Beranda blog Halaman 2477

Imam Nahrowi Ngakui Umroh Pakai Duit Kemenpora

0

mimbarumum.co.id – Jaksa pada KPK mencecar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi terkait keberangkatan umrahnya yang memakai dana dari Sekretariat Kemenpora. Jaksa bertanya kepada Imam apakah umrah tersebut merupakan bagian dari perjalanan dinas.

Awalnya, jaksa bertanya mengenai kedekatan Imam dengan Ulum. Imam, yang bersaksi dalam persidangan perkara suap terkait dana hibah KONI, mengaku mengenal Ulum dari teman kuliahnya yang bernama Khoiruddin asal Tulungagung, Jawa Timur.

Kemudian jaksa bertanya apakah pernah melakukan ibadah umrah dengan Ulum, Imam pun membenarkan. Jaksa juga bertanya apakah tahu terkait pemberian uang dari Bendahara KONI Johny E Awuy via transfer bank ke Ulum, yang saat itu berada di Mekah.

“Di tanggal 27 masuk Rp 50 juta, itu sama keterangan Bendahara KONI, ada penarikan di Mekah, kafe kasino, dan beberapa tempat di Mekah. Selain itu, Saudara bilang aspri dari Tulungagung, di situ ada penarikan di Tulungagung. Jadi keterangan beberapa saksi dan report keuangan nyambung bahwa ini sesuai dengan report transaksi keuangan bank. Saudara tahu Ulum gunakan ATM BNI dan dibawa ke Mekah?” tanya jaksa KPK di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).

“Tidak tahu, Pak Jaksa,” jawab Imam.

Jaksa lalu bertanya, keberangkatan Imam ke Mekah apakah memakai dana dari Kemenpora. Dia menyebut anggaran itu dari Sekretariat Kemenpora. Jaksa juga mencecar apakah perjalanan umrah itu merupakan perjalanan dinas atau bukan.

“Umrah ini perjalanan dinas apa bukan?” tanya jaksa.

“Saya menghadiri Asia paralayang,” kata Imam.

“Pertanyaan saya, umrah perjalanan dinas atau bukan?” tanya jaksa lagi.

“Undangannya itu perjalanan dinas. Umrah ya saya kira umat Islam…,” ucap Imam.

Jaksa lalu memotong pembicaraan Imam dan kembali bertanya kepada pokok pertanyaan terkait dana umrah. Imam menegaskan kegiatan umrah itu bukan perjalanan dinas namun dibiayai Kemenpora.

“Jadi Anda umrah pakai anggaran Kemenpora?” tanya jaksa yang dijawab ‘iya’ oleh Imam.

Dalam persidangan ini, yang duduk sebagai terdakwa adalah Sekjen KONI Ending Fuad Hamidy. Ending didakwa memberikan suap Rp 400 juta kepada Deputi IV Kementerian Pemuda dan Olahraga Mulyana serta dua anggota staf Kemenpora bernama Adhi Purnomo dan Eko Triyanta.

Pemberian suap ditujukan untuk mempercepat proses pencairan dana hibah yang diajukan KONI ke Kemenpora. (det)

Bawaslu Gelar Doa Bersama

0

mimbarumum.co.id – Bawaslu RI menggelar doa bersama untuk seluruh petugas penyelenggara pemilu, mulai panitia pengawas pemilu hingga KPPS, yang meninggal dunia. Doa bersama juga dilakukan seluruh jajaran Bawaslu di daerah.

Doa bersama Bawaslu digelar di ruang rapat Bawaslu RI, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat. Ketua Bawaslu Abhan mengajak para jajarannya turut mendoakan dengan khusyuk petugas pemilu yang meninggal.

“Maka ada hari ini kita doakan bersama dan mudah-mudahan sahabat kita yang telah gugur mendahului kita dalam melakukan tugas demokrasi, baik di jajaran Bawaslu maupun KPU, mudah-mudahan diterima oleh Yang Mahakuasa,” ujarnya, Senin (29/4/2019).

Abhan mengatakan acara doa bersama ini juga diselenggarakan oleh seluruh jajaran Bawaslu di semua provinsi.

