Beranda blog Halaman 4

Dipimpin Halomoan Samosir, KONI Medan Harapkan Prestasi Biliar Lebih Baik

0

mimbarumum.co.id – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Medan merasa bangga dan memberikan apresiasi atas prestasi biliar Kota Medan pada Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) 2022.

Untuk itu, Ketua POBSI Kota Medan yang terpilih diharapkan bisa mempertahankan prestasi pada Porprovsu 2026 mendatang.

Hal itu dikatakan Ketua Umum KONI Kota Medan Aswindy Fachrizal, SE diwakili Sekretaris Umum Helty Susilo saat menghadapi Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) POBSI Medan di Puslat POBSI Sumut, Jalan Kapten Pattimura, Senin (16/6/2025).

Musorkot ini diikuti 13 klub atau rumah biliar. Mereka sepakat memilih secara aklamasi Ir. Halomoan Samosir sebagai Ketua POBSI Kota Medan periode 2025-2029. Turut hadir Ketua Pengprov POBSI Sumut Salomo TR Pardede, Pengurus KONI Medan Siefried, dan Ketua POBSI Medan periode sebelumnya Edi Ahuat.

“Pada Porprovsu 2022 lalu, POBSI Medan menjadi salah satu penyumbang medali terbanyak Kota Medan. Harapan kami prestasi ini bisa dipertahankan. Siapapun yang terpilih menjadi ketua, KONI Medan mendukung penuh,” kata Helty Susilo.

Selain itu, KONI Medan juga mendukung rencana POBSI Medan menggelar Kejuaraan Piala Wali Kota. Rencana ini dinilai positif untuk melahirkan atlet berprestasi.

“Ada tiga cabang olahraga yang akan menggelar Kejuaraan Piala Wali Kota Medan di Kebun Bunga, yakni bola tangan, panjat tebing, dan tenis lapangan. KONI Medan juga akan mendukung bila POBSI menggelar Kejuaraan Piala Wali Kota,” tandasnya.

Ketua Pengprov POBSI Sumut Salomo TR Pardede juga berharap agar POBSI Medan bisa meningkatkan prestasi. Selain itu, dia juga memberi beberapa saran kepada kepengurusan baru.

Salomo berharap agar POBSI Kota Medan mendata selurunnya rumah-rumah biliar di Kota Medan. Selain itu, juga menggelar kejuaraan antar klub atau rumah biliar. “Seperti yang pernah dilakukan sebelumnya, gelar kejuaraan biliar beregu,” sarannya.

Dia juga meminta agar POBSI Medan melakukan regenerasi atlet, khususnya putri. Sebab saat ini POBSI Sumut mengalami kekurangan atlet putri.

“Jadi saya berharap agar klub-klub atau rumah biliar di Kota Medan turut bekerja mencari atlet putri. Kalau ada atlet putri, kami dari POBSI Sumut siap membina di Puslat ini,” ungkap Salomo.

Sedangkan Ketua POBSI Medan terpilih Ir. Halomoan Samosir berjanji akan bekerja maksimal untuk memberikan prestasi lebih baik bagi Kota Medan. Dia juga berencana akan menggelar Kejuaraan Piala Wali Kota Medan pada Juli mendatang.

“Kami berencana menggelar Kejuaraan Piala Wali Kota Medan pada Juli mendatang. Untuk itu, kami mengharapkan dukungan semua pihak, khususnya KONI Kota Medan,” ungkap Halomoan.

Begitu juga dengan rumah biliar, Halomoan siap untuk merangkul semua pihak. Pihaknya berencana akan kembali mendata rumah biliar di Kota Medan.

Reporter : Jepri Zebua

Empat Pulau, Satu Skandal: Rebutan Wilayah, Rebutan Kekuasaan?

0

Sengketa empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara seolah menjadi gambaran betapa lemahnya negara dalam mengelola batas-batas wilayah. Empat pulau kecil: Panjang, Lipan, Mangkir Besar, dan Mangkir Kecil,  kini menjadi simbol besar dari betapa mudahnya batas-batas administratif digeser, diperebutkan, bahkan “diatur” ulang di balik meja kekuasaan.

