Beranda blog Halaman 2399

Di Tengah Kerumunan Pelayat, Wiranto Melipir dan Ngobrol dengan Andi Arief

0

mimbarumum.co.id – Ada yang menarik dalam prosesi penyambutan jenazah mendiang Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (1/6/19).

Saat kerumunan pelayat yang merupakan elite dan tokoh politik negeri ini ingin menyambut SBY dan keluarga dan menyampaikan rasa duka citanya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto justru menjauh.

Dari pantauan Kantor Berita Politik RMOL di Lanud Halim Perdanakusuma, Wiranto yang mengenakan batik lengan panjang warna hitam lebih memilih mengobrol dengan politisi Demokrat Andi Arief. Di tengah keduanya, terlihat pula politisi PDIP, Masinton Pasaribu.

Jenazah Ani Yudhoyono tiba di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pukul 22.05 WIB. Mendiang dibawa menggunakan pesawat kepresidenan Hercules VIP tipe C-130 milik TNI Angkatan Udara.

Jenazah disambut dengan upacara kehormatan ala militer. Salah satu prajurit turut membawa sebingkai foto mendian Ani. Sederet pasukan Phaskas, Paspampres, dan prajurit dari 3 matra TNI terlihat memberikan penghormatan untuk terakhir kalinya kepada ibu negara tersebut.

Upacara penyerahan jenazah dipimpin langsung oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, KSAD Jenderal TNI Andhika Perkasa, KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Aji, KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna, dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Setelah mendapat penghormatan terakhir, jenazah kemudian dimasukkan ke dalam mobil ambulance yang sudah terparkir di depan Lanud. Mendiang meninggalkan Lanud Halim Perdanakusuma untuk dibawa ke kediamannya di Cikeas, Bogor sebelum besok dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta. (rmol)

Begini Detik-detik Ani Yudhoyono Menghembuskan Napas Terakhir

0

mimbarumum.co.id – Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker darah. Suaminya Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) cerita detik-detik istrinya mengembuskan napas terakhir.

detikcom memperoleh video beberapa saat setelah Ani meninggal dunia di National University Hospital Singapura dari mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, Sabtu (1/6/2019).

Di ruang tersebut tampak jenazah Ani terbaring di atas tempat tidur. Di sekelilingnya ada SBY dan kedua putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Ada juga besannya Hatta Rajasa, serta kedua menantu SBY Annisa Pohan dan Aliya Rajasa, serta cucu SBY.

Di ruangan itu juga terlihat Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani. Djoko Suyanto sendiri tampak berdiri di samping SBY.

SBY yang mengenakan kemeja lengan panjang warna putih dan peci warna hitam tampak bercerita mengenai detik-detik Ani Yudhoyono meninggal pukul 10.50 waktu Singapura. Matanya tampak sembab dan suaranya lirih bercerita saat perpisahan terakhir dengan belahan jiwanya itu.

“Tadi kembalinya (Ani Yudhoyono meninggal-red) tenang sekali, di sini juga. Saya bisa berkomunikasi yang terakhir, panjang lebar. Meskipun deep sleep, air matanya di sini,” ujar SBY sambil menunjuk ujung pelipis mata kiri istrinya.

“Seolah ada pertautan batin. Air mata saya pun sempat jatuh. Air mata cinta, air mata kasih, air mata sayang. Baru setelah itu kembali…,” sambung SBY.

Djoko Suyanto tampak mengelus punggung SBY dan kemudian memeluk berusaha menenangkan SBY. Demikian pula Ibas, dia ikut mengelus lengan kanan ayahnya itu. SBY tampak mengusap pelan dahi dan rambut istrinya.

SBY dalam jumpa pers jelang memberangkatkan jenazah Ani ke Indonesia malam tadi juga cerita bagaimana dirinya sekitar 4 bulan menemani istrinya dalam perawatan di rumah sakit. Menurut SBY sebenarnya ada banyak keinginan Ani yang hendak diwujudkan jika sembuh dari kanker darah. Namun Allah berkehendak lain.

