Beranda blog Halaman 2487

Cewek ABG Dicekoki Sabu Sampai Pingsan

0

mimbarumum.co.id – Wanita ABG (Anak Baru Gede) sebut saja namanya Sinta (14) pingsan. Sebabnya, Sinta dicekoki narkotika jenis sabu.

Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Percut Seituan, pada Minggu (19/4/2019) malam. Hal itu diketahui saat orang tua korban mendatangi Polsek Percut Seituan untuk melaporkan kejadian tersebut.

Kepada wartawan, Riswan (55) ayah Sinta menerangkan, kejadian itu ia ketahui saat sedang menghadiri hajatan pernikahan tetangganya di Desa Percut, Kecamatan Percut Seituan.

“Pas saya lagi hadiri hajatan di rumah tetangga, tiba-tiba saya dengar jeritan. Anak saya pingsan dan dibawa ke rumah tetangga bernama Sutadi. Katanya, ia dicekoki sabu oleh dua orang pria berinsial T dan P,” kata Riswan di Polsek Percut Seituan.

Lanjut Riswan, menurutnya, kedua pria yang mencekoki sabu itu tinggal di depan rumah dan mereka mencekoki korban di rumah pelaku. “Mereka mencekoki anak saya dengan sabu di rumahnya, ungkapnya.

Kemudian setelah mendapat kabar itu, Riswan didampingi tetangganya langsung mendatangi Polsek Percut Seituan untuk melaporkan kejadian yang menimpa anaknya.

“Sudah saya laporkan ke Polsek Percut dan bertemu dengan Kanit Reskrimnya bernama Iptu MK Daulay. Namun, beliau mengatakan kepada saya agar korban dibawa kerumah sakit dulu untuk diperiksa dan besoknya baru dilakukan tes urin,” terang Riswan yang merasa kecewa dengan pelayanan MK Daulay. (An)

Hasil Ungkap Narkotika Dua WNA Ditembak Mati, 14 Kg Sabu Diamankan

0

mimbarumum.co.id – Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memaparkan hasil pengungkapan kasus peredaran narkotika di Medan, Sumatera Utara di RS Bhayangkara, Senin (29/4/2019).

Didampingi Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Agus mengatakan ada 16 tersangka ditangkap dalam keterlibatan mengedarakan dan memiliki narkotika jenis sabu. Belasan tersangka ini terdiri dari 7 kasus.

Dua warga negara asing (Malaysia) inisial KKP dan inisial S (India) terpaksa ditindak tegas karena melawan dan mencoba melukai anggota. Akhirnya kedua WNA tersebut meninggal dunia.

“Secara keseluruhan ada 16 tersangka dalam 7 kasus. Dua tersangka WNA meninggal dunia saat pengungkapan. Kemudian ada beberapa TKP saat penangkapan diantaranya di Komplek Multatuli, Komplek Tomang Elok Jalan Gatot Subroto, Jalan SM Raja, Pintu Tol Tebing Tinggi, Tanjung Balai dan lain-lain,” ungkap Irjen Pol Agus.

Kata Agus lagi, para tersangka ini merupakan sindikat jaringan internasional Myanmar-Srilanka-Malaysia-Indonesia (Sumut).

“Mereka ini sindikat internasional. Barang bukti yang kita amankan seluruhnya berjumlah 14 kilogram sabu-sabu. Dengan jumlah itu 140 ribu anak bangsa bisa diselamatkan,” tutur Agus.

Kini para penjahat narkoba itu dijerat Pasal 114 ayat (2) dan Pasal 112 ayat (2) junto Pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman Pidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup. (dd)

Posyandu Terapung Berdayakan Nelayan Lewat Keramba Ikan

0

mimbarumum.co.id – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2018 setidaknya 20 sampai 48 persen nelayan tergolong miskin. Taraf hidup masyarakat pesisir yang rendah, berdampak pada tingkat kesehatan warga.

Berangkat dari kondisi itu, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I bermitra dengan warga di Kampung Nelayan Belawan. Lewat program Posyandu Sehat Anak dan Ibu Tercinta (Sehati). Tak hanya meningkatkan kesehatan ibu dan anak, juga memberdayakan ekonomi dengan usaha keramba ikan.

Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I, Roby Hervindo menerangkan usaha keramba ikan ini dilakukan oleh kelompok kader Posyandu Sehati.

“Posyandu Sehati terapung di Kampung Nelayan Belawan dirintis sejak 2017 lalu. Untuk meningkatkan kemandirian, pada Mei 2018 lalu dibentuklah kelompok usaha keramba ikan yang beranggotakan kader posyandu,” kata Roby, Senin (29/4/2019).

Pertamina mendukung kelompok kader posyandu dengan pembuatan empat keramba budidaya ikan Kerapu dan Siakap.

Ada 1.500 ekor bibit ikan Siakap dan 500 ekor ikan Kerapu, pakan ikan, pondok keramba, perahu motor, serta pencucian medang. Program ini bekerja sama pula dengan Rumah Zakat.

Diawali empat keramba, lanjut Roby, kini telah berkembang menjadi enam keramba. Hari ini panen dan menghasilkan 120 kilogram ikan Kerapu dan 155 kilogram ikan Siakap. Sebagian dari hasil penjualan ikan akan dimanfaatkan untuk operasional posyandu Sehati.

Usaha keramba ini merupakan yang pertama di kampung nelayan lingkungan XII, Kelurahan Belawan 1, Medan Belawan.

Sebelumnya neleyan hanya bergantung pada hasil melaut. Tapi sulit mendapat ikan saat cuaca buruk. Muncul ide dari kader posyandu untuk membuat usaha keramba ikan.

“Posyandu Sehati kami, saat ini dikunjungi sekitar 200 ibu dan balita. Dengan adanya bantuan keramba dari Pertamina ini, sangat membantu biaya operasional posyandu,” ujar Ketua Kelompok Nelayan, Alex. (Ml)

Terima Kasih BPBD Tapsel

0

mimbarumum.co.id – Sekretaris Daerah Tapsel Parulian Nasution mengucapkan terima kasih kepada BPBD Tapsel yang telah berinisiatif melaksanakan kegiatan Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana Daerah dalam mengatasi dan menanggulangi bencana.

“Mengatasi dan menanggulangi bencana perlu kiranya peran aktif seluruh stakeholder untuk menjaga keseimbangan alam dan lingkungan. Karena gambaran bencana kedepan cenderung meningkat. Seperti meningkatnya jumlah penduduk, penurunan kondisi lingkungan dan perubahan iklim global,” ungkap Sekda di Kantor Bupati Tapsel, Senin (29/4/2019).

Sambungnya lagi, karena itu untuk menghindari bencana ini perlu gerakan aksi bersama dalam meningkatkan kapasitas. Baik itu pemerintah, organisasi dan masyarakat untuk menanggapi situasi bencana secara cepat, akurat dan tepat.

“Dengan pembentukan dan pembekalan Tim Reaksi Cepat (TRC) terhadap penanganan bencana, saya harap ketika terjun ke lapangan seluruh anggota dapat menyelesaikannya dengan baik,” harap Parulian.

Kegiatan berlangsung selama 2 hari, 29 sampai 30 April 2019 dengan jumlah peserta 50 orang. Terdiri dari 41 pegawai BPBD Tapsel, dan 9 OPD terkait 2 orang. (zal)

Harga Kebutuhan dan Daya Beli Masyarakat Aman Jelang Ramadhan

0

mimbarumum.co.id – Harga kebutuhan pokok  menjelang Ramadhan 1440 Hijriah aman. Begitu juga dengan daya beli masyarakat terpantau aman.

Ini dikatakan Walikota Medan Tengku Dzulmi Eldin usai melakukan pemantauan harga di Pasar Sei Sikambing Jalan Gatot Subroto pada Senin (29/4/2019) bersama Forkopinda Medan.

“Pantauan ini dilakukan untuk melihat harga kebutuhan pokok di pasar tradisional maupun  modren menjelang datangnya Ramadhan. Selain harga kita juga melihat animo masyarakat, daya beli dan kestabilan harga,” ungkapnya.