“Malam hari ini, kita semua ada di sini untuk mendoakan bersama dan di seluruh jajaran Bawaslu di 34 provinsi serentak malam hari ini mendoakan kawan kita bersama. Kita juga berdoa mudah-mudahan kita diberi kesehatan dan selalu diberikan perlindungan oleh Allah SWT dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemilu 2019,” ucapnya.

Dikatakan Abhan, pemerintah telah memproses dana santunan untuk diberikan kepada keluarga para petugas yang meninggal dunia. Meski begitu, dalam acara, Abhan juga meminta kepada jajarannya untuk tetap menyisihkan uang untuk membantu meringankan keluarga yang ditinggalkan para petugas pemilu yang meninggal dunia.

“Alhamdulillah dari pemerintah sudah keluar surat izin dari Kemenkeu. Tinggal proses lebih lanjut administrasinya. Mudah-mudahan secepatnya bisa cair dan bisa kita sampaikan kepada keluarganya yang meninggal dunia dan membantu warga-warga yang sedang sakit,” paparnya.

Tercatat hingga saat ini sebanyak 72 orang Panitia Pengawas Pemilu meninggal dunia dalam tugas. Sedangkan di jajaran KPU terhitung ada 304 petugas KPPS meninggal dunia. (det.)

Busyet, Xiaomi Ternyata Produksi Mobil Juga

0

mimbarumum.co.id – Xiaomi ternyata tak puas hanya merambah pasar telekomunikasi melalui produk telepon pintarnya yang terkenal canggih dan berharga murah. Kini, perusahaan asal China itu juga masuk ke sektor otomotif.

Awal April lalu, Xiaomi yang artinya beras mungil itu resmi meluncurkan Xiaomi Redmi Car, sebuah kendaraan roda empat kelas Sport Utility Vehicle (SUV). Memang mobil ini bukan diproduksi langsung Xiaomi, melainkan hasil kolaborasi dan rebadge dari model Bestune T77.

Nah, Bestune sendiri merupakan anak perusahaan First Auto Work (FAW).FAW merupakan salah satu pabrikan otomotif besar di China.

Mobil ini menjanjikan fitur-fitur terbaik untuk penggunanya. Tetapi masih belum diketahui fitur apa saja yang akan disematkan di dalamnya.

Secara desain Redmi Car tidak kalah menarik dengan SUV lainnya, bahkan dengan buatan Eropa sekalipun. Mobil ini memiliki ukuran 4.525 mm untuk panjangnya, lebar 1.845 mm, dan tinggi 1.615 mm. Sedangkan untuk jarak sumbu roda berukuran 2.700 mm.

Diperkirakan Redmi Car memiliki berat kosong 1.455 kg. Mobil ini disematkan dengan kapasitas mesin 1.200 cc Turbocharge, yang dapat menghasilkan tenaga 141 dk dengan torsi 204 Nm. Daya tersebut akan berkolaborasi pada transmisi manual 6-percepatan.

Mobil pertama Xiaomi ini akan dikenakan biaya 89.800 Yuan di China atau USD 13.400. Jika di rupiahkan akan menjadi Rp 180-an juta. Ini berarti lebih murah dibanding mobil penumpang SUV lainnya.

Xiaomi, perusahaan yang didirikan oleh Lei Jun dan beberapa rekannya pada tahun 2010 lalu, tetap memegang teguh prinsipnya yakni mengeluarkan produk dengan spesifkasi tinggi, namun harga lebih murah dibanding kompetitor.(detik/rin)

May Day Dikawal 900 Pasukan

0

mimbarumum.co.id – Dalam mengawal pengamanan Peringatan Hari Buruh Sedunia atau yang dinamakan May Day, Rabu (1/5/2019), Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut) Irjen Pol Agus Andrianto mempersilakan para buruh menyampaikan aspirasinya.

Jendral bintang dua ini menyatakan siap memberikan pengawalan dan penjagaan pada hari H. Ia lantas menyatakan untuk menyemarakkan May Day, polisi menyiapkan hiburan rakyat.

“Kita mengimbau saudara saudara saya, saya ini kan buruh juga sih, buruhnya Negara. Mari sama-sama kita upayakan hari ulang tahun buruh secara bersama-sama. Nanti pada tanggal 1 May, mari kita sama-sama ngumpul untuk berpesta merayakan Hari Buruh pada 1 mei nanti di Lapangan Merdeka,” ujar Agus di Warkop Jurnalis Jalan Agus Salim  Medan (29/4/2019).

