Beranda blog Halaman 3

Rektor Lantik 1.090 Wisudawan UMA Jadilah Job Creator

mimbarumum.co.id – Universitas Medan Area (UMA) mendorong para wisudawan agar tak hanya menjadi pencari kerja, tapi juga pencipta lapangan kerja. 

“Kita harus berani mengambil peran sebagai job creator, bukan semata-mata job seeker,” kata Rektor Universitas Medan Area (UMA), Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng., M.Sc saat melantik 1.090 wisudawan dalam Wisuda Periode I Tahun 2025 di Gelanggang Mahasiswa Kampus I UMA, Jalan Kolam, Medan Estate, Sabtu (21/6/2025).

Hadir di acara tersebut, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah 1 Sumatera Utara Prof Drs Saiful Anwar Matondang, MA, PhD, Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut Dr Rudy Brando Hutabarat, Ketua Umum PB IKA UMA Hj Rita Wizni Rahudman, Ketua Forum Silaturahmi Alumni UMA Drs Batara Surya Yusuf, Ketua Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim (YPHAS) Drs M Erwin Siregar, MBA, Sekretaris Yayasan Dr Akbar Siregar para wakil rektor, dekan dan ketua program studi.
Wisuda bernuansa etnik nusantara ini mengangkat tema “From Exellence to Global Impact: UMA Graduates Commit to Sustainable Change”.

Tema ini, kata rektor, bukan sekadar slogan, melainkan panggilan zaman dan sebuah penegasan bahwa lulusan UMA bukan hanya dipersiapkan jadi sarjana, magister dan doktor, tetapi menjadi agen perubahan berkelanjutan di tingkat lokal, nasional, dan global.

Kata Prof. Dadan, perguruan tinggi saat ini tak hanya dituntut menghasilkan lulusan yang siap kerja, tapi juga harus mampu menciptakan lulusan yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing global. 
“UMA berkomitmen menjadi Green digital University menggabungkan transformasi digital yang berkelanjutan dengan prinsip-prinsip ramah lingkungan,” ujarnya.

Namun demikian, ia menekankan, kemampuan teknis saja tidak cukup. “Sebagus apapun teknologi, tidak akan berarti tanpa karakter dan integritas. Itu fondasi utama yang harus dibawa ke mana pun Anda melangkah,” pesannya kepada para lulusan.

Rektor menambahkan, era digital bukan hanya tentang kemajuan teknologi, tapi juga tentang kecerdasan dalam mengelola perangkat dan membangun karakter. 

“Digitalisasi telah menyentuh semua lini kehidupan. Ini menuntut kita tidak hanya mahir menggunakan teknologi, tapi juga cerdas mengelola dan menyesuaikan diri dengan perkembangan global,” tegas Prof. Dadan di hadapan para lulusan dan undangan.

Sementara Ketua Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim, M. Erwin Siregar, SE, MBA menyebut, selain itu perguruan tinggi juga diharapkan beradaptasi dan bertransfomasi dalam membekali mahasiswa dengan pengetahun serta keterampilan yang relevan dengan tantangan dunia kerja guna menghadapi tantangan teknologi dan perubahan sosial,” katanya

Erwin mengingatkan wisudawan, dengan menyandang gelar akademik baru, wisudawan kini memiliki tanggung jawab baru yang lebih tinggi untuk mampu berperan dan berkiprah di tengah masyarakat Indonesia dan peradaban dunia internasional.

Ia juga menekankan pentingnya semangat juang dan kerja sama dalam menghadapi masa depan. “Perjalanan kalian masih panjang. Tantangan zaman akan semakin kompleks. Yang dibutuhkan adalah kerja keras, sikap pantang menyerah, dan karakter yang kuat,” katanya.

Sedangkan Kepala LLDikti Wilayah I Sumut, Prof. Saiful Anwar Matondang, turut mengapresiasi capaian UMA. Ia menyebut UMA sebagai salah satu kampus swasta terbaik di Sumut dengan berbagai program studi yang telah meraih akreditasi unggul.

“Tantangan berikutnya adalah menciptakan terobosan program untuk menjawab akselerasi zaman digital. Wisuda bukanlah akhir, melainkan awal dari fase pembelajaran kehidupan yang sesungguhnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Rektor Bidang Penjaminan Mutu Pendidikan dan Pembelajaran Sherlly Maulana, ST, MT, melaporkan, sebanyak 1.090 lulusan yang diwisuda terdiri dari 960 orang dari program sarjana, 127 orang dari program magister, 3 orang dari program doktor ilmu pertanian, dan 1 orang mahasiswa asing berkebangsaan Tiongkok.

