Beranda blog Halaman 2488

Ini Penyebab Mahasiswa Itu Bunuh Diri

0

mimbarumum.co.id – Kisah tragis ini menjadi bukti bahwa pacaran bisa memicu kerugian bahkan nyawa pun bisa melayang. Aprianto (19) seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Medan diduga kuat menjadi salah satu korban hubungan asmara sebelum masa pernikahan.

Pemuda asal Palembang ini mungkin tak menyangka bahwa jalinan kasihnya dengan seorang dara sekelasnya di kampus itu ternyata tak seindah seperti di sinetron-sinetron yang banyak tayang di sejumlah stasiun televisi.

Mahasiswa semester IV jurusan akutansi itupun memilih menggantungkan harapan sekaligus nyawanya pada sebuah ikat pinggang yang digantungkannya di salah satu bagian atap rumah kostnya.

Jenazah mahasiswa yang ditemukan rekannya tergantung pada Jum’at (26/4/19) malam di kost-annya Jalan SM Raja, Gang Jati 1, Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan itu dikabarkan telah dibawa ke kampung halamannya di Kota Palembang.

Hubungan percintaan diduga menjadi sebab aksi nekat pemuda itu. Setidaknya, sejumlah teman-teman korban menduga hal itu.

Aprianto diduga tengah menjalin asmara dengan seorang wanita yang juga salah satu mahasiswi di kelas dan perguruan tinggi yang sama.

“Katanya sih memang gitu (hubungan asmara renggang). Tapi kurang paham. Besok Senin lah kami bicarakan satu kelas,” ucap seorang mahasiswi yang diketahui adalah salah satu teman sekelas korban.

“Yang aneh ya kan bang. Cewek dia (korban) itu satu kelas kami juga dan kami baru tahu,” kata mahasiswi itu.

Perihal kepribadian korban, sejumlah teman-temannya mengakui Aprianto sosok yang baik. “Kalau baik. sih baik. Kasihan banget lah pokoknya,” ucap seorang mahasiswa.

Mereka menyebutkan, korban termasuk mahasiswa yang kurang berbaur. Ia hanya bergaul dengan beberapa kawan tertentu aja.

Aprianto juga kerap tidak mengikuti mata perkuliahan selayaknya mahasiswa umumnya, tanpa diketahui alasan jelas ia tidak mengikuti perkuliahan.

“Kalau masalah kuliah dia kurang aktif, jarang masuk. Iya kurang, bahkan bisa dihitung,” sebut mahasiswi lainnya. (Jep)  

Dua Karyawan Alfamidi Disekap Rp6 Juta Raib Digasak Perampok

0

mimbarumum.co.id – Alfamidi di Jalan Kapten Batu Sihombing, Desa Lau Dendang, Kecamatan Percut Seituan, Minggu (28/4/2019) dirampok dua pelaku bersajam.

Dengan menggunakan pisau pemotong daging dua pelaku menggiring dua karyawan dan menyekapnya dalam gudang. Setelah menyekap, Misna dan Biah pelaku menggasak uang Rp6 juta. Lalu kedua pelaku kabur.

Menurut kedua karyawan Alfamidi tersebut menerangkan bahwa mereka kaget dengan kedatangan dua pelaku yang tiba-tiba menodongkan pisau pemotong daging.

“Kami disekap dan dikunci didalam gudang. Kami berteriak minta tolong. Warga datang dan membuka paksa pintu gudang dengan cangkul. Ada Rp6 juta lebih diambil pelaku dari dalam laci,” ungkap Misna sembari mengatakan kedua pelaku dengan sepeda motor jenis matic.

Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan AKP MK Daulay berkali-kali dihubungi tidak menjawab ponsel genggamnya. (dd)

Enggak Terima Adiknya Tewas Dihajar Massa, Keluarga Menuntut

0

mimbarumum.co.id – Wahyudi (19) warga Jalan Sepakat Gang Saudara, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai tewas. Wahyudi tewas karena diamuk sejumlah warga lantaran dituding curanmor.

Malapetaka tersebut terjadi di Jalan Pelajar timur Gang Melati di Depan mesjid Baitul Rahim, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai.

Informasi yang berhasil dihimpun, saat itu Wahyudi bersama dengan temannya berinisial F, diduga melakukan aksi pencurian sepeda motor.

