Beranda blog Halaman 681

Kisah Pak Asren kepada DHD 45 tentang Lemari Cantik namun Keropos Dimakan Rayap

0

mimbarumum.co.id – Ada suatu hal menarik saat Kadis Pendidikan Sumut Dr H Asren Nasution MA berdialog dengan fungsionaris DHD 45 Sumut di ruang kerjanya, Selasa (12/9/2023).

Dia menggambarkan tentang lemari kayu cantik penuh buku dan barang-barang berharga namun tanpa disadari sudah keropos di makan rayap.

“Begitu tersenggol kucing tiba-tiba lemari itu ambruk berkeping-keping dan orang terkejut, kok bisa ? Rupanya kerangka lemari sudah jadi serbuk halus di dalamnya,” kisah Asren yang mantan Kapendam I/BB, Kadis Kominfo Sumut dan pernah bertugas di Kostrad TNI.

Kisah lemari kayu ini adalah kiasan. Kata Kadis, begitu lah bangsa ini ke depan jika generasi mudanya saat ini, generasi milenial atau generasi ‘y’ dan ‘z’, tidak memiliki karakter kebangsaan dan nasionalisme yang kuat. Negara bisa ambruk.

Sekretaris DHD Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Sumut Dr H Eddy Syofian MAP mewakili Ketua DHD 45 Mayjen TNI (Purn) M Hasyim sangat sependapat dengan hal ini.

Eddy Syofian bersama Bendahara Ir Hj Vivi Savitri dan fungsionaris lainnya Dr Phill Ichwan Azhari MS (Kabid NKBI) dan Drs Harun Al Rasyid berkunjung ke Dinas Pendidikan sehubungan akan digelarnya dua kegiatan strategis akbar melibatkan guru dan pelajar.

Kegiatan strategis kerjasama Dinas Pendidikan Sumut dengan DHD 45 tersebut, jelas Eddy Syofian yaitu Sarasehan Guru-guru Sejarah se-Sumut. “Kegiatan ini melibatkan 150 guru sejarah se propinsi ini, dijadwalkan 25 September 2023 di Aula Dinas Pendidikan Sumut di Medan,” kata Eddy Syofian.

Selanjutnya diagendakan tanggal 27 September 2023 di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubsu di Medan, lanjut Eddy digelar Gebyar Sejarah Milenial melibatkan 500 pelajar SMTA se Kota Medan. Kegiatan ini diharapkan dibuka Pj Gubsu Hassanudin.

Kedua kegiatan strategis ini kata Eddy Syofian merupakan follow up implementasi gagasan Kadis Pendidikan Sumut pada penyerahan Piala Gubsu di Festival Video Kebangsaan Milenial 28 Agustus 2023 dan juga hasil Rakerda DHD 45 Sumut 29 Agustus 2023.

Kadis Pendidikan Sumut mendukung sepenuhnya kedua kegiatan ini karena untuk membangun karakter bangsa generasi milenial masa depan merupakan tanggung jawab semua pihak khususnya DHD 45.

Menurut Kadis generasi milenial saat ini kemampuan intelektualitasnya dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi tidak diragukan lagi. Bahkan ada indikasi kecerdasan intelektual mereka bisa melampaui para guru.

Hanya saja kekuatan karakter kebangsaan dan nasionalisme mereka masih harus dibina. Padahal ketika karakter itu keluar dari akar yang sesungguhnya maka tinggal menunggu rubuhnya suatu bangsa.

“Salah satu metode membangun karakter itu melalui sejarah. Jadi sejarah harus menjadi salah satu materi pokok bagi pelajar untuk membangun karakter mereka,” ujarnya.

Asren menggambarkan begitu pentingnya doktrin sejarah sehingga di TNI pengkajian sejarah menempati posisi sangat strategis. Bahkan di TNI AD pengkajian sejarah menempati tempat tersendiri cukup tinggi dipimpin perwira tinggi.

“Melalui jalur sejarah kita mempunyai wadah untuk ‘mengawal’ katakter generai milenial jangan sampai tergerus sedikit pun demi keutuhan bangsa Indonesia masa depan,” ujarnya.

