Beranda blog Halaman 2392

Buntut Rusuh, Separoh Pegawai Lapas Hinai Dapat Pembinaan

0

mimbarumum.co.id – Kerusuhan yang terjadi di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Narkoba Kelas III Kabupaten Langkat pada bulan Mei 2019 lalu telah menyebabkan 33 orang pegawai lapas dicopot.

Pencopotan ini juga merupakan bagian dari instruksi Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) Yasonna Laoly pada saat meninjau Lapas itu usai insiden kerusuhan terjadi.

Kepala Kanwil Kemenkumham Sumut Dewa Putu Gede menerangkan para pegawai yang dicopot itu sudah berada di Kanwil Kemenkumham Sumut untuk dilakukan pembinaan.

“Untuk SDM sudah dari hari kemarin dimulai. Ada 33 Sumber daya manusia pegawai sudah saya pindahkan ke Kanwil Kemenkuham. Saya berikan pemahamanlah, assesment,” sebut Putu Gede, Rabu (12/6/19) di Medan.

Dia mengatakan dari 64 orang jumlah pegawai yang berada di Lapas tersebut, hanya 33 orang yang ditarik ke Kemenkumham Sumut. Dia juga mengatakan para pengganti pegawai yang ditarik itu juga sudah bekerja.

“Bukan semua, (namun) dari 64 pegawai sudah 33 orang di Kanwil (Kemenkumham Sumut) sekarang. Untuk pegawai yang baru juga sudah diberi pemahaman supaya melakukan pelayanan yang terbaik,” bebernya.

Terkait napi yang kabur dan belum kembali, Putu Gede menyebutkan ada sebanyak 53 orang napi yang kabur dan belum menyerahkan diri. Pihaknya mengaku tetap berkoordinasi dengan polisi serta masyarakat untuk menangkap napi itu kembali.

“Sampai saat ini belum ketangkap 53 orang. Kita terus berkoordinasi dengan TNI dan Polri serta masyarakat untuk mengejar para napi yang belum kembali,” sebutnya.

Seperti diberitakan, kerusuhan terjadi di Lapas Narkotika Kelas III Hinai Kabupaten Langkat, Sumut, Kamis (16/5) siang. Napi dan tahanan mengamuk dan merusak kendaraan di lapas karena emosi melihat rekan mereka disiksa sipir. Sejumlah mobil dan sepeda motor dibakar. Selain itu total ada 177 orang narapidan yang kabur dan sebagian besar berhasil ditangkap dan ada juga yang menyerahkan diri. (Afm)

Penyertaan Modal di Tirtanadi Dipertanyakan

0

mimbarumum.co.id – Anggota DPRD Sumatera Utara mempertanyakan perihal dana penyertaan modal pemerintah provinsi yang ditempatkan di PDAM Tirtanadi. Wakil rakyat merasa miris jika dana senilai Rp73 miliar itu hanya diparkirkan di bank untuk diambil bunganya saja.

Tim I Kunjungan Kerja (Kunker) DPRD Sumut menyoroti hal itu mengingat paska disetujuinya penyertaan modal itu oleh dewan pada tahun 2017 lalu hingga kini belum ada laporan tentang penggunaannya.

Para legislator justru mendapat informasi bahwa dana puluhan miliar itu hanya diparkirkan di bank alias tidak dipergunakan untuk kepentingan perusahaan daerah tersebut.

“Bayangkan jika setahun saja uang bunga tersebut ‘diparkirkan’. Makanya kita pertanyakan mengapa dana tersebut hingga kini belum juga dipergunakan, kemana sebenarnya dana yang besar itu ‘diparkirkan’?” tanya Briliant Mochtar.

Ketua Tim I Kunker DPRD Sumut itu mengatakan, jika ternyata dana penyertaan modal tersebut tidak dibutuhkan, maka sebaiknya segera dikembalikan ke kas pemerintah provinsi agar dapat dipergunakan untuk program yang lebih perlu dan mendesak.