Namun nahas bagi Wahyudi, ia berhasil diamankan warga. Diduga karena kesal warga pun melampiaskan kemarahannya dan menghakimi Wahyudi. Alhasil, Wahyudi dikabarkan meninggal dunia setelah diamuk massa.

Atas kejadian itu, kakak Wahyudi yang mengaku bernama Sri Devi (24) mengatakan bahwa dirinya yang mewakili keluarga tidak terima dengan perlakukan massa.

“Saya tidak terima kalau adik saya itu mati dengan cara tragis ini. Kalau memang ia melakukan pencurian, biarkan ia mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum. Jangan main keroyokan. Adik saya itu manusia,” ucapnya saat ditemui di kediamannya, Minggu (28/4/2019).

Lebih lanjut dijelaskan Devi, dalam video yang beredar, bisa sama-sama dilihat. Bahwa Wahyudi sudah meminta ampun.

“Lihatlah dalam videonya, adek saya sudah tidak berdaya. Masih dihajar, ditendang. Adek saya itu manusia. Kenapa dibuat seperti tidak ada manusiawinya,” ungkap wanita berkulit kuning langsat ini.

Dengan begitu pihak keluarga akan membuat laporan resmi terkait meninggalnya Wahyudi.

“Kami akan buat laporan terkait ini. Ya saya tidak terima adek saya meninggal dengan cara tragis seperti ini. Untuk jenazah kemarin sudah kami kebumikan, karena mengejar Fardlu Kipayah nya,” kata Devi.

Muhammad Wahyudi sendiri anak ke tiga dari empat bersaudara. Adapun nama kedua orang tuanya yakni Jhon Nahri Chan (52) dan alm Lisa.

“Kami berharap kepada pihak kepolisian agar dapat mengusut pelaku penganiaya terhadap adek kami,” ungkapnya.

Pasca kejadian tersebut, Kapolsek Medan Area Kompol Kristian Sianturi dikonfirmasi melalui WhatsApp membenarkan kejadian adanya terduga pelaku curanmor dihakimi massa hingga akhirnya meninggal dunia.

“Benar, untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Kanit ya,” ucapnya singkat. (dd)

Pers Ujung Tombak Sumut Bermartabat

0

mimbarumum.co.id – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memimpin gerak jalan santai pada acara Resepsi Hari Pers Nasional (HPN) 2019 Tingkat Sumut yang di gagas oleh PWI Sumut, Minggu (28/4/2019).

Pada kegiatan ini ratusan wartawan tergabung dalam organisasi PWI bersama sanak keluarga serta perwakilan BUMN, Pemprovsu,  Dispora Sumut, KONI Sumut dan Trio Gubernur Sumut yakni, Samsul Arifin, Tengku Erry Nuradi dan Edy Rahmayadi turut menyemarakkan Hari Pers Nasional yang jatuh pada 9 Febuari 2019 secara Nasioanal.

Rute yang dilalui aktivitas jalan sehat di mulai start di depan Gedung PWI Sumut,  Jalan Adinegoro melintasi Jalan Perintis Kemerdekaan lalu berbelok ke kanan melewati Jalan HM Said selanjutnya berbelok kekanan melalui Jalan Profesor H.M Yamin lalu memutar ke  Jalan Sutomo melewati kembali lagi Jalan Perintis Kemerdekaan dan sampai ke finish kembali di Gedung PWI Sumut, jarak tempuh kurang lebih sekitar 2 KM.

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dalam sambutannya megatakan, menyambut baik dan menyetujui atas keinginan PWI Sumut yang akan menjadikan Sumut sebagai tuan rumah HPN. Kendati demikian ia meminta komitmen wartawan untuk membuat Sumut bermartabat.

“Bagaimana kita (Sumut-red) menjadi tuan rumah HPN, sementara ketika tadi saya berjalan sekitar hanya 2 kilometer masih banyak tumpukan sampah yang berserakan di pinggiran jalan. Harga diri itu mahal, mau ditarok di mana wajah Sumut apabila diselenggarakan HPN dari 34 Provinsi semua wartawan hadir dari berbagai macam media, jangan nanti kita menjadi sorotan di seluruh Indonesia,” ujar Edy.