“Banyak sekali sebenarnya yang ingin dilakukan oleh Ibu Ani kalau sembuh kalau kembali ke Tanah Air, banyak sekali, yang semuanya tentu untuk kepentingan para sahabatnya, saudara-saudaranya masyarakat Indonesia. Tapi Tuhan menakdirkan yang lain. Karena itu saya dan keluarga insyaallah akan mewujudkan mimpi-mimpi, cita-cita dan rencana Ibu Ani yang belum bisa diwujudkan. Sementara itu izinkan saya malam hari ini untuk mengantar Ibu Ani ke Jakarta dan insyaalah setelah disemayamkan di rumah kami di Cikeas besok akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata,” ujar SBY dalam jumpa pers di KBRI Singapura.

SBY juga menyampaikan terima kasih atas perhatian dan ucapan belasungkawa atas kepergian istrinya. Dia memohon agar masyarakat ikut mendoakan Ani Yudhoyono tenang di alam kubur dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Jenazah Ani Yudhoyono akan disemayamkan di rumah duka di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, malam ini. Rencananya jenazah dimakamkan di TMP Kalibata pada Minggu (2/6) besok. (det/rin)

Tiba di Halim Perdanakusuma, Jenazah Ani Yudhoyono Langsung Dibawa ke Cikeas

mimbarumum.co.id – Pesawat yang membawa jenazah almarhumah Ani Yudhoyono, istri Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, 1 Juni 2019, sekitar pukul 22.08 WIB. Jenazah Ani dibawa menggunakan pesawat Hercules A-1314.

Di lokasi, terlihat beberapa tokoh dan menteri yang sudah berbaris, seperti Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, EE Mangindaan dan lainnya. Sementara itu, beberapa politikus Partai Demokrat sekira pukul 20.00 WIB telah berada di Halim.

Jenazah lantas dimasukkan ke ambulans. Kemudian, jenazah langsung dibawa ke Cikeas, Bogor, Jawa Barat untuk disemayamkan.

Suasana haru sangat terasa saat penyambutan kedatangan jenazah Ani Yudhoyono di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Almarhumah dibawa menggunakan pesawat kepresidenan Hercules VIP tipe C-130 milik TNI Angkatañ Udara.

Pesawat tiba tepat pukul 22.08. Jenazah langsung disambut dengan upacara kehormatan militer. Salah satu prajurit Paspampres membawa sebingkai foto mendiang Ani. Sederet pasukan Phaskas, Paspampres, dan prajurit dari 3 matra TNI terlihat memberikan penghormatan untuk terakhir kalinya kepada ibu negara tersebut.

Upacara penyerahan jenazah dipimpin langsung oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, KSAD Jenderal TNI Andhika Perkasa, KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Aji, KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna, dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan kedua anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Edhie Baskoro Yudhoyono keluar dari pintu pesawat Hercules yang berada di samping kiri badan pesawat.

Saat keluar, ketiganya langsung disambut para tokoh dan pejabat negara. Di antaranya Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua BPN Prabowo-Sandi Djoko Santoso, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Jaksa Agung HM Prasetyo, Ketua DPD Oesman Sapta, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan Menko Polhukam Wiranto.

Tangis haru tak tertahan saat SBY, AHY, dan Ibas menyalami para pelayat yang menyambutnya.

SBY yang mengenakan baju koko putih dengan peci hitam tampak meneteskan air mata saat menyalami pelayat. Begitu juga dengan para pelayat yang menyalaminya.

Setelah mendapat penghormatan terakhir, jenazah kemudian dimasukan ke dalam mobil ambulance yang sudah terparkir di depan Lanud untuk disemayamkan di rumah duka di Cikeas, Bogor.

Jenazah sedianya akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta, besok, Minggu (2/6). (det/viv/rin)

Fahri Hamzah Kecewa Dengan Tokoh Tua Semacam Hendropriyono

0

mimbarumum.co.id – Pancasila merupakan ideologi sebagai azas negara yang sudah final dan tidak perlu diperdebatkan lagi. Namun patut disayangkan masih ada pihak-pihak yang seolah terus memprovokasi bahwa Pancasila belum final.

“Ini yang khawatir saya, ada yang rawan ini. Ada yang memprovokasi seolah-olah ini (Pancasila) belum final, padahal udah dianggap final,” kata Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dalam pidato Hari Pancasila di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (1/6/19).

Fahri menjelaskan bahwa pihak-pihak yang dimaksud adalah orang yang sering menuding ada kelompok masyarakat yang pro khilafah. Semakin mengecewakan karena tudingan itu muncul dari para generasi tua yang provokatif.

Fahri bahkan menyebut nama mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono sebagai salah satu generasi tua yang dimaksud.