Ia lantas berterimakasih atas partisipasi warga Sumut dalam partisipasi mewujudkan keamanan di Sumut.

“Saya berterima kasih sekali kepada warga Sumut sudah sangat berpartisipasi aktif di dalam mewujudkan keamanan di Sumut. Kami tentunya sesuai dengan kapasitas dengan rekan rekan di Sumut. Berkomitmen untuk menjaga keamanan di Sumut,” ujarnya.

Agus mengaku ingin perayaan May Day kali ini terselenggara dengan ramai, dalam artian bahagia.

“Tentunya akan sangat berbahagia sekali. Kita akan bikin perayaan yang sama (dengan aksi demo). Yang mau unjukrasa kita minta tertib, kalau boleh jangan lagi di tungang-tungangi, karena itu kan hari libur, harusnya gak boleh. Lebih bagus kita kumpul merayakan pesta merayakan Hari Buruh Internasional. Kita akan ada kuliner makanan rakyat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto yang ditanyai terkait pengamanan May Day mengatakan kekuatan personel untuk melakukan pengawalan May Day sebanyak 900 personel.

“Untuk angka personelnya masih dalam penghitungan. Saya sudah perintahkan anggota untuk mendata kekuatan personel yang diperlukan,” ungkapnya.

Perwira polisi berpangkat tiga melati emas ini menyebut akan ada dua titik hiburab rakyat dalam menyemarakkan peringatan Hari Buruh Internasional nanti.

“Ada di dua tempat, Lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka. Nanti ada sajian kuliner rakyat kita siapkan,” sebutnya.

Buruh yang melakukan aksi dideteksi ada dua kelompok, kata Dadang. Aksi itu akan berlangsung di dua tempat, Bundara Majestik Jalan Gatot Subroto, Medan dan di depan Kantor Gubernur Sumut Jalan Dipenogoro, Medan.

“Imbauan kita agar para buruh yang melakukan aksi demo bisa berjalan dengan kondusif, tidak membuat keributan. Kita dari Polri tentu akan mengawal agar jalannya aksi demo tidak terganggu,” tandas. (Ml)

Cewek ABG Dicekoki Sabu Sampai Pingsan

0

mimbarumum.co.id – Wanita ABG (Anak Baru Gede) sebut saja namanya Sinta (14) pingsan. Sebabnya, Sinta dicekoki narkotika jenis sabu.

Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Percut Seituan, pada Minggu (19/4/2019) malam. Hal itu diketahui saat orang tua korban mendatangi Polsek Percut Seituan untuk melaporkan kejadian tersebut.

Kepada wartawan, Riswan (55) ayah Sinta menerangkan, kejadian itu ia ketahui saat sedang menghadiri hajatan pernikahan tetangganya di Desa Percut, Kecamatan Percut Seituan.

“Pas saya lagi hadiri hajatan di rumah tetangga, tiba-tiba saya dengar jeritan. Anak saya pingsan dan dibawa ke rumah tetangga bernama Sutadi. Katanya, ia dicekoki sabu oleh dua orang pria berinsial T dan P,” kata Riswan di Polsek Percut Seituan.

Lanjut Riswan, menurutnya, kedua pria yang mencekoki sabu itu tinggal di depan rumah dan mereka mencekoki korban di rumah pelaku. “Mereka mencekoki anak saya dengan sabu di rumahnya, ungkapnya.

Kemudian setelah mendapat kabar itu, Riswan didampingi tetangganya langsung mendatangi Polsek Percut Seituan untuk melaporkan kejadian yang menimpa anaknya.

“Sudah saya laporkan ke Polsek Percut dan bertemu dengan Kanit Reskrimnya bernama Iptu MK Daulay. Namun, beliau mengatakan kepada saya agar korban dibawa kerumah sakit dulu untuk diperiksa dan besoknya baru dilakukan tes urin,” terang Riswan yang merasa kecewa dengan pelayanan MK Daulay. (An)

Hasil Ungkap Narkotika Dua WNA Ditembak Mati, 14 Kg Sabu Diamankan

0

mimbarumum.co.id – Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memaparkan hasil pengungkapan kasus peredaran narkotika di Medan, Sumatera Utara di RS Bhayangkara, Senin (29/4/2019).

