mimbarumum.co.id – Jaga keutuhan cagar budaya yang nantinya menjadi destinasi wisata Indonesia untuk lebih mengenal sejarah Goa Kembar dan artefak yang menempel di dinding goa tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD Pemuda Marga Silima (PMS) Taufik Bangun pada kadernya saat berkunjung Goa kembar di Dusun III Tambak Pajok, Desa Adin Tengah, Kecamatan Selapian, Langkat, Rabu (4/9/19).
“Kedepannya, PMS Langkat bekerjasama dengan warga akan lebih melestarikan Goa Kembar di Desa Selapian. Kita kordinasi dengan PC PMS Selapian guna perkembangan cagar budaya Goa Kembar yang dahulunya konon dapat menembus menuju Desa Penampean Tanah Karo Brastagi,” ujarnya.
Dosen USU (Universitas Sumatra Utara) yakni Dr Suprayetno, saat diwawancarai mengatakan Goa Kembar dan juga ukiran batu tersebut adalah asli ukiran batu pada jaman kuno.
Pekerja Usaha Pariwisata Diberi Pengetahuan dan Wawasan
“Situs tua ini bisa jadi arca Patung Budha. Bisa jadi kemungkinan besar dari abad 19 awal sudah ada patung tersebut. Sudah kita ketahui nama dari pembuat patung adalah Toga Sembiring Brahmana yang juga dahulu kala beliau pendiri kampung Tambak Pajok dalam bahasa suku Karo artinya adalah Bendungan Kokoh dan yang sedang kita teliti ada 10 arca tentang narasinya. Apakah ini bisa dijadikan jagar budaya pasti bisa akan kita buat sidang nantinya,” terang dia.
Dalam kesaksiannya, Parwoto selaku cucu dari Toga Sembiring Brahmana mengaku kalau tempat bersejarah ini banyak mengalami perubahan. Mulai dari patung kuno yang rusak termakan waktu, penambalan semen guna memperbaiki arca yang rusak menjadi terlihat seperti semula, hanya saja ada 1 patung arca yang tidak ada lagi kepalanya.
“Kami juga tidak tahu kepala patung arca tersebut hilang entah kemana rimbanya. Karena sudah puluhan tahun kami tidak melihatnya. Diduga memang sudah termakan waktu, yang pastinya pembuat patung ini adalah nenek moyang kami Marga Sembiring Brahmana” terang Parwoto.
Setelah ditelusuri, para pecinta alam ini sampai Desa telaga, Kecamatan Sei Bingai. Perjalanan ditempuh setengah jam. Selain itu, jalan alternatif dapat dilalui dari Kota Binjai menuju Kecamatan Selapian mencapai 2 jam sampai ke lokasi Goa Kembar dan situs batu ukiran patung tua tersebut. (sis)