Adapun wisudawan terbaik dari program sarjana adalah Tarsius Buluhati Bulolo dari Program Studi Teknik Informatika, IPK 3,98 dengan masa studi 3 tahun 6 bulan.

Kemudian wisudawan terbaik dari program pascasarjana atas nama Faisal Rahman dari Program Magister Administrasi Publik, IPK 4,0 dalam masa studi satu tahun 6 bulan. Lalu, wisudawan terbaik Program Doktor Ilmu Pertanian atas nama Darmansyah Siregar, IPK 3,91 dengan masa studi 2 tahun 6 bulan. 

Reporter : M Nasir

Bandar Judi Dadu Inisial D dan M Sukses Buka Lapak di Perbesi Tiga Binaga, Warga Resah

mimbarumum.co.id – Aktivitas judi dadu kopyok kembali mewabah di Tanah Karo. Teranyar, kegiatan ilegal tersebut terlihat di Desa Perbesi, Kecamatan Tiga Binaga. Belakangan diketahui lapak judi tersebut dikelola oleh bandar berinisial D dan M.

Informasi yang diterima awak media, lapak judi milik D dan M tersebut diketahui pindahan dari Desa Sarinembah, Kecamatan Munte.

Dari amatan wartawan di lapangan, Kamis (19/6/2025), lokasi judi tersebut ramai dikunjungi. Itu terlihat dari kendaraan roda dua dan empat yang terparkir di depan sebuah warung bercat putih.

Keberadaan lokasi judi itu pun membuat resah warga sekitar. Salah satunya, Br Sebayang.

Menurutnya, mulai dari anak-anak muda yang sebagian pelajar, terlihat bebas keluar masuk di lokasi judi dadu kopyok yang hingga kini tak tersentuh oleh Polsek Tiga Binaga.

“Setiap harinya ratusan orang dari berbagai daerah mampir di lokasi tersebut. Bukan hanya mengundang kebisingan, namun warga di sekitar lokasi juga sudah sering mengeluhkan kehilangan hewan ternak dan barang lainnya,” ungkap Br Sebayang, kesal.

Hal senada juga disampaikan Logos. Ia mengaku marah kepada anaknya yang sering menghabiskan uang di arena dadu kopyok itu.

“Satu minggu yang lalu anak lajang saya menghabiskan uang hasil dari pertanian kami menanam jagung. Hanya sekejab dihabiskannya di lokasi judi. Jadi tolonglah bantu kami warga sini. Tolong sampaikan sama polisi biar di tangkap itu pengusahanya,” imbuh Logos, memelas.

Reporter: Jafar Sidik

Polda Sumut dan Tim Gabungan Sigap Tangani Dugaan Ancaman Bom di Pesawat Saudi Airlines

0

mimbarumum.co.id – Kesigapan dan sinergi aparat keamanan Indonesia kembali diuji. Ini terjadi saat dugaan ancaman bom kembali memaksa pesawat Saudi Airlines nomor penerbangan SV-5688 rute Jeddah–Muscat–Surabaya mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, Sabtu (21/6/2025).

Berkat respons cepat Polri, TNI, dan seluruh petugas bandara, 376 jemaah haji asal Jawa Timur berhasil dievakuasi dengan selamat.

Insiden bermula ketika otoritas pengatur lalu lintas udara di Kuala Lumpur menerima informasi dari Chennai, India, tentang dugaan ancaman bom terhadap pesawat Saudia SV-5688 yang sedang melintasi wilayah udara Asia Selatan.

Informasi tersebut segera diteruskan ke menara kontrol Medan-Kualanamu. Pada pukul 09.27 WIB, pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Kualanamu dan langsung diamankan.

Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H. dalam konferensi pers menyampaikan, pihaknya langsung mengambil langkah strategis dan terukur begitu menerima informasi.

“Kami langsung kerahkan kekuatan penuh, mulai dari pengamanan penumpang, kru, hingga sterilisasi pesawat dan barang. Tim Jibom (penjinak bom) dari Satbrimob Polda Sumut bersama TNI langsung bergerak cepat melakukan penyisiran menyeluruh. Alhamdulillah, tidak ditemukan bahan peledak atau benda mencurigakan,” jelas Kapolda.