Kadis berulang mengingatkan semua yang berada pada posisi dan tatanan kenegaraan terutama guru dan pejabat pemerintah saat ini akan disebut gagal apabila generasi mendatang tergerus karakter kebangsaannya.

Itulah sebabnya lanjut Asren pihaknya sangat mengapresiasi program DHD 45 yang membangkitkan nilai-nilai sejarah dengan konteks kekinian bagi gerenasi milenial maupun generasi ‘y’ dan ‘z’. Kegiatan DHD 45 ini strategis dan fundamental.

Reporter : Zulfikar Tanjung

Pelaku Pengancaman Wartawan Medan Minta Maaf

mimbarumum.co.id – Terkait pengancaman terhadap seorang jurnalis, Imran Surbakti (IS) warga Jalan Jermal 7, Kelurahan Menteng, Kecamatan Medan Denai ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polrestabes Medan.

Namun, diakui Imran Surbakti, sebagai seorang warga masyarakat biasa dirinya juga tidak luput dari kesalahan dan kesilafan, ia pun meminta maaf kepada pelapor (korban) berinisial FS.

“Saya meminta maaf kepada pelapor berinisial FS yang merasa terancam dengan ucapan saya tersebut dan ancaman itu ditulis melalui isi pesan WhatsApp. Tidak ada niat dari saya melakukan ancaman itu hanya khilaf atau kesalahan yang tidak disengaja. Bukan sifat saya yang begitu. Hanya saja situasi saat itu lagi panik dan banyak masalah dalam usaha saya selama ini,” ucap Imran Surbakti kepada wartawan saat dijenguk di RTP Polrestabes Medan, Rabu (13/9/2023).

Karena itu, Imran berharap kepada pelapor FS sebagai jurnalis di Kota Medan dan jurnalis/wartawan lainnya mau memaafkan dirinya sebagai warga Jalan Jermal 7.

“Saya juga wartawan Tipikor Sumut dan meminta maaf kepada FS, ” tuturnya.

Sementara itu, Fitri Yanti, istri Imran berharap terciptanya perdamaian di antara FS dan Imran Surbakti yang telah berada di RTP Polrestabes Medan.

“Saya berharap adanya perdamaian itu. Imran sebagai kepala rumah tangga dbisa berkumpul lagi bersama keluarga dan anak-anak yang masih butuh kasih sayang orang tuanya,” aparnya.

Fitri mengaku dirinya mempunyai anak 5 orang yang mana si bungsu masih kelas 1 SD tidak sekolah saat ini.

“Anak yang paling bungsu sampai saat ini tidak sekolah sebab yang mengantar selalu ayahnya,” paparnya.

Fitri juga menyebutkan tidak ada niat untuk mengancam para pekerja media seperti FS dan lainnya.

“Saya memohon dan berharap sebagai istri Imran kepada Bapak Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tareda dan Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa bisa menangguhkan suami saya sebagai tersangka. Dengan alasan suami saya menderita penyakit gula dan bertanggung jawab kepada keluarga serta anak yang masih sekolah,” jelas Fitri Yanti.

Sebelumnya, IS dilaporkan FS ke Polrestabes Medan atas dugaan pengancaman pembunuhan yang dipicu persoalan pemberitaan dugaan pengoplosan gas subsidi milik IS.

FS mengatakan pengancaman itu dilakukan IS pada 7 September 2023, saat ia hendak mengkonfirmasi soal video viral aktivitas pengoplosan gas subsidi yang diduga milik IS.

Reporter : Rasyid Hasibuan

Muhammadiyah Desak PSN Rempang Eco-City Dicabut

0

mimbarumum.co.id – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mendesak pemerintah agar proyek Rempang Eco-City di Batam dicabut sebagai proyek strategis nasional (PSN) karena dianggap sangat bermasalah.

Dalam keterangan tertulis yang ditandangani Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum, HAM dan Hikmah, Busyro Muqoddas, disebutkan payung hukum Rempang Eco-City baru disahkan pada 28 Agustus 2023, melalui Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2023 tentang Perubahan Daftar PSN.

