mimbarumum.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melaporkan kabar baik mengenai kondisi ekonomi daerah. Inflasi Sumut yang sebelumnya cukup tinggi, kini terus menunjukkan tren penurunan. Pada September 2024, angka inflasi berada di level 1,40%, jauh di bawah angka nasional sebesar 1,84%.
Penurunan inflasi ini disebabkan oleh melandainya harga sejumlah komoditas pangan seperti cabai merah, tomat, dan daging ayam. Meski demikian, beberapa komoditas lain seperti beras, minyak goreng, dan gula pasir masih memberikan tekanan terhadap inflasi.
“Penurunan inflasi ini merupakan kabar baik bagi masyarakat Sumut,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Agus Fatoni. “Hal ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat mulai membaik dan stabilitas harga terjaga.”
Selain inflasi, sektor pariwisata dan ekspor juga menunjukkan perkembangan positif. Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumut terus meningkat, terutama setelah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON). Peningkatan kunjungan wisatawan ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
“Sektor pariwisata menjadi salah satu penggerak ekonomi Sumut,” kata Fatoni. “Kami akan terus berupaya meningkatkan promosi pariwisata Sumut agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung.”
Sementara itu, nilai ekspor Sumut juga mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa produk-produk Sumut semakin diminati di pasar internasional. Tiongkok, Amerika Serikat, dan India menjadi tiga negara tujuan ekspor utama Sumut.
“Peningkatan ekspor ini menunjukkan bahwa perekonomian Sumut semakin kuat dan mampu bersaing di pasar global,” ujar Fatoni.
Reporter : Siti Amelia
