mimbarumum.co.id – Koalisi yang dipimpin Amerika Serikat mengatakan pihaknya telah secara tidak sengaja membunuh lebih dari 1.300 warga sipil dalam serangan udara selama misi melawan kelompok militan ISIS di Irak dan Suriah sejak 2014.
Angka ini jauh lebih rendah daripada jumlah korban tewas yang sebelumnya pernah dibeberkan oleh kelompok-kelompok yang telah memantau konflik di kedua negara itu.
“Koalisi melakukan 34.502 serangan antara Agustus 2014 dan akhir April 2019,” begitu keterangan koalisi dalam sebuah pernyataan (Jumat, 31/5/19).
“(Selama periode ini) setidaknya 1.302 warga sipil telah tewas secara tidak sengaja oleh serangan koalisi,” tambah keterangan yang sama seperti dimuat Channel News Asia.
Koalisi mengatakan pihaknya masih menaksir 111 klaim tambahan kematian warga sipil, dan siap menerima tuduhan baru atau bukti baru untuk ditinjau.
Koalisi itu berulang kali mengatakan mereka melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menghindari kematian warga sipil. Namun hal itu tidak dapat dihindari.
Amnesty International menyambut pengakuan tanggung jawab terbaru koalisi. Namun mengatakan jumlah korban sipil sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.
“Koalisi masih sangat menyangkal tentang skala kerusakan korban sipil yang disebabkan oleh operasi mereka di Irak dan Suriah,” kata Donatella Rovera dari kelompok yang berbasis di London tersebut. (rmol)