“Sebab, sungguh menjadi tanda tanya besar bagi kita semua, kemana dana sebesar itu. Kita tidak ingin dana tersebut terus dinikmati oleh pihak-pihak yang mengambil keuntungan pribadinya,” kata politisi dari PDIP itu.

Sementara itu, Tim I Kunker DPRD Sumut lainnya, HM Nezar Djoely mengaku kecewa atas kinerja jajaran Direksi PDAM Tirtanadi yang terkesan tidak mampu bahkan tidak mengerti dengan tugasnya yang diembannya.

“Kita minta Sekdaprovsu ikut bertanggungjawab atas masih ‘parkirnya’ dana penyertaan modal tersebut. Kita mendesak dana tersebut segera dikembalikan ke kas Pemprovsu berserta bunganya,” ucapnya.

Lebihlanjut, Nezar Djoely juga menyoroti penggunaan dana penyertaan modal di Perusahaan Daerah (PD) Perkebunan yang telah dikucurkan pada tahun 2017 lalu. Dia mempertanyakan tidak maksimalnya keuntungan atau pemasukan keuangan yang diterima Pemprovsu, yang semula menyatakan memberikan keuntungan Rp20 miliar namun ternyata hanya Rp2 miliar saja.

“Kalau tidak mampu bekerja memberikan keuntungan dan pemasukan untuk kas daerah, sebaiknya tidak usah ngotot minta dana penyertaan modal. Sehingga kesannya dana penyertaan modal tidak dijadikan ‘bancakan’ bagi para direksinya,” kata legislator itu. (mal)

Sampah dan Maaf-maafan

0

Sepekan Syawal sudah berlalu. Maaf memaafkan masih berlanjut sebagai tradisi selama ini.

Dalam suasana yang penuh maaf ini, bukan berarti tidak ada masalah yg muncul dalam tatanan masyarakat, terutama masyarakat perkotaaan macam di kota ini.

Masalah pertama yg tampak nyata, adalah penumpukan sampah. Sampai sepekan, sejak lebaran, petugas pengutip sampah di lingkungan masih behariraya dan belum bertugas.

Liburnya yang lebih panjang itu jelas terasa, selain kehadirannya sangat berarti, tumpukan sampah juga tampak bertambah di tong2 sampah rumah tangga.

Bahkan di beberapa jalan kenekatan warga yang tidak tertib membuahkan tumpukan sampah hingga pinggiran jalan2 sepi.

Selain itu, sebagian masyarakat kota ini masih gemar membakar sampah di pekarangan atau kawasan dekat rumahnya, baik pagi atau sore hari. Alasannya tampak bagos, yakni berseh2.

Padahal, itu bisa membuat masalah dan polusi yang mengganggu warga lain dan melanggar Peraturan Daerah (Perda) tentang Pelayanan Kebersihan.

Walikota pon sudah menegaskan kembali melalui Peraturan Walikota (PERWALI) Kota Medan Nomor 31 Tahun 2018 tanggal 28 Pebruari 2018 untuk Pelaksanaan Perda Kota Medan No. 10 Tahun 2012 Tentang Retribusi Pelayanan Kebersihan itu.

Dalam perda yang ditegaskan pelaksanaanya itu disebutkan, siapa saja yang membakar sampah di ruang terbuka akan dikenakan denda hingga Rp50 juta.

Hehehe macamnya perda ini nasibnya lebeh parah dari perda Kawasan Tampa. Rokok yg pernah awak cakapkan belom lama ini. Entah karena kurang sosialisasi atau minimnya pengawasan.

Awak tengok, masyarakat, bahkan di pusat kota sekali pon, hingga kini masih saja membakar sampah sembarangan, dan makin banyak di pinggiran kota yang padat pemukiman.

Akibatnya, asap pembakaran mengganggu penduduk sekitar dan membuat polusi udara dan berdampak pada pernafasan yang menjadi tidak nyaman.