Dikatakan Eldin, hasil pantauannya pada umumnya harga sembako aman. Seperti beras, gula, minyak meski ada kebaikan sedikit tetapi ditegasnya masih stabil. Untuk cabai merah dan bawang yang harganya naik pihaknya melakukan operasi pasar di sejumlah pasar tradisional di Medan guna menstabilkan harga.

“Kita lihat kedepannya jika masih ada yang belum tercover kita akan menstabilkannya. Jika ada spekulan, disini ada tim satgas pangan jadi akan kita tindak,” tegasnya lagi.
 
Dalam kesempatan itu, pihak mengharapkan  kepada pedagang agar tidak mendengarkan hasutan yang dapat mengubah harga yang membuat  harga tidak stabil. Pemko Medan akan menjaga kestabilan harga ini, jadi diingatkannya agar pedagang  tidak khawatir.

Setelah melakukan peninjauan di Pasar Sikambing, Eldin juga meninjau di pasar modren Jalan Gatot Subroto Medan, disana ia mengungkapkan harga di pasar modern hampir sama dengan pasar tradisional yang membedakan karena kemasan saja.

Dikatakanya, sinergi antara pedagang tradisional dan modern sejauh ini berjalan baik sehingga untuk harga tidak begitu jauh berbeda.

Namun ia mengharapkan agar produk halal dan tidak halal harus dipisahkan kalau terdapat masih ada pencampuran kedua produk itu pihaknya  akan memberi sanksi. “kita akan beri sanksi karena sebelumnya juga sudah ada janji bahwa setiap supermarket harus memisahkan itu,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan  salah seorang pedagang  pasar Sei Sikambing bahwa ada kebutuhan pokok yang naik namun tidak terlalu besar seperti harga beras hanya naik Rp 200/kgnya. Tetapi terkendala uang pecah atau recehan pihaknya tidak menaikkan harga beras jika dijual secara  eceran.

“Harga gula curah Rp12500/kilogram biasanya hanya Rp.11500-12.000 /kilogram. Beras medium naik 200, tetapi masih dijual eceran Rp11.000/kilogram karena terkendala uang receh. Sedangkan beras jenis kuku balam Rp 12.000-Rp13.000/kilogram, minyak goreng juga masih standar hanya Rp10.000/kilogram,” kata pedagang.

Pedagang sayuran di Pasar Sei Sikambing, Jeni mengatakan yang mahal saat ini cabe merah yang harganya sudah mencapai Rp 38.000- Rp40.000/kilogtam padahal biasanya hanya Rp28.000/kilogram.

Bawang merah juga mahal Rp32.000 biasanya hanya Rp30.000, bawang putih mengalami penurunan dari 2 hari lalu yang sempat mencapai Rp50.000-Rp52.000/kilogram. Hari ini Rp48.000/kilogramnya. (Ml)

Laporan Keluarga Terduga Curanmor Tewas Akhirnya Diterima

0

mimbarumum.co.id – Laporan keluarga terduga pelaku curanmor berinisial Wahyudi (19) warga Jalan Sepakat Gang Saudara, Medan Denai, yang tewas dianiaya warga di Jalan Pelajar Timur Gang Melati Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Kamis (25/4) pagi, akhirnya diterima di SPKT Polrestabes Medan, Senin (29/4) sore.

Laporan keluarga Wahyudi sempat tidak diterima karena kurang kelengkapan data. Setelah melengkapi akhirnya laporan mereka diterima.

Kepada wartawan, M Iqbal (27) selaku keluarga Wahyudi (terduga pelaku curanmor) mengaku pasrah karena awalnya laporan mereka tak diterima.

“Setiap saya berbicara, Ipda S Pangaribuan memotong dan minta kami mencabut surat pernyataan di Polsek Medan Area. Saya hendak melaporkan penganiayaan yang menyebabkan adik saya meninggal. Tetapi sia-sia, laporan kami ditolak,” ungkap Iqbal.

Diceritakan Iqbal, dari surat permohonan tidak dilakukan otopsi terhadap korban yang dikonsep sendiri oleh Polsek Medan Area, terlihat sangat ganjil. Namun ayah almarhum terpaksa menandatanganinya lantaran ketakutan.