Namun proyek tersebut tidak pernah dikonsultasikan secara bermakna kepada masyarakat Rempang yang akan terdampak.

“Meminta Presiden dan Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Republik Indonesia untuk mengevaluasi dan mencabut proyek Rempang Eco-City sebagai PSN,” demikian pernyataan dalam keterangan tertulis, Rabu (13/9).

LHKP dan Majelis Hukum & HAM PP Muhammadiyah mengecam pemerintah yang menggusur masyarakat Pulau Rempang, Kepulauan Riau demi kepentingan industri swasta.

Apalagi, kata Muhammadiyah, dalam proses penggusuran itu dikerahkan kepolisian dan TNI menggunakan kekuatan secara berlebihan. Hal tersebut seperti yang terjadi pada 7 September lalu.

Menurutnya, sikap represif dari aparat untuk memaksa warga pindah sangat brutal dan memalukan.

“Mendesak Kepala Kepolisian Republik Indonesia dan Kepolisian Daerah Kepulauan Riau untuk segera membebaskan sejumlah warga yang sedang ditahan serta menarik seluruh aparat bersenjata dari lokasi konflik”.

Muhammadiyah heran pemerintah juga terlihat ambisius membangun proyek bisnis dengan cara mengusir masyarakat yang telah lama hidup di Pulau Rempang. Bahkan, kata dia, jauh sebelum Indonesia didirikan.

“Melalui penggusuran paksa itu, negara mempertontonkan keberpihakan nyata kepada investor yang bernafsu menguasai Pulau Rempang untuk kepentingan bisnis mereka berupa Proyek Eco-city seluas 17.000 hektar”.

LHKP dan MHH PP Muhammadiyah menilai pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyatakan bahwa ‘tanah di Pulau Rempang itu belum pernah digarap’ sangat keliru. Faktanya masyarakat di sana telah ada sejak tahun 1834.

“Menko Polhukam nampak jelas posisinya membela kepentingan investor swasta dan menutup mata pada kepentingan publik, termasuk sejarah sosial budaya masyarakat setempat yang telah lama dan hidup di pulau tersebut”.

LHKP dan MHH juga menilai penggusuran di Pulau Rempang ini menunjukkan kegagalan pemerintah menjalankan mandat konstitusi Indonesia.

Padahal dalam UUD 1945 disebutkan tujuan pendirian negara adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Selain itu, negara gagal menjalankan Pasal 33 yang menyebutkan bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”

Sebelumnya, Konflik ini bermula dari adanya rencana relokasi warga di Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru dalam mengembangkan investasi di Pulau Rempang menjadi kawasan industri, perdagangan dan wisata yang terintegrasi.

Proyek yang dikerjakan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) ditargetkan bisa menarik investasi besar yang akan menggunakan lahan seluas seluas 7.572 hektare atau sekitar 45,89 persen dari total luas Pulau Rempang 16.500 hektare.

Warga yang mendiami di Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru tersebut harus direlokasi ke lahan yang sudah disiapkan. Jumlah warga tersebut diperkirakan antara 7.000 sampai 10.000 jiwa.

Bentrok pun pecah antara aparat dengan warga pada 7 September lalu. Aparat gabungan disebut memasuki wilayah perkampungan warga. Sementara warga memilih bertahan dan menolak pemasangan patok lahan sebagai langkah untuk merelokasi.

Tak berhenti di sana, kerusuhan kembali terjadi pada 11 September saat ribuan warga menggeruduk kantor BP Batam, Kota Batam untuk menolak rencana relokasi dan meminta tujuh massa aksi warga dibebaskan.

Presiden Joko Widodo mengakui bentrok di Batam karena proyek strategis nasional (PSN) kawasan Pulau Rempang merupakan bentuk komunikasi yang kurang baik.

Dia ingin ada diskusi sebelum pengalihan lahan. Jokowi memerintahkan anak buahnya untuk mendekati warga dan memberi solusi.