Melihat kebiasaan buruk sebagian warga yang dapat menggangu warga yg lebeh banyak, mungkin pengawasan serta penindakan pelanggaran aturan itu sudah perlu ditingkatkan. Hehehe masyarakat kota yang tertib bisa membuat kota lebeh nyaman dan sehat. Pada akhirnya membuat kota menjadi asri dan nyaman. Hehehe acem menurut klen?

Ah colek pak wali siket. Juga colek para bakal calon pemimpin kota maupun legislator baru yang bakal dilantik bentar lagi.

Legislator Sumut Prihatin Alokasi Anggaran untuk Kota Medan Minim

mimbarumum.co.id – Sejumlah anggota dewan prihatin dengan alokasi anggaran pembangunan untuk Kota Medan yang sangat minim. Padahal, ibu kota propinsi itu merupakan penyumbang PAD terbesar untuk Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara.

“Tapi coba kita lihat bersama bahwa anggaran pembangunan dari alokasi APBD Sumut untuk Kota Medan sangat minim. Mulai dari pembangunan jalan, drainase dan prasarana lainnya yang nyaris anggaranya sangat kecil jika dibandingkan daerah lain di Sumut,” kata Ketua Tim I Kunker DPRD Sumut daerah pemilihan Kota Medan, Brilian Moktar didampingi anggota HM Nezar Djoely kepada wartawan di Gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (12/6/19)

Brilian mengemukakan itu usai melakukan pertemuan dengan pejabat Pemprovsu dan peninjauan lapangan di sejumlah titik di Medan. Brilian menjelaskan kecilnya alokasi APBD Sumut untuk Kota Medan bisa dilihat salahsatunya dari pembangunan jalan dan drainase.

“Bayangkan selama di tahun 2018, pembangunan jalan dari dana APBD Sumut hanya berkisar 2000 meter. Begitu juga pembangunan drainase di tahun 2018, ada tiga proyek drainase tapi volume keseluruhannya hanya sepanjang 3000 meter,” beber politisi dari PDIP itu.

Brilian menegaskan, jika Gubsu Edy Rahmayadi peduli dan serius menjalankan tugasnya membantu menata dan membangun Kota Medan sebagai pintu gerbang Sumut maka gubernur harus segera bertindak cepat.

“Saya pernah membaca media yang menyebutkan bahwa gubernur tidak bisa tidur nyenyak jika Kota Medan dilanda banjir,” kata anggota dewan itu.

Maka itu, katanya Gubernur harus serius untuk menuntaskan agar Kota Medan tidak banjir kedepannya.

“Bagaimana mungkin mau membuat Sumut Bermartabat jika pintu gerbangnya saja tidak bisa dan serius disikapi dan dibantunya,” kata politisi itu.

Lebihlanjut Brilian Moktar menantang Gubsu Edy Rahmayadi bersikap dan bertindak seperti Presiden Jokowi untuk Sumatera Utara. Dimana Presiden Jokowi telah melakukan sejumlah pembangunan untuk kemaslahatan Sumut dimulai dari Kota Medan sebagai pintu gerbangnya, diantaranya pembangunan kereta api dan bandar udara.

“Makanya kita tantang pak gubernur berani tidak bersikap dan bertindak seperti pak Jokowi. Yakni menunjukkan keseriusannya dengan mengatakan kepada walikota, “Sanggup tidak walikota mengerjakan sejumlah persoalan, kalau tidak sanggup kita yang kerja, kita ambil alih,” tegasnya meniru pernyataan yang disebut-sebut pernah diucapkan Presiden Jokowi.

Brilian juga mengusulkan kepada gubernur agar segera membentuk tim kerja mengatasi sejumlah persoalan yang dihadapi Kota Medan, khususnya banjir.

“Segera bentuk tim dengan melibatkan Pemko Medan, BWS, PT KIM, Cipta Karya, PSDA, KLH dan Balai Jalan Nasional,” sarannya. (mal)

Polres Padangsidimpuan Dapat Bonus

mimbarumum.co.id – Aparat Kepolisian resot (Polres) Padangsidempuan bagai mendapat bonus. Saat mengincar tersangka penyalahgunaan narkoba, mereka juga mendapati delapan orang pelaku perjudian.