Dibantu personel TNI dan avsec bandara, evakuasi dilakukan dengan tertib. Para penumpang tidak diperkenankan membawa barang bawaan dan langsung ditempatkan di area steril untuk pemeriksaan kesehatan dan keamanan. Tim Dokkes Polresta Deliserdang memastikan seluruh jemaah dalam keadaan sehat, meski 10 di antaranya membutuhkan bantuan kursi roda.

Setelah evakuasi penumpang, proses pemeriksaan dilanjutkan terhadap bagasi dan kargo pesawat. Sebanyak 634 koli diperiksa secara detail menggunakan x-ray oleh tim gabungan dari Satbrimob, Bea Cukai, dan otoritas bandara. Pukul 16.30 WIB, pesawat dinyatakan aman secara menyeluruh.

Plt. Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi, Nugroho Jati, mengapresiasi koordinasi lintas instansi yang sangat solid.

“Begitu informasi kami terima, seluruh tim langsung siaga. Dalam waktu singkat, evakuasi dan penyisiran selesai dengan tuntas. Penumpang kini telah diinapkan di hotel, dan pesawat direncanakan berangkat kembali Minggu dini hari,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas Penerbangan Wilayah II Medan, Asri Santosa menegaskan, keputusan mendarat darurat di Kualanamu merupakan prosedur keamanan yang diambil oleh kapten setelah mendapat info ancaman dari ATC Oman dan India.

“Komunikasi yang diterima berupa radio speech ground-to-ground tanpa nomor identifikasi, hanya menyebutkan negara. Meski belum bisa dipastikan motifnya, langkah pengamanan harus diambil maksimal. Dan itu berhasil dilakukan dengan sangat baik oleh jajaran aparat,” ungkap Asri.

Insiden ini sempat menyebabkan keterlambatan 21 penerbangan domestik dan internasional antara 15 menit hingga 2 jam. Namun demikian, penanganan yang sigap dan profesional dari aparat keamanan, otoritas bandara, dan seluruh instansi terkait menjadi bukti kesiapan Indonesia dalam menghadapi potensi ancaman terhadap keselamatan penerbangan.

Reporter: R/ Jafar Sidik

Nanda Ramli Respon Kekurangan Dokter Spesialis & Perawat: Jangan Main-main Soal Pelayanan Kesehatan

0

mimbarumum.co.id – Sekretaris Komisi II DPRD Kota Medan, H. Iswanda Ramli, mendukung pernyataan Wakil Wali Kota Medan, Zakiyuddin Harahap yang menegaskan perlunya koordinasi lintas sektor di lingkungan Pemko Medan guna memenuhi kebutuhan dokter dan perawat di RSUD dr Pirngadi dan RSUD Bachtiar Djafar.

Sebab, koordinasi yang buruk antara RSUD Pirngad, RSUD Bachtiar Jafar dengan Dinas Kesehatan serta Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Medan membuat kedua RS milik Pemko Medan tersebut masih kekurangan tenaga kesehatan hingga saat ini.

“Apa yang dikatakan Wakil Wali Kota Medan (Zakiyuddin Harahap) benar adanya. Harusnya RS Pirngadi, RS Bachtiar Djafar, Dinas Kesehatan hingga BKD saling berkoordinasi, jangan acuh tak acuh seperti itu. Saya cukup miris mendengar kondisi ini, bahwa dua rumah sakit milik Pemko Medan ternyata kekurangan dokter spesialis, bahkan kekurangan perawat,” ucap Nanda Ramli, Jumat (20/6/2025).

Dikatakan Nanda, kondisi kekurangan dokter spesialis bahkan perawat, dipastikan akan membuat pelayanan di RS Pirngadi dan RS Bachtiar Djafar tidak akan berjalan secara maksimal.

Sementara, Pemko Medan di bawah kepemimpinan Rico Waas dan Zakiyuddin Harahap sangat berfokus untuk membenahi pelayanan kesehatan di Kota Medan, khususnya di kedua rumah sakit milik Pemko Medan tersebut.

“Kalau kondisinya terus begini, Rumah Sakit Pirngadi dan Rumah Sakit Bachtiar Djafar tidak akan mampu bersaing dengan RS-RS swasta,” ujarnya.

Oleh karena itu, Nanda Ramli meminta RS Pirngadi dan RS Bachtiar Djafar berserta seluruh OPD terkait di lingkungan Pemko Medan untuk bisa lebih serius dalam meningkatkan pelayanannya. Mengingat, Wali Kota Medan dan Wakil Wali Kota Medan sangat serius dalam membenahi pelayanan kedua RS tersebut.