“Saya terus terang kecewa betul itu dengan tokoh-tokoh tua macam Pak Hendro, kerjaannya itu lho,” kata Fahri.

Legislator asal Sumbawa NTB ini menilai terminologi khilafah yang digembar-gemborkan oleh pihak-pihak tersebut terjadi karena ketidakpahaman. Sebab, khilafah merupakan konsepsi di dalam alquran terkait membebaskan sistem pemerintahan.

“Ini orang mau bikin khilafah, khilafah apa? Khilafah itu konsep ada dalam alquran. Itu bentuk kenegaraan, mau jadi kerajaan oke, mau jadi kesultanan oke, mau jadi the new republik oke, atau mau menjadi federasi oke, mau menjadi apapun oke,” ujarnya.

“Khilafah itu artinya pertanggungjawaban kita ini mengurusi sesama,” demikian Fahri. (rmol)

Deddy Corbuzier Ungkap ‘Perjalanan’ Menjadi Mualaf

0

mimbarumum.co.id – Deddy Corbuzier mengungkapkan pengakuan yang cukup mengejutkan. Melalui video yang diunggah di YouTube miliknya hari ini, Jumat (31/5/19), mentalis sekaligus pembawa acara itu mengaku dirinya akan menjadi mualaf.

Seperti diketahui, belakangan ini Deddy Corbuzier memang kerap membuat video YouTube yang berkaitan dengan Islam. Ia kerap membuat konten YouTube berisi dialog dengan beberapa ustaz. Selain itu, pria 42 tahun itu juga mengaku banyak subscriber YouTube-nya yang mendoakan agar segera mendapat hidayah untuk menjadi mualaf.

“Good day smart people. Mungkin Anda semua sudah tahu kalau saya sedang dalam perjalanan untuk jadi mualaf. Dan, itu sudah bukan menjadi rahasia umum,” ungkap Deddy Corbuzier.

Lanjutnya, “Karena kalau anda melihat YouTube saya belakangan ini banyak sekali saya bikin video-video tentang agama Islam. Lalu saya bikin dialog dengan ustaz-ustaz, lalu juga banyak sekali subscriber saya yang mendoakan saya supaya saya dapat hidayah dan sebagainya.”

Namun, Deddy Corbuzier mengungkapkan sebenarnya video tersebut sebenarnya dibuat untuk meminta maaf kepada publik atas kegaduhan yang dibuatnya terkait kasus Kapten Vincent Raditya. Deddy Corbuzier dianggap menjadi salah satu penyebab izin terbang single engine Kapten Vincent Raditya dicabut.

Atas kejadian tersebut, Deddy Corbuzier disarankan oleh Gus Miftah untuk meminta maaf. Menurut Gus Miftah, permintaan maaf itu sangat penting agar Deddy Corbuzier bisa menjadi muslim yang baik ke depannya.

“Dan beliau (Gus Miftah) mengatakan, ‘Kalau kamu benar-benar mau mau belajar jadi seorang muslim yang baik atau belajar agama Islam yang baik, kamu harus minta maaf,” lanjut Deddy.

Ia melanjutkan, “Dan, itu jadi dialog yang panjang karena saya berdebat dengan beliau. Tapi akhirnya saya merasa bahwa ya memang itu benar. Yang beliau katakan itu benar. Bahwa kita harus menyelesaikan segala sesuatu dengan baik juga gitu. Bukan dengan kekerasan.”

Dalam prosesnya belajar menjadi mualaf, Deddy Corbuzier pun mengaku dirinya memang harus meminta maaf. Ia meminta maaf atas kekacauan yang terjadi karenanya.

“Saya minta maaf tentang semua hal yang sudah terjadi. Atas ke-chaos-an atau kericuhan atau keributan yang sudah terjadi. Entah itu saya benar, entah itu saya salah dan sebagainya, saya harus minta maaf karena saya berada di skenario keributan tersebut,” tuturnya.

Dalam video berdurasi 6 menit 19 detik itu, Deddy Corbuzier juga menyinggung niatnya menjadi mualaf. Ia menjelaskan, keputusan itu diambil bukan karena alasan duniawi, seperti wanita. Pembawa acara ‘Hitam-Putih’ itu menegaskan dirinya mendapatkan sesuatu yang baik dari Islam, sehingga Deddy Corbuzier berniat mendalaminya.

