Beranda blog Halaman 2404

Refleksi Hari Kebangkitan Nasional

0

Pagi ini, awak coba refleksi siket setelah 111 tahun Kebangkitan Nasional Indonesia bergema.

Sejak itu rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai “orang Indonesia”.

Triger melalui peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) diiringi ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928) seharusnya menjadi batu pijakan langkah maju dan bangkitnya semua rasa kebangsaan, dari rakyat untuk rakyat.

Semangat itu selayaknya jauh lebih kuat dan nyata dibanding 111 tahun lalu, apalagi hamper 74 merdeka dan berdulat.

Eee nyatanya awak lihat dan sebagian kawan awak, melihatnya lain. Di kota tempat awak dan kawan awak itu tinggal membangun jalan saja seakan belum berpihak pada rakyat kebanyakan.

Kalo klen gak caya cak jalan-jalan klen kebeberapa kawasan kota, klen mungkin akan melihat ada pembangunan, ada pembangunan paret, jalan dan fasilitas lain. Bagos.

Ya tentu bagos kalau ada pembangunan, tapi kalo tidak tuntas tentunya kurang elok, apalagi berdampak tidak bagos dan kontra produktif pada masyarakat

Cak klen bayangkan keluhan kawan awak semalam, ada proyek pembangunan dekat rumahnya. Untuk membangun sesuatu, proyek itu harus membongkar sebagian jalan. Astaga, dikatakan kawan itu, proyek selesai sebagian jalan yang dibongkar ditinggalkan tidak seperti semula, alias kupak kapik.

Kalo melihat contoh itu, apa sudah bisa dikatakan kita bangkit, bedikari dan sejajar bangsa maju? Untuk lewat di jalan tu saja pelintasnya terkadang rebutan jalan yang masih mulus kalau tak mau begoyang-goyang dan zig zag di bekas galian proyek.

Dampaknya, gosah cerita waktu tempuh, karena selisihnya paling beberapa menit aja. Tapi, umur spare part kendaraan, kesehatan pelintas, energi dan kenyamanan bisa berkurang dan terasakan.

Celakanya kenyataan itu bisa berlangsung berbulan lamanya sampai diperbaiki dan itu pun hasilnya tidak semulus sebelum ada proyek.

Kalo dah begini. Awak pun bisa susah bangkit dari kereta, pingang perlu agak disesuaikan sekejap sebelum bangkit.

Hhmmmm awak pon jadi balek terbayang apakah ini semangat yang cita-citakan pendahulu kita 111 tahun lalu? Apakah ini juga yang dibayangkan proklamator kita 74 tahun lalu?

Itu baru satu sisi yang awak tengok liat dan dengar, sementara dari media massa, masalah yang jauh dari semangat 111 tahun KEBANGKITAN NASIONAL cukup banyak. Cemana Klen Rasa?

Kata PT KAI, Jangan Bawa Barang Berlebihan Saat Mudik

0

mimbarumum.co.id – PT Kereta Api Divre I Sumut meminta penumpang agar tidak membawa barang bagasi berlebihan. Hal itu dikatakan Manager Humas Divre I SU,
M. Ilud Siregar, Jumat, (31/5/2019)

“Kembali kami informasikan kepada para penumpang untuk membawa barang bagasi sesuai aturan berlaku dan barang-barang dengan berat dan volume dianggap masih dapat dibawa kedalam kereta untuk disimpan di rak bagasi atas, di ruang depan tempat duduk penumpang, di bagian ujung kereta atau tempat lainnya yang memungkinkan tanpa mengganggu kenyamanan dan keamanan penumpang. Ini dimaksudkan agar kereta tidak lambat saat perjalanan kereta api,” jelas M.Ilud.

Untuk ukuran dan berat maksimum barang bagasi setiap penumpang kereta api dengan ukuran maksimum 100 dm3 dengan dimensi 70 cm x 48 cm x 30 cm, berat maksimum 20 kg.