“Pada poin keempat disebutkan, bila mana ada pihak famili yang merasa keberatan dengan kematian anak kandung saya tersebut, maka saya selaku orang tua kandungnya yang bertanggung jawab atas kematian anak kandung saya tersebut. Poin kelima, bila mana persyaratan tersebut tidak ditepati, maka saya bersedia dituntut. Baru kali ini saya melihat surat permohonan seperti ini,” katanya.

Usai mendengar cerita Iqbal, sejumlah awak media kemudian mendampingi mereka untuk membuat laporan di SPKT. Namun Ipda S Pangaribuan kembali menolak laporan dan memarahi Iqbal dan keluarga lainnya.

Selanjutnya Ipda S Pangaribuan mengarahkan keluarga korban untuk menemui Perwira Pengawas, Iptu Yoga.

Sejumlah wartawan berkoordinasi dengan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto. Setelah dilakukan pertemuan, akhirnya Yoga mengatakan keluarga korban bisa membuat laporan dan harus membawa kartu keluarga. Sri kemudian menjemput kartu keluarga ke rumahnya, dan kembali membuat laporan di SPKT.

Usai melapor, petugas SPKT membawa keluarga korban ke ruang penyidik untuk dilakukan Berkas Acara Pemeriksaan (BAP). Seorang petugas kepolisian yang tak ingin namanya dikorankan membenarkan jika keluarga korban sudah membuat laporan.

“Laporan itu sedang ditangani intensif,” kata petugas.

Usai membuat laporan, Iqbal berterimakasih kepada Kapolrestabes Medan karena laporan mereka sudah diterima.

“Saya berharap kasus penganiayaan yang menimpa adik saya segera terungkap dan para pelakunya segera ditangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Kepada Bapak Kapolrestabes saya mewakili keluarga sangat berterimakasih karena laporan saya sudah diterima,” pungkasnya sembari menunjukkan bukti laporan yang tertuang di Nomor: STTLP/930/IV YAN.2.5/2019/SPKT Restabes Medan.

Sebelumnya, Wahyudi (19) warga Jalan Sepakat Gang Saudara, Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai, tewas dianiaya warga di Jalan Pelajar Timur Gang Melati Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Kamis (25/4/2019) pagi. Ia diamuk massa hingga tewas karena diduga terlibat curanmor. (dd)

Modal Senter dan Tang, Sinaga Gulung Paksa Kabel Listrik

0

mimbarumum.co.id – Aksi pria 30 tahun ini tergolong nekat.  Meski tak memiliki pendidikan atau sertifikat kelistrikan,  ia berani menggulung kabel listrik sebuah gedung di kawasan Pasar Peringgan,  Medan.

Sayangnya,  ia melakukan itu tanpa sepengetahuan PT. Parbens selaku pemilik gedung.  Polisi dari sektor Medan Baru,  Polrestabes Medan pun menggelandang GSS ke Mapolsek untuk pemeriksaan.

“Pelaku ditangkap di lokasi TKP saat hendak melakukan aksi pencurian kembali,” ujar Kanit Reskrim Medan Baru Iptu Philip Antonio Purba kepada wartawan, Minggu (28/4/2019) sore.
 
Dijelaskan Philip, aksi pencurian kabel listrik yang dilakukan pelaku  yang diketahui warga Jalan Sei Tuntungan Baru, Lingkungan III, Kelurahan Babura Medan Kota itu terjadi pada Minggu (21/4/2019) sekira pukul 01.00 Wib.

Aksi Sinaga itu tepergok petugas keamanan gedung itu yang kemudian melaporkan nya ke petugas kepolisian setempat.

Philip menjelaskan, pelaku dalam melakukan aksi pencuriannya hanya menggunakan sebuah alat penerangan senter dan sebuah tang untuk memotong kabel listing.

“Melihat situasi sepi, pelaku mencari kabel-kabel listrik yang bergelantungan di asbes. Kemudian pelaku naik ke atas meja dan memotong kabel listrik dengan cara menarik dan memotongnya, ” papar Kanit Reskrim.