“Satu hal yang harus diingat, saya belajar agama Islam ini bukan karena saya mau nikah atau bukan karena wanita. Itu sama sekali enggak. Kalau saya pindah agama pasti karena saya memang belajar dan mendapatkan hal baru dan positif dari hal tersebut.”

Di akhir video tersebut, Deddy Corbuzier mengukapkan bahwa kemungkinan perjalanannya untuk memeluk Islam masih panjang. Ia menyadari masih banyak hal yang harus dipelajari agar menjadi muslim yang baik dan benar.

“Mungkin perjalanannya masih lama, karena masih banyak hal-hal yang harus saya pelajari. Bagaimana menjadi Islam yang baik dan benar, karena kita tahu bahwa belajar itu tidak hanya dari satu sumber. Tapi kita harus mempelajari apa yang paling baik,” pungkasnya. (kp)

Menurut Wiranto, Mualem akan Diproses Hukum

0

mimbarumum.co.id – Seruan untuk referendum Aceh yang dilontarkan oleh Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf berbuntut panjang. Muzakir, kini terancam mendapatkan sanksi dari pemerintah.

Pemberian sanksi itu dipastikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto. Hanya saja, proses hukum itu belum bisa dilakukan sekarang mengingat Muzakir alias Mualem sedang tidak berada di Indonesia.

“Oh iya pasti (sanksi), yang bersangkutan kan sekarang tidak di Aceh, di luar negeri. Nanti tentu ada proses-proses hukum untuk masalah ini, karena tatkala hukum positif sudah tidak ada, dan tetap ditabrak tentu ada sanksi hukumnya, jadi biar sajalah,” ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (31/5/19).

Menurut Wiranto usulan referendum seperti yang dilontarkan Mualem tidak berlaku dalam hukum positif Indonesia. Pasalnya, landasan hukum tentang referendum telah tercabut dengan adanya TAP MPR No 8 Tahun 1998.

“Yang perlu saya sampaikan adalah masalah referendum itu sebenarnya dalam khasanah hukum positif di Indonesia itu tidak ada. UU no 6 Tahun 1999 itu mencabut UU nomor 5 tentang referendum, UU nomor 5 Tahun 1985 itu (sudah) dicabut. Jadi ruang untuk referendum dalam hukum positif Indonesia sudah tidak ada,” tegasnya.

Maka dari itu, ia menilai usulan referendum Mualem tidak berlaku terlebih jika dihadapkan pada lembaga internasional.

“Jadi enggak relevan lagi. Apalagi kalau kita hadapkan kepada International Court ya, yang mengatur tentang masalah-masalah ini. Ini juga enggak relevan karena hanya dekolonisasi yang bisa masuk dalam proses referendum misal Timor Timur, saya kira enggak ada, mungkin itu hanya sebatas wacana,” tandasnya. (rmol)

Jokowi dan Prabowo Do’akan Almarhumah Ani Yudhoyono

0

mimbarumum.co.id – Presiden Joko Widodo menyampaikan belasungkawa atas wafatnya istri Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Kristiani Herrawati atau dikenal dengan sapaan Ani Yudhoyono.

Hal sama disampaikan Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Dalam akun twitternya, dia menuliskan : “Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiuun. Saya, Prabowo Subianto, menyampaikan rasa duka cita saya yang mendalam atas wafatnya ibu Hj. Kristina Herrawati atau yang biasa kita kenal dengan nama Ibu Ani Yudhoyono.”

Ani diketahui meninggal di Singapura Sabtu siang pukul 11.50 waktu setempat di tengah pengobatan atas penyakit kanker darah (leukimia) yang menggerogotinya.

Jokowi menyebut, Ani Yudhoyono sosok perempuan te;adan, ibu negara dan istri yang setia serta orang yang baik.

“Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan segenap keluarga besar almarhumah diberinya kekuatan dan kesabaran,” ujar Jokowi, Sabtu (1/6/19) di Jakarta.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo juga mendoakan agar almarhumah yang juga putri mantan komandan RPKAD Sarwo Edi Wibowo di beri tempat terbaik di sisi Allah SWT.

“Semoga arwah almarhumah diterima dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan semoga bapak @SBYudhoyono beserta keluarga senantiasa diberi ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini,” ujarnya.

Menuntut mantan Danjen Kopassus ini sosok Ani semasa hidup dan mendampingi SBY telah memberikan banyak sumbangan pada bangsa dan negara.