Namun ini bukan soal Aceh atau Sumut semata. Ini adalah cerita tentang bagaimana negara perlahan kehilangan kendali atas dirinya sendiri,  Yakni tatkala sebuah wilayah bisa direvisi, diatur ulang, dan diperebutkan seperti aset pribadi. Dan kita pun menjadi patut bertanya, apakah negara ini sedang bingung, atau justru berpura-pura bingung karena ada skenario besar yang sedang dimainkan?

Apa yang terjadi di empat pulau itu bukanlah kasus tunggal. Indonesia saat ini menyimpan ratusan konflik batas wilayah antar kabupaten, antar provinsi, bahkan antar desa. Sebagian besar tidak kunjung selesai meski puluhan tahun berlalu. Ombudsman RI mencatat ada lebih dari 300 titik rawan sengketa batas yang belum jelas status hukumnya. Bahkan ada desa yang masuk dua kabupaten, atau pulau yang dicatat dalam dua provinsi berbeda.

Yang ironis, ini terjadi dalam satu negara yang katanya negara kesatuanu. Kepala daerah, alih-alih menyelesaikan secara damai, justru terlibat dalam saling klaim dan saling rebut wilayah, seperti penguasa feodal zaman silam. Mereka bersaing mengklaim satu wilayah karena tahu bahwa siapa yang menguasai, dialah yang memanen anggaran, pajak, proyek, dan legitimasi politik.

Apakah ini untuk kepentingan rakyat? Tidak selalu. Karena kenyataannya, siapa pun yang mengelola, seharusnya hasil kekayaan alam itu kembali untuk kepentingan bangsa. Tapi justru, yang terjadi adalah sebaliknya, daerah memperebutkan batas ditengarai bukan demi pelayanan, melainkan demi potensi ekonomi.

Di tengah konflik ini, pemerintah pusat tampil sebagai aktor paling ambigu. Seringkali berdalih “masih dikaji”, “belum ada data lengkap”, atau “menunggu validasi geospasial”. Padahal, negara memiliki seluruh perangkat. Ada Badan Informasi Geospasial dan Kemendagri, bahkan ada  Perpres soal satu peta nasional. Tapi kenapa konflik seperti Aceh–Sumut terus berlarut? Ada dua kemungkinan: pemerintah pusat tidak mampu, atau justru tidak mau menyelesaikan.

Jika tidak mampu, maka ini adalah kegagalan sistemik. Tapi jika tidak mau, maka ini lebih berbahaya. Artinya, ada kepentingan yang sengaja dibiarkan menggantung. Konflik dibuat samar agar bisa dinegosiasikan di belakang layar. Wilayah dijadikan alat tukar politik. Kepastian hukum diperdagangkan untuk konsesi atau dukungan.

Teori Konspirasi atau Fakta yang Belum Dibuka?

Dalam konteks empat pulau yang diklaim Sumut dari Aceh, mencuat spekulasi yang lebih dari sekadar teknis batas bahwa ini bagian dari proyek besar rejim sebelumnya untuk mengatur ulang peta kekuasaan di Sumatera Utara. Pengalihan wilayah ke Sumut diduga bukan hanya soal peta, tetapi rancang bangun politik dinasti,

Gubernur Sumut, disebut-sebut sedang disiapkan untuk mengelola wilayah-wilayah kaya sumber daya, termasuk pulau-pulau strategis itu. Dengan penguasaan administratif, pemerintah provinsi bisa mendorong kebijakan investasi, pembangunan kawasan, dan kerjasama swasta. Tentu ini celah emas bagi kapital dan koneksi kekuasaan.

Muncul dugaan bahwa pulau-pulau itu akan disulap menjadi kawasan ekonomi khusus, proyek wisata premium, atau bahkan pusat logistik regional yang dikendalikan oleh oligarki dan kartel bisnis properti. Dalam skenario ini, konflik batas hanya permukaan tetapi yang lebih penting adalah siapa yang akan mendapat akses legal untuk mengeksploitasi sumber daya.

Konflik Kepentingan: Rakyat di Mana?

Jika narasi konspirasi ini benar atau bahkan separuhnya saja, maka kita sedang menyaksikan pengkhianatan atas prinsip negara kesatuan. Wilayah bukan lagi milik bersama, tetapi menjadi barang dagangan elite. Di sisi lain, masyarakat lokal, baik dari Aceh maupun Sumut, justru menjadi penonton dalam perebutan yang melibatkan aktor-aktor kuat: pemerintah pusat, pengusaha, dinasti politik, dan oligarki nasional.