Edy mengajak insan pers untuk berbenah diri. Himbaunya, jika pers di Sumut masih seperti saat ini, Sumut tak akan bermartabat.

“Bukan saya menantang wartawan tidak, hanya saja karena sudah akrab dengan wartawan,” katanya berkelakar yang disambut tepuk tangan oleh wartawan.

Mantan Pandam I/Bukit Barisan imi menegaskan, pers menjadi ujung tombak untuk menjadikan Sumut bermartabat. Enam puluh persen kemerdekan Indonesia itu adalah perjuangan pers, pena pers lebih hebat dari AK 46, jadi jika mau Sumut bermartabat mari merubah kondisi pers di Sumut.

“Jangan hanya menunggu saya ketika selip berbicara lalu berita dibesar-besarkan karena persoalan remeh-temeh, tapi untuk pemberitaan sampah berserakan tidak ada diberitakan. Akhir kata, selamat ulang tahun pers, saya mendukung penuh Sumut menjadi tuan rumah HPN, bila perlu siapa yang harus saya loby?” pungkas Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi sembari terseyum. (jep)

Pers Ujung Tombak Sumut Bermartabat

0

mimbarumum.co.id –  Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memimpin gerak jalan santai pada acara Resepsi Hari Pers Nasional (HPN) 2019 Tingkat Sumut, yang di gagas oleh PWI Sumut, Minggu (28/4).

Pada kegiatan ini ratusan wartawan tergabung dalam organisasi PWI bersama sanak keluarga serta perwakilan BUMN, Pemprovsu,  Dispora Sumut, Koni Sumut dan Trio Gubernur Sumut yakni, Samsul Arifin, Tengku Erry Nuradi dan Edy Rahmayadi turut menyemarakan Hari Pers Nasional yang jatuh pada 9 Febuari 2019 secara Nasioanal.

Rute yang dilalui aktivitas jalan sehat di mulai start di depan Gedung PWI Sumut,  Jalan Adinegoro melintasi Jalan Perintis Kemerdekaan lalu berbelok ke kanan melewati Jalan HM Said selanjutnya berbelok kekanan melalui Jalan Profesor H.M Yamin lalu memutar ke  Jalan Sutomo melewati kembali lagi Jalan Perintis Kemerdekaan dan sampai ke finish kembali di Gedung PWI Sumut, jarak tempuh kurang lebih sekitar 2 KM.

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dalam sambutannya megatakan, menyambut baik dan mensetujui atas keinginan PWI Sumut yang akan menjadikan Sumut sebagai tuan rumah HPN.

Kendati demikian ia meminta komitmen wartawan untuk membuat Sumut bermartabat.

Katanya, selain ada DPR sebagai perwakilan rakyat tempat saya melapor, saya juga harus melapor ke wartawan.

“Bagaimana kita (Sumut-red) menjadi tuan rumah HPN, sementara ketika tadi saya berjalan sekitar hanya 2 KM masih banyak tumpukan sampah yang berserakan di pinggiran jalan.

Harga diri itu mahal, mau ditarok di mana wajah Sumut apabila diselenggarakan HPN dari 34 Provinsi semua wartawan hadir dari berbagai macam media, jangan nanti kita menjadi sorotan di seluruh Indonesia. Saat ini Sumut rengking 34 dari 34 Provinsi” ujar Edy yang juga mantan Pangkostrad.

Edy mengajak insan pers untuk berbenah diri. Himbaunya, jika pers di Sumut masih seperti saat ini, Sumut tak akan bermartabat.

“Bukan saya menantang wartawan tidak, hanya saja karena sudah akrab dengan wartawan,” katanya berkelakar yang disambut tepuk tangan oleh wartawan.

Mantan Pangdam Bukit Barisan, Letjend Edy Rahmayadi menegaskan, pers menjadi ujung tombak untuk menjadikan Sumut bermartabat. Enam puluh persen kemerdekan Indonesia itu adalah perjuangan pers, pena pers lebih hebat dari AK 46, jadi jika mau Sumut bermartabat mari kita rubah kondisi pers di Sumut.

“Jangan hanya menunggu saya ketika selip berbicara lalu berita dibesar-besarkan karena persoalan remeh-temeh, tapi untuk pemberitaan sampah berserakan tidak ada diberitakan.