“Awalnya petugas tengah mencari pelaku penyalahguna narkoba yang bernama Jumadi alias Madi yang diketahui ternyata pemilik warung kopi tersebut,” beber Kasat Reskrim Polres Padangsidempuan, AKP Abdi Abdullah kepada Wartawan, Rabu (12/6/19).

Namun saat melakukan penagkapan terhadap tersangka itu, polisi mendapati sejumlah orang tengah bermain judi jenis leng dan ludo online di warung tersebut. Tak ayal, petugas turut memboyong kedepalan pria dewasa itu dengan barang bukti 2 (dua) set kartu leng dan uang tunai sebesar Rp95.000.

Penggrebekan Warung Kopi milik Jumadi alias Madi di Jalan Sutan Muhammat Arif kelurahan Batang Ayumi Jae, Kecamatan Padangsidempuan Utara, Kota Padangsidimpuan, Sumatera itu berlangsung pada Selasa (11/6/2019), sekira 16.30 WIB.

Kedelapan tersangka tindak pidana perjudian itu, yakni HUD (37), AH (34), IL (31), RPL (45), AHL (23), MAH (25), ASL (36) RT ( 44). Kesemuanya tercatat sebagai warga Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan.

Pada penggerebekan itu, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti narkoba jenis sabu. Selain itu, juga diamankan barang bukti satu unit handphone merk SAMSUNG dengan aplikasi ludo King online bersama uang tunai sebesar Rp130.000.

Kedelapan pelaku judi bersama seorang pelaku narkoba serta barang bukti kejahatan dibawa ke Mapolres Padangsidimpuan untuk kepentingan proses lebih lanjut. (zal)

Lebaran Ini, Samosir Kantongi Rp124,7 Juta

0

mimbarumum.co.id – Selama masa libur lebaran (Idulfitri) tahun ini, Pemerintah Kabupaten Samosir tercata berhasil mengantongi pendapatan asli daerah (PAD) senilai Rp124.778.000 dari kunjungan wisatawan.

“Raihan PAD itu hanya dihitung sejak tanggal 1 sampai 9 Juni 2019. Ini tak lepas dari pagelaran event Horas Samosir Fiesta (HSF) yang telah menyelesaikan dua rangkaian kegiatan,” papar Bupati Samosir, Rapidin Simbolon, Rabu (12/6/19) di Pangururan, Samosir, Sumatera Utara.

Diketahui, Pemkab Samosir telah menggelar event Horas Samosir Fiesta (HSF) 2019 yang terdiri dari dua rangkaian acara menarik, yakni Gondang Naposo dan Carnaval Sigale-gale.

Kegiatan itu menurut Bupati telah mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah berjuluk “Negeri Indah Kepingan Surga” itu. Tercatat setidaknya ada sebanyak 47.004 wisatawan berkunjung ke Kabupaten Samosir untuk menikmati panorama indah di berbagai objek wisata yang ada.

Para penikmat wisata itu terdiri dari 46.379 wisatawan nusantara (wisnus) dan 625 wisatawan mancanegara (wisman).

“Angka ini tercatat pada periode 1-9 Juni 2019, jumlah yang sangat fantastis. Semoga bisa menjadi semangat dalam geliat pariwisata di Danau Toba,” sebut Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo.

Menurutnya, dengan tingkat kunjungan wisatawan yang semakin signifikan, kawasan Danau Toba akan terus mengembangkan potensinya.

Berdasarkan data BPODT, objek wisata di Kabupaten Samosir yang paling banyak dikunjungi wisatawan saat libur Lebaran adalah Menara Pandang Tele, sebanyak 12.632 pengunjung.

Menara Pandang Tele saat ini menjadi destinasi favorit, karena pengunjung bisa memandang Danau Toba dari ketinggian. Ketika cuaca cerah, dari menara Pandang Tele terlihat juga keindahan alam Gunung Pusuk Buhit.