“Ya itu bentuk komunikasi yang kurang baik. Kalau warga diajak bicara, diberikan solusi. Karena di sana sebenarnya sudah ada kesepatan,” kata Jokowi di Pasar Kranggot, Cilegon, Selasa (12/9).

Dia berkata sebenarnya sudah ada kesepakatan untuk ganti rugi. Warga akan diberikan ganti laha. Seluas 500 meter dengan bangunan tipe 45.

Meski demikian, kebijakan itu tak tersampaikan dengan baik. Jokowi mengutus Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk membereskannya.

“Menurut saya nanti mungkin besok atau lusa Menteri Bahlil akan ke sana untuk memberikan penjelasan mengenai itu,” ujarnya.

Mahfud MD menegaskan bahwa peristiwa bentrokan yang terjadi antara aparat dengan di Rempang bukan kasus penggusuran, melainkan upaya pengosongan lahan oleh pemegang hak.

“Supaya dipahami kasus itu bukan kasus penggusuran, tetapi memang pengosongan karena memang secara hak itu akan digunakan oleh pemegang haknya,” ujar Mahfud saat ditemui di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Jumat (8/9).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengklaim pelbagai upaya seperti musyawarah dengan warga setempat juga sudah dilaksanakan terhadap masyarakat. Selain itu, ia menyebut BP Batam juga telah menyiapkan relokasi dan ganti rugi terhadap lahan yang akan dilakukan pembebasan.

Hanya saja, kata dia, terdapat beberapa masyarakat yang tetap berusaha untuk mempertahankan lahan tempat tinggalnya. Kondisi itulah yang menurutnya memaksa kepolisian untuk bergerak dan melakukan penertiban.

Listyo mengaku akan tetap mengedepankan upaya komunikasi antara warga dan pihak BP Batam dalam menyelesaikan masalah ini.

“Tentunya upaya musyawarah, upaya sosialisasi penyelesaian dengan musyawarah mufakat menjadi prioritas sehingga kemudian masalah di Batam di Pulau Rempang itu bisa diselesaikan,” ujar Listyo, Kamis (7/9).

Sumber : cnnindonesia

Bobby Dapat Dukungan KSAD Normalisasi Sungai Deli

0

mimbarumum.co.id – Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution berkunjung ke Kantor Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) di Jakarta Selasa (12/9/2023). Dalam kunjungan itu Bobby mengajak TNI AD berkolaborasi.

Fokus Bobby Nasution untuk mengatasi banjir di Kota Medan tak main-main. Salah satu upayanya adalah menormalisasi sungai yang melintasi Kota Medan.

Untuk memaksimalkan normalisasi sungai, Bobby mengharapkan kolaborasi dari TNI AD. Dan saat berkunjung ke kantor KSAD Bobby Nasution diterima langsung oleh KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Bobby yang didampingi Kadis SDABMBK Topan Ginting dan Kepala BPBD Medan Husni itu pun mendapatkan kabar baik.

“Alhamdulillah rencana kami untuk menormalisasi Sungai Deli sepanjang 32 km mendapat dukungan penuh dari Bapak KSAD dengan memerintahkan personel TNI AD untuk terlibat langsung dalam kegiatan,” kata Bobby yang diterima wartawan di Medan.

Tak hanya tenaga, pihak TNI AD juga akan membantu meminjamkan alat-alat berat yang mereka punya.

“Kami juga akan dibantu dengan menggunakan peralatan yang dimiliki TNI AD,” lanjut Bobby.

Tak hanya sekedar wacana, kegiatan tersebut akan langsung dilakukan bulan ini juga.

“Rencananya kegiatan normalisasi akan kami mulai pada 27 September 2023, dan akan berlangsung selama 64 hari kerja. Insya Allah apel pembukaan kegiatan normalisasi akan dipimpin langsung oleh Bapak KSAD di Kota Medan,” pungkasnya.