Setelah berhasil,  pelaku memasukan kabel sepanjang 25 meter tersebut ke dalam sebuah kantong plastik yang telah disiapkan sejak awal.

Selanjutnya, pelaku  menjual hasil curiannya itu kepada seorang laki-laki penjual botot keliling yang tidak dikenal dengan harga Rp63 ribu.

“Pelaku sudah diamankan dan masih dalam proses pemeriksaan secara intensif. Dari tangan pelaku kita mengamankan barang bukti berupa satu buah tang potong warna biru,” pungkasnya.

Atas perbuatannya, pelaku yang ditangkap pada Selasa (23/4/19) lalu itu dipersangkakan  dengan Pasal 363 KHUPidana dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. (An)

Sampah Medan Bakal Jadi Penghalang Sumut Tuan Rumah HPN

0

mimbarumum.co.id – Keinginan para jurnalis/wartawan di Sumatera Utara untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan event tahunan peringatan Hari Pers Nasional tahun 2020 tingkat nasional bisa bakal tertunda lagi. Gubernur Sumut mensyaratkan persoalan sampah di daerah ini harus dituntaskan terlebih dahulu.

“Persoalan bukan setuju atau tidak setuju. Bisa tidak di Sumut, khususnya di Kota Medan ini tidak ada sampah. Kita undang orang dari 34 provinsi di Indonesia ke Medan. Habis itu disiarkan (persoalan sampah) ke seluruh Indonesia. Bagaimana wajah Sumut nanti?” kata Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.

Menurut Gubsu permasalahan sampah yang tak kunjung tuntas di kota ini adalah merupakan persoalan harga diri provinsi Sumatera Utara. Itu makanya, katanya perlu ada kesepakatan terlebih dahulu dalam persoalan kebersihan tersebut.

“Kalau ini (kebersihan) kita sepakat. Apapun (untuk jadi tuan rumah HPN) kita lakukan. Karena menjual harga diri Sumut ini bukan murah,” ucapnya Ahad (28/4/19) di hadapan para peserta peringatan hari pers nasional (HPN) 2019 tingkat Sumatera Utara, di gedung PWi Sumut Jalan Adinegoro, Medan.

Gubernur juga menceritakan, saat perjalanan sepanjang 2 kilometer menuju gedung PWI Sumut itu pihaknya menyaksikan banyaknya sampah berserakan di sejumlah pinggir jalan. Ironisnya, meski sudah menjelang siang, sampah-sampah tersebut masih terlihat menumpuk, tak kunjung diangkut oleh petugas.

“Kalau sekadar mengadakan acara, orang utan pun bisa,” kata Gubsu menegaskan tentang pentingnya terlebih dahulu mempersiapkan kota ini untuk menerima kedatangan tamu dari sejumlah wilayah lain di Indonesia.

Seperti diketahui, permasalahan pengelolaan sampah di Kota Medan masih terus menjadi perhatian berbagai pihak. Sejumlah kalangan juga mengkritisi kinerja Pemerintah Kota yang terkesan “tak berdaya” mengatasi persoalan sampah tersebut.

Belum lama ini, bahkan pihak Kementerian Ligkungan Hidup (LKH) memasukkan Kota Medan sebagai kota terburuk dalam pengelolaan sampah.

“Pak Herman (Ketua PWI Sumut) harus bertanggungjawab ini, kapan keputusan untuk Hari Pers Nasional ini. Haruskah saya yang melobi dan kepada siapa saya melobi. Berapa yang harus saya bayar dan berapa harganya,” ucapnya Gubsu.

“Tapi dengan satu syarat,” kata GUbsu lagi, “kita jual Sumatera Utara kita ini menjadi Suamtera Utara bermartabat. Karena harga diri adalah segala-galanya.

Sebelumnya, Ketua PWI Sumut H. Hermasnyah, SE., dalam sambutannya mengharap kesediaan Gubsu memberi ijin agar PWI Sumut menjadi tuan rumah pelaksanaan poeringatan HPN tahun 2020 mendatang.

Selama ini, katanya, keinginan menjadi tuan rumah tersebut sudah berulang kali diupayakan, namun terus tertunda. Pada tahun 2020 mendatang, PWI Sumut yakin mampu meyakinkan pengurus PWI Pusat untuk memberikan kepercayaan bagi propinsi Sumatera Utara sebagai tuan rumah penyelenggaraannya.