Arie menyebutkan, kunjungan wisatawan mancanegara terbanyak adalah ke kawasan Huta Bolon, Kecamatan Simanindo.

“Wisman pada umumnya berkunjung ke Museum Huta Bolon Simanindo yang merupakan rumah adat warisan Raja Sidauruk,” imbuh Arie.

Ia menambahkan, Danau Toba yang mengelilingi Pulau Samosir menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat untuk menghabiskan masa iburan lebaran. (RN)

Mess Dosen Dijarah Maling

mimbarumum.co.id – Nasib nahas menimpa sejumlah dosen. Mess tempat mereka menginap selama ini ditemukan dalam kondisi sudah berantakan dan sejumlah barang berharga raib diduga digondol maling.

Tim Inafis Satreskrim Polres Padangsidempuan yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Senin (10/6/19) mendapati kondisi pintu mess penginapan dosen yang berada di Jalan Jalan William Iskandar Kelurahan Sadabuan, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan itu dalam keadaan terbuka dan pintu kamar yang dihuni beberapa dosen juga dalam keadaan rusak.

“Hasil sementara, pintu bangunan milik Pemkab Tapsel itu telah dijebol pelaku serta lemari kamar milik para dosen sudah dalam keadaan diacak-acak,” papar Kasat Reskrim Polres Padangsidimpuan AKP Abdi Abdullah kepada wartawan di Padangsidempuan.

Petugas, katanya masih terus melakukan pencarian terhadap pelaku dan masih menunggu para korban yang sedang liburan pulang kampung itu untuk membuat laporan.

“Sampai saat ini semua penghuni Penginapan milik Pemkab Tapsel itu belum membuat laporan,” ucapnya.

Sejumlah barang milik para korban diduga raib namun pihak kepolisian belum bisa memastikan barang-barang apa saja milik para dosen itu yang raib digondol maling.

Sementara itu GS selaku penjaga kamar salah satu dosen mengatakan, kejadian tersebut diperkirakannya berlangsung tengah malam ketika dirinya tidak berada di mess tersebut.

Ia mengaku mengetahui dugaan adanya maling masuk ke dalam mess itu saat pagi hari ketika dirinya mendatangi penginapan dosen itu. Ia mendapati pintu kamar penginapan sudah dalam keadaan rusak, lemari dan seisinya sudah acak-acakan.

Atas dasar itu, ia bersama rekannya langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

GS menyebutkan, setidaknya uang senilai Rp5 juta serta jam tangan serta kamera milik seorang dosen yang kamarnya ia jaga telah raib. “Untuk (barang) kamar dosen yang lain tidak tahu secara pasti yang hilang, yang jelas semua harta milik para dosen raib di gondol maling,” terangnya. (zal)

Ini Pengakuan Ayah Terduga Bandar Narkoba Dilepas Polisi

mimbarumum.co.id – Kasus dugaan tangkap lepas terhadap RAB alias Riki Andong di Polsek Percut Seituan sempat menjadi sorotan beberapa media massa.

Uslan Batubara selaku orangtua terduga bandar narkoba yang dilepaskan polisi merasa keberatan dengan pemberitaan mengenai anaknya itu.

Uslan menganggap bahwa pemberitaan anaknya dilepas dengan membayar upeti Rp30 juta adalah tidak benar alias hoaks.

“Itulah yang saya sedihkan, kok anak saya dibilang bandar narkoba dalam isi pemberitaan itu. Sementara anak saya itu sedang mendaftar menjadi polisi dan udah cek-up dia di Polda,” kata Uslan, Rabu (12/6/2019).

Dijelaskan Uslan, adapun kornologis anaknya ditangkap yaitu ketika bulan puasa saat anaknya duduk sambil buka puasa dikuburan.

“Tiba-tiba saat itu ada aparat dari Polsek Percut Seituan melakukan razia patroli dan ketepatan mereka disitu. Sebagian orang berlarian, sementara anakku tinggal dilokasi. Karena dia disitu, wajarlah selaku petugas mempertanyakan. Karena ada barang yang dicurigai berupa plastik kosong makanya dia dibawa,” jelas Uslan.