“Jangan main-main soal pelayanan kesehatan. Semuanya harus bergerak, dukung keseriusan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan. Bahkan kita lihat, Wakil Wali Kota Medan sampai berkantor di RS Pirngadi. Ini harus didukung dengan membenahi pelayanan secara serius, salah satunya dengan segera mengisi kekosongan tenaga kesehatan yang dibutuhkan disana. Bekerja lah serius, jangan sia-siakan keseriusan Pak Wawa (Zakiyuddin Harahap) yang sampai berkantor di RS Pirngadi,” tegasnya.

Untuk itu, Nanda meminta RS Pirngadi dan RS Bachtiar Djafar agar segera mendata seluruh kebutuhan pegawainya, baik dokter spesialis, perawat, dan para nakes lainnya. Data tersebut diharapkan dapat segera disampaikan ke Dinas Kesehatan Kota Medan untuk dapat segera dikomunikasikan ke BKD (BKPSDM).

“Segera isi kekosongan nakes di kedua RS tersebut, pastikan pelayanan kesehatan bisa berjalan maksimal,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Zakiyuddin Harahap menegaskan perlunya koordinasi lintas sektor di lingkungan Pemko Medan guna memenuhi kebutuhan dokter dan perawat di RSUD dr Pirngadi dan RSUD Bachtiar Djafar. Hal itu dikatakan Zakiyuddin saat memimpin Rapat Koordinasi antara Dinas Kesehatan Kota Medan, RSUD dr Pirngadi, RSUD Bachtiar Jafar dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Medan di rumah sakit milik Pemko Medan tersebut, Selasa (17/6) lalu.

“Saya melihat masih kurangnya komunikasi antara Dinkes, Pirngadi, Bachtiar Jafar dan BKD. Harusnya kalau ada koordinasi, maka tidak ada cerita kekurangan dokter apalagi perawat. Diomongi kalau di bagian ini kita kekurangan dokter spesialis, kurang perawat. Malah tadi ada bidang yang harusnya diisi perawat malah diisi bidan,” kata Zakiyuddin.

Zakiyuddin juga meminta agar dokter ataupun perawat yang akan pensiun dapat segera disiapkan penggantinya.

“Jangan tiba-tiba sudah pensiun belum ada penggantinya. Kalau memang bidangnya radiologi, maka letakan dia di radiologi. Kalau misalnya belum ada ASN yang bisa menempatinya, isi kekurangan, rekrut dari tenaga luar,” tegasnya.

Seperti diketahui, saat ini jumlah SDM perawat dan bidan di RSUD Pirngadi berjumlah 425 orang. Dari rapat itu diketahui, RSUD dr Pirngadi masih keterbatasan SDM di bidang pelayanan jantung anak, hematologi anak, neurologi anak, tumbuh kembang anak, PICU, bedah onkologi, Gastroentero Hepatologi, catheter jantung dan lainnya. Sementara dalam rekrutmen CPNS sebelumnya, ada 21 formasi untuk dokter spesialis yang tidak terisi.

Reporter: Jafar Sidik

Polda Sumut Bongkar Kasus Eksploitasi Anak, Dua Tersangka Diamankan

mimbarumum.co.id – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Utara mengungkap kasus dugaan eksploitasi seksual terhadap anak yang diduga kuat merupakan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Dua orang tersangka, yakni seorang perempuan berinisial LL (44) dan seorang pria berinisial TS (50), telah diamankan petugas.

Kasus ini bermula saat tiga korban perempuan berusia remaja, yakni SA (19), CN (15), dan MS (14), diajak tinggal di rumah kos milik tersangka LL di Kabupaten Serdang Bedagai. Setelah beberapa hari, para korban ditawari pekerjaan di sebuah kafe di Kabanjahe, Kabupaten Karo.

“Modus para pelaku adalah menjanjikan tempat tinggal dan pekerjaan, namun kenyataannya korban dieksploitasi secara seksual dengan dijadikan pekerja di tempat hiburan malam,” jelas Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Kombes Pol Dr. Ferry Walintukan, S.I.K., S.H., M.H., Jumat (20/6/2025).

Para korban mengaku diminta melayani tamu pria di sebuah kafe dan sebagian dari hasilnya disetor kepada pengelola tempat tersebut. Salah satu korban bahkan sempat mencoba kabur bersama temannya untuk melaporkan kejadian ke polisi.