Reporter : Jepri Zebua

Polda Sumut Komitmen Berantas Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba

mimbarumum.co.id – Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi memiliki komitmen dalam memberantas peredaran narkoba di seluruh wilayah Sumatera Utara yang dituangkan dalam lima program prioritas, dan salah satunya narkoba musuh bersama.

Tindaklanjut program itu dilakukan dengan kegiatan pemberantasan narkoba yang dilakukan secara serentak. Dimulai dari Polresta Deliserdang dengan berhasil mengungkap peredaran narkotika yang dikendalikan oleh narapidana.

Pengungkapan dilakukan pada Jumat (8/9/2023) di Desa Ujung Serdang, Kec. Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, dengan mengamankan tersangka RJ. Dari tangannya disita barang bukti 2 butir pil ekstasi.

Dari hasil pemeriksaan, RJ masih menyimpan narkotika di rumah kos-kosan, di Jalan Ekawarni, Medan Johor. Selanjutnya dilakukan penggeledahan dan didapati barang bukti sabu 2 kg, 4.250 butir pil happy five, 4 bungkus sabu 50,10 gram, 220 butir pil ekstasi, 4 hp, dan timbangan elektrik.

Jaringan peredaran narkotika ini dikendalikan oleh SK, narapidana dengan vonis seumur hidup. SK mengendalikan peredaran sabu-sabu yang diperoleh di Tanjungbalai, diedarkan melalui sindikatnya, antara lain saudara RJ, I, A, V.

RJ Berperan mengusai dua gudang di daerah Medan Johor dan Simpang Limun Medan. Gudang ini dijadikan tempat penyimpanan narkoba yang diedarkan oleh A dan RJ. Sementara untuk keuangan dikendalikan V dan I.

RJ mengedarkan narkoba ke Kota Medan, Binjai, Belawan, Labuhanbatu, dan Jakarta. Hasil peredaran narkoba jaringan SK yang telah disita adalah uang senilai Rp.1.015.000.000, mobil CRV tahun 2019, Mobil Mitshubishi Lancar dan rumah.

Selain itu, Polres Asahan juga menangkap penumpang kapal kayu yang datang dari Malaysia berinisial MU yang membawa 2 kg sabu untuk dibawa ke Madura.

Kemudian, hari ini (13/9/2023), Polda Sumut bergerak bersama dengan Polres Langkat mengungkap jaringan narkoba Aceh, dengan mengamankan R dengan barang bukti sabu 4 kg. Barang haram itu rencananya akan dibawa ke Medan.

Polres jajaran Polda Sumut dalam 1×24 jam juga telah mengamankan 45 orang yang terdiri dari 7 orang pemakai dan 38 orang jaringan peredaran narkoba dengan barang bukti sabu 4,1 kg, ganja 56,08 kg, ekstasi 103 butir, bong 15, timbangan digital 3 unit dan uang tunai Rp7,7 juta.

Reporter : R/ Jafar Sidik

Peringati HUT ke 23, Bakopam Sumut Santuni Anak Yatim dan Kaum Dhuafa

mimbarumum.co.id – Badan Koordinasi Pemuda Muslim (Bakopam) Sumatera Utara memberikan santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa di kawasan Kecamatan Medan Denai, Rabu (13/9/2023). Bakti sosial ini dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT Bakopam Sumut ke 23.

“Alhamdulillah, saat ini Bakopam Sumut masih dapat berbagi dengan anak yatim dan kaum dhuafa. Bantuan yang diberikan berupa paket sembako seperti beras, gula, minyak makan dan mi instan,” ujar Ketua Bakopam Sumut, Ibnu Hajar SE.

Mantan Ketua GP Ansor Kota Medan ini menambahkan, terlaksananya bakti sosial ini tak terlepas dari kepedulian para donatur.

“Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada para donatur karena telah peduli kepada masyarakat yang membutuhkan,” sebut Ibnu.

Ia juga menyampaikan, dalam waktu dekat ini Bakopam Sumut juga akan melaksanakan kegiatan sosial lainnya, seperti Wisata Religi, Ziarah Kubur dan Doa ke makam para Wali, dan yang lainnya.