Didampingi Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Agus mengatakan ada 16 tersangka ditangkap dalam keterlibatan mengedarakan dan memiliki narkotika jenis sabu. Belasan tersangka ini terdiri dari 7 kasus.

Dua warga negara asing (Malaysia) inisial KKP dan inisial S (India) terpaksa ditindak tegas karena melawan dan mencoba melukai anggota. Akhirnya kedua WNA tersebut meninggal dunia.

“Secara keseluruhan ada 16 tersangka dalam 7 kasus. Dua tersangka WNA meninggal dunia saat pengungkapan. Kemudian ada beberapa TKP saat penangkapan diantaranya di Komplek Multatuli, Komplek Tomang Elok Jalan Gatot Subroto, Jalan SM Raja, Pintu Tol Tebing Tinggi, Tanjung Balai dan lain-lain,” ungkap Irjen Pol Agus.

Kata Agus lagi, para tersangka ini merupakan sindikat jaringan internasional Myanmar-Srilanka-Malaysia-Indonesia (Sumut).

“Mereka ini sindikat internasional. Barang bukti yang kita amankan seluruhnya berjumlah 14 kilogram sabu-sabu. Dengan jumlah itu 140 ribu anak bangsa bisa diselamatkan,” tutur Agus.

Kini para penjahat narkoba itu dijerat Pasal 114 ayat (2) dan Pasal 112 ayat (2) junto Pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman Pidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup. (dd)

Posyandu Terapung Berdayakan Nelayan Lewat Keramba Ikan

0

mimbarumum.co.id – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2018 setidaknya 20 sampai 48 persen nelayan tergolong miskin. Taraf hidup masyarakat pesisir yang rendah, berdampak pada tingkat kesehatan warga.

Berangkat dari kondisi itu, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I bermitra dengan warga di Kampung Nelayan Belawan. Lewat program Posyandu Sehat Anak dan Ibu Tercinta (Sehati). Tak hanya meningkatkan kesehatan ibu dan anak, juga memberdayakan ekonomi dengan usaha keramba ikan.

Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I, Roby Hervindo menerangkan usaha keramba ikan ini dilakukan oleh kelompok kader Posyandu Sehati.

“Posyandu Sehati terapung di Kampung Nelayan Belawan dirintis sejak 2017 lalu. Untuk meningkatkan kemandirian, pada Mei 2018 lalu dibentuklah kelompok usaha keramba ikan yang beranggotakan kader posyandu,” kata Roby, Senin (29/4/2019).

Pertamina mendukung kelompok kader posyandu dengan pembuatan empat keramba budidaya ikan Kerapu dan Siakap.

Ada 1.500 ekor bibit ikan Siakap dan 500 ekor ikan Kerapu, pakan ikan, pondok keramba, perahu motor, serta pencucian medang. Program ini bekerja sama pula dengan Rumah Zakat.

Diawali empat keramba, lanjut Roby, kini telah berkembang menjadi enam keramba. Hari ini panen dan menghasilkan 120 kilogram ikan Kerapu dan 155 kilogram ikan Siakap. Sebagian dari hasil penjualan ikan akan dimanfaatkan untuk operasional posyandu Sehati.

Usaha keramba ini merupakan yang pertama di kampung nelayan lingkungan XII, Kelurahan Belawan 1, Medan Belawan.

Sebelumnya neleyan hanya bergantung pada hasil melaut. Tapi sulit mendapat ikan saat cuaca buruk. Muncul ide dari kader posyandu untuk membuat usaha keramba ikan.

“Posyandu Sehati kami, saat ini dikunjungi sekitar 200 ibu dan balita. Dengan adanya bantuan keramba dari Pertamina ini, sangat membantu biaya operasional posyandu,” ujar Ketua Kelompok Nelayan, Alex. (Ml)

Terima Kasih BPBD Tapsel

0

mimbarumum.co.id – Sekretaris Daerah Tapsel Parulian Nasution mengucapkan terima kasih kepada BPBD Tapsel yang telah berinisiatif melaksanakan kegiatan Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana Daerah dalam mengatasi dan menanggulangi bencana.