“Ini merupakan bentuk kejahatan serius. Pelaku dijerat dengan Pasal 88 Jo. Pasal 76I UU Perlindungan Anak dan/atau Pasal 2 UU Pemberantasan TPPO dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara,” tegas Kabid Humas.

Polda Sumut saat ini masih mendalami kasus ini dan membuka peluang pengungkapan jaringan yang lebih luas. Polisi juga memastikan para korban mendapat pendampingan dan perlindungan sesuai ketentuan hukum.

Reporter: Jafar Sidik

Bobby Nasution Buka Kejuaraan Mini Soccer Jurnalis Championship: Lebih dari Sekadar Kompetisi

0

mimbarumum.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution secara resmi membuka Kejuaraan Mini Soccer Jurnalis Championship (MSJC) Sumut Berkah 2025, Jumat (20/6) di Lapangan Mini Soccer Dispora Sumut, Jalan Willem Iskandar, Deliserdang.

Dalam sambutannya, Bobby berharap ajang ini tidak semata menjadi ajang kompetisi, namun juga menjadi ruang silaturahmi dan penguat solidaritas antarwartawan dari berbagai daerah di Sumut.

“Keren acaranya. Saya berharap kegiatan ini tidak hanya mengejar kompetisinya, hadiahnya, tetapi juga silaturahmi antarwartawan se-Sumut. Saya sangat mengapresiasi,” ujar Bobby.

Menariknya, orang nomor satu di Sumut ini juga turut merumput dalam laga ekshibisi bersama Tim Gubernur, yang berhadapan dengan tim wartawan. Dalam pertandingan yang berlangsung selama 2×15 menit itu, Bobby mencetak satu gol dan satu assist, mengantar timnya menang telak 7-2.

Menurut Bobby, kegiatan ini bukan hanya menyehatkan secara fisik, namun juga diharapkan berdampak positif terhadap kualitas jurnalisme.

“Tubuh sehat itu penting, tapi kita juga ingin produk jurnalis kita sehat — artinya menyajikan informasi yang baik dan benar bagi masyarakat,” tegasnya.

Silaturahmi Lewat Sepak Bola

Ketua Panitia MSJC, Nizar Aldi, mengungkapkan bahwa kejuaraan ini diikuti oleh 13 tim jurnalis dari berbagai wilayah seperti Asahan, Batubara, dan Medan.

“Ajang ini kami rancang sebagai silaturahmi antarjurnalis se-Sumut lewat olahraga. Sekarang sepak bola mini, ke depan mungkin cabang olahraga lain,” ucap Nizar.

Kejuaraan berlangsung selama tiga hari, dengan sistem setengah kompetisi. Tim-tim dibagi ke dalam 4 grup dan laga final dijadwalkan berlangsung pada Minggu (22/6).

Turut hadir dalam pembukaan MSJC ini antara lain Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik, Kadispora Sumut Mahfullah Pratama Daulay, Kadis Pendidikan Sumut Alexander Sinulingga, Plt Kadis Kominfo Sumut Porman Mahulae, serta sejumlah tokoh masyarakat, pemuda, dan organisasi wartawan.

Sumber : rilis

Satshabara Polrestabes Medan Gerebek dan Segel Hotel Sibayak, Ada Apa?

0

mimbarumum.co.id – Satshabara Polrestabes Medan menggerebek dan menyegel (police line) satu unit Rumah Toko (Ruko) atau disebut Hotel Sibayak di Jalan Nibung Raya Kecamatan Medan Petisah yang merupakan wilayah hukum Polsek Medan Baru, Jumat (20/6/2025) malam.

Kepada wartawan, seorang warga sebut saja Ucok yang ditemui awak media di Jalan Nibung Raya Medan tepatnya di seberang Hotel Sibayak, mengatakan, penggerebekan yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap Hotel Sibayak baru diketahuinya dan sudah selesai.

“Baru datang juga aku, ada penggerebekan. Tengoklah sendiri masih ada sejumlah polisi dan 1 unit Mobil Patroli masih terparkir di depan Hotel Sibayak itu. Dan sudah terpasang Police Line (garis polisi) juga,” kata Ucok singkat.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Poltak Tambunan dikonfirmasi awak media via Whatsaap terkait penggerebekan dan police line di Hotel Sibayak, mengatakan akan mengecek.