Ini menjelaskan mengapa kepala daerah kerap begitu ngotot mempertahankan klaim wilayah. Bukan demi pelayan publik, tapi demi potensi investasi. Bukan demi warga, tapi demi nilai jual proyek di masa depan.

Logika ini membunuh semangat kebangsaan. Karena di dalam satu republik, sesama kepala daerah justru saling sikut demi klaim otoritas, seakan-akan wilayah yang diperebutkan akan menjadi kerajaan kecil pribadi mereka. Mereka lupa bahwa siapa pun yang mengelola, seharusnya kekayaan itu kembali ke seluruh rakyat Indonesia.

Kecuali memang, sejak awal niatnya bukan untuk rakyat,  melainkan untuk memperkaya kelompok sendiri.

Negara tidak boleh terus berdiri di tengah dan pura-pura netral. Pemerintah pusat harus secara terbuka menjelaskan alasan pengalihan empat pulau tersebut. Jika ada kekeliruan teknis, akui. Jika ada desain politik, bongkar. Jika ada indikasi konflik kepentingan, selidiki.

Jangan biarkan ruang-ruang negara dijadikan transaksi kekuasaan. Jangan biarkan rakyat diadu dalam konflik yang tidak mereka ciptakan.

 

Sambut HUT Bhayangkara ke-79, Polda Sumut Gelar Bakti Kesehatan dan Sosial untuk 2.000 Warga Belawan

mimbarumum.co.id – Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79, Polda Sumatera Utara menggelar kegiatan Bakti Kesehatan dan Bakti Sosial yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Kegiatan ini berlangsung di Gudang BSA (Belawan Samudera Abadi), Jalan Gabion, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, pada Senin pagi (16/6/2025), mulai pukul 08.00 WIB.

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., memimpin langsung kegiatan kemanusiaan ini, didampingi sejumlah Pejabat Utama Polda Sumut, perwakilan TNI AL, Forkopimda, serta tokoh masyarakat dan agama.

Kehadiran para tokoh penting tersebut menandakan kuatnya sinergitas antarinstansi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi warga.

Dalam kegiatan ini, Kapolda Sumut bersama para pejabat lainnya meninjau langsung pelaksanaan layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Layanan tersebut mencakup pemeriksaan kesehatan umum, sunat massal, donor darah, serta pemeriksaan paru-paru dan gigi.

“Melalui kegiatan ini, Polri ingin hadir lebih dekat dengan masyarakat. Bakti Kesehatan dan Bantuan Sosial ini merupakan bentuk kepedulian nyata Polri kepada masyarakat, khususnya dalam menyambut Hari Bhayangkara ke-79,” ujar Irjen Whisnu Hermawan.

Tak hanya itu, simbol kepedulian juga ditunjukkan dengan penyerahan bantuan berupa kursi roda dan tongkat bagi warga lanjut usia, yang secara langsung diserahkan oleh Kapolda Sumut kepada perwakilan penerima manfaat.

Kegiatan ini juga dirangkai dengan Zoom Meeting bersama Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., yang memantau secara langsung pelaksanaan Bakti Kesehatan serentak di seluruh Indonesia serta berdialog interaktif dengan sejumlah peserta.

Total sebanyak 2.000 warga mengikuti kegiatan ini, yang tidak hanya menerima layanan kesehatan gratis, tetapi juga mendapatkan paket sembako sebagai bentuk dukungan Polri terhadap kesejahteraan masyarakat.

Sekitar pukul 11.10 WIB, kegiatan Zoom bersama Kapolri berakhir, dan Kapolda Sumut beserta rombongan meninggalkan lokasi. Meski demikian, kegiatan pelayanan kesehatan masih terus berlangsung dalam suasana yang aman, tertib, dan penuh kehangatan.

Dengan semangat pengabdian tanpa batas, Polri terus berupaya hadir sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat yang senantiasa membawa manfaat nyata. Melalui kegiatan seperti ini, Hari Bhayangkara tak sekadar menjadi perayaan institusi, tetapi momentum untuk lebih mendekatkan diri dengan rakyat.

