mimbarumum.co.id – Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan dipastikan tak akan menyaksikan laga final turnamen Edy Rahmayadi Cup (ERC) 2020 yang akan berlangsung di Stadion Teladan Medan, Sabtu (18/1/2020) sore.
Suporter dengan basis masa terbesar itu melakukan aksi boikot demi menuntut manajemen PSMS memikirkan kembali rencana mereka merekrut Philep Hansen sebagai pelatih kepala.
Baca Juga : Besok Final, Tiket Turnamen ERC Turun Harga
Aksi boikot ini tentu saja berdampak terhadap pertandingan turnamen Edy Rahmayadi yang terancam bakal sepi penonton. Pasalnya, SMeCK sejauh ini memiliki suporter militan dengan jumlah cukup banyak dan selalu memenuhi tribun Selatan.
Hal ini pun dibenarkan wakil sekretaris SMeCK, Ardo Pangabean.
“Pada Pertandingan terakhir Sabtu nanti, kami (SMeCK Hooligan) sepakat untuk memboikot pertandingan PSMS kontra Penang FC. Kami meminta managemen memperhatikan 5 poin yang kami sebutkan untuk dipertimbangkan, ” kata Ardo Panggabean, Jumat (17/1/2020) malam.
Masih menurut Ardo, hasil rapat mendadak Pengurus Pusat SMeCK Hooligan dini hari tadi, mereka sepakat membuat beberapa poin yang dianggap perlu sebagai bahan evaluasi managemen kepada Philep Hansen.
Berikut 5 poin yang sudah dirangkum untuk diperhatikan oleh manajemen PSMS yakni, sistem perekrutan pemain yang tidak profesional, track record yang biasa-biasa saja selama menukangi beberapa tim, tidak memanfaatkan talenta lokal Sumatera Utara, pencoretan pemain tanpa memiliki alasan yang jelas, dan memiliki track record yang kurang harmonis dengan suporter. (yurika)