“Nanti kita cek ya,” kata Iptu Poltak.

Hingga berita ini ditayangkan, penyegelan Hotel Sibayak tersebut masih tanda tanya.

Reporter: Rasyid Hasibuan

Kisah Keteguhan Penjual Jeruk Peras di Medan: Cinta, Usaha, dan Harapan di Pinggir Jalan

0

Oleh Citra Puja Kharisma

Di pinggir jalan raya Abdullah Lubis yang senantiasa ramai,  persisnya di depan Masjid Al-Jihad dan dibawah bayang pohon rindang, sepasang suami istri menjalankan gerobak kecil berisi jeruk-jeruk segar. Mereka bukan sekadar pedagang kaki lima. Mereka adalah simbol ketabahan, cinta, dan ketekunan hidup yang berbuah manis di tengah keterbatasan.

Pasangan Pak Suharman dan Bu Fitri adalah dua sosok yang telah bertahun-tahun mengandalkan es jeruk peras sebagai sumber penghidupan di Kota Medan. Mereka terbilang tidak terlalu tua dimana. Pak Suharman yang berusia 45 tahun dan istrinya berusia 40 tahun, telah memiliki satu anak laki-laki yang sedang menempuh pendidikan di sekolah dasar negeri kelas 3 Tanjung Selamat.

Gerobak kecil yang mereka dorong setiap pagi, terhampar jeruk kuning segar yang siap menyambut siapa saja yang ingin melepaskan dahaga. Setiap subuh, saat udara masih sejuk dan kota perlahan menggeliat, pasutri itu sudah sibuk mempersiapkan dagangan mereka. Mulai dari memilih jeruk terbaik, memastikan es tersedia dalam jumlah yang cukup, hingga menata setiap gelas agar siap digunakan. Persiapan ini adalah fondasi dari sebuah komitmen yang tak pernah luntur meski tantangan datang silih berganti.

“Dari subuh kami sudah bersiap. Belanja jeruk, es, dan beres-beres gerobak. Biasanya kami mulai jualan jam sembilan pagi sampai sore,” ujar Bu Fitri sambil mengupas jeruk dengan lincah. Tangannya cekatan, seolah telah menyatu dengan pekerjaan yang sudah dilakoninya selama kurang lebih 3 tahun.

Bagi mereka, berdagang bukan hanya soal menjual barang. Ini adalah seni menjaga kualitas, kepercayaan pelanggan, dan kebersamaan dalam mengelola hidup. Meski panas menyengat atau hujan tiba-tiba mengguyur, pasangan ini tetap setia berjualan demi sesuap nasi yang halal.

Setiap hari, gerobak es jeruk mereka menjadi daya tarik bagi para pengendara yang melintas. Jeruk peras mengundang pembeli untuk sejenak berhenti dan menikmati. Tidak jarang, para pelanggan juga menyempatkan diri untuk bertukar cerita singkat atau sekadar menanyakan kabar, menciptakan suasana hangat yang bukan hanya sekadar transaksi jual beli.

Pak Suharman, yang lebih banyak bertugas menyiapkan es dan melayani pelanggan, bercerita tentang tantangan yang mereka hadapi.

“Kadang sepi pembeli. Kadang harga jeruk naik. Tapi kami tetap jalan. Namanya juga usaha, ada pasang surutnya,” ujarnya dengan suara tenang namun penuh tekad.

Menariknya, bukan hanya tentang jeruk peras yang segar, tetapi kisah cinta yang tumbuh dan bertahan di tengah kerasnya kehidupan, saling melengkapi, dan saling mendukung, menjadikan gerobak itu sebagai simbol perjuangan. Kisah di balik pemilihan es jeruk pun juga punya cerita tersendiri.

“Dulu kami pernah coba jual makanan lain, tapi tidak laku. Akhirnya balik ke es jeruk karena orang suka yang segar,” kata Bu Fitri. Keputusan untuk fokus pada es jeruk adalah hasil dari pengalaman dan pemahaman mendalam mereka terhadap selera pasar setempat. Mereka menyadari bahwa minuman segar seperti es jeruk selalu menjadi pilihan favorit banyak orang.

Dalam sehari, mereka bisa menjual hingga 50 sampai 100 cangkir, tergantung cuaca panas. Namun, disaat cuaca dingin, es jeruk yang mereka jual hanya laku 10 sampai 20 cangkir saja. Mereka menjual es jeruk tersebut dengan harga Rp5.000 untuk setiap cangkirnya.