Akhir kata, selamat ulang tahun pers, saya mendukung penuh Sumut menjadi tuan rumah HPN, bila perlu siapa yang harus saya loby?” pungkas Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi sembari terseyum.(Jep)

Dua Kelompok Ini Kirim Surat Terbuka ke Mahathir

0

mimbarumum.co.id – Dua kelompok organisasi pro demokrasi melayangkan surat terbuka kepada Perdana Menteri Malaysia, Dr. Mahathir Mohamad menyatakan keprihatinannya atas kecurangan yang terjadi pada pelaksanaan pemilu di Indonesia.

Kelompok Pengembangan Basis Sosial Inisiatif dan Swadaya (‘nBASIS) serta Istiqomah Mulya Foundation (IMF) yang keduanya memiliki basis kegiatan di Sumatera Utara itu menyampaikan surat terbuka itu dalam rangka menyuarakan keprihatinan yang mendalam.

“Pemilu Indonesia tahun 2019 berakhir dengan kedua kandidat menyatakan kemenangan. Ini terjadi karena penipuan yang meluas sebelum, selama, dan setelah hari pemilihan pada 17 April 2019,” begitu bunyi surat terbuka itu, sebagaimana dilihat redaksi (Kamis, 25/4/19).

Penipuan ini, kalimat dalam surat itu, sangat berbahaya bagi demokrasi di Indonesia dan dunia, karena dikhawatirkan bahwa legitimasi pemimpin masa depan Indonesia tidak akan didasarkan pada hasil pemilihan yang valid.

Kelompok-kelompok itu mendesak agar Mahathir tidak tinggal diam melihat demokrasi negara tetangganya dirusak.

“Sebagai negarawan paling senior di Asia Tenggara dan dunia, seorang pemimpin seperti Anda tentu tidak bisa duduk diam sementara demokrasi dirusak di negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, yang juga tetangga terdekat Malaysia,” sambung surat tersebut.

Perhatian Mahathir, menurut surat itu, dalam mengurangi bahaya tersebut, terutama dengan pengalaman perdana menteri dalam pemilihan Malaysia terakhir, akan membantu menstabilkan wilayah ini dan menciptakan landasan untuk masa depan yang makmur.

Surat terbuka itu ditandatangani oleh Koordinator Eksternal ‘nBASIS Surya Darma Hamonangan, Koordinator Umum ‘nBASIS Shohibul Anshor Siregar, Pendiri IMF Syahrin Harahap dan Penasihat IMF Hamdani Harahap. (rmol)

Quick Count Meleset di Bengkulu, Prabowo Unggul

0

mimbarumum.co.id – Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi unggul tipis atas paslon nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf di Provinsi Bengkulu. Situng real count KPU itu menyelisihi hasil quick count oleh sejumlah lembaga survei.

Situs resmi Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU pemilu2019.kpu.go.id per Sabtu (27/4) pukul 09.00 WIB, menunjukkan bahwa input data suara yang masuk dari Provinsi Bengkulu telah mencapai 100 persen atau sebanyak 6.165 TPS.

Pasangan Prabowo-Sandiaga meraih 585.521 suara atau 50,12 persen. Raihan ini sedikit berada di atas pasangan Jokowi-Ma’ruf dengan perolehan 582.587 suara atau 49,88 persen.

Situng merupakan penghitungan resmi KPU. Penghitungan menggunakan hasil pindai form C1 yang mencatat hasil pemungutan suara di setiap TPS. Meski hasil ini resmi, tetapi hasil akhir yang ditetapkan KPU berdasarkan rekapitulasi fisik berjenjang hingga 22 Mei 2019.

Komisioner KPU, Wahyu Setiawan meminta masyarakat tetap mencermati hasil Situng KPU meski data yang masuk di Provinsi Bengkulu sudah mencapai 100 persen.

Wahyu menegaskan, kemungkinan perbaikan data yang keliru masih terbuka meski 100 persen suara dalam satu daerah telah masuk.

“Ya, tetap dimungkinkan ada koreksi. Dipersilakan masyarakat mencermati dan melaporkan jika ada kekeliruan entry data, ” ujar Wahyu saat dihubungi wartawan, Sabtu (27/4/19).