Ternyata, masih kata Uslan, sampai dikantor polisi, anaknya diperiksa selama 24 jam dan hasilnya tidak terbukti dan tidak ada barang buktinya, makanya anaknya itu tidak ditahan.

“Kalau tanggapan saya berita itu tidak benar, saya merasa keberatan. Maunya selaku media harus meberikan informasi yang benarlah dan akurat dan jangan sepihak,” tegasnya. (an)

Disambar Petir, Dua Pengunjung Gunung Sibayak Alami Luka Bakar Serius

0

mimbarumum.co.id – Dua pengunjung Gunung Sibayak terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat disambar petir, Rabu (12/6/2019).

Berdasarkan keterangan Kepala Pelaksana BPBD Karo, Martin Sitepu mengatakan kedua korban tersambar petir itu yakni Jamil Adabi Nasution (35) warga Listrik Atas Kelurahan Gundaling I Kecamatan Berastagi. Korban ini mengalami luka bakar pada sekujur tubuh, terutama di bagian kedua tangan, kaki dan punggung.

Sedangkan korban kedua Rumaisa Nasution (4) anak dari Jamil Adabi Nasution. Bocah laki-laki ini mengalami luka bakar pada bagian sekitar pinggul, punggung dan pundak kanan.

“Adapun langkah yang telah dilakukan adalah, peninjauan langsung/segera ke lokasi kejadian dan segera mengkoordinir kendaraan angkutan dari pihak UPT Pengelola Tahura BB untuk mengangkut korban dari lokasi kejadian sampai dengan Pos Retribusi Gunung Sibayak di Desa Jaranguda, selanjutnya korban kemudian dipindahkan ke Ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) untuk dibawa ke RS. Amanda Berastagi,” tandasnya. (dd)

Halal Bihalal Eratkan Silaturahmi

mimbarumum.co.id – Seluruh civitas Unimed menggelar halal bihalal ke rumah pimpinan guna meningkatkan dan mempererat hubungan silaturrahim antar warga civitas.

Rektor Unimed Syawal Gultom, Rabu (12/6/2019) mengungkapkan kegiatan ini sudah menjadi tradisi bagi seluruh warga civitas Unimed akan di pertahankan pada setiap tahunnya.

“Melalui kegiatan silaturrahim ini mari kita sucikan hati dengan saling bermaafan. Diharapkan adanya acara ini terbangun baik kebersamaan, kekompakan dan komitmen bersama seluruh warga civitas akademika Unimed untuk lebih peduli terhadap kemajuan Unimed menjadi universitas terbaik di mata masyarakat,” ungkap Syawal.

Sambung Syawal lagi, mudah-mudahan setelah ini bisa memulai bekerja kembali dengan hati yang bersih.

“Saya yakin jika seluruh civitas Unimed terus bersatu maka seluruh terobosan program unggulan dan kegiatan yang telah kita rancang pasti akan dengan mudah kita raih bersama. Unimed yang berprestasi dan maju menuju World Class University dengan cepat dan mudah akan kita raih bersama,” ucap Syawal.

Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajek Shah mengapresiasi kegiatan halal bi halal di kediaman Syawal Gultom tersebut.

“Semoga semakin mempererat silaturahim sesama lembaga pemerintah, untuk saling bersama-sama membangun negeri dan berkomitmen memajukan Sumatera Utara. Sehingga menjadikan sumut bermartabat dan berdaya saing di tingkat nasional,” kata Musa.

Turut hadir Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajek Shah, mantan Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, Rektor USU Runtung Sitepu, Walikota Medan T Dzulmi Eldin, Pimpinan Harian Waspada Rayati Syafrin dan wartawan sekota Medan, SKPD Provsu dan Kota Medan, stakeholder Sumatera Utara dan seluruh civitas Unimed. (Ml)