Reporter: Jafar Sidik

Kisruh Tarif Parkir di RSUD Pirngadi, Komisi II DPRD Medan Minta Manajemen dan Pengelola Parkir Duduk Bersama

0

mimbarumum.co.id – Ketua Komisi II DPRD Medan H. Kasman meminta RSUD Pirngadi Medan segera menyelesaikan persoalan tarif parkir yang belakangan viral di media sosial. Pihaknya meminta permasalahan tersebut bisa diselesaikan secara internal sehingga permasalahannya tidak meluas.

“Kita meminta kepada manajemen RSUD Pirngadi dan pengelola parkir bisa kembali duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan ini, saya yakin persoalan ini bisa diselesaikan karena terjadi miskomunikasi saja,” kata Kasman saat memimpin Rapat Dengar Pendapat dengan pihak RSU Pirngadi, CV. Samaru selaku pengelola parkir serta sejumlah dokter di ruang Komisi II DPRD Medan, Senin (16/05/2025).

Terkait viralnya persoalan ini, Kasman juga mengaku sangat menyayangkan dan meminta persoalan ini bisa dicari jalan keluarnya tanpa harus melibatkan banyak pihak.

“Dalam persoalan ini ada banyak faktor, dari mulai kurangnya sosialisasi penerapan tarif parkir portal yang dijalankan di RSUD Pirngadi Medan,” ungkapnya.

Kemudian terkait adanya permintaan sejumlah pihak soal tarif parkir bagi dokter dan karyawan di RSUD Pirngadi, Kasman menyampaikan kalau hal tersebut bisa dan sudah dituangkan dalam MoU dengan pihak ketiga.

“Bagi dokter dan karyawan serta dokter magang ada ketentuannya diatur dalam MoU tersebut sehingga tidak memberatkan, jadi persoalan ini perlu dilakukan duduk bersama agar masing-masing pihak bisa memahami aturan yang ada,” katanya.

Sementara itu, dr. Deni Soeroso menyampaikan, pihaknya mengharapkan pengelolaan parkir di RSUD Pirngadi tidak dikelola seperti di Mall.

Ia megharapkan pengelolaan parkir di rumah sakit milik Pemko Medan itu bisa dievaluasi, karena RSUD Pirngadi merupakan rumah sakit milik pemerintah sekaligus sebagai rumah sakit pendidikan.

“Kita minta di Rumah Sakit Pirngadi jangan seperti di mall, parkirnya per jam. Perlu diingat, ini rumah sakit milik pemerintah sekaligus tempat pendidikan juga,” katanya.

Deni menyampaikan, dengan penerapan tarif parkir tersebut banyak dokter, baik itu koas (co-Assistant) dan PPDS yang terpaksa harus bolak balik ke rumah sakit, terpaksa membayar tarif parkir berkali-kali sehingga membebani mereka,” ungkapnya.

Pria berkacamata ini meminta majanajemen rumah sakit dan pengelola parkir bisa menggeratiskan khusunya bagi para dokter, koas dan PPDS.

“Seperti di rumahsakit lainnya, juga bagi dokter dan karyawan lainnya itu dikecualikan dapat pembebasan tarif alias gratis,” katanya seraya mengatakan, jika dalam perjalannannya soal tarif parkir juga minim sosialisasi sehingga para dokter dan karyawan tidak memahaminya.

Sementara itu, dalam rapat tersebut perwakilan CV Samaru, Manurung mengaku pihaknya adalah pengelola resmi parkir di Pirngadi Medan sesuai MoU yang sudah disepakati. Pihaknya mengaku sudah mensosialisasikan program tersebut ke pihak manajemen RSUD Pirngadi.

“Untuk parkir ini sebenarnya sudah kami sosialisasikan, khusus untuk dokter, coas dan karyawan itu bisa menggunakan fasilitas parkir berlangganan. Khusus bagi mereka, parkir sepeda motor itu Rp30 ribu per bulan dan untuk mobil 60 ribu per bulan,” jelasnya.

Diakuinya, saat ini untuk parkir berlangganan tersebut tercatat ada 52 mobil dokter dan 456 unit sepeda motor.

“Karyawan dan dokter RS Pirngadi mendapatkan tarif khusus: Rp1.000 untuk sepeda motor dan Rp2.000 untuk mobil, berlaku 24 jam,” katanya.