Selain itu, KPU juga disebut Wahyu belum bisa memulai proses rekapitulasi manual tingkat nasional meski ada wilayah yang mencapai 100 persen dalam input data di Situng. Pasalnya, rekapitulasi nasional akan dimulai melalui mekanisme penghitungan manual berjenjang.

Ini Kata Pimpinan Lembaga Survei

Sejumlah pendiri dan pemimpin lembaga survei mulai angkat bicara mengenai perbedaan hasil hitung cepat lembaganya masing-masing dengan real count yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Bukan tanpa alasan, beberapa lembaga survei menyebutkan jika di Bengkulu, pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin lebih unggul dari paslon 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Hal itu berbanding terbalik dengan hasil hitung KPU lewat Situng yang memenangkan Prabowo-Sandi.

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi memiliki pandangan sendiri. Bahkan ia sempat menyalahkan pemberitaan media yang dinilai kurang lengkap dalam menyajikan hasil hitungan Indikator Politik.

“Media seharusnya memberitakan secara lengkap. Indikator melaporkan margin of error per provinsi,” kata Burhanuddin dalam unggahan Twitternya, Jumat (26/4/19).

Dengan demikian, margin of error atau batas kesalahan tiap wilayah pun berbeda-beda. Di Bengkulu, margin of error Indikator cukup besar.

Di Bengkulu misalnya, karena sampel sedikit, MoE +- 7,32%. Dengan prediksi 01 sekitar 52% vs 47% buat 02, jelas kami sebut di situ bahwa selisih antara keduanya tidak signifikan,” jelasnya.

Di sisi lain, pendiri lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Saiful Mujani menjelaskan jika hitung cepat yang dilakukan lembaganya hanya sekadar prediksi secara nasional.

“Kalau dilihat nasional itu per provinsi, maka tergantung jumlah pemilih di provinsi itu,” kata Saiful Mujani, Sabtu (27/4/19).

Bengkulu. katanya adalah provinsi dengan jumlah pemilih relatif kecil sehingga kuota sampelnya juga kecil. Tidak bisa dibaca siapa menang bila selisihnya tipis. (cnni/rmol)

Masa Depan Bale Ditentukan Akhir Musim Ini

0

mimbarumum.co.id – Masa depan Gareth Bale di Real Madrid terus dispekulasikan. Pelatih El Real, Zinedine Zidane menegaskan hal itu akan terungkap di akhir musim.

Bale merupakan salah satu pemain Madrid yang performanya mendapatkan sorotan. Dia baru membukukan 14 gol dan 6 asist di semua ajang musim ini.

Seperti musim-musim sebelumnya, Bale lebih banyak menghuni ruang perawatan Madrid. Akibat kondisi itu, pemain timnas Wales itu disebut akan dilego.

Madrid membuka peluang untuk melepas Bale dengan harga Rp2 triliun. Klub ibukota Spanyol itu menegaskan bahwa nilai transfer 130 juta euro itu bisa tukar tambah pemain.

“Dia tampak bahagia. Dia merupakan pemain yang sudah mendapatkan menit bermain bersama saya. Kita tunggu saja pada akhir musim yang akan terjadi padanya,” ujar Zidane seperti dilansir oleh Marca, kemarin.

Kontrak Bale dengan Los Blancos masih menyisakan durasi yang cukup lama, hingga 2022. Gaji Bale juga sangat tinggi, 15 juta euro per tahun atau Rp239,4 miliar, yang bisa membengkak menjadi 30 juta euro atau sekitar Rp 478,8 miliar per tahun jika ditotal dengan pajak.

Dengan pengeluaran yang banyak untuk Bale itu, wajar kalau Madrid menginginkan kontribusi yang lebih banyak. (detik/dd)

PAN Intruksikan Kader Kawal Suara Prabowo

0

mimbarumum.co.id – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan mengintruksikan kadernya tetap fokus mengawal perolehan suara pemilu legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres).

Arahan elite partai berlambang matahari terbit itu sekaligus menjawab isu liar yang menyebut partai tersebut merapat ke kubu pasangan calon (paslon) Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Pengurus, kader dan simpatisan diminta untuk mengawal secara bersama-sama (suara pilpres dan pileg). Sementara, hanya itu instruksi yang diberikan ke seluruh jaringan partai,” kata Wakil Sekjen DPP PAN, Saleh P Daulay kepada VIVA, Sabtu (27/4/19).