“Mengatasi dan menanggulangi bencana perlu kiranya peran aktif seluruh stakeholder untuk menjaga keseimbangan alam dan lingkungan. Karena gambaran bencana kedepan cenderung meningkat. Seperti meningkatnya jumlah penduduk, penurunan kondisi lingkungan dan perubahan iklim global,” ungkap Sekda di Kantor Bupati Tapsel, Senin (29/4/2019).

Sambungnya lagi, karena itu untuk menghindari bencana ini perlu gerakan aksi bersama dalam meningkatkan kapasitas. Baik itu pemerintah, organisasi dan masyarakat untuk menanggapi situasi bencana secara cepat, akurat dan tepat.

“Dengan pembentukan dan pembekalan Tim Reaksi Cepat (TRC) terhadap penanganan bencana, saya harap ketika terjun ke lapangan seluruh anggota dapat menyelesaikannya dengan baik,” harap Parulian.

Kegiatan berlangsung selama 2 hari, 29 sampai 30 April 2019 dengan jumlah peserta 50 orang. Terdiri dari 41 pegawai BPBD Tapsel, dan 9 OPD terkait 2 orang. (zal)

Harga Kebutuhan dan Daya Beli Masyarakat Aman Jelang Ramadhan

0

mimbarumum.co.id – Harga kebutuhan pokok  menjelang Ramadhan 1440 Hijriah aman. Begitu juga dengan daya beli masyarakat terpantau aman.

Ini dikatakan Walikota Medan Tengku Dzulmi Eldin usai melakukan pemantauan harga di Pasar Sei Sikambing Jalan Gatot Subroto pada Senin (29/4/2019) bersama Forkopinda Medan.

“Pantauan ini dilakukan untuk melihat harga kebutuhan pokok di pasar tradisional maupun  modren menjelang datangnya Ramadhan. Selain harga kita juga melihat animo masyarakat, daya beli dan kestabilan harga,” ungkapnya.

Dikatakan Eldin, hasil pantauannya pada umumnya harga sembako aman. Seperti beras, gula, minyak meski ada kebaikan sedikit tetapi ditegasnya masih stabil. Untuk cabai merah dan bawang yang harganya naik pihaknya melakukan operasi pasar di sejumlah pasar tradisional di Medan guna menstabilkan harga.

“Kita lihat kedepannya jika masih ada yang belum tercover kita akan menstabilkannya. Jika ada spekulan, disini ada tim satgas pangan jadi akan kita tindak,” tegasnya lagi.
 
Dalam kesempatan itu, pihak mengharapkan  kepada pedagang agar tidak mendengarkan hasutan yang dapat mengubah harga yang membuat  harga tidak stabil. Pemko Medan akan menjaga kestabilan harga ini, jadi diingatkannya agar pedagang  tidak khawatir.

Setelah melakukan peninjauan di Pasar Sikambing, Eldin juga meninjau di pasar modren Jalan Gatot Subroto Medan, disana ia mengungkapkan harga di pasar modern hampir sama dengan pasar tradisional yang membedakan karena kemasan saja.

Dikatakanya, sinergi antara pedagang tradisional dan modern sejauh ini berjalan baik sehingga untuk harga tidak begitu jauh berbeda.

Namun ia mengharapkan agar produk halal dan tidak halal harus dipisahkan kalau terdapat masih ada pencampuran kedua produk itu pihaknya  akan memberi sanksi. “kita akan beri sanksi karena sebelumnya juga sudah ada janji bahwa setiap supermarket harus memisahkan itu,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan  salah seorang pedagang  pasar Sei Sikambing bahwa ada kebutuhan pokok yang naik namun tidak terlalu besar seperti harga beras hanya naik Rp 200/kgnya. Tetapi terkendala uang pecah atau recehan pihaknya tidak menaikkan harga beras jika dijual secara  eceran.

“Harga gula curah Rp12500/kilogram biasanya hanya Rp.11500-12.000 /kilogram. Beras medium naik 200, tetapi masih dijual eceran Rp11.000/kilogram karena terkendala uang receh. Sedangkan beras jenis kuku balam Rp 12.000-Rp13.000/kilogram, minyak goreng juga masih standar hanya Rp10.000/kilogram,” kata pedagang.