Pendapatan penjualan mereka memang tak besar, tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan harian. Mereka bisa mendapatkan omset sebesar Rp100 ribu hingga Rp500 ribu perhari. Lalu mereka menyiasati pendapatan tersebut dengan bijak agar masih tetap menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong harga pokok penjualan dan biaya operasional. Pasangan ini juga selalu menyisihkan uang untuk kebutuhan mendesak atau biaya sekolah anak.

Meskipun persaingan di dunia kuliner semakin ketat dengan munculnya kafe dan beragam minuman kemasan, gerobak es jeruk Pak Suharman dadaBuk Fitri tetap memiliki tempat istimewa di hati pelanggan. Kesederhanaan, rasa, dan keramahan mereka adalah kunci utama. Pelanggan tidak hanya membeli minuman, tetapi juga merasakan resep tradisional dibanding sekedar mengikuti tren sesaat.

Rasanya yang segar terasa istimewa karena dicampur dengan kisah mereka yang menjadi pengingat bahwa keberhasilan tak selalu datang dalam bentuk yang besar. Kadang, ia tersembunyi di balik gerobak kecil, dalam senyum pelanggan yang puas, atau dalam semangat dua insan yang tak pernah lelah berjuang bersama. Di setiap gelas minuman yang mereka sajikan, terselip harapan dan doa, bahwa hidup yang keras pun bisa terasa manis, asal dijalani bersama dan dengan hati yang tutulus.

* Penulis adalah mahasiswa FIS UIN Sumut

 

Perkuat Pasar di Medan, Indomobil Luncurkan Merk Jeep dan Citroën

0

mimbarumum.co.id – PT Indomobil National Distributor selaku Agen Pemegang Merek (APM) untuk Citroën dan Jeep di Indonesia, kini memperkenalkan konsep dealer terbaru yang diberi nama ‘Stellantis Brand House’.

Konsep ini memungkinkan merk Citroën dan Jeep untuk hadir dalam satu dealer yang sama melalui Stellantis Brand House Adam Malik, yang kini hadir untuk melayani kebutuhan masyarakat di kota Medan dan sekitarnya.

Selain peresmian dealer baru, PT Indomobil National Distributor juga memperkenalkan tiga produk terbarunya yakni Jeep Wrangler 4-Door Rubicon, New Citroën C3 Aircross dan New Citroën C3 dengan transmisi manual.

Stellantis Brand House Adam Malik Hadir dengan fasilitas yang lengkap, dengan mengusung konsep 3S (sales, service, and spare parts) untuk memberikan pengalaman terbaik kepada para konsumen dalam melakukan perawatan atau perbaikan kendaraan, test drive, maupun pembelian unit.

Untuk memperkuat komitmennya di Indonesia, saat ini terdapat 7 buah dealer dengan konsep Stellantis Brand House di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan. Sedangkan khusus untuk Citroën, merk ini telah didukung lebih dari 50 outlet layanan penjualan dan bengkel untuk memastikan layanan semakin mudah diakses oleh masyarakat di Tanah Air.

“Pembukaan Stellantis Brand House Adam Malik menjadi wujud komitmen kami dalam memberikan pelayanan mudah dijangkau dan efisien dengan menempatkan dua merk kedalam satu dealer. Dengan terus beradaptasi dan menerapkan standarisasi global, kami ingin masyarakat di kota Medan dan sekitarnya dapat merasakan langsung pelayanan berstandar tinggi yang ditawarkan oleh Citroën dan Jeep.” ujar Tan Kim Piauw selaku CEO PT Indomobil National Distributor.

Stellantis Brand House Adam Malik memiliki luas lahan lebih dari 2.280 m² dengan bangunan seluas 1.174  m² yang berlokasi di Jl. H. Adam Malik No.193, Kota Medan, Sumatera Utara. Diler ini dirancang untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan, melalui desain showroom yang modern, luas dan nyaman dengan dilengkapi berbagai fasilitas.

Pengunjung dapat menikmati suasana sambil melihat langsung berbagai fitur dari Citroën ë-C3 All Electric, Citroën C3 Aircross SUV, Citroën C3 dan Jeep Wrangler 4-Door Rubicon serta merasakan pengalaman berkendara yang menyenangkan melalui unit test drive yang lengkap.