Adapun barang-barang bagasi penumpang yang tidak diperbolehkan di bawa adalah binatang, narkotika psikotoprika dan zat adiktif lainnya, senjata api dan senjata tajam, semua barang-barang yang mudah terbakar atau meledak, kemuduan semua barang-barang berbau menyengat, amis atau karena sifatnya dapat mengganggu atau merusak kesehatan dan mengganggu kenyamanan penumpang lainnya.

“Selian itu barang-barang yang tidak boleh dibawa yakni yang menurut pertimbangan petugas boarding atau pemeriksa bagasi karena keadaan dan besarnya tidak pantas diangkut sebagai bagasi,barang yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku,” katanya lagi.

Sementara itu, update data penumpang yang berangkat di hari keempat (H-7) angkutan Lebaran tahun 2019 di tanggal 29 Mei 2019 sebagai berikut, KA Kelas Eksekutif (KA Sribilah) Tahun 2018 Realisasi 632 penumpang sedangkan 2019 realisasinya hanya 467 penumpang persentase mencapai 74 persen.

Untuk KA Kelas Bisnis (KA Sribilah), 2018  terealisasi sebanyak 1.285 penumpang sedangkan 2019 realisasi 951 penumpang masih sama persentasenya 74 persen.

Lain lagi dengan KA Kelas Ekonomi (KA Sribilah Premium dan KA Putri deli) pada 2018 realisasi 3.500 penumpang dan 2019 realisasi  3.681 penumpang dengan persentase 105 persen.

Ka Lokal (KA Srilelawangsa, KA Siantar Ekspres dan KA Cut Meutia),  2018 realisasi  5.070  penumpang dan 2019 realisasi  5.647 penumpang dengan persentase 111 persen.

“Total penumpang yang diangkut untuk keberangkatan tanggal 29 mei kemarin sebanyak 10.746. Jumlah ini naik dibandingkan tahun 2018 ditanggal yang sama yakni hanya 10.487 penumpang,” katanya.

Sementara itu dijekaskan, untuk komulatif volume penumpang dari masa tanggal 26 Mei 2019 sampai dengan 29 Mei 2019 (H-10 s. d H-7) sebagai berikut sebanyak 42.846 penumpang naik 11 persen dari sebelumnya yang hanya 38.479 persen. (Ml)

Jangan Khawatir Kios Pedagang Dijaga Personel PD Pasar 

0

mimbarumum.co.id – Para pedagang dipastikan tidak berjualan saat libur lebaran. Namun pera pedagang tak perlu khawatir meninggalkan kiosnya sepanjang libur lebaran nanti.

Karena PD Pasar Kota Medan telah menyiapkan sejumlah personil bertugas menjaga pasar baik dari pembongkaran ataupun hal-hal yang tidak diinginkan.

Direktur Operasional PD Pasar Kota Medan, Yohni Anwar mengatakan selain menyiapkan personil, pihaknya juga menjalin kerjasama dengan Dinas Pemadam dan Pencegahan Kebakaran Kota Medan. Ini guna mengantisipasi dan mengatasi jika terjadi kebakaran di pasar.

“Akan ada beberapa unit mobil pemadam kebakaran (damkar) yang akan standby di pasar-pasar rawan kebakaran seperti pusat pasar, Petisah, dan juga pasar Marelan,” ungkapnya.

Dikesempatan itu ia meminta agar di libur lebaran nanti para pedagang jangan lupa untuk mengunci atau menggembok kiosnya sebab beberapa kali pihaknya menjumpai ada kios yang tidak digembok. Begitu juga dengan listrik sebaiknya dimatikan jangan ada satupun benda yang ditinggal dalam keadaan dicok dan dicas.

“Paling bahaya lampu emergency, kalau ditinggal lama-lama dalam kondisi di cas bisa meledak, inipun pernah kita temui beruntungnya petugas kita cepat bertindak kalau tidak bisa terjadi kebakaran,” tegasnya.