Kemudian untuk tarif parkir normal, pihaknya juga menerapkan sesuai dengan Peraturan Daerah dimana untuk Sepeda motor dikenakan tarir Rp3000 per jamnya kemudian untuk mobikl Rp 5000 per Jamnya.

“Jadi tarif itu sesuai perda,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Direktur RSUD Pirngadi Medan Afifudin, Sp.BM membenarkan adanya kerjasama pengelolaan parkir dengan CV Samaru.

Pihaknya juga terus melakukan komunikasi terkait tarif yang belakangan viral di media sosial.

“Terkait pengelolaan parkir ini, ada beberapa kebijakan yang kita laksanakan, salah satunya meminta dokter coas agar tidak membawa kendaraan ke rumah sakit, termasuk menyiasati mereka para pasien yang melakukan Hemodialisis juga bisa masuk dalam program parkir berlangganan karena tentunya agar tidak membebani mereka,” katanya, mengakhiri.

Reporter: Jafar Sidik

Dugaan Korupsi di BUMD TSM, Bupati Tapsel Diminta Lakukan Investigasi Menyeluruh

0

mimbarumum.co.id – Akademisi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) sekaligus putra daerah Tapanuli Selatan, Dr. Suheri Harahap, M.Si, mendesak Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Gus Irawan Pasaribu, agar segera memerintahkan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) atau Inspektorat untuk menggelar investigasi menyeluruh terhadap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Tapanuli Selatan Membangun (TSM).

Desakan ini muncul menyusul dugaan penyalahgunaan dana oleh Direktur PT TSM, Muhammad Yunus Hutasuhut.

Dr. Suheri meminta pihak Pemkab Tapsel, khususnya Asisten I selaku komisaris BUMD, untuk menjelaskan secara transparan kepada publik terkait kisruh yang terjadi.

“Masyarakat berhak tahu, jangan ada yang ditutupi. Saya akan mengawal kasus ini hingga tuntas. BUMD harus bersih dan dikelola secara profesional,” ujar Suheri, Senin (16/6/2025).

Ia juga menyoroti sikap Direktur PT TSM yang dinilai membangkang hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan arahan lisan Bupati Tapsel.

“Tanpa persetujuan DPRD, Direktur masih berani menggunakan dana yang jelas-jelas sudah dilarang. Ini harus diusut, termasuk apakah ada kaitannya dengan posisinya dalam tim sukses pasangan calon Bupati sebelumnya,” tambahnya.

RUPS PT TSM tercatat digelar pada 22 Mei 2024 dan dihadiri Bupati Tapsel Dolly Pasaribu selaku pemegang saham, Komisaris Hamdan Zen, dan Direktur Muhammad Yunus Hutasuhut.

Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu, saat dikonfirmasi menyatakan, pihaknya sudah menugaskan Inspektorat untuk menelusuri dugaan penyimpangan tersebut.

“Kami serius menangani masalah ini. Semua harus sesuai aturan, dan tidak boleh ada yang bermain-main dengan uang negara,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur PT TSM, Muhammad Yunus Hutasuhut, dalam keterangan singkatnya membantah telah menyalahgunakan dana.

“Semua penggunaan anggaran sudah sesuai kebutuhan operasional dan dapat dipertanggungjawabkan. Kami siap diaudit,” ujarnya.

Dr. Suheri menegaskan, dana yang sudah terlanjur digunakan harus dikembalikan ke kas perusahaan.

“Tidak ada alasan, uang itu harus kembali. Ini soal tanggung jawab moral dan hukum,” pungkasnya.