Pusat layanan pelanggan ini dilengkapi dengan 7 area service bay, yang bertujuan untuk memastikan ketenangan pikiran para pemilik Citroën dan Jeep melalui layanan perawatan dan perbaikan kendaraan yang berkualitas serta tepat waktu. Diler ini juga menyediakan fasilitas EV charging pile, memudahkan pemilik Citroën ë-C3 untuk melakukan pengisian daya. Selain melayani service mobil di dealer, Stellantis Brand House Adam Malik juga menyediakan layanan bantuan darurat 24 jam (Emergency Road Assistant/ERA) yang dapat diakses melalui nomor 14023.

Stellantis Brand House Adam Malik buka setiap hari Senin-Jumat pukul 08.30 – 16.30 WIB. Khusus akhir pekan, jadwal operasional dealer dibuka mulai pukul 10.00 – 17.00 WIB. Bagi konsumen yang ingin melakukan pendaftaran servis untuk Citroën dan Jeep dapat menghubungi Service Booking di 0821-6656-6366.

Perkenalkan Tiga Model Baru

PT Indomobil National Distributor selaku Agen Pemegang Merek (APM) untuk Citroën dan Jeep di Indonesia, kini memperkenalkan konsep dealer terbaru yang diberi nama ‘Stellantis Brand House’. Konsep ini memungkinkan merk Citroën dan Jeep untuk hadir dalam satu dealer yang sama melalui Stellantis Brand House Adam Malik, yang kini hadir untuk melayani kebutuhan masyarakat di kota Medan dan sekitarnya.

Selain peresmian dealer baru, PT Indomobil National Distributor juga memperkenalkan tiga produk terbarunya yakni Jeep Wrangler 4-Door Rubicon, New Citroën C3 Aircross dan New Citroën C3 dengan transmisi manual.

Jeep® Wrangler 4-Door Rubicon resmi diluncurkan di kota Medan, mempertegas posisi Jeep sebagai SUV ikonik dengan warisan desain legendaris.

Reporter : Siti Amelia

Polda Metro Hentikan Penyelidikan, Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Pertimbangkan Lapor Balik

0

mimbarumum.co.id – Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, merasa lega setelah Polda Metro Jaya resmi menghentikan penyelidikan atas laporan dugaan penggelapan yang ditujukan kepadanya. Kepolisian menilai tidak ditemukan unsur pidana dalam kasus tersebut.

Surat Pemberitahuan Penghentian Penyelidikan (SP2 Lid) diterbitkan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya dengan nomor B/1609/VI/RES.1.11/2025/Direskrimum, tertanggal 10 Juni 2025. Dokumen itu ditandatangani oleh Kasubdit Kamneg, AKBP Akta Wijaya Pramasakti.

“Penyelidik telah melakukan gelar perkara terhadap laporan tersebut. Hasilnya, belum ditemukan adanya peristiwa pidana, sehingga penyelidikan dihentikan terhitung sejak 10 Juni 2025,” demikian bunyi keterangan resmi dalam SP2 Lid.

Menanggapi hal ini, Hendry Ch Bangun menyampaikan rasa syukurnya. Ia menyebut keputusan ini sebagai bentuk kerja profesional aparat penegak hukum.

“Saya berterima kasih kepada penyidik Polda Metro Jaya. Mereka bekerja sesuai SOP, memeriksa saksi-saksi, menggelar perkara, dan menyimpulkan tidak ada peristiwa pidana,” kata Hendry dalam Rapat Pleno PWI yang digelar secara luring dan daring, Jumat, 20 Juni 2025.

Ia menegaskan, tuduhan penggelapan dan korupsi yang sebelumnya dialamatkan kepadanya telah mencemarkan nama baik pribadi dan organisasi. Dengan dihentikannya penyelidikan, Hendry berharap reputasi PWI bisa pulih.

Sebelumnya, Hendry Ch Bangun bersama Sayid Iskandarsyah dilaporkan atas dugaan penipuan dan/atau penggelapan dalam jabatan, sebagaimana diatur dalam Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 372 KUHP. Namun tuduhan itu kini telah gugur setelah penyidik menyatakan tak ditemukan unsur pidana.

“Konflik internal di tubuh PWI bermula dari tuduhan ini. Nama saya dan nama organisasi menjadi rusak. Dengan terbitnya surat penghentian penyelidikan, saya berharap semuanya kembali jernih,” ujarnya.

“Saya lagi memikirkan langkah untuk melapor balik. Lagi saya pertimbangkan,” lanjut Hendry.

Reporter: R/ Juli Tarigan