluhan wartawan di Sumatera Utara sudah dikerjakan seperti sediakalanya.
Reporter : Jepri Zebua
Editor : Dody Ferdy