Reporter: Jafar Sidik

Sumut Target Lima Besar STQH Nasional 2025

mimbarumum.co.id – Sumatera Utara (Sumut) menargetkan masuk ke lima besar rangking pada Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) Tingkat Nasional tahun 2025, yang akan diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara. Optimisme itu disampaikan Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Sumut Palid Muda Harahap. 
Menurut Palid, peserta STQH Tingkat Provinsi Sumut tahun ini semuanya tampil dengan baik. “STQH itu target kita ke nasional, paling tidak peserta kita ini tampil dengan terbaik, kalau tahun lalu kita lima besar, sekarang minimal lima besar,” kata Palid, di lokasi STQH, Wisma Atlet Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Sumut, Deliserdang, Senin (16/6/2025).
Pada tahun ini, menurut Palid, banyak peserta baru yang berpartisipasi. Ia pun banyak melihat para peserta yang tampil dengan baik.
“Alhamdulillah para peserta tampak antusias sekali, banyak pendatang baru, terutama di cabang Karya Tulis Ilmiah Hadis, ini pendatang baru semua,” kata Palid.
Palid juga  menyampaikan, Lomba Karya Tulis Ilmiah Hadis merupakan cabang lomba yang baru pertama kali diperlombakan. Para pesertanya juga notabene pendatang baru. Ia pun optimis dengan kemampuan para peserta tersebut.
Salah seorang Dewan Hakim STQH Sumut 2025 Bambang Laksono mengakui kemampuan para peserta telah meningkat dari tahun-tahun lalu. Hal tersebut disebabkan banyak kabupaten/kota yang telah mempersiapkan kafilahnya secara matang.
“Kita lihat meningkat, biasanya kan dominasi hanya satu dua kabupaten/kota saja, kalau tahun ini kita lihat sudah merata,” ungkap Bambang.
Ia menambahkan, cabang favorit ada pada hadis dan tahfiz. Sebab kedua cabang ini banyak diikuti oleh qori nasional yang sering bertanding di luar negeri.
Sebagai informasi, Perlombaan STQH ini diadakan di Gedung Astaka dan Kantor Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan di Jalan Pancing, mulai 11-16 Juni 2025. STQH ditutup pada 16 Juni 2025 malam, di Aula Raja Inal Siregar, sekaligus dengan pengumuman pemenang. Para pemenang akan mewakili Sumut pada STQH Nasional yang akan digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara pada Oktober 2025.
Reporter : Siti Amelia

Bupati Langkat Dukung Langkat Run Fest 2025: Sehatkan Warga, Bangkitkan UMKM

0
mimbarumum.co.id-Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH menerima audiensi dari panitia pelaksana Langkat Run Fest 2025 di ruang kerja Bupati Langkat pada Senin, 16 Juni 2025. 
Pertemuan ini membahas persiapan kegiatan akbar yang akan digelar pada 3 Agustus 2025 mendatang di Alun-alun T. Amir Hamzah Stabat, dengan target peserta mencapai 3.000 orang.
Ketua panitia pelaksana, Ilham Dwi Pranata, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program kerja Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Langkat dan mengusung tema “Langkat Sehat, UMKM Bangkit.” Tema ini sejalan dengan visi-misi Bupati Langkat dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat serta memberdayakan pelaku UMKM lokal.
Adapun rangkaian kegiatan dalam Langkat Run Fest 2025 meliputi:
1. Lomba lari 10K untuk kategori umum putra/putri,
2. Lomba lari 5K untuk kategori pelajar putra/putri,
3. Senam massal,
4. Bazar UMKM lokal.
Panitia juga menjelaskan bahwa biaya pendaftaran bagi peserta umum ditetapkan sebesar Rp100.000, sedangkan untuk pelajar digratiskan sebagai bentuk dukungan terhadap generasi muda.
Dalam audiensi tersebut, Bupati Syah Afandin menyambut positif rencana kegiatan ini dan menyatakan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Langkat. Ia menilai bahwa Langkat Run Fest merupakan momentum strategis untuk mendorong gaya hidup sehat sekaligus menghidupkan sektor UMKM di daerah.
“Langkat Run Fest adalah langkah nyata dalam mempromosikan hidup sehat sekaligus mengangkat potensi UMKM lokal. Selain berdampak pada kesehatan masyarakat, event ini juga menjadi sarana promosi wisata Langkat,” ujar Bupati.
Bupati juga berharap semua pihak dapat berkolaborasi dan berkontribusi menyukseskan acara ini. Ia menekankan pentingnya dukungan lintas sektor agar kegiatan ini berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
“Kegiatan ini bukan sekadar ajang olahraga, tetapi juga momen untuk mempererat kebersamaan, membangun semangat kolaborasi, dan menunjukkan bahwa Langkat siap menjadi tuan rumah bagi even-even besar,” tambahnya.
Turut hadir dalam audiensi tersebut Inspektur Drs. Hermansyah, M.IP, Kadis Pemuda dan Olahraga Ngaturken PA, M.Pd, Kadis Perhubungan Arie Ramadhany, S.IP, M.SP, Kadis Kominfo Wahyudiharto, S.STP, M.Si, Ketua PASI Langkat Novandi Darma, serta segenap panitia pelaksana Langkat Run Fest 2025.
Dengan dukungan penuh dari Bupati Langkat, diharapkan Langkat Run Fest 2025 akan menjadi event tahunan yang dinantikan masyarakat dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pembangunan di Kabupaten Langkat.
Reporter: Muhammad Heri Syahputra