Sementara itu untuk memberi keamanan 28 pasar tradisional yang terdapat 22 ribu lebih kios itu pihaknya bekerjasama dengan Polda Sumatera Utara (Sumut). Sejumlah personil Polda terus melakukan penjagaan.”sampai hari ini saya katakan pasar kita aman dan kondusif, mudah-mudah juga aman sampai libur lebaran nanti,” katanya.

Sementara itu untuk situasi di pasar tradisional saat ini dikatakanya tingkat pengunjung sangat tinggi. Pasar yang paling ramai adalah pusat pasar, petisah, Sei Sikambing dan juga pasar Marelan.

“Rata-rata pengunjung mencari kebutuhan lebaran seperti pakaian jadi, sembako juga aksesoris lebaran,” tandasnya. (ml)

Sopir Melintas di Tapsel Kena Test Urine

mimbarumum.co.id – Polres Tapanuli Selatan menggelar melakukan test urine terhadap para sopir yang melintas di kawasan Jalan Lintas Sumatera, tepatnya Gunung Tua Langga Payung Desa Batang Baruhur Julu Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta).

Kegiatan operasi razia dan tes urine itu dilakukan Kamis (30/5/2019). “Adapun tujuannya memberi rasa aman, baik terhadap pengemudi maupun penumpang selama musim mudik lebaran,” kata Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Irwa Zaini Adib.

Pada pelaksanaan rajia pada Kamis (30/5/19) itu, petugas kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap sebanyak 30 orang pengemudi yang melintas di kawasan itu.
“Dinyatakan (para sopir) bebas dari narkotika,” ucapnya.

Sementara itu Bupati Padanglawas Utara Andar Amin Harahap berharap para pengemudi kendaraan (sopir) tidak merasa terganggu dengan pelaksanaan operasi tersebut.

“Jangan merasa terganggu tetapi kegiatan ini dilakukan adalah untuk keamanan dan kenyamanan baik terhadap pengemudi dan penumpang,” terang Bupati. (zal)

Ini Kata Kapolres Samosir Soal Penebangan Hutan Tele

mimbarumum.co.id – Kapolres Samosir Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Agus Darojat membantah jika selama kepemimpinannya penegakan hukum di daerah itu tidak optimal. Soal kasus penebangan hutan Tele menurutnya ada prosedur hukum yang harus dipedomani polisi.

“Tidak semata-mata ketika melihat pohon ditebang, polisi langsung menahan seseorang maupun alat yang digunakan,” tegas perwira itu, Rabu (29/5/19) lalu saat ditemui mimbarumum.co.id di Mapolres Samosir.

Sebelumnya, Agus Darojat didesak mundur oleh sejumlah kalangan termasuk wartawan dan pegiat lembaga swadaya masyarakat (LSM) di daerah itu karena dinilai tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas utamanya dalam penegakan hukum. Antara lain perihal tindak pidana penebangan pohon di kawasan hutan Tele Kecamatan Harian. Kabupaten Samosir.

Kapolres Samosir AKBP Agus Darojat saat menyampaikan keterangan kepada wartawan. (mimbar/ist)

Dia mengatakan, setiap pengungkapan sebuah kasus harus melalui sebuah proses dan prosedur hukum yang dipedomoni oleh aparat kepolisian.

Pihaknya. kata Agus, kini tengah berkoordinasi dengan Pemerintan Kabupaten Samosir terkait penebangan pohon di seputaran kawasan hutan Tele itu.

“Jadi jangan saling menuding dan menyalahkan kepolisian saja,” tukas dia.

Pada bagian lain, Kapolres memaparkan tentang sejumlah capaian yang pernah dilakukan institusi yang dipimpinnya itu. Antara lain berhasil mengungkap aksi pembegalan yang terjadi di Pintu Batu Kecamatan Pangururan dan aksi perampokan di Tele Kecamatan Harian.

“Buktinya dua kasus yang menjadi atensi, berhasil diungkap dalam waktu yang cepat,” sebutnya.

Kapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Jonser Banjarnahor, mengaku senang mendapat kritikan yang membagun dari warga. “Masyarakat Samosir boleh mendatangi Mapolres untuk menanyakan sejumlah kasus yang sedang maupun sudah tuntas ditangani,” ucapnya.

Agus bersama jajarannya siap melakukan keterbukaan dan selalu transparan dalam setiap upayan penegakan hukukm di daerah itu.

“Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. Bahkan di tingkat Polda Sumut, Samosir masih bagus terkait penanganan dan mengungkap kasus,” ucapnya.

Lebihlanjut, Kapolres AKBP Agus mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh siapapun. “Percayalah, polisi merupakan pelayan masyarakat,” pungkasnya. (RN)

Gondang Naposo Ajak Wisatawan Menemukan Cinta di Samosir

0

mimbarumum.co.id – Kunjungan ke Samosir bisa menjadi alternatif liburan Anda pada akhir pekan ini. Di sana akan digelar Festival Gondang Naposo di lokasi wisata pasir putih Pantai Tandarabun, Pangururan, Kabupaten Samosir.

Event tradisional itu rencananya akan berlangsung mulai hari Jum’at (31/5/2019) hingga Sabtu (1/6/2019) mendatang.

Bupati Samosir Rapidin Simbolon kepada mimbarumum.co.id, Kamis (30/5/2019) menyebutkan Gondang Naposo merupakan budaya yang dilakoni kalangan muda di kabupaten itu.

“Zaman dulu, bagi pemuda yang masih jomblo, gondang naposo merupakan sarana mencari jodoh,” papar Rapidin.

Namun menurutnya, bagi mereka yang sudah berpasangan tapi ingin mengenang indahnya masa berpacaran, maka festival gondang naposo akan menjadi hiburan tersendiri bagi siapa saja yang menyaksikannya.

Bupati menyebutkan pelaksanaan Festival Gondang Naposo yang dimaksudkan untuk menggali dan melestarikan budaya bangsaitu merupakan rangkaian dari kegiatan menjelang digelarnya agenda Horas Samosir Fiesta 2019.

Sementara Plt Kadis Pariwisata Samosir, Daulat Nainggolan mengatakan Festival Gondang Naposo mendapat apresiasi dari kalangan milenial.

“Bukan hanya dari kalangan lokal, tapi dari luar daerah juga antusias, buktinya sudah ada 16 tim yang mendaftar,” sebutnya.

Ia menambahkan, peserta festival berasal dari berbagai sanggar seni, sekolah, termasuk dari Universitas Sumatera Utara.

“Antusias kalangan muda menjadi bukti bahwa budaya leluhur masih terjaga dan terpelihara di Samosir,” imbuh Daulat.

Dia memaparkan, festival Gondang Naposo merupakan event pembuka dari rangkaian acara Horas Samosir Fiesta (HSF).

“Suguhan festival Gondang Naposo akan memanjakan pengunjung yang berlibur di Pasir Putih Tandarabun, ayo temukan cintamu di Samosir,” pungkas Daulat.

Selanjutnya akan dirangkai dengan budaya lainnya yakni,Tonggo Raja, Tor-tor Marhusip, Tor-tor Hatasopisik, Tor-tor Kreasi Toba dan malam hiburan rakyat bersama Tongam Sirait.

Daulat juga mengungkapkan, untuk menghibur penikmat wisata, dihadirkan Marsada Band yang telah berhasil memukau pecinta musik Batak di nusantara dan mancanegara, kemudia grup band Naff, Sanga Pajumpang serta Hobasta Trio. (RN)

Polisi Sidempuan Perkuat Solidaritas

0

mimbarumum.co.id – Jajaran kepolisian di Kota Padangsidempuan berupaya mempererat solidaritas dengan berbagai kalangan di kota itu. Mereka menggelar acara berbuka puasa bersama Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

“Berharap agar kegiatan ini dapat mempererat solidaritas antar instasi, jajaran kepolisian, serta masyarakat secara luas demi terwujudnya keamanan Kota Padangsidimpuan,” ucap Kapolres Kota Padangsidimpuan AKBP Hilman Wijaya, Kamis (30/5/2019).