“Saya kira kalau ini terjadi (tuan rumah HPN), perputaran ekonomi Sumut akan baik dan hotel-hotel di Medan akan penuh,” ucap Hermansyah. (rin)

Ini Nasehat Khusus Gubernur Edy untuk Wartawan Sumut

0

mimbarumum.co.id – Gubernur Sumatera Utara, Letjen (Purn) Edy Rahmayadi memberi nasehat khusus kepada para jurnalis (wartawan) yang ada di Sumatera Utara. Ia mengajak pers agar tidak bersikap banci.

“Kalau pers banci, kalian tak bisa mengawal Sumut ini. Karena Sumut tanpa pers tidak akan maju. Jangan nanti ada seperti tiada” kata Gubsu, Ahad (28/4/19) saat memberikan sambuatan pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 di Gedung PWI Sumut, Jalan Parada Harahap, Medan.

Hadir apada acara itu mantan Gubernur Syamsul Arifin, Mantan Gubernur T. Erry Nuradi, Ketua PWI Pusat Atal S. Depari, Ketua PWI Sumut H. Hermasyah, SE., sejumlah pejabat pemerintah provinsi, Direksi dan perwakilan BUMN dan BUMD serta perusahaan swasta.

Gubernur Edy mengingatkan wartawan untuk tidak fokus pada persoalan-persoalan kecil tetapi justru mengabaikan persoalan besar yang sebenarnya harus menjadi perhatian semua pihak.

“Jangan hanya menunggu saya ketika selip berbicara lalu dibesar-besarkan karena persoalan remeh temeh, tapi untuk pemberitaan sampah berserakan tidak ada diberitakan,” ucap mantan Pangkostrad itu.

Edy mengaku tidak gentar menghadapi pers, namun dia mengajak insan pers di daerah ini untuk berbenah diri karena jika sikap pers masih seperti itu maka Provinsi Sumatera Utara tidak akan bermartabat.

“Bukan saya menantang wartawan. Tidak. Hanya saja karena sudah akrab dengan wartawan,” katanya berkelakar dan disambut tepuk tangan para wartawan anggota Persatuan wartawan Indonesia (PWI) yang hadir pada acara itu.

Gubsu menegaskan, peran pers menjadi ujung tombak untuk menjadikan Sumut bermartabat. Menurutnya, 60 persen kemerdekaan Indonesia itu adalah karena adanya perjuangan pers Indonesia.

“Pena pers lebih hebat dari (senjata) AK 46. Jadi jika mau Sumut bermartabat mari kita ubah kondisi pers di Sumut,” ajak mantan Panglima Kodam I Bukit Barisan itu.

Pada kesempatan itu, Edy Rahmayadi menyampaikan ucapan selamat kepada para pemburu berita di daerah ini yang sedang merayakan hari pers nasional. (rin)

Putri Tanjungbalai Ukir Prestasi di Asia Karate Federation Malaysia

0

mimbarumum.co.id – Nicky Dwi Oktari Putri Isyelda putri Kelahiran Kota Tanjungbalai 21 Oktober 2000 menjadi jawara di Asia Karate Federation di Kinabalu, Malaysia. Nicky panggilan akrabnya mewakili Indonesia dengan 45 atliet karate lainnya.

Menurut Elly Dahni ibunda Nicky mengatakan dari 5 negara di Asia mengikuti kejuaran AKF 2019, Nicky berhasil berada di peringkat kedua setelah gagal melawan atlet Kazahkstan dengan skor 3-1.

Nicky anak kedua dari dua bersaudara dari Ismail Warta dan Elly Dahni sudah memiliki segudang prestasi, diantaranya Luxemburg Jerman juara satu, kejuaraan di Singapore 1, di Jepang juara 3, di Cina juara 3 di Thailand juara 2.

Nicky yang tinggal di Jalan Sei Dua Gang Alwaton Tanjungbalai ini akan melanjutkan masuk ke Pelatnas Jakarta.(Ml)