Bupati Langkat Sambut Investasi PT Le Minerale: Dorong Ekonomi dan Serap Tenaga Kerja Lokal

0
mimbarumum.co.id-Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH menyambut baik rencana investasi PT Tirta Fresindo Jaya (Le Minerale) yang akan membangun cabang pabrik air minum dalam kemasan di Kabupaten Langkat. Audiensi antara pihak perusahaan dan Pemerintah Kabupaten Langkat digelar di ruang kerja Bupati pada Senin, 16 Juni 2025.
Pertemuan ini menjadi ajang pemaparan rencana bisnis dari PT Le Minerale, yang akan menanamkan modalnya melalui pembangunan fasilitas produksi di Langkat. Pihak perusahaan menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk memperluas jangkauan produksi sekaligus menggali potensi daerah yang dinilai strategis dari segi sumber daya dan lokasi.
Rencana ini disambut positif oleh Bupati Syah Afandin. Ia menilai bahwa masuknya investasi besar seperti PT Le Minerale merupakan peluang emas untuk meningkatkan geliat ekonomi daerah dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
“Kami menyambut baik rencana PT Le Minerale untuk berinvestasi di Langkat. Ini adalah sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah kami,” ujar Bupati Syah Afandin.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Langkat sangat terbuka terhadap kehadiran investor yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat, selama tetap mengikuti ketentuan dan peraturan yang berlaku.
“Pemerintah daerah akan memberikan kemudahan dalam proses perizinan dan dukungan yang dibutuhkan, agar pembangunan dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi warga Langkat,” tambahnya.
Selain memberikan dukungan administratif, Bupati juga menekankan pentingnya partisipasi tenaga kerja lokal dalam operasional perusahaan ke depan. Ia berharap agar keberadaan pabrik Le Minerale di Langkat bisa berdampak langsung pada pengurangan angka pengangguran di daerah.
“Kami ingin investasi ini tidak hanya membangun fisik, tapi juga membangun kehidupan masyarakat. Gunakan tenaga kerja lokal sebanyak mungkin,” tegasnya.
Pihak PT Le Minerale mengapresiasi sambutan hangat dari Bupati dan jajaran Pemkab Langkat, serta menyatakan komitmen untuk menjalin kerja sama yang erat dan berkelanjutan.
Audiensi ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Langkat H. Amril, S.Sos., M.AP, Staf Khusus Bupati Surianto, S.Sos., Kadis Kominfo Wahyudiharto, S.STP., M.Si., serta perwakilan dari manajemen PT Tirta Fresindo Jaya (Le Minerale).
Dengan hadirnya investasi dari PT Le Minerale, Kabupaten Langkat semakin memperkuat posisinya sebagai daerah yang ramah investasi, sekaligus mempertegas komitmen Bupati H. Syah Afandin dalam menghadirkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berpihak kepada masyarakat.
Reporter: Muhammad Heri Syahputra

