He has to be himself

Berita Terkait

Pagi Medan!

Akhirnya ajang bincang2 panas di sebuah stasiun TV digelar lagi setelah libur panjang “supir”nya.

Kebebasan berpendapat tentang bebagai kemungkinan kepemimpinan negeri melalui layar kaca, layaknya ruang publik, bergulir lagi.

Ada satu kalimat menarik dari seorang peserta di sana. Dia katakan “He has to be himself,” untuk pemimpin negeri.

- Advertisement -

Awak agak bingung kenapa laaaa pula pemimpin negeri itu harus jadi diri sendiri? Apa selama ini dia tidak dirinya?

Memang di jelaskan peserta itu, banyak hal yang terjadi dalam sistim politik negeri (saking banyak dan rumitnya awak pon bingung dan jadi malas nengoknya). Sejak diputuskannya batas minimum pada pencalonannya pemimpin negeri, membuat sangat sedikit kandidat, sampai mengerucut pada dua kubu.

Dengan jelasnya garis demarkasi antar calon sampai semakin jelas kubu perebutan, rakyat mau tak mau jadi korban dengan suguhan yang mungkin saja tak sesuai harapan. Saat itu pialang dan petualang politik malah bebas bermain, dampaknya ketajaman beda pandang di masyarakat makin jelas dan bisa merusaka banyak sendi yang ada di dalamnya.

Nah untuk laaa peserta tadi berharap siapapun pemimpin yang memenangkan perebutan hati rakyat dan kursi amanah, harus bisa menjadi dirinya, bukan perpanjangan tangan politisi, aliran maupon kubu, apalagi memperbanyak “cebong” dan “kampret” dan berakhir pada segregasi negeri (takot awak menganalogikannya dengan bubarnya negeri).

Apalagi saat itu dia juga menyimpulkan, beberapa pembicara menilai, secara umum masalah idiologi di negeri ini belum tuntas. (Wow bahaya kale laa kalo iya)

Makjang, kalo di tatar langit kondisinya macam tu, cemana di tatar bumi, yang nyata dan bisa kita lihat langsung, yaitu ditingkat pimpinan kota, yang akan dimainkan tahun depan.

Awak maunya jangan laaa sampai pandangan yang awak kutip tadi terjadi. Sebab menurut awak itu tidak baek apalagi manuasiawi.

Sementara awak sangat ingin pemimpin kota ini nanti bisa menjadikan Medan Lebih Manusiawi. Dimana pemimpinnya betul2 ” has to be himself,” yakni sebagai rakyat yang diberi amanah mengurus rakyat bukan mengurus kelompok, golongan maupon partai, apalagi pemodal dan luar kampong pula. Cocok klen rasa?

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img

Berita Pilihan

Ayo Belajar

Oleh : Rizanul Arifin Awak kok jadinya rada-rada cemana gitu memulai pagi Senin ini. Keknya ada betolnya kalok The Boomtown...