“Bagi bapak ibu, abangda, donatur dan para dermawan, kami membuka kesempatan untuk memberikan bantuan berupa paket sembako atau yang lainnya. Bantuan tersebut juga dapat disalurkan ke rekening Bank Sumut Nomor 11102040195610 atas nama BAKOPAM SUMATERA UTARA, atau ke rekening Bank Mandiri di nomor 1060009796502 atas nama Ibnu Hajar. Untuk partisipasi dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih,” tutup Ibnu.

Reporter : Jafar Sidik

Pagar Rumah Hadijah Dirobohkan, Ini Lokasinya

0

mimbarumum.co.id – Seorang wanita merasa sangat terpukul karena pagar rumah yang telah lama dimilikinya di Jalan Amplas, Kelurahan Sei Rengas 2, Kecamatan Area, dirobohkan sejumlah orang atau suruhan oknum mafia tanah di Medan.

Akibat pagar rumah yang telah dirobohkan, wanita bernama Hadijah (73) melaporkan perisitiwa itu kepada pihak Polrestabes Medan.

Pengaduan tersebut telah diterima dengan Laporan Polisi Nomor LP/B/3022/IX/2023/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumut tanggal 8 September 2023 pukul 15. 33 WIB.

“Saya harapkan pihak kepolisian segera menangkap para pelakunya dan oknum mafia tanahnya yang telah menyuruh sekelompok orang atau preman untuk merobohkan pagar rumah saya,” ucap Hadijah di hadapan wartawan di Jalan Amplas Medan.

Ia mengatakan pihak kepolisian yang mengetahui itu akan melakukan pemeriksaan kepada oknum-oknum yang membuat resah di wilayah hukum Polrestabes Medan.

Sementara itu, Kuasa Hukum Hadijah, Marimon Nainggolan SH MH meminta kepada pihak Polrestabes Medan segera memproses laporan kliennya.

“Saya harapkan pihak kepolisian segera menangkap aktor intelektualnya dan yang terlibat merobohkan pagar klien saya,” tuturnya.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa menambahkan, membenarkan laporan pelapor di Polrestabes Medan.

“Diprotes secepatnya untuk menuntaskan kasus perusakan pagar di Jalan Amplas Medan,” jelasnya.

Sementara itu, telah melaporkan dugaan tindak pidana perusakan UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KHUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 KUHP Junto 406 KUHP, yang terjadi di Jalan Amplas pada hari Jumat tanggal 8 September 2023 sekitar pukul 01.00 WIB.

Laporan itu dengan terlapor bernama Nanci dan kawan – kawan melakukan pengerusakan dengan cara membongkar pondasi dan pembatas pagar rumah yang terbuat dari batu bata dan seng yang telah pelapor bangun di Jalan Amplas Medan.

Padahal lokasi tanah tersebut adalah tanah yang telah pelapor kuasai berdasarkan SHM Nomor 00064 dan akte pengikatan jual beli nomor : 79, atas kejadian itu pelapor merasa keberatan dan dirugikan kurang lebih Rp 10.000.000.

Reporter : Rasyid Hasibuan

SMAN 2 Medan Wujudkan Sekolah Ramah Anak

mimbarumum.co.id – Kepala SMA Negeri 2 Medan, Drs. Marsito, M.Si menerima kunjungan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Utara, didampingi Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Provinsi Sumatera Utara, pada Rabu (13/9/2023).

Kunjungan tersebut dalam rangka mewujudkan Sekolah Ramah Anak. Hal inipun disambut baik oleh Drs. Marsito, M.Si.

“Insya Allah, SMA Negeri 2 Medan siap mewujudkan sekolah ramah anak,” ucap Marsito.

Dalam kesempatan itu, Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak dan Kualitas Keluarga, Nani Safiatdar Turismiani, berharap SMA Negeri 2 Medan menjadi sekolah ramah anak sehingga mengurangi kasus kekerasan terhadap anak.

“Anak-anak lulus sekolah nantinya bisa menjadi generasi berdaya saing, dari segala aspek, baik sosialisasi, psikologi, dan kecerdasan yang mumpuni,” harap Nani.