Acara buka puasa bersama itu digelar di rumah Dinas Kapolres Kota Padangsidimpuan, Jalan Sultan Hasanuddin Kota Padangsidimpuan. Hadir juga Wali Kota Padangsidempuan, Irsan Effendi, Dandim 0212/TS Letkol Inf Akbar Nofrizal serta Danyon 123/ RW Letkol Inf. Rooy Chandra Sihombing.

Sementara itu, Walikota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution yang berkesempatan memberikan sambutan pada itu ,mengajak kaum muslim untuk memperbanyak ibadah di bulan suci Ramadhan.

“Kita harus perbanyak ibadah dan harus bersyukur atas kenikmatan yang diberikan Allah SWT dan kedepan, tahun yang akan datang kita bisa berkumpul bersama dengan memperkuat silahturami kita,” ucapnya.

Selain dihadiri unsur Forkopimda acara buka puasa bersama itu juga mengundang perwakilan masyarakat serta anak yatim. (zal)

Ini Pelempar Botol Sebabkan Tangan Perwira Polda Sumut Luka Parah

mimbarumum.co.id – Tangan kiri perwira Polda Sumut AKBP Triyadi luka parah akibat dilempar salah satu pengunjuk rasa di gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol pada Jumat (24/9/2019).

Akibat lemparan botol yang sudah pecah tersebut, tangan AKBP Triyadi (Kasubdit Provost Polda Sumut) berdarah. Saat itu juga tangan kiri mantan Kapolsek Patumbak itu diperban.

Aksi pelemparan itu langsung ditindak lanjuti Sat Reskrim Polrestabes Medan. Dari hasil rekaman sejumlah rekaman video amatir terlihat seorang pria melakukan pelemparan.

“Dari rekaman video amatir dan CCTV terlihat ada seseorang yang melakukan pelemparan. Kita selidiki ternyata pria itu bernama Irham Efendi Lubis,” ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Yudha Prawira, Kamis (30/5/2019).

Kata Yudha lagi, tim beranjak ke rumah terlapor yang berada di Jalan Baut, Gang Mesjid, Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Marelan. Semula tim tak menemukan telapor di kediamannya. Tetapi terlapor bersembunyi di rumah tetangganya.

“Terlapor kita tangkap dari rumah tetangganya. Kita amankan barang bukti baju ganti presiden warna putih yang dikenakannya saat unras. Yang bersangkutan terancam Pasal 170 junto Pasal 351 KUHPidana,” tutup Yudha. (dd)

Kalau Tidak Mau Dirampok Hindari Fly Over Amplas

mimbarumum.co.id – Aksi kejahatan jalanan kembali meresahkan masyarakat, seorang wanita bernama Novi Kanti (49) menjadi korban perampokan ketika melintas di seputaran fly over Amplas Jalan Sisingamangaraja Medan, Rabu (29/5/2019) malam.

Akibat perampokan ini, korban kehilangan 1  tas jinjing berisi uang tunai Rp800 ribu, 2  handphone jenis Samsung J7 dan Nokia, dan kain telekung.

Kepada wartawan korban menceritakan aksi perampokan yang mengancam keselamatannya ini bermula saat ia baru saja pulang menunaikan salat tarawih di Tanjung Morawa.

Korban bersama anaknya berboncengan mengendarai sepeda motor dari Tanjung Morawa menuju kediamannya di Simpang Limun Jalan Sisingamangaraja Gang Perbatasan Medan.

“Namun begitu melewati fly over tepatnya depan Rumah Sakit Mitra Medika dua orang pria (pelaku) memepet sepeda motor saya,” ujar korban, Kamis (30/5/2019).

Dikatakan Novi, pelaku dengan beringas merampas tas yang diapitnya di tengah boncengan. Korban yang tidak mau kehilangan tas miliknya, dengan sekuat tenaga mencona mempertahankannya.

