mimbarumum.co.id – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Syech Suhaimi menjelaskan pada Januari 2020, seluruh kota yang diamati Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut terjadi inflasi.
Sibolga sebesar 0,20 persen, Pematang Siantar sebesar 0,62 persen, Medan sebesar 0,58 persen, Padangsidempuan sebesar 0,32 persen dan Gunung Sitoli sebesar 1,31 persen.
“Gunungsitoli terbesar inflasinya. Lalu inflasi gabungan 5 kota IHK di Sumut pada Januari 2020 sebesar 0,57 persen,” terangnya di Kantor BPS Sumut, Senin (3/2/2020).
Menurut Suhaimi, inflasi yang terjadi di awal 2020 ini cukup baik dibanding nasional dengan inflasi 0,39 persen. Inflasi pada Januari 2020.
Baca Juga : BI Mewaspadai Transaksi Berjalan
Sambung dia, menyebabkan tingkat inflasi year on year (yoy) atau perbandingan bulan Januari 2020 terhadap Januari 2019 masing-masing kota yaitu Sibolga inflasi sebesar 2,34 persen, Pematang siantar inflasi sebesar 2,33 persen, Medan inflasi sebesar 1,66 persen, Sidempuan inflasi sebesar 1,96 persen dan Gunung Sitoli inflasi sebesar 3,56 persen.
“Dengan demikian tingkat inflasi year on year gabungan 5 kota IHK di Sumut inflasi 1,76 persen,” tukasnya.
Sedangkan di Indonesia, pada Januari 2020, dari 90 kota yang diamati IHK, 79 kota mengalami inflasi dan 11 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh sebesar 1,44 persen dengan IHK sebesar 106,20 dan terendah terjadi di Gorontalo sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 103,61.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Bau-bau sebesar 1,39 persen dengan IHK sebesar 102,09 dan terendah terjadi di Kudus sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 103,37.
Baca Juga : Pertumbuhan Ekonomi Saat Ini Semakin Membaik
Sementar itu di Medan, peningkatan IHK dari 102,35 di Desember 2019 menjadi 102,95 pada Januari 2020, menyebabkan inflasi di kota Medan sebesar 0,58 persen.
Inflasi ini karena kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,99 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,28 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,17 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,36 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,03 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,17 persen.
“Meski begitu ada dua kelompok yang mengalami deflasi, yaitu pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen dan kelompok transportasi sebesar 1,13 persen,” bebernya.
Kemudian, sambungnya, kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks.
Dijelaskan Syech Suhaimi, komoditas utama penyumbang inflasi selama bulan Januari 2020 di Medan antara lain minyak goreng, rokok putih, bawang merah, cabai merah, biaya keamanan, cabai rawit dan rokok kretek. (siti)