“Ibu negara yang telah memberikan sumbangan dan dharma baktinya kepada bangsa ini sebagai pendamping setia Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama masa bakti beliau,” katanya. (viv/rin)

SBY Menangis, Raut Wajah yang Duka Mendalam

mimbarumum.co.id – Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak bisa menyembunyikan kesedihan atas wafatnya sang istri, Ani Yudhoyono. SBY menangis.

Ani Yudhoyono wafat saat menjalani perawatan kanker darah di National University Hospital (NUH) Singapura, Sabtu (1/6/2019). Berdasarkan foto yang diperoleh detikcom, raut duka SBY tampak begitu jelas.

Dalam foto itu, SBY memakai sweater hijau. Dia tampak menyalami pelayat.

Selain itu, SBY ikut menandu keranda jenazah Ani Yudhoyono saat tiba di KBRI Singapura. Keranda itu ditandunya bersama kedua putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

Sebelumnya, besan SBY, Hatta Rajasa, mengatakan kepergian Ani menorehkan duka mendalam bagi SBY. Ani dan SBY sudah 43 tahun bersama.

“Tentu sebagai suami yang mendampingi 43 tahun terlihat rasa duka yang mendalam dari Pak SBY. Namun beliau ikhlas menerima takdir Allah ini,” kata Hatta Rajasa di Singapura.

Selain itu, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengungkapkan dalamnya kesedihan SBY beberapa saat setelah Ani dinyatakan meninggal. SBY ingin mengecup Ani untuk terakhir kali.

“Yang membuat kami sangat terpukul tadi, Pak SBY minta satu hal, setelah selesai dimandikan dan dimasukkan ke peti jenazah, dia ingin mencium sekali lagi, itu berkali-kali tadi disampaikan, baik di dalam waktu pada saat rapat, tentulah itu kami siapkan,” ujar Hinca. (detc)

Jenazah Ani Yudhoyono Siap Diterbangkan

0

mimbarumum.co.id – Jenazah Ani Yudhoyono dibawa dari KBRI Singapura. Jenazah selanjutnya akan diterbangkan ke Indonesia.

Pantauan detikcom, Sabtu (1/6/2019), jenazah Ani dibawa oleh kedua putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Suami Ani, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono juga ikut menandu.

Jenazah selanjutnya dibawa ke ambulans KBRI. Jenazah itu menuju Bandara Paya Lebar, Singapura untuk diterbangkan ke Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Diketahui Ani meninggal di National University Hospital, Singapura pukul 11.50 waktu setempat. Dia dirawat sejak Februari 2019 karena sakit kanker darah.

Jenazah sebelumnya disemayamkan terlebih dahulu di KBRI Singapura dan akan diterbangkan ke Tanah Air malam ini. Jenazah akan dibawa ke rumah duka di Puri Cikeas, Bogor, lalu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Minggu (2/6) siang. (det)

Peringatan Hari PancasilaPancasila Penuntun Keberagaman

0

mimbarumum.co.id – Kejaksaan Tinggi  Sumatera Utara menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila. Dengan tema,  Kita Indonesia Kita Pancasila Dalam Kebinekaan menuju Sumut yang Aman, Maju dan Bermartabat.

Upacara dipimpin Aspidum Edyward Kaban sebagai inspektur upacara, komandan upacara Connie Sagala dan perwira upacara Sumanggar Siagian, di halaman kantor Kejatisu Jalan A.H Nasution, Medan, Sabtu (1/6/2019).

Edyward Kaban menyebutkan, Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para pendiri bangsa. Merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa buat bangsa Indonesia.

“Berkat Pancasila yang berkelindan dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong untuk menyelesaikan masalah yang ada,” tutur Edyward membacakan sambutan tertulis.

Lebih jauh Kaban menyampaikan, keberagaman yang ada menjadi suatu berkah. Berkat Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah dan slogan “Bhinneka Tunggal Ika”.

“Peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni bukan sesuatu yang terpisah dari momentum perumusan “Piagam Jakarta” oleh panitia kecil tanggal 22 Juni dan pengesahan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Dengan peringatan hari kelahiran Pancasila kita bangun kebersamaan dan harapan untuk menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik,” pungkasnya.

Upacara juga dihadiri Asintel Leo Simanjuntak, Aswas Firdaus, Asdatun Hermanto, Kajari Belawan Yusnani, Koordinator dan seluruh jajaran pegawai Kejati Sumut. (jep)