Pedagang sayuran di Pasar Sei Sikambing, Jeni mengatakan yang mahal saat ini cabe merah yang harganya sudah mencapai Rp 38.000- Rp40.000/kilogtam padahal biasanya hanya Rp28.000/kilogram.

Bawang merah juga mahal Rp32.000 biasanya hanya Rp30.000, bawang putih mengalami penurunan dari 2 hari lalu yang sempat mencapai Rp50.000-Rp52.000/kilogram. Hari ini Rp48.000/kilogramnya. (Ml)

Laporan Keluarga Terduga Curanmor Tewas Akhirnya Diterima

0

mimbarumum.co.id – Laporan keluarga terduga pelaku curanmor berinisial Wahyudi (19) warga Jalan Sepakat Gang Saudara, Medan Denai, yang tewas dianiaya warga di Jalan Pelajar Timur Gang Melati Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Kamis (25/4) pagi, akhirnya diterima di SPKT Polrestabes Medan, Senin (29/4) sore.

Laporan keluarga Wahyudi sempat tidak diterima karena kurang kelengkapan data. Setelah melengkapi akhirnya laporan mereka diterima.

Kepada wartawan, M Iqbal (27) selaku keluarga Wahyudi (terduga pelaku curanmor) mengaku pasrah karena awalnya laporan mereka tak diterima.

“Setiap saya berbicara, Ipda S Pangaribuan memotong dan minta kami mencabut surat pernyataan di Polsek Medan Area. Saya hendak melaporkan penganiayaan yang menyebabkan adik saya meninggal. Tetapi sia-sia, laporan kami ditolak,” ungkap Iqbal.

Diceritakan Iqbal, dari surat permohonan tidak dilakukan otopsi terhadap korban yang dikonsep sendiri oleh Polsek Medan Area, terlihat sangat ganjil. Namun ayah almarhum terpaksa menandatanganinya lantaran ketakutan.

“Pada poin keempat disebutkan, bila mana ada pihak famili yang merasa keberatan dengan kematian anak kandung saya tersebut, maka saya selaku orang tua kandungnya yang bertanggung jawab atas kematian anak kandung saya tersebut. Poin kelima, bila mana persyaratan tersebut tidak ditepati, maka saya bersedia dituntut. Baru kali ini saya melihat surat permohonan seperti ini,” katanya.

Usai mendengar cerita Iqbal, sejumlah awak media kemudian mendampingi mereka untuk membuat laporan di SPKT. Namun Ipda S Pangaribuan kembali menolak laporan dan memarahi Iqbal dan keluarga lainnya.

Selanjutnya Ipda S Pangaribuan mengarahkan keluarga korban untuk menemui Perwira Pengawas, Iptu Yoga.

Sejumlah wartawan berkoordinasi dengan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto. Setelah dilakukan pertemuan, akhirnya Yoga mengatakan keluarga korban bisa membuat laporan dan harus membawa kartu keluarga. Sri kemudian menjemput kartu keluarga ke rumahnya, dan kembali membuat laporan di SPKT.

Usai melapor, petugas SPKT membawa keluarga korban ke ruang penyidik untuk dilakukan Berkas Acara Pemeriksaan (BAP). Seorang petugas kepolisian yang tak ingin namanya dikorankan membenarkan jika keluarga korban sudah membuat laporan.

“Laporan itu sedang ditangani intensif,” kata petugas.

Usai membuat laporan, Iqbal berterimakasih kepada Kapolrestabes Medan karena laporan mereka sudah diterima.

“Saya berharap kasus penganiayaan yang menimpa adik saya segera terungkap dan para pelakunya segera ditangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Kepada Bapak Kapolrestabes saya mewakili keluarga sangat berterimakasih karena laporan saya sudah diterima,” pungkasnya sembari menunjukkan bukti laporan yang tertuang di Nomor: STTLP/930/IV YAN.2.5/2019/SPKT Restabes Medan.

Sebelumnya, Wahyudi (19) warga Jalan Sepakat Gang Saudara, Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai, tewas dianiaya warga di Jalan Pelajar Timur Gang Melati Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Kamis (25/4/2019) pagi. Ia diamuk massa hingga tewas karena diduga terlibat curanmor. (dd)