Bupati Langkat Dukung Kolaborasi Pendidikan dengan ST Alwasliyah Binjai

0
mimbarumum.co.id-Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH menerima audiensi dari jajaran Sekolah Tinggi Alwasliyah (STA) Kota Binjai di Ruang Kerja Kantor Bupati Langkat pada Senin, 16 Juni 2025. 
Pertemuan ini bertujuan mempererat silaturahmi sekaligus membahas peluang kerja sama dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Langkat.
Dalam audiensi tersebut, pihak STA Binjai memaparkan sejumlah program unggulan yang tengah mereka jalankan dan menyampaikan harapan untuk menjalin kemitraan strategis dengan Pemerintah Kabupaten Langkat, termasuk rencana penandatanganan nota kesepahaman (MoU).
Salah satu bentuk kerja sama yang diusulkan adalah pemberian izin bagi para mahasiswa untuk melaksanakan praktik lapangan atau kuliah kerja nyata (KKN) di berbagai wilayah Kabupaten Langkat, sebagai bagian dari implementasi pembelajaran berbasis lapangan.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Langkat Syah Afandin menyambut baik usulan kerja sama tersebut dan menegaskan bahwa Pemkab Langkat terbuka terhadap kolaborasi pendidikan dengan berbagai institusi, demi kemajuan generasi muda.
“Kami mendukung penuh program-program pendidikan bagi anak-anak Langkat. Kami tidak bisa mengikat, generasi muda Langkat bebas memilih tempat belajar, baik di dalam maupun di luar kabupaten. Yang penting adalah kualitas dan komitmen untuk belajar,” ungkap Bupati.
Bupati juga berharap pertemuan ini menjadi awal yang baik untuk sinergi antara pemerintah daerah dan dunia pendidikan, terutama dalam peningkatan mutu SDM lokal.
“Kami siap memfasilitasi kerja sama yang berdampak pada peningkatan kapasitas pemuda Langkat. Pendidikan adalah kunci kemajuan, dan kolaborasi seperti ini sangat kami harapkan,” tambahnya.
Pertemuan berlangsung dengan suasana hangat dan penuh semangat kolaborasi. Kedua belah pihak sepakat untuk menindaklanjuti komunikasi ini dengan pertemuan lanjutan yang lebih teknis terkait penyusunan dan penandatanganan MoU.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Bupati H. Syah Afandin dalam memperluas akses pendidikan berkualitas dan membuka ruang partisipasi lembaga pendidikan dalam pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Langkat.
Reporter: Muhammad Heri Syahputra

Pelindo Regional 1 Tanjung Balai Asahan Sambut Kunjungan Kepala Kantor Imigrasi Tanjung Balai Asahan Bahas Pembangunan PMI Lounge

0

mimbarumum.co.id – General Manager Pelindo Regional 1 Tanjung Balai Asahan, Bapak Anwar Ahmad, menerima kunjungan Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tanjung Balai Asahan, Bapak Barandaru Widyarto, beserta jajaran, pada hari Rabu, 11 Juni 2025.

Pertemuan yang berlangsung di Kantor Pelindo Regional 1 Tanjung Balai Asahan ini membahas rencana strategis pembangunan PMI Lounge di Pelabuhan Teluk Nibung.

Kunjungan ini menjadi langkah awal sinergi antara instansi pelabuhan dan keimigrasian dalam memberikan pelayanan yang lebih humanis dan terintegrasi bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang melalui Pelabuhan Teluk Nibung sebagai titik keberangkatan dan kepulangan.

Dalam keterangannya, General Manager Pelindo Regional 1 Tanjung Balai Asahan, Anwar Ahmad, menyampaikan bahwa Pelindo mendukung penuh inisiatif tersebut.
“Kami menyambut baik kolaborasi ini sebagai bentuk komitmen kami dalam memberikan fasilitas yang layak dan nyaman bagi PMI. PMI Lounge ini diharapkan dapat menjadi ruang transit yang aman, nyaman, dan manusiawi bagi saudara-saudara kita yang bekerja di luar negeri,” ujar Anwar Ahmad.

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tanjung Balai Asahan, Barandaru Widyarto, menjelaskan bahwa tujuan utama dari pembangunan lounge ini adalah untuk memberikan perlindungan dan pelayanan yang optimal kepada PMI, sesuai dengan amanat undang-undang dan arahan pemerintah pusat.

“Pembangunan PMI Lounge ini bukan hanya soal fasilitas fisik, tetapi juga mencerminkan penghargaan negara terhadap para PMI sebagai pahlawan devisa. Kami berharap dengan adanya lounge ini, pelayanan keimigrasian juga dapat berjalan lebih efektif dan terkoordinasi,” kata Barandaru.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat untuk membentuk tim teknis guna menindaklanjuti rencana pembangunan, termasuk desain, penyesuaian teknis pelabuhan, serta integrasi layanan antar-instansi.

Harapan ke depan, PMI Lounge di Pelabuhan Teluk Nibung dapat menjadi proyek percontohan pelayanan terpadu PMI di wilayah pelabuhan, yang mendukung kelancaran mobilitas pekerja migran sekaligus menjunjung tinggi aspek kemanusiaan dan profesionalisme pelayanan publik.

 

Reporter : Siti Amelia