Saleh menegaskan partainya saat ini masih terus mengikuti pergerakan suara dari perhitungan pilpres. Fokus utama mengawal dan mengikuti perhitungan suara PAN di seluruh Indonesia.

Isu hendak “melompatnya” PAN ke koalisi pendukung 01 muncul paska pertemuan Zulkifli Hasan yang juga Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) itu dengan Presiden Jokowi di istana negara baru-baru ini.

Sejumlah elit partai tersebut sebenarnya sudah membantah isu hoak tersebut. Sekretaris Jenderal DPP PAN, Eddy Soeparno juga sudah membantah perihal pihaknya akan loncat ke kubu Jokowi.

Saleh menegaskan partainya saat ini masih terus mengikuti pergerakan suara dari perhitungan pilpres. Fokus utama mengawal dan mengikuti perhitungan suara PAN di seluruh Indonesia.

Terkait pertemuan usai pelantikan Gubernur Maluku Murad Ismail di Istana, antara Zulkifli dengan Jokowi menurutnya tidak perlu ditafsirkan macam-macam. Ia mengingatkan kembali kapasitas Zulkifli saat hadir di Istana beberapa hari lalu dalam acara pelantikan Murad Ismail adalah sebagai Ketua MPR.

Kemudian, ia menekankan bila PAN saat ini belum membahas apapun soal koalisi. Kata dia, PAN masih berada di koalisi Prabowo-Sandi. Sehingga posisi politik, hingga pemilu berakhir ini masih tetap sama seperti sebelumnya.

“Saya sendiri ditelepon langsung oleh Pak Zul agar tetap di daerah menjaga suara PAN. Katanya, untuk sementara saya ditugaskan di daerah saja dulu. Tidak perlu memikirkan hal hal lain di Jakarta,” jelas Wakil Ketua Komisi IX DPR itu. (vva)

Pelaksanaan Pemilu Akan Dievaluasi

mimbarumum.co.id – Pemerintah akan melakukan evaluasi atas pelaksanaan pemilihan umum serentak, mengingat sudah banyaknya korban meninggal dari kalangan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) maupun anggota Polri dan TNI.

“Saya sebagai Mendagri dan atas nama pemerintah sangat prihatin banyaknya musibah, wafatnya, sakitnya anggota KPPS dan anggota Polri serta TNI wafat, karena tanggung jawab yang berat di lapangan,” kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahyo Kumolo seperti yang dilansir Antara pada Sabtu (27/4/19) di Jakarta.

Musibah itu, katanya menjadi catatan bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi. Hal itu rencananya akan dilakukannya setelah selesainya pelaksanaan pileg dan pilpres serentak tahun 2019 ini.

Pelaksanaan pemilu serentak, kata Tjahyo mulai dari persiapan, kampanye hingga hari pemungutan suara, dapat berjalan lancar karena berkat peran dan partisipasi seluruh pihak.

Sedikitnya 285 petugas penyelenggara pemilu meninggal dunia dalam menjalankan tugasnya. Sebanyak 230 di antaranya merupakan petugas KPPS dan 55 lainnya adalah pengawas.

Ratusan orang petugas pemilu tersebut diduga mengalami kelelahan ketika bertugas di hari pemungutan suara, hingga proses penghitungan dan rekapitulasi perolehan suara di tingkat tempat pemungutan suara (TPS) dan kecamatan.

Sementara itu, terkait rekapitulasi penghitungan perolehan suara, Tjahjo meminta semua pihak untuk menaruh kepercayaan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebagai lembaga yang dipercaya independen dalam menyelenggarakan pemilu.

“Kita harus percaya kepada KPU, tugasnya berat, diawasi semua pihak sehingga KPU sebagai lembaga independen bisa mandiri sebagaimana ketentuan undang-undang,” ujar Tjahjo.

Pemilu serentak 2019 disebut sebagai pemilu paling rumit yang pernah

diselenggarakan di Indonesia. Sebab dalam satu hari dilakukan pemungutan suara untuk lima pemilihan, yakni presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi dan anggota DPRD kabupaten/kota. (ant)