Pada kegiatan ini, juga telah terbentuk Tim Sekolah Ramah Anak SMA Negeri 2 Medan yang melibatkan bapak dan ibu guru.

Sosialisasi tersebut didampingi oleh Ibu Meliana, Staf Bidang SMA, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, dan Bapak Leo, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Provinsi Sumatera Utara.

Reporter : Rasyid Hasibuan

Hassanudin Sebut MUI Mitra Pemprov Sumut Sukseskan Pembangunan

0

mimbarumum.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin mengatakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut merupakan salah satu mitra Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dalam menyukseskan pembangunan. Karena, tanpa dukungan semua pihak, pembangunan tidak akan berjalan maksimal.

Hal itu disampaikan Pj Gubernur Hassanudin pada acara silaturahmi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut, di Hall Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Selasa (12/9/2023). “Semua elemen masyarakat termasuk para ulama ini mitra penting dan strategis pemerintah dalam menyukseskan pembangunan,” katanya.

Menurut Hassanudin, selama ini MUI membina umat serta menjaga keutuhan negara. Selain itu, para ulama juga berperan menyelesaikan permasalahan sosial. Hal itu menunjukkan peran ulama yang sangat penting dan strategis.

“Begitu banyaknya peran ulama ini, membimbing umat, menjaga keutuhan negara, dan lainnya, dari situlah kita lihat peran ulama yang sangat penting bagi negara ini, mari kita sama-sama bergandengan tangan menyejahterakan rakyat kita ini,” pesan Hassanudin.

Kata Hassanudin, selama ini Pemprov Sumut telah menjalin sinergi yang sangat baik dengan MUI Sumut. Ia pun mengharapkan koordinasi dan sinergi yang selama ini telah terjalin baik terus dijaga.

“Selama ini sinergi dengan MUI telah terjalin dengan baik, saya harap sinergi ini terus kita jaga untuk sama sama menyukseskan pembangunan di Sumut demi kesejahteraan rakyat,” kata Hassanudin.

Ketua MUI Sumut Maratua Simanjuntak mengatakan, selama ini sinergi dengan Pemprov Sumut telah terjalin dengan baik. Ia pun mengharapkan sinergi tersebut dapat terus berlanjut.

Dikatakannya, MUI selama ini telah berperan sebagai mitra pemerintah. Selain mitra pemerintah, MUI juga berperan sebagai pelayan umat. Kedua peran tersebut akan terus dijaga dengan baik.

“Selama ini sinergi dengan seluruh pihak termasuk Pemprov Sumut terus terjalin dengan baik, semoga hubungan baik ini terus terjaga,” kata Maratua.

Turut mendampingi Pj Gubernur Sumut pada kesempatan tersebut antara lain Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Basarin Yunus Tanjung, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Sumut Muttaqien Hasrimi, dan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Dhani Lubis.

Reporter : Siti Amelia

130 Guru dapat Edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah

0

mimbarumum.co.id – Sebanyak 130 guru SD, SMP, dan SMA/SMK se-Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dan Kota Tebing Tinggi mendapatkan program edukasi Training of Trainer (ToT) Cinta Bangga Paham Rupiah dari Bank Indonesia (BI).

BI berharap, seluruh guru dapat menularkan semangat CBP Rupiah kepada siswa/i di sekolahnya masing-masing serta kepada keluarga maupun rekan lainnya.

“Sebagai otoritas di bidang sistem pembayaran, BI memiliki tugas untuk menjaga kelancaran sistem pembayaran di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Sumut,” kata Deputi Kepala Perwakilan BI Sumatera Utara (Sumut), Suharman Tabrani dalam keterangannya, Selasa (12/9/2023).

Suharman menambahkan, BI mengedarkan uang rupiah kepada masyarakat dalam berbagai cara baik langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, BI membuka layanan kas penukaran uang rupiah melalui kas mobil keliling. Sedangkan secara tidak langsung, BI berkoordinasi dengan perbankan melakukan peredaran uang Rupiah dalam jumlah dan pecahan yang dibutuhkan masyarakat.