Tak mau kalah, pelaku seketika mengeluarkan sebilah pisau dan mengayunkannya ke arah korban. Melihat itu, korban hanya bisa terdiam ketakutan. “Pelaku memotong tali tas saya,” katanya.

Begitu menguasai harta korban, kedua pelaku yang diduga kerap beraksi di kawasan fly over Amplas kabur. Sedangkan korban mencoba mengejar sambil berteriak maling. Namun pelaku keburu kabur tancap gas menuju arah Jalan Tritura Medan.

Tak pelak, atas kejadian ini korban malam itu juga seketika mendatangi Polsek Patumbak untuk membuat laporan. Namun, karena korban tidak membawa KTP dan kotak hp maka, korban diarahkan untuk membuat laporan keesokan harinya, hari ini.

Selanjutnya, korban kembali datang, membuat laporan yang teregistrasi di nomor laporan STPL 410/V/2019/SU/Polrestabes Medan/Sek.Patumbak yang diterima An Kepala SPK “A” Ipda Eduard H Manik tertanggal 30 Mei 2019.

Dikesempatan itu korban yang merupakan istri wartawan salah satu media cetak terbitan di Medan berharap pengaduannya ditindaklanjuti hingga pelakunya ditangkap dan ditembak.

Menurut korban, pelakunya diduga pemuda yang sering nongkrong di depan galon SPBU dan swalayan yang lokasi berada di depan kantor KUA Medan.

“Mulai dari Tanjung Morawa Sampai Mapolda Sumut saya aman-aman saja. Begitu melintasi fly over mulai ada yang ngikuti saya dan sampai saya dirampok,” ujar korban.

Herannya sebut korban kedua pelaku tak pakai helm dan yang diboncengan hanya memakai celana pendek. Ia pun meyakini pelaku yang merampoknya sering nongkrong di kawasan Amplas.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Patumbak Iptu Budiman Simanjuntak mengatakan pihaknya telah menerima laporan korban dan  akan segera menindaklanjutinya. “Akan kita proses lebih lanjut,” tandasnya. (dd)

Menag Lukman Terima Suap Rp 70 Juta dari Kakanwil Jatim

mimbarumum.co.id – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin disebut menerima suap sebesar Rp 70 Juta dari Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Timur Haris Hasanuddin setelah diloloskan dari proses seleksi jabatan di lingkungan Kementerian Agama.

Hal itu diungkapkan Jaksa KPK, Wawa Yunarwanto saat membacakan dakwaan Haris Hasanuddin di Pengadilan Tipikor PN Jakarta Pusat pada Rabu (29/5/19).

“Terdakwa (Haris) memberikan uang kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sejumlah Rp50 juta pada tanggal 1 Maret 2019 di Hotel Mercure Surabaya dan Rp20 juta pada tanggal 9 Maret 2019 di Pondok Pesantren Tebu Ireng sebagai bagian dari komitmen yang sudah disiapkan,” ungkap Jaksa Yunarwanto.

Jaksa menambahkan, pertemuan antara Haris dan Menag Lukman dijembatani oleh Romahurmuziy selaku Ketua Umum PPP. Pertemuan dimaksudkan agar Haris bisa diloloskan menjadi Kakanwil Kemenag Jawa Timur.

Selanjutnya, Menag Lukman menyanggupinya dan siap “pasag badan” untuk Haris Hasanuddin meskipun Haris bermasalah karena terkena sanksi disiplin pada 2016 silam.

Akhirnya, Haris menyuap Romi dan Menag Lukman sebanyak Rp 325 juta. Suap diberikan dengan tujuan mengintervensi agar Haris terpilih sebagai pejabat tinggi di Kemenag Jawa Timur yakni Kakaknwil Kemenag Jawa Timur.

Dalam kasus ini, Menag Lukman pun telah mengakui pernah menerima duit Rp 10 juta dari Haris saat berkunjung ke Pesantren Tebu Ireng. Bahkan, dia juga mengaku sudah menyerahkan uang tersebut kepada KPK sebagai laporan gratifikasi. (rmol)