Dia mengatakan, bisa diperhatikan uang rupiah yang berada di tangan masyarakat saat ini tentunya dalam klasifikasi yang berbeda yaitu uang layak edar dan uang tidak layak edar. Masyarakat umumnya pasti menyenangi uang rupiah dalam kondisi layak edar. Hal ini terlihat pada momen Hari Besar Keagamaan dimana masyarakat sangat antusias dalam mendapatkan uang layak edar tersebut.

“Masyarakat saat ini sudah dalam kondisi mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah melalui 3D yaitu dilihat, diraba dan diterawang. Seiring dengan perkembangan zaman, maka diperlukan transformasi edukasi yang saat ini dikenal dengan nama Cinta Bangga Paham Rupiah atau BP Rupiah,” katanya.

Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Pendidikan Sumut yang diwakili oleh Kepala Seksi SMA dan Pendidikan Khusus Wilayah III, Ali Azmiral, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya ToT Cinta Bangga Paham Rupiah kepada para guru SD, SMP, dan SMA/SMK di Kabupaten Sergai dan Kota Tebing Tinggi. “Ini menjadi wadah akselerasi pengembangan CBP Rupiah kepada masyarakat di Sumut khususnya Sergai dan Tebing Tinggi serta langkah positif dalam upaya meningkatkan mindset masyarakat tentang rupiah,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi, Idam Khalid, juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini sehingga masyarakat khususnya di Kota Tebing Tinggi dapat lebih Cinta Bangga Paham Rupiah sehingga terhindar dari uang palsu ataupun uang mutilasi yang sangat viral beberapa waktu ini. Beliau juga sangat interaktif terhadap acara ini terlihat bagaimana beliau mengecek secara langsung kondisi uang rupiah yang ada di saku para peserta.

Pada ToT tersebut, Rudi Agustian dari BI membuka materi awal tentang CBP Rupiah. Secara umum, materi dibagi tiga yaitu Cinta, Bangga dan Paham Rupiah. Materi ini berisi tentang bagaimana cara mengenali dan menjaga uang rupiah dengan baik. Kedua, materi Bangga Rupiah yang berisi tentang sejarah, cerita pahlawan, wisata dan tarian yang ada pada uang Rupiah. Terakhir, materi Paham Rupiah yang berisi tentang bagaimana masyarakat untuk secara bijak dalam melakukan transaksi uang rupiah.

Tentunya masyarakat banyak yang penasaran tentang berita yang viral belakangan waktu ini yaitu video uang mutilasi. Seluruh hadirin sangat menanti bagaimana respon BI terkait uang mutilasi tersebut. BI secara umum memberikan konfirmasi melalui berbagai kanal media seperti media sosial terkait keberadaan uang mutilasi tersebut.

Ibrahim Hasim dan Reza Febrian, dari BI pada kegiatan ini menyampaikan kepada seluruh hadirin bahwa dengan adanya pemahaman Cinta Bangga Paham Rupiah yang baik, maka seyogyanya masyarakat akan dapat terhindar dari peredaran uang palsu maupun uang mutilasi. Pada kesempatan ini seluruh peserta mendapatkan tips/trik dan praktek secara langsung mendeteksi keaslian uang rupiah dengan alat khusus dari BI.

Selain itu, ada juga literasi tentang keuangan digital dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai sarana transaksi yang lebih cepat, murah, mudah, aman dan handal atau disingkat CEMUMUAH. Melalui transaksi non tunai, masyarakat akan terhindar dari uang palsu maupun uang mutilasi.

Saat menutup ToT, Kepala Tim Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah BI, Azhari, mengatakan, kepada seluruh stakeholder seperti perbankan, pemerintahan, yayasan, sekolah, organisasi dan perkumpulan lainnya dibuka kesempatan menghubungi BI jika ingin mendapatkan edukasi CBP Rupiah. “Jadi masyarakat dapat aware terhadap uang rupiah,” katanya.

 

